LACONIC

Por jihoonauu_

9.1K 701 58

Di jodohkan dan menikah dengan orang yang kita sukai pastinya impian semua orang kan? Gerald telah berhasil m... Más

PROLOG
02. BERTEMU KEMBALI
03. KEINGINAN HATI
04. PULANG BARENG
05. GERALD, BUNDANYA, DAN MILEA
06. PERJANJIAN
07. KEPUTUSAN YANG BAIK ATAU BURUK?
08. APA ALASANNYA?
09. MAKAM
10. HUG
11. PENGAKUAN GERALD
12. MARRIED
13. KELUARGA BARU
14. MORNING KISS
15. ROMANTIC HUSBAND
16. BOLOS
17. MILEA & BELLE
18. JANJI GERALD
19. MALMING PERTAMA
20. MOON
21. SPAGHETTI FOR MILEA
22. GERALD BUCIN
23. TEMAN BARU
24. KERIUHAN
25. GERALD'S CUTE SIDE
26. Are You Jealous?
27. I Love You & You Are Only Mine
28. KEHIDUPAN BARU YANG SEBENARNYA
CERITA GALEN & GORYA!
29. GERALD & MILEA AT THEIR HOUSE
30. Favorite Flavour
31. Perkara si Janu
32. Acara Makan-Makan

01. "SELESAI"

652 35 11
Por jihoonauu_

"Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta."

Ucap Milea yang baru saja menginjakkan kakinya kembali di Jakarta, tempat kelahirannya.

Saat lulus Sekolah Dasar, ia bersama kedua Orangtuanya dan Adik perempuannya pindah ke Bandung karena suatu alasan, dan sekarang mereka sudah kembali.

Hari yang seharusnya indah karena bisa menghirup kembali udara Jakarta, justru menjadi hari yang hanya menimbulkan sesak di dada.

Semestanya hilang.

Dunianya hilang.

Tidak ada lagi tempat berpulang yang ia sebut rumah.

Rumahnya itu sudah tertimbun di bawah tanah.

27 Agustus.
"Pada akhirnya, senja adalah tentang rela melepas mengikhlaskan apa yang selama ini terang kemudian diam diam tenggelam."

"Jika senja yang sudah pergi bisa kembali, akankah dia yang sudah benar-benar tidak ada juga bisa kembali dan memelukku seperti janji kita kala itu?"

"Aku ingin kita berdua cepat bertemu, tapi bukan pertemuan seperti ini yang aku inginkan."

"Dunia itu kejam. Saat ada kesempatan untuk aku bisa menemuimu secara langsung dan memelukmu dengan erat semauku, justru aku tidak bisa melakukannya sekarang."

"Jika ada akhir seperti ini, kenapa juga kita harus di pertemukan?"

"Selesai." Ucap Milea, menutup kembali dan mengusap buku berjudul "Selesai" yang ia gunakan untuk menulis.

Tatapannya beralih menatap sebuah paper bag yang berada di atas meja belajar di depannya.

"Ini semua barang-barang terakhir dari Yovan, di sini juga ada banyak kertas-kertas kecil yang isinya kalimat-kalimat yang sengaja dia tulis buat kamu." Ucap Rea pada malam itu, Kakak perempuan Yovan.

Milea mengambil foto-foto seorang laki-laki dengan senyum paling manis dan membaca banyak kertas kecil berisikan kalimat-kalimat itu di dalam paper bag, sebuah senyuman terukir di bibirnya.

Milea beralih mengambil sebuah kamera Canon, itu adalah kamera kesayangan Yovan yang selalu di bawanya kemana-mana. Milea tau, Yovan akan memotret apapun yang menarik perhatiannya, karena Yovan sangat suka memotret dan bepergian.

Cowok itu tidak tau, bahwa hari itu adalah hari terakhirnya untuk bisa bepergian sesuka hatinya.

Kecelakaan yang menewaskannya sebelum ia sampai di Bandara.

Dan Milea tidak tau bahwa Yovan akan datang menjemputnya, cowok itu sengaja tidak memberitahunya.

"Kamu jangan dateng ke makam Yovan dulu ya? Aku bukan ngelarang kamu, aku cuma takut nanti kamu bakal lebih di salahin lagi sama Keluarga aku kalau kamu dateng ke sana."

"Tapi ini semua bukan salah kamu, kamu gak salah apa-apa, aku tau kamu orang baik, Milea."

"Jangan terus-terusan nyalahin diri kamu sendiri ya?"

Ucapan-ucapan Rea terus menerus terputar di otaknya, kenapa juga dia yang harus di salahkan atas perihal kematian Yovan?

•••

Milea tersenyum menatap dirinya sendiri di depan cermin yang berada di kamarnya keesokan harinya, jam baru menunjukkan pukul 06.15 tapi ia sudah siap dengan seragam putih abu-abunya yang tertutup oleh Hoodie hitam dan poni tipis yang membuatnya terlihat lebih manis.

Hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di SMA Lentera Bangsa, Sekolah yang paling menjadi favorit di Jakarta.

"Good luck, Milea Daisha Gaurika!" Ucapnya memberi semangat pada dirinya sendiri. Milea tau, Yovan juga bersekolah di SMA yang sama, maka dari itu ia terlebih dahulu memberi semangat kepada dirinya agar hanya fokus pada hari pertamanya.

Gadis itu lantas keluar dari kamar dan menutup pintu dengan menggendong tas di bahu, berjalan menuruni tangga untuk sarapan bersama Keluarga kecilnya.

Sudah ada Mama, Papa, dan Adik perempuannya yang duduk di meja makan begitu ia sampai di dapur. Tanpa sepatah kata, Milea langsung duduk di kursi tempat makan dan mengambil centong nasi.

"Hari ini hari pertama kamu Sekolah di SMA Lentera Bangsa, kamu harus jadi anak yang pintar dan berprestasi, gak kayak waktu SD sama SMP dulu gak ada prestasi apa-apa, malu-maluin Keluarga." Ujar Mamanya yang bernama Nadia seraya mengambil lauk.

"Aku bisa jadi anak yang baik, tapi kalau jadi anak yang berprestasi aku gak bisa."

"Itu karna kamu gak mau berusaha, kalau kamu berusaha juga pasti bisa. Kamu kira Mama sama Papa gak pengen punya anak yang pintar dan berprestasi? Semua Orangtua juga pengen anaknya gitu. Kayak adek kamu tuh, dari SD sampai SMP selalu rangking satu dan berprestasi, gak kayak kamu." Sahut Bagas yang merupakan Papanya, sembari menunjuk Mela, Adiknya.

Adik angkat lebih tepatnya.

Milea mendorong piring di depannya dengan kasar. "Aku ya aku, Mela ya Mela, kita berdua jelas-jelas beda."

"Kalau ada Mela yang super duper pinter dan berprestasi, ngapain nyuruh aku jadi kayak dia? Kalian udah tau kalau aku yang super duper bodoh ini sampai kapanpun gak bakal bisa jadi kayak dia, jadi ngapain kalian capek-capek ngabisin tenaga ngomongin itu terus?"

"Mela itu juga bukan anak kandung kalian lagian, dia pendatang baru yang tiba-tiba muncul di kehidupan kita gitu aja, ngapain kalian banggain sampai segitunya?" Lanjutnya, ia sangat benci di banding-bandingkan dengan Mela setiap harinya.

"JAGA UCAPAN KAMU, MILEA!" Sentak Nadia.

"Aku gak bakal ngomong kayak gitu kalau itu bukan kenyatannya." Kata Milea dengan tatapan tajam, ia berdiri dari duduknya dan berjalan pergi dari situ, tidak jadi sarapan. Ia akan sarapan nanti di kantin Sekolah saja.

•••

Keadaan SMA Lentera Bangsa tampak sangat heboh dengan kedatangan seorang gadis cantik yang berjalan menuju depan Sekolah, banyak gerombolan siswa-siswi dari berbagai kelas yang sengaja datang untuk melihatnya, siapa lagi jika bukan Milea?

Milea terkejut melihat banyaknya gerombolan siswa-siswi yang datang untuk melihatnya bahkan ada yang sampai mengikutinya, berbagai bisikan-bisikan berupa pujian juga kini mulai terdengar.

"Dia siapa? Gue gak pernah lihat, murid baru kah?"

"Dia cantik!"

"Cantik banget, siapa dia?"

Banyaknya gerombolan siswa-siswi yang berkumpul tentu saja membuat sepuluh inti Andonios juga ikut penasaran.

"Masyaallah, geulis pisan!" Puji salah satu dari mereka yang memiliki wajah paling manis. Arjuna, atau Dewangga Wiyataraka Arjuna sebagai nama panjangnya.

Mendengar hal itu, cowok dengan name tag "Gemma Alfarreezel" yang berdiri di sampingnya tak segan untuk menonyor kepalanya. "Giliran kayak gini semangat 45 lo, inget sama Aileen, Jun!" Ucap Gemma. 

Aileen Shalonna adalah kekasih Arjuna, mereka menjalani hubungan beda agama dan berada di satu kelas yang sama, kelas 11 IPS 3. Tak hanya Arjuna, 9 anggota Andonios yang lainnya juga berada di kelas itu.

Tak hanya mereka ber-sepuluh anggota Andonios yang bersekolah di SMA Lentera Bangsa, tapi juga ada banyak sekali anggota Andonios yang berada di Sekolah yang berbeda-beda, kurang lebih sekitar 267 anggota.

Sepuluh inti Andonios adalah sebagai berikut:

Galen Arkana Emiliano—Anggota tertua sekaligus Ketua.

Gerald Kalingga Maheswara—Wakil Ketua.

Kanemoto Chandrawana.

Dewangga Wiyataraka Arjuna.

Keenandra Bramasta.

Owen Ganeswara Abyaksa.

Aroska Shaquille.

Ezra Kanagara Wiratama.

Gemma Alfarreezel.

Henry Agnibrata—Anggota termuda.

Dan masih ada dua lagi sebenarnya,

Kenzie Adnan Haidar.

Yovan Yudistira Alvadi.

Mereka berdua tiada di hari dan waktu yang sama, mereka tetap akan selalu berada di hati para anggota Andonios, dan tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun.

Adnan menemani Yovan ke Bandara kala itu.

"Jangan terlalu kepo, Ger, nanti mata lo tambah sipit." Ejek Galen ketika melihat usaha Gerald untuk bisa melihat wajah Milea yang membelakanginya, cowok itu bahkan sampai menyipitkan matanya.

"Kenal dia?" Tanya Ezra, si cowok pendiam dan misterius.

"Kalau Ezra udah bicara, berarti bener. Lo kenal dia, Ger?" Gemma ikut bertanya.

Gerald menggelengkan kepalanya. "Kali ini Ezra salah, gue gak kenal dia, gue cuma penasaran."

•••

Suasana kelas 11 IPS 1 saat ini seperti kapal pecah, sudah 15 menit tapi Guru bahasa Indonesia belum juga muncul menampakkan kepala botaknya. Hal itu tentu saja membuat mereka semua senang, termasuk empat sahabat cantik yang sekarang sedang berkumpul untuk ngerumpi seperti biasanya.

Victoria Gloriana.

Kei Divya Cassandra.

Shireen Elmeira Eleanora.

Audrey Jelena Chysara.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki seorang pria yang berjalan memasuki kelas, mereka semua buru-buru kembali ke tempat duduk masing-masing.

Itu adalah Guru bahasa Indonesia, di Sekolah ini beliau memang di panggil dengan sebutan "Pak botak" oleh para siswa-siswinya, nama aslinya adalah Irwan.

Ternyata Pak Irwan datang bersama seorang gadis yang mengikutinya dari belakang, yaitu Milea. Begitu Milea memasuki kelas dan berdiri di samping Pak Irwan, berbagai siulan dari anak laki-laki di kelas itu langsung terdengar.

"Sudah-sudah!" Tegur Pak Irwan saat mendengar siulan-siulan itu, beberapa anak laki-laki yang bersiul itu langsung terdiam. Setelah suasana kelas hening, beliau kembali berbicara.

"Maaf Bapak telat 15 menit. Seperti yang sudah Bapak bilang ke kalian kemarin, kita bakal kedatengan murid baru," Pak Irwan beralih menatap Milea, "Silahkan perkenalkan diri kamu."

"Perkenalkan saya Milea Daisha Gaurika, panggilannya Milea. Saya lahir di Jakarta, lulus SD pindah ke Bandung karna suatu alasan, dan sekarang balik ke Jakarta lagi, pindahan dari SMA Harapan Bandung." Ujar Milea seraya tersenyum manis.

"Baik, terimakasih Milea, kamu boleh duduk." Sahut Pak Irwan.

Milea mengangguk, "Baik, Pak, terimakasih kembali."

Shireen memanggilnya saat Milea berjalan untuk memilih bangku, "Duduk sama gue sini, Ya!" Milea tersenyum lalu duduk di sampingnya.

"Gue Shireen, nanti pas istirahat lo ke Kantin bareng gue sama yang lain aja," 

"Oke, nanti gue bakal ke Kantin bareng kalian, thank you, Shireen!" Shireen tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"Sekarang buka buku paket halaman 10. Untuk Milea, untuk sementara satu buku dengan Shireen dulu, ya."

"Baik, Pak." Sahut gadis cantik itu.

2 jam berlalu dan bel istirahat berbunyi, semua siswa-siswi langsung keluar dari kelas masing-masing dan pergi menuju Kantin.

"HAI, MILEAAA!" Milea terkejut mendengar teriakan seorang gadis cantik dengan rambut yang di kepang dua, gadis itu memegang Lollipop di tangannya.

Jena namanya, ia dan Kei berjalan menuju bangku Shireen dan Milea, untuk berkenalan dengan Milea.

"Gak usah teriak, Jen, orangnya ada di sini, bukan di ujung samudra." Ucap Shireen agak frustasi dengan energi Jena yang tidak pernah habis untuk berteriak, sementara Jena yang mendengar hal itu hanya nyengir memamerkan deretan gigi putihnya.

Milea tertawa kecil melihat Jena yang begitu antusias, dia sangat menggemaskan.

"Milea kenalin aku Jena, panjangnya Audrey Jelena Chysara tapi panggilannya Jena, umur aku masih 16 tahun, aku—"

"Semua aja lo sebutin!" Ucap Kei gemas sendiri, Milea lagi-lagi tertawa mendengarnya, tatapan Kei kini beralih padanya, Kei tersenyum dengan ramah. "Gue Kei, kita sekarang temenan, semoga lo bisa betah di sekolah ini ya, Milea."

Milea mengangguk, ia menyahuti dengan senyuman manisnya. "Salam kenal Kei, Jen, Gue Milea. Gue harap gue juga bakal betah di sekolah ini, thanks ya."

Tatapan mereka beralih pada gadis yang baru saja selesai memasukkan semua buku-bukunya dan alat tulisnya ke dalam tasnya, ia berjalan menghampiri mereka.

Kei merangkul pundak gadis itu sembari tersenyum lalu menatap Milea, "Ini Gorya, di antara gue, Shireen, sama Jena, dia yang paling tua."

Gorya tertawa kecil, ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Milea. "Nice to meet you, Milea."

"Nice to meet you too, Gorya." Milea menerima jabatan tangannya seraya tersenyum lebar.

"Ayo ke kantin, kita berempat bakal nunjukin Milea kantin di sekolah ini!" Ajak Shireen.

•••

ANDONIOS GANG 🏁🏁

Galen Arkana Emiliano
(Choi Hyunsuk)

Gerald Kalingga Maheswara
(Park Jihoon)

Kanemoto Chandrawana (Ken)
(Kanemoto Yoshinori)

Dewangga Wiyataraka Arjuna
(Kim Junkyu)

Keenandra Bramasta
(Yoon Jaehyuk)

Owen Ganeswara Abyaksa
(Hamada Asahi)

Aroska Shaquille (El)
(Kim Doyoung)

Ezra Kanagara Wiratama
(Watanabe Haruto)

Gemma Alfarreezel
(Park Jeongwoo)

Henry Agnibrata
(So Junghwan)

Kenzie Adnan Haidar
(Takata Mashiho)

Yovan Yudistira Alvadi
(Bang Yedam)

Seguir leyendo

También te gustarán

2.3M 126K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
974K 94.1K 52
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
845K 31K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
203K 12.6K 28
Ayo Follow terlebih dahulu😚 ❝Kepergianmu, adalah hal yang sangat menyakitkan bagiku.❞ -Aira ▭•▢✎▢•▭ "Nanti, kalau semisalny...