Midnight Love

By AloisiaTherin

9.1M 565K 333K

"Yang gue suka itu adiknya, tapi kenapa yang nikahin gue malah abangnya?!" - Nacia Kanaya. *** Harusnya hid... More

Prolog
ML - 01
ML - 02
ML - 03
ML - 04
ML - 05
ML - 06
ML - 07
ML - 08
ML - 09
ML - 10
ML - 11
ML - 12
ML - 13
ML - 14
ML - 15
ML - 16
ML - 18
ML - 19
ML - 20
ML - 21
ML - 22
ML - 23
ML - 24
ML -25
ML - 26
ML - 27
ML - 28
ML - 29
ML - 30
ML - 31
ML - 32
ML - 33
ML - 34
ML - 35
ML - 36
ML - Additional Part 34 (2)
ML - 37
ML - 38
ML - 39
ML - 40
ML - 41
ML - 42
ML - 43
ML - 44
ML - 45
ML - Additional Part 45
ML - 46
ML - 47
ML - 48
ML - 49
ML - 50
ML - 51
ML - Additional Part 51
ML - 52
ML - 53
ML - 54
ML - 55
ML - Additional Part 51 (2) CUMA 3.000 😍
ML - 56
ML - 57
ML - 58
ML - 59
ML - 60 (END)
Extra Part 1
Extra Part 2

ML - 17

154K 9.5K 6.7K
By AloisiaTherin

Update gaiss!

Kenapa gak update 2 hari? Nungguin vote + nulis adegan tambahan.. aku tiap hari update, tp kalo ada di kk ak minta jeda 2 hari ya buat istirahat 😭😭🙏🏻🙏🏻 karena nulis nya capek 🥲

YEY bisa 3K vote! Makasih🫰🏻

Part ini 3K vote dan 3K komen ya gais! Mangatttt!

Kayaknya Jaleo tamat di part 30 an aja ges... setelah ak putuskan sekian lama.. Sorry ya 🥹🙏🏻

Happy ending gak? Iya Happy ending.. tenang aja.. nggak ku novelin ya.. kayaknya juga gak ku ebook in atau gk ada extra part entah di kk atau pun wp.. cerita ini ringan tp banyak nguras tenaga karena di usik sana sini 🥲 makanya ak pengen cepet tamatin aja..

Met bacaaa! 1.600 kata nieh!

Jaleo masuk ke dalam unit apartemennya dalam keadaan sempoyongan. Pria itu terseok seok, berusaha menggapai sofa. Namun sayangnya dia terjatuh ke atas lantai, membuat suara debam yang berhasil mengejutkan Nacia yang sedang belajar di dalam kamar.

Nacia keluar dari dalam kamar, di lihatnya Jaleo yang sudah tergeletak di atas lantai dalam posisi telentang menatap langit langit kamar. Pria itu memejamkan matanya, namun tubuhnya berusaha bangkit dari posisi tidurnya.

"Astaga?! Kak?!" Nacia terkejut, melihat keadaan Jaleo saat ini. Ia segera menghampiri suaminya.

Jaleo merintih, "Cia.."

"Kak? Lo mabuk? Sumpah? Astaga?!" Nacia menggeram kesal. Dia berusaha sekuat tenaga membangunkan suaminya, yang sayang sekali sia sia. Tubuh Jaleo berkali kali lipat lebih besar daripada tubuh Nacia, jadi bagaimana bisa Nacia membopong pria itu?!

Jaleo berusaha sekuat tenaga menahan bobot tubuhnya untuk bangun, tapi sia sia, dia kembali terguling di atas lantai, tergeletak. "Akhhh, fuck." Umpat Jaleo, ketika ia merasa tidak mampu untuk bangkit.

Nacia panik sendiri. Dia segera melepas sepatu yang kenakan Jaleo terlebih dahulu, lalu melepas kaos kaki, dan terakhir ia melepas jaket yang dikenakan pria itu.

"Kenapa sih? Mabuk mabuk an? Gak inget udah punya istri apa? Kenapa kayak gini?!" Omel Nacia dnegan kesal. "Haduh, terus ini gue bawahnya gimana?! Ya kali gue seret sampe ke dalam kamar gue?" Gumam Nacia merasa pusing tujuh keliling.

"Udahlah bodo amat!" Akhirnya Nacia memutuskan untuk menyeret tubuh Jaleo ke dalam kamar.

Nacia mengangkat kedua kaki Jaleo, lalu dnegan tega menyeret Jaleo. Jaleo meringis kesakitan karena kulitnya beradu dengan lantai secara langsung. Tapi dia benar benar pasrah dengan apa yang dilakukan Nacia, termasuk Nacia yang mengangkat tubuhnya yang setengah tidak sadar ini ke atas ranjang.

Satu sudut bibir Jaleo tertarik ke atas. Matanya yang semula terpejam kemudian terbuka, mengintip sedikit ekspresi Nacia yang terlihat cemberut karena rasa kesal. Saat tubuh Jaleo sudah tergeletak sepenuhnya di atas kasur, Jaleo langsung saja memeluk tubuh Nacia dengan erat. Pria itu menahan Nacia untuk bangkit dari posisinya.

"Eunghhh." Lenguh Jaleo, dengan nyaman ia bersender pada pundak gadis itu. Sedangkan Nacia berusaha untuk melepaskan Jaleo yang menahan tubuhnya untuk terus menindih tubuh pria itu.

Nacia menggeram kesal, "Ish! Sumpah ya! Lepasin kak!" Ia berontak. "Lo ngapain sih pake acara mabuk mabuk gak jelas gini? Aneh banget. Biasanya juga gak gini?! Mau balik nakal lagi? Iya?" Omel Nacia lebih lanjut.

Jaleo diam diam tersenyum. Dia memang sempat minum minum bersama anak beringas, tetapi dia hanya minum sedikit, dan tentu saja itu tidak membuatnya mabuk sampai harus tergeletak tidak berdaya seperti ini.

Dan untuk pertama kalinya, Nacia membawanya untuk tidur di atas ranjang. Garis bawahi itu. Untuk pertama kalinya, setelah sekian lama. Astaga, ini benar benar mengejutkan, bahwa ternyata cara untuk membuat Nacia bisa membawanya ke atas ranjang hanyalah dengan berpura pura mabuk!

"Pusing," Jaleo akhirnya melepaskan pelukannya pada Nacia. Dia ganti meringkuk seraya memegangi kepalanya.

Nacia mendengkus. "Gue nggak pernah urusin orang mabuk. Ini beneran lo mabuk?" Nacia menepuk nepuk pipi Jaleo dengan kencang, membuat Jaleo meringis.

"Ahhh, sakit." Jaleo dengan lemah mengaduh, membuat Nacia meminta maaf karena sudah menganiaya seseorang yang sedang tidak sadar.

"Haduh, orang kalo mabuk di kasih apa ya? Gue nggak tau sumpah." Nacia kini kebingungan. Dia bergegas mengambil handphonenya, berniat menghubungi Layla, siapa tau bocah itu pernah menghadapi orang mabuk.

Tapi belum sempat Nacia membuka sandi ponselnya, tangan Jaleo lebih dulu menyentak ponsel Nacia hingga terjatuh, membuat Nacia terkejut dan melotot pada Jaleo yang mengernyit menatapnya.

"Sumpah ya?!" Emosi Nacia seperti sudah di sulut. Tapi ketika Jaleo mendekat, merangkul perut Nacia, anehnya amarah Nacia mereda.

Jaleo bergerak untuk meletakkan kepalanya di atas paha perempuan itu, membuat Nacia mengulurkan tangan untuk mengelus helaian rambut Jaleo dengan manja.

"Maaf, nanti gue ganti kalo rusak. Tapi bentar aja gini," tutur Jaleo. Tubuh Nacia anehnya menuruti dengan mudah permintaan Jaleo.

Dia terdiam, membiarkan Jaleo mengendus endus perutnya, sebelum tangannya dengan nakal merangkak naik menuju pungggung Nacia, memberi belaian panas disana.

"Kak, gue mau tidur." Nacia sadar bahwa jika ini berlanjut, wleo-wleo bisa saja terjadi, meskipun dia sudah memasang tembok setinggi langit supaya acara wleo wleo tidak dapat terjadi.

Nacia langsung berdiri, membuat kepala Jaleo jatuh di atas kasur dengan keras. Ya meskipun empuk, tetapi Jaleo si tukang manipulatif itu langsung memegangi kepalanya seraya merintih, "akhhhh, kepala gue."

Nacia memutar bola matanya malas. "Kepala lo jatuh di atas kasur, bukan di atas lantai. Makanya jangan mabok! Banyak drama kan! Awas aja kalo besok udah sadar. Gue cakar cakar itu muka lo!" Omel Nacia dengan kesal.

Nacia berjalan menuju sisi ranjang yang satunya. Dia menyibak selimut sebelum masuk ke dalam balutan selimut yang sama dengan Jaleo. Nacia memilih untuk memunggungi Jaleo. Ini adalah pertama kalinya dia berbagi ranjang dengan suaminya dalam keadaan mabuk.

Dan dia bisa merasakan tubuh Jaleo yang bergerak kesana kemari, tidak nyaman. Nacia berusaha mengabaikan. Ia memilih untuk memejamkan matanya daripada meladeni Jaleo.

Sesaat kemudian Nacia tersadar, ia belum mematikan MacBook dan membereskan alat tulisnya selesai belajar untuk kuis esok hari. Tubuhnya bangkit, berjalan menuju meja belajar kayu yang bercat putih dan terletak di sudut kamar.

Nacia membereskan semua peralatan kuliahnya, karena tau, esok hari Jaleo tidak akan bangun untuk membereskan barang barang kuliahnya seperti biasa. Tidak akan ia biarkan Jaleo mabuk lagi setelah ini.

Astaga, apa sih yang membuat pria itu mabuk mabukan? Padahal kemarin dia dan Jaleo baru saja jalan jalan sembari memberi camilan untuk keduanya makan makan disela menonton netflix.

Saking sibuknya menata meja belajar, Nacia tak sadar bahwa Jaleo sudah menjulang di belakangnya. Pria itu menjulurkan tangannya untuk melingkari pinggangnya.

Aroma asing sedikit tercium oleh Nacia, jika Jaleo menempel ke arahnya. Tubuh Nacia tentu saja membeku, apalagi kali ini ia bisa merasakan Jaleo begitu agresif menyentuhnya. Apakah mungkin efek mabuk?

"Sayang.." panggilan Jaleo terdengar begitu lembut di telinga Nacia. Halus dan begitu memabukkan. Namun anehnya, yang ada di kepala Nacia adalah Kamael.

Bagaimana jika Kamael memanggilnya dengan selembut itu? Bagaimana jika Kamael memanggilnya sayang?

Akhirnya Nacia tersadar. Dia berusaha menjauhkan tubuh Jaleo dari tubuhnya. "Kak nggak bisa. Kita gak bisa gini." Nacia menolak Jaleo yang terus mengincar tengkuk lehernya.

Jaleo terdiam. Dia tersadar sepenuhnya bahwa penolakan Nacia begitu menyakitinya. Nacia selalu menolaknya. Menjauhinya. Memberi batas yang begitu kokoh, membuat Jaleo kelimpungan, untuk mencari tau bagaimana cara merobohkannya. Pria itu menelan salivanya yang begitu pahit. Dia akhirnya menjauhi tengkuk leher Nacia, bergegas mundur.

"Sorry." Tutur Jaleo. Suara lemah yang begitu tersakiti berhasil membuat hari Nacia ikut tertusuk.

Langkah kaki Jaleo bergerak keluar kamar, namun suara Nacia berhasil menahannya.

"Untuk malam ini, gue izinin lo tidur di samping gue." Katanya.

"Gue takut nggak bisa nahan buat sentuh lo, apalagi dengan jarak sedekat itu." Balas Jaleo.

"Tapi itu kayaknya lebih baik, daripada besok gue ngeliat ada salah satu bagian tubuh lo yang terluka lagi, demi menarik perhatian gue. Iya, kan?"

Kata kata itu berhasil membuat mata Jaleo terbelalak. Jaleo memutar tubuhnya, menatap Nacia yang terkekeh hambar. "Udah gue bilang, gue kasih lo kesempatan. Manfaatin sebaik mungkin, tapi jangan lakuin hal hal berbahaya hanya untuk menarik perhatian gue, kak."

Sialan. Bagaimana bibir itu menyeringai, bagaimana bibir Nacia terbuka untuk berbicara. Berhasil menarik perhatian Jaleo sepenuhnya. Padahal ada kenyataan lain yang harusnya membuat Jaleo lebih terkejut.

Dengar gerak cepat Jaleo menghampiri Nacia, ia menangkup kedua sisi pipi Nacia dengan telapak tangannya, lalu tangannya membawa wajah Nacia untuk menghadapnya, sebelum ia lumat dengan panas bibir Nacia.

Anehnya Nacia tak menolak. Ia mengizinkan Jaleo menciumnya kali ini. Padahal beberapa waktu lalu dia memaksa Jaleo untuk menjauh.

Alasannya sederhana, Nacia tak ingin Jaleo melakukan hal hal yang menyakiti dirinya sendiri. Jadi untuk kali ini, Nacia bebaskan Jaleo merampas ciuman panasnya, menjarah bibirnya dengan penuh gairah. Tapi, tidak boleh lebih dari ini.

"Damn, lo buat gue gila, Cia." Gumam Jaleo di tengah lumatannya yang terjeda.

Pria itu kemudian membawa tubuh Nacia ke atas ranjang, mendorongnya hingga tubuh Nacia terpental di atas kasur. Jaleo melepas kaos yang ia gunakan karena seluruh tubuhnya terasa panas.

"K-kak?!" Nacia melotot melihat bagaiman Jaleo seperti kesetanan. Wajahnya memerah, matanya sayu, deru nafasnya juga terdengar cepat.

Tangan Jaleo menarik satu kaki Nacia untuk ia bawa melingkar di pinggangnya, sedangkan yang satu lagi ia cekal, agar pahanya terbuka, dan Jaleo bisa berada di sela kedua paha Nacia, sebelum Jaleo melanjutkan kegiatan panasnya untuk melumat habis bibir Nacia lagi.

"Eunghh!" Nacia mendongak ketika Jaleo menahan kedua tangannya di atas kepala.

"Sekali aja, Cia. Sekali. Tolong." Pinta Jaleo memohon, tepat di depan wajah Nacia, hanya berjarak beberapa senti saja.

"Cia, tolong. Gue nggak akan jauh, tapi tolong bantuin gue." Lagi, Jaleo memohon, membuat Nacia luluh. "Nggak akan gue sentuh bagian bawah. Okay?" Tutur Jaleo lagi, membuat Nacia akhirnya pasrah.

"Hanya untuk malam ini, karena lo mabuk, kak."

Jaleo menyeringai. Lampu hijau sudah ia dapatkan dengan begitu mudah. Dengan sigap dia menarik kancing kemeja Nacia hingga hampir kancing terlepas dari letak jahitan nya.
🔞🔞🔞

Pelan pelan Bang 😭

The real beringas 😭😭 wkwkwk.. karena part nya cuma sampek 30 an, jadi emang aku percepat semua alurnya ya 🫰🏻

WKWKK, Jaleo ganas gak? Ganas.. tp ada konyolnya juga

Nacia the real cewek polos 😭😭 beda sama sesepuh nya Gaby dan Jinaya yang nyosoran 😭😭🙏🏻🙏🏻

Lapak jebolin komen gais!

Besok update lagi tak? Wkwk, yuk sini di jebolin dulu!

Midnight Love Additional part 17 dah ku upload ya di karya karsa! Kode voucher : Jaleoberingas

Spoiler :

Continue Reading

You'll Also Like

Why? By bolucake

Teen Fiction

53.2K 4.5K 33
"Ale" "Apa?" Tanya senja singkat. "Darrell---" "Kamu suka sama Darrell?" Claira menggeleng cepat "Lebih tepatnya aku gak suka sama dia" "Kenapa?" "Ka...
5.8M 634K 47
"Kamu kenapa belum nidurin saya?!" "Maksud bapak apa ya?!" "Ma-maf, maksudnya nidurin anak saya." **** Anya memilih kabur dari rumah daripada di jod...
5.3M 285K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
5.5K 774 46
DEWASA, Harap bijak mencari bahan bacaan 🙏🙏 Hidup Dara berubah setelah kecelakaan tunggal yang di alami oleh kedua orang tuanya, hingga membuat mer...