Jadi Antagonis Dalam Novel [E...

By Mamiyaki0907

364K 28.8K 359

Dalam sebuah cerita, antagonis selalu menjadi pihak yang salah dan protagonis selalu menjadi pihak yang benar... More

Episode 1 : Novel
Episode 2 : Arabella
Episode 3 : Drama
Episode 4 : Rumah Sakit
Episode 5 : Surat Perjanjian
Episode 6 : Merobek Buku
Episode 7 : Makan bersama
Episode 8 : Ketahuan
Episode 9 : Kebenaran
Episode 10 : Panggilan Video
Episode 11 : Angelia
Episode 12 : Pindah
Episode 13 : Menantu
Episode 14 : Bu Bos
Episode 15 : Konflik
Episode 16 : The King
Episode 17 : Kantin
Episode 18 : Murid Baru
Episode 19 : Kembaran
Episode 20 : Rumor
Episode 21 : Kunjungan mengejutkan
Episode 22 : Ketemu Bu Bos 1
Episode 23 : Mengobrol
Episode 24 : Waktu yang Tersisa
Episode 25 : Manusia Biasa
Episode 26 : Dua Bulan
Episode 27 : Keluar
Episode 28 : Teman baru
Episode 29 : Masalah Lagi
Episode 30 : Katakan Pada Papa
Episode 31 : Awal
Episode 32 : Bertemu
Episode 33 : Rapat
Episode 35 : Pesta Part 2
Episode 36 : Kau Bukan Protagonis Lagi
Episode 37 : Persiapan
Episode 38 : Dia Tidak Membencimu
Episode 39 : Hukum Sebab Akibat

Episode 34 : Pesta Part 1

6.6K 469 4
By Mamiyaki0907

"Oh? Perusahaannya si brengsek itu bangkrut? Hahaha Sukurin! " Arabella berbaring di sofa sambil bertepuk tangan merayakan kebangkrutan perusahaan mantan keluarganya yang di siarkan di layar televisi.

Dari waktu ke waktu, tangannya akan mengambil kacang goreng dari dalam toples untuk di tuangkan ke dalam mesin penggiling makanan —alias mulutnya. "Keren nih di jadiin senetron azab. Judulnya, Azab bajingan penyiksa anak. "

Louis menatap jengah pasiennya yang sangat tidak terlihat seperti pasien.

"Woi! Obatnya jangan di anggurin dong! " Ingin rasanya Louis menendang gadis satu itu namun apa daya, orang yang mau di tendang adalah sumber penghasilannya. Untuk sekarang kuat kuatkan saja iman dan sabar setipis bulu kucingnya.

"Gue ga ada anggur. Beli sendiri sono di pasar loak. " Arabella menonton tv mengacuhkan Louis yang wajahnya sudah mengkerut bukan karena faktor usia.

"Pasien bang-"

"Minum dulu. "

Arabella menatap mangkuk obat yang terulur di depannya sejenak lalu beralih ke samping. "Biarkan aku tidak meminumnya kali ini saja, okey? " pintanya dengan pose se imut dan se menyedihkan mungkin.

"Tidak, minumlah agar kau sembuh. " tolak Alrescha. Ya, Alrescha. Siapa lagi yang bisa menundukkan si tukang buat onar Arabella kalau bukan suaminya sendiri.

"Alah~, ku mohon kali ini saja okey? Obat ini sangat tidak enak! " bujuk Ara tak mau menyerah.

"Minum, jadilah baik atau aku akan menggunakan cara lain agar kau mau meminumnya. " ancam Alrescha.

Arabella memiringkan kepalanya bingung. "Bagaimana caranya? "

"Aku bisa menyuapimu dari mulut ke mulut, kau mau? "

Gadis itu membulatkan kedua matanya terkejut. Mengingat adegan serupa di anime yang dibacanya belum lama ini, pipinya seketika memerah. Kepalanya menggeleng kuat. Dengan sigap, tangannya mengambil mangkuk dan meneguk isinya secepat kilat.

"Ugh! Pahit! " Keluhnya.

"Bagus."  Alrescha memberikan mangkuk kepada Louis untuk di bawa pergi lalu memberikan beberapa tusuk manisan buah pada gadis yang sedari tadi mengeluh.

"Wow! Makasih! "

"Sama sama. "

Alrescha duduk di samping Arabella dan ikut menonton tv. Lebih tepatnya, dia sedang melihat Arabella yang menonton tv dengan sangat serius.

"Bosss! " Aidan masuk dengan riang sambil membawa beberapa barang di tangannya.

"Kok gue kayak liat anjing? Apa cuma perasaan gue aja? " gumam Ara. Tatapannya tak lepas dari barang yang di bawa laki laki itu.

"Ada apa? "

"Seseorang baru saja mengirimkan barang barang ini, " Aidan meletakkan barang di atas meja.

Mendapatkan persetujuan Alrescha, Ara membuka barang yang terbungkus sempurna dan mengambil apa yang ada di dalamnya.

"Woah! Ini pasti sangat mahal! "

Arabella berdiri. Mengambil gaun di dalam kotak dan menempelkannya di tubuhnya sendiri.

"Bagaimana? Kau suka? " Alrescha terus menatap Arabella yang mengamati gaun dengan gembira.

"Orang mana yang tidak suka melihat pakaian sebagus ini?! Kalau ada mereka pasti buta. "

"Heh!"

Aidan menepuk lembut pundak Louis. "Suuut jangan marah, mending kita pergi sebelum jadi obat nyamuk. Gue jajanin cimol depan rumah deh. "

"Ga biasanya lo murah hati. " sirik laki laki yang lebih tua.

"Hehe, habis gajian gue bro. "

"Kerja aja kagak, gajian dari mane lu? "

"Nyokap bokap gue sih "

"......au ah. " Louis berjalan pergi meninggalkan sepasang kekasih yang tengah memadu cinta. Di belakangnya, Aidan yang tersenyum canggung sambil garuk garuk kepala mengikuti.

Alrescha mengusap pucuk kepala Arabella. "Bagus, kalau begitu gunakan itu nanti malam. "

"Buat acara ulang tahun sekolah? Kamu beli ini cuma buat acara ga ada sehari itu? Boros banget, aku kan udah punya banyak baju. Lagian aku bakalan maju mewakili kelas kita sama Delia, aku harus cocokin baju sama dia. " ucap Ara. Gadis itu tak menyangka bahwa gaun seindah itu akan di beli untuk dirinya sendiri.

"Tidak apa apa, Karlen membelikan gaun serupa untuk teman mu itu. "

"Oh, kalo gitu okey okey aja sih! Mayan baju baru! Terimakasih banyak Reschanya Ara~!" Arabella tersenyum lebar. Agak berjinjit di depan Alrescha dan mencium kedua pipi laki laki itu. Jangan salahkan dia karena lebay. Arabella tidak sanggup melihat wajah dingin yang terlihat menggemaskan ketika sedang mengungkapkan kasih sayangnya itu!

Tubuh tinggi Alrescha kaku sejenak. Sama sekali tidak menduga akan ada serangan yang tiba tiba datang.

"Aidan bilang dia akan  membelikan cimol depan rumah, Rescha aku pergi dulu ya! " Gadis itu melambaikan tangannya pada Alrescha dan menghilang entah kemana. Bohong jika Arabella tidak takut Alrescha membalas tindakannya. Oleh karena itu dia memilih melarikan diri.

Alrescha yang di tinggal sendiri. ".........." Gadis nakal.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bos, Dark Angel minta tanding lawan kita. " lapor Karlen.

Warna mata Alrescha menggelap," Tentukan waktu dan laporkan padaku. Aku hampir lupa ada hutang yang harus mereka bayar kembali. "

"Oke Bos! "

"Kalian pada ngomongin apa sih? Tanding? Dark Angel teh saha? "Delia menggaruk kepalanya bingung. Karena Arabella belum turun ke sini, jadi dia hanya diam menyimak pembicaraan para laki laki yang entah siapa saja dia tidak kenal.

"Bukan apa apa, apakah ayah dan ibu akan datang melihat kita hati ini? " Karlen mengambil tangan Delia dan merapikan rambut yang berantakan.

"Maksud mu ayah ibu ku? "

"Iya. "

"Sejak kapan mereka jadi ayah dan ibu mu? " bingung Delia. "Katanya sih mereka akan datang terlambat karena ayah kerja lembur dan ibu harus merawat bayi tetangga yang di tinggal berobat oleh ibu tunggalnya. "

"Kalau begitu aku akan menyiapkan mobil untuk menjemput mereka. " ucap Karlen tanpa tersinggung.

"Ih si bu bos lama bener! Emang ya, cewek itu kalo dandan lamanya ga ngotak. " keluh Alexe.

"Suuzon bener lu Lex. " ujar Aidan.

"Ya tapi benerkan? "

"Jangan sok tau deh lo! Gue lama gara gara boker ya! "

Akhirnya, orang yang ditunggu tunggu pun turun. Di lihat dari make upnya yang hanya bedak tipis dan lipstik, mungkin perkataannya memang benar.

"Emang agak laen ni cewek. " gumam Shailendra.

"Ara! Wah kamu cantik banget! Terus baju kita kembar! Udah kayak saudara aja nih!" Delia berdiri menghampiri Ara dan memujinya tanpa henti.

Berdiri berjejer bersama, keduanya tampak seperti putri kerajaan yang sangat menawan—Jika saja akhlaknya tidak minus.

Delia mengenakan gaun hitam yang digradasi dengan warna merah di bagian bawah. Gaun sepanjang lutut itu memiliki bagian belakang yang lebih panjang. Bagian bawah mengembang. Lengan di buat menggunakan bahan transparan berwarna merah. Di ujungnya, terselip sejuntum mawar mewah dan pita merah menghiasi pergelangan tangannya.

Gaun milik Arabella memiliki desain yang sama. Namun miliknya adalah warna biru. Gradasi hitam biru yang di hiasi oleh permata di semua bagian memberikan kesan bahwa yang di pakainya adalah langit malam yang penuh bintang. Mawar biru yang mekar indah tergantung di pergelangan tangannya.

Bahkan mahkota bunga yang ada di kepala kedua orang dan gaya rambut mereka sama.

Satu satunya yang membedakan keduanya adalah  stoking hitam yang Arabella gunakan untuk menutupi bekas luka penganiayaan mantan ayahnya yang tidak hilang.

Mengingat bekas luka di sekujur tubuh Arabella membuat amarah Alrescha naik setinggi tingginya.

Merasakan keanehan pada diri Alrescha, Arabella lantas bertanya. "Apa aku cocok memakainya? "

Seketika itu pulalah, amarah Alrescha sedikit mereda. "Ya, sangat cantik. "

"Hahaha dan aku baru sadar jika pakaian kita adalah pakaian pasangan! Jadi, ini semacam itu? Kencan ganda? " goda Ara.

"Eh benar juga. " kaget Delia. Dia baru sadar setelah mengamati lebih teliti setelan jas yang kedua laki laki itu gunakan.

"Woi udah dong! Sempit nih numpang di rumahnya elien! " tukas Cakra.

"Berangkat aja yok! "

"Bos ayo pergi! "

Karena demo sepertinya akan semakin parah, mereka semua pun akhirnya memutuskan berangkat ke tempat acara.

Pada saat itu, orang orang darah sekitar dan pengguna jalan melihat sesuatu yang sangat jarang terjadi.

Dua mobil mewah berwarna hitam melaju di jalanan yang ramai. Di belakangnya, dua baris pengendara motor yang memakai setelan jas berjejer rapi di samping kanan dan kiri mobil. Suara motor yang berisik saling beradu, membuat beberapa orang di lampu merah merasa terganggu.

Ketika semua orang bertanya tanya siapa yang ada di dalam kedua mobil tersebut, jendela di kedua mobil itu turun. Dua kepala manusia yang bisa di yakini sebagai kepala perempuan pun muncul dari dalam.

"Woah! Cantik! "

Banyak orang yang kagum melihat kedua bidadari yang menampakkan dirinya itu.

Bidadari di mobil kedua menatap marah ke barisan motor di belakang. Detik berikutnya, teriakan maut datang dari bibir tipis semerah ceri itu. "WOI! INI BUKAN JALAN NENEK KALIAN YA! BISA DIEM GA LO PADA?! "

Mendengar teriakan itu, barisan motor yang bahkan tadi tidak menggubris ucapan para pengendara lain menjadi tenang. "Bagus! "

"Maaf sudah mengganggu kalian semua ya, otak mereka ketinggalan di rumah soalnya. " Ini bidadari di mobil pertama yang bicara.

Sekarang mereka semua tau, pantas saja ada bidadari turun ke bumi. Kirain mau ngajak nikah, eh ternyata pasien rumah sakit jiwa.

.
.
.
.
.

Lama up ya? Maaaffffff ( TДT)

Duibuchi hiks (╥﹏╥)

Aku juga ga pengen tapi apalah daya. Ada aja masalah rl yang harus xiao tang kerjain. Karena xiao tang anak sekolah jadi mohon di maklumi ya :) 🙏

Sebenarnya sih aku mau hiatus dulu sampai libur panjang sekolah. Klo libur panjang kan ga ada tugas jadi enak.

Tapi yah, aku tau rasanya nunggu tanpa kepastian. Jadi ku update ajalah sikit sikit.

Ini aku masih ujian juga soalnya :)

Doa in biar ga remidi ya guys, di tempat aku kkmnya jadi 80 untuk beberapa mapel. Dapet 75 aja udah susah banget, malah di naikin tu rata rata :)

Ga prenly banget gurunya :)

Sekian, papay!

Continue Reading

You'll Also Like

6K 185 25
Bayangkan saja jika deretan para mantanmu minta balikan Itulah yang dialami Icha Cahya Dimitra Mau tau ceritanya?baca aja:)
357K 27.3K 37
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
707K 80.2K 40
Entah kenapa, setelah mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan dirinya meninggal di tempat, membuat jiwa Hana Larasati berpindah ke tubuh peremp...
168K 15.1K 42
# transmigrasi fantasi 2 cerita ini murni imijenasi saya..... semoga kalian menyukai nya Aku sangat suka membaca novel. Sampai pada saat aku terjeb...