Three Years

Bởi skyspeare

642K 63.7K 3.5K

Pernikahan Rhea dan Starky hanya berlangsung selama tiga tahun. Meskipun mereka telah dikaruniai seorang putr... Xem Thêm

1. Nadira
2. Disenchanted
3. Scars
4. Mimosa Pudica
5. Nightmare
6. Crumble
7. Ipomoea Batatas
8. Sunflower
9. Motion Sickness
10. Filosofi Ikan Bakar
11. Boundary
12. Airport
13. New Place
14. Shallow Talk
15. Pretty Boy Next Door
16. Another Rough Night
17. Orange Uniform
18. Mama's Knight
19. The Miraculous Shane
20. Home
21. Shaneflower
22. Circe
23. The Chronicles of Rhea
24. John Denver
25. Parent-things
26. 2 A.M
27. A Day with Papa
29. Great Star
30. Uninvited Guest
31. I need you, Papa

28. A Hug

16.7K 2.3K 150
Bởi skyspeare

Begitu memasuki mobil, Rhea langsung menyandarkan dirinya dan menarik nafas dalam-dalam. Akhirnya resepsi kliennya usai juga. Sejak pagi Rhea sibuk memastikan makeup pengantinnya baik-baik saja. Dan dia sangat bersyukur tidak ada kendala berat yang dihadapinya.

Kayla sudah terlebih dulu pulang setelah makeup resepsi selesai. Salon dalam keadaan ramai sehingga pegawai lain cukup kewalahan. Ditambah lagi mereka harus bekerja cepat agar tidak banyak antrean karena ruangan tidak cukup besar untuk menampung banyak pelanggan.

Sejurus kemudian, Rhea teringat akan Shane. Seharian ini dia benar-benar lupa sekadar menghubungi Starky untuk menanyakan kabar Shane.

Rhea segera meraih ponselnya yang sejak tadi masih berada di dalam slingbag-nya. Tidak ada chat maupun telepon sama sekali dari Starky yang berarti Shane aman.

Segera saja Rhea menelepon Starky. Tidak butuh waktu lama untuk Starky mengangkat telepon.

"Hai, Rhe."

"Hai. Shane gimana?"

"Dia baik-baik aja. Ini lagi makan."

"Makan apa?"

"Aku masakin sapo tahu. Mau ngomong sama Shane?"

"Gak usah. Biarin dia makan aja dulu. Dikit lagi gue ke sana untuk jemput."

"Apa gak sebaiknya kamu langsung pulang dulu untuk istirahat? Nanti jam tujuh aku anter Shane pulang."

Rhea berpikir sejenak. Saran Starky lumayan membantu. Rhea bisa langsung pulang dulu untuk membersihkan diri dan melihat keadaan salon. Lagian Shane masih makan.

"Oke deh. Makasih ya, Star. Maaf merepotkan."

"Gak merepotkan. Gimana kerjaan hari ini?"

"Lancar kok cuma rada pegel aja. Udah lumayan lama gak ngambil job ngerias pengantin."

"Hati-hati ya nyetirnya. Gak usah khawatirin Shane."

"Iya. Kalau gitu gue jalan dulu ya--eh sorry langsung gue tutup ya, Star. Juno nelpon."

Rhea langsung memutuskan panggilan dengan Shane kemudian beralih ke kontak Juno dan menelepon adiknya itu. Juno jarang menelepon di waktu seperti ini kecuali ada sesuatu mendesak.

"Halo, Jun? Ada apa?" tanya Rhea panik.

Juno tertawa di ujung sambungan. "Panik banget sih, Mbak."

Rhea berdecak sebal. "Gimana nggak panik coba. Kamu nggak pernah nelpon kalau matahari masih kelihatan."

"Aku mau infoin sesuatu," ucap Juno.

"Apa?"

"Elly udah ketangkap."

Seluruh tubuh Rhea terasa dingin seketika. "Hah? Gimana bisa?"

"Inget Gilang gak?"

"Temen kamu yang sekarang jadi polisi itu bukan?"

Rhea masih mengingat Gilang. Dia adalah teman Juno sejak SMP. Setelah lulus SMA, Gilang mengikuti pendaftaran Brigadir Polisi. Jelas saja Gilang sudah lebih dulu bertugas dibandingkan Juno yang masih harus menempuh pendidikan selama empat tahun di Akmil.

"Iya. Aku minta bantuan dia untuk ngelacak Elly. Ya... Dia juga bantu sebisanya sih. Tadi aku baru dapat info dari Gilang kalau Elly kabur ke Singapura waktu itu. Dua hari lalu dia balik ke Indonesia dan sampai sekarang masih di Jakarta."

"Dua hari lalu?"

"Iya, Mbak. Tapi kan Gilang tetap harus ngerjain laporan sesuai urutan. Kasus Elly baru bisa diproses hari ini."

Rhea mengepalkan tangannya tanpa sadar. "Terus sekarang dia ada di mana?"

"Nanti Gilang chat Mbak alamat kantornya. Mbak siap-siap aja dulu."

"Kebetulan Mbak lagi di luar. Mbak mau kesana sekarang juga," tekan Rhea.

Terdengar helaan nafas dari Juno. "Ya udah. Tungguin aja dikit lagi palingan Gilang chat Mbak. Inget, nyetir hati-hati."

"Iya. Makasih ya, Jun. Maaf Mbak malah ngerepotin kamu padahal kamu lagi tugas."

"Santai. That's what brothers are for. Bukan cuma Mas Ares yang bisa berguna untuk Mbak, aku juga."

Rhea tertawa seraya mengendalikan perasaan haru dalam dirinya. "Mbak jalan ya, Jun."

"Iya. Gak usah ngebut."

"Iyaaaa."

Setelah telepon berakhir, Rhea mengecek chat dan mendapati sebuah chat dari nomor baru. Itu merupakan chat dari Gilang yang memberikan informasi lokasi kantor polisi tempat Elly ditahan.

Sebelum menuju ke lokasi, Rhea kembali menelepon Starky. Dia harus memperpanjang waktu titip Shane di Papanya itu.

"Halo, Star?"

"Mama?"

Ah, Rhea kangen banget sama suara menggemaskan putranya ini.

"Halo anak Mama. Lagi ngapain? Udah beres makan?"

"Udah. Ini lagi di taman belakang. Papa lagi masang selang air untuk siram tanaman."

"Bilang ke Papa, Mama mau ngomong bentar."

"Iya, Mama. Papa! Mama mau ngomong!"

Rhea tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum setiap kali mendengar suara Shane.

"Halo, Rhe?"

"Star, gue sekarang mau ke kantor polisi dulu. Gue titip Shane lagi ya. Nanti balik dari kantor polisi, gue aja yang jemput Shane di tempat lo."

"Kamu mau ngapain ke kantor polisi?" tanya Starky sedikit panik.

"Elly udah ketangkap."

"Dia di Jakarta juga?"

"Iya. Baru balik dari Singapura."

"Kamu hati-hati ya."

"Sip. Thanks ya. Gue jalan dulu."

Rhea mengakhiri panggilan kemudian mulai mengemudikan mobilnya menuju tempat Elly ditahan. Setidaknya dia ingin memberi pelajaran dulu untuk cewek itu sebelum proses hukum berjalan.

***

Ternyata Gilang sudah menunggu Rhea di depan kantor. Sehingga waktu Rhea turun dari mobil, pria itu langsung menghampirinya.

"Mbak Rhea," sapa Gilang ramah.

"Lang." Rhea menepuk bahu Gilang. "Udah lama gak ketemu makin gagah aja sekarang."

Gilang tersenyum. "Ayo masuk, Mbak."

Rhea mengangguk kemudian berjalan di sisi Gilang. Mereka hendak memasuki sebuah ruangan ketika tiba-tiba Rhea mendengar seseorang memanggil namanya.

"Rhea!"

Rhea dan Gilang menoleh bersamaan. Di sana ada Starky yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Starky? Kok lo di sini? Shane mana?"

"Shane udah aku antar ke ruko. Tadi mau dijagain sama Rana, tapi dia lebih milih main sama Banyu," jelas Starky.

"Terus dari mana lo tau gue ada di sini?" tanya Rhea heran.

"Juno yang ngasih tau."

Rhea berdecak sebal. Padahal Juno tidak lagi menyukai Starky. Untuk apa dia memberitahu Starky kalau Rhea berada di sini?

"Itu Shane gak apa-apa sama Banyu? Lo ngapain sih kesini? Udah dibilang jagain Shane aja."

"Mbak, ini..." ucapan Gilang terjeda, dia memperhatikan Starky.

"Ah, ini Starky. Mantan suami Mbak."

"Oh, iya." Gilang tahu kalau Rhea sudah bercerai, tapi dia sama sekali belum pernah melihat wajah Starky. "Mau ikut masuk juga?"

Starky mengangguk. "Boleh kan saya temani Rhea?"

"Boleh. Mari," ucap Gilang sembari membukakan pintu, mempersilahkan Rhea dan Starky masuk duluan.

Rhea berdecak sebal tapi akhirnya tetap melangkah masuk diikuti Starky. Di dalam ruangan, dia mendapati seorang polisi lain sedang duduk berhadapan dengan seorang wanita yang membelakangi mereka. Meski hanya melihat punggungnya, Rhea tahu kalau itu adalah Elly.

Tanpa ada yang menduga, Rhea bergerak cepat ke arah Elly dan menarik kencang rambut wanita itu. Elly sontak menjerit-jerit kesakitan sambil mencoba melepaskan jambakan Rhea.

"Aduh! Sakit! Lepasin!"

Rhea mendorong Gilang dan Starky yang mencoba melerainya. Bahkan Polisi yang satu lagi masih terkejut dengan serangan tidak terduga ini.

"Lo emang brengsek! Sialan lo, Ly! Lo tau gak karena ulah lo, bukan cuma gue yang hancur! Tapi temen-temen kita yang lain!"

Elly terus menangis kesakitan, usahanya untuk melepaskan Rhea sia-sia saja. Wanita itu terlihat seperti orang kesurupan.

Rhea menghempaskan Elly ke lantai, memukul wanita itu berkali-kali tanpa ampun. "Bisa-bisanya... tega banget lo, nji*g! Gue ada salah apa sama lo? Gue kurang apa, Ly?"

Rhea memukul-mukul dadanya sendiri yang terasa sesak. Selama ini dia menahan semua amarah ini di dalam dirinya, dan sekarang akhirnya dia bisa meluapkan seluruh amarahnya pada orang yang tepat.

"Kalau gue pelit sama lo, mungkin gue bisa maklumi kalau lo nipu gue sampai segininya! Tapi apa pernah gue bilang gak ada pas lo butuh?" cecar Rhea. "Sekarang gue tanya, lo apain semua uang itu? Pasti masih ada sisanya kan?"

Elly menggeleng pelan. "Gue kelilit hutang. Semua duit udah abis," jawabnya.

Lagi-lagi Rhea menampar Elly. "Duit segitu lo habisin? Hutang apa sampai ratusan juta? Lo sia-siain duit yang gue sama karyawan lain cari mati-matian cuma untuk judi online! Sinting lo!"

Kesal karena Elly hanya terdiam, Rhea lagi-lagi mengguncang-guncangkan pundak wanita itu. Kali ini Elly hendak berdiri untuk melawan, tapi Gilang sudah lebih dulu menahannya. Starky juga turut menahan Rhea.

"Lo brengsek, Elly! Gak tau terima kasih! Lo hancurin apa yang udah gue bangun susah payah. Lo tau gak, gue habisin seluruh tabungan gue untuk diriin salon itu!"

Elly malah tersenyum meremehkan. "Lo giniin gue hanya karena gue bawa kabur duit lo?"

"Hanya kata lo? Lepasin gue, Starky!" Rhea hendak menyerang lagi, tapi Starky menahannya lebih kuat.

"Rhe, Rhe, sadar. Inget Shane. Kalau kamu emosi, masalah ini gak bakal selesai," ucap Starky yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Rhea.

"Iya, hanya duit ratusan juta," tekan Elly dengan nada mengejek. Dia kemudian menunjuk Starky. "Noh laki lo dibawa kabur perempuan lain, mana ada lo kayak gini? Kenapa gak lo aniaya juga cewek yang udah ngerebut dia? Apa dia gak ada harganya dibanding duit lo yang ratusan juta itu?"

Rhea terdiam. Tangannya terkepal menahan emosi. Dia melemparkan tatapan tajam pada Elly.

Gilang dan rekannya saling lirik sejenak di tengah-tengah suasana canggung ini. Dia kemudian mendudukkan Elly kembali di kursi.

"Mbak Rhea, proses hukum akan tetap berjalan. Kendaliin diri Mbak. Juno gak berusaha minta bantuan sana sini hanya untuk ngelihat Mbak seperti ini," nasehat Gilang.

Barulah Rhea terduduk lemas di kursi. Dia tiba-tiba teringat akan Juno dan Shane. Benar kata Gilang.

"Kami bantu buat laporannya ya, Mbak. Mbak duduk sini." Gilang menuntun Rhea ke sebuah kursi, kemudian polisi yang satu lagi duduk di hadapannya.

Rhea dimintai data diri dan keterangan lainnya. Sementara itu, Elly sedang diselidiki oleh Gilang sendiri.

Begitu selesai, Gilang menghampiri Rhea. "Laporannya akan segera diproses, Mbak. Hari ini masih ada beberapa laporan lain yang masih harus kami tangani lebih awal, jadi Mbak pulang dulu ya. Nanti kami informasikan lagi."

Rhea mengangguk lemah. "Terima kasih, Lang." Dia kemudian beralih pada rekan Gilang yang satunya lagi. "Terima kasih, Pak."

"Sama-sama, Mbak."

Sebelum keluar, Rhea menghampiri Elly. Semua orang siaga ingin menahan Rhea, tapi Rhea satu mengangkat tangannya sebagai pertanda kali ini dia tidak akan bertindak anarkis. Dia hanya menatap Elly datar, yang dibalas sinis oleh wanita itu.

"Gue gak melakukan hal kayak gini ke perempuan yang udah ngerebut suami gue karena gue gak mau anak gue malu Mamanya rebutan cowok sama cewek lain," tekan Rhea.

"Tapi pekerjaan gue beda kasus. Tidak ada yang diperebutkan di sini, yang ada cuma gue ketipu dan kecurian karena percaya sama orang yang salah. Gue yakin anak gue pasti bakal bangga Mamanya berusaha menuntut keadilan atas dirinya dan teman-temannya yang turut dirugikan."

Perlahan, kesinisan di wajah Elly memudar. Dia menundukkan kepalanya.

"Jail is waiting, bitch," tukas Rhea.

Dia mengangguk singkat pada Gilang dan rekannya lalu berjalan keluar dari ruangan. Starky yang mengikutinya pun tidak dia pedulikan. Hatinya sakit atas perkataan Elly tadi. Tentang pekerjaannya yang dihancurkan, tentang suaminya yang Rhea lepaskan begitu saja untuk perempuan lain.

"Rhea," panggil Starky lembut.

Begitu Rhea berbalik, Starky menariknya ke dalam pelukan. Dan untuk pertama kalinya, tangis Rhea pecah begitu saja.

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

68.1K 4.8K 51
Bagaimana bisa Bear Hug dari seorang cowok dingin dihadapan Salsa terasa se-menghangatkan ini? Salsa bahkan lupa, sudah berapa lama ia menenggelamkan...
LARA KIRANA ✔ Bởi Ry

Tiểu Thuyết Chung

289K 20.1K 17
Seorang gadis dengan masa lalu kelam. Tidak cukup nasib masa lalunya penuh dengan air mata. Takdir masa depan pun seolah ikut bersekutu menancapkan l...
82.9K 5.1K 10
Rank: #5 in Exhusband Gemilang Indiana Aditya atau yang sering dipanggil Gemi seringkali agak menyesali keputusannya melamar kerja di perusahaan te...
16K 1.3K 43
[BREAKING] Pesawat The Wisaka Airlines, tipe Boeing B-777-300ER dengan rute penerbangan Perth-Jakarta di laporkan hilang kontak dengan ATC Perth Int...