GERMANY, 1917 (The Train Love...

By berlianlee

8.8K 1.9K 245

"๐˜”๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ต๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๏ฟฝ... More

HAS PRESENTING
PROLOGUE
01. Infirmiรจre
02. Hรดtel-Dieu
03. Due di un tipo
04. western front
05. mein Gefangener
07. WAR
08. Grim reaper
09. les รฉpine
10. รฉtablir un contact
11. cherche une carte
12. trahison
13. Chรขtiment
14. cela fait mal
15. Sauveur
16. interdiction pendant la guerre
17. oรน est la nourriture
18. viens avec moi
19. des รฉtoiles dans la voiture
20. silence รฉtrange
21. Dunkelheit
22. unruhige Rose

06. Mission

322 71 4
By berlianlee

Udara hutan yang berbau mesiu*, hujan, dan bebauan tajam lainnya bercampur menjadi satu memenuhi ruangan sesak dengan banyak penghuni di dalamnya. Tanahnya tidak lain hanyalah lumpur dan hamparan dedaunan basah yang tebal. Komandan dan beberapa anggota bersama dua jenderal berkumpul membentuk lingkaran sesuai meja yang dipakai berdiskusi. Fokus mereka tertuju pada satu kertas berwarna kuning kusam yang sudah banyak goresan tinta.

Keringat bercampur deru nafas tegang menjadikan ruangan itu semakin sesak. Jeffryson dan rekannya, John menjadi pemimpin rapat itu menyatukan banyak otak untuk membalaskan penyerangan Prancis yang dilakukan secara diam diam malam tadi. Lampu temaram yang hanya menyorot bagian kertas penuh strategi itu membuat suasana disana terlihat menegangkan.

Sementara diluar suara tembakan masih berdentum bersahut sahutan. Melakukan penyerangan dalam sebuah parit yang jauh dari kata bersih dengan keadaan anggota yang sebagian sudah luka luka akibat serangan mendadak.

"Kita akan hentikan penyerangan malam ini." suara tegas milik jenderal Jeffry semakin membuat atmosfer di dalam menjadi pekat

"Ini adalah taktik. Kalian semua perdalam parit bagian ujung dan letakkan semua senjata disana."

Komandan pleton dan komandan kompi yang berada disana masih menatap fokus pada kertas yang ditandai sebagai titik bagian yang dimaksud.

"Begitu suasana sepi mereka asti akan keluar dari parit."

"Jadi saat itu kita akan menghujani mereka dengan meriam sharpnell." Jendral John menambahkan suaranya di rapat itu

Meriam sharpnell adalah jenis peluru yang akan menciptakan kabut asap yang sangat tebal sehingga jika peluru itu ditembakkan ke udara maka kabut asap akan menghalangi pencahayaan target di bawahnya. Hal tersebut akan membuat pihak Jerman semakin mudah untuk membalaskan serangan mereka.

Jendral Jeffryson memang terkenal dengan taktiknya yang penuh perhitungan tak heran jika ia dipercaya memimpin dua perang sekaligus disaat yang bersamaan.

Taktik yang digunakan kali ini adalah taktik perang yang begitu berbahaya karena kepulan asap juga dapat membahayakan kelompok jika tak direncanakan dengan teliti. Oleh sebab itu parit akan dikosongkan sementara dan prajurit akan melakukan perlawanan di ujung. Pihak awan tidak akan menyadari taktik ini karena belum ada lagi yang menggunakan taktik ini sejak pertama kali digunakan tahun 1700an. Namun bedanya dalam peperangan kali ini peluru yang digunakan mengandung material yang jauh lebih buruk meski kualitasnya sangat baik.

--

Sementara itu di château rumah sakit sementara, suasana tampak lebih tenang dari sebelumnya karena para peralatan medis dan obat obatan tambahan telah tiba dan serdadu yang terluka segera mendapat perawatan. Mereka sampai melupakan jika salah satu perawatnya belum kembali bersama dengan mobil berisi perlengkapan medis.

Para dokter dan perawat sibuk membalut luka dan memberikan obat pada pasien mereka. Juga dengan para serdadu yang terlihat tidak peduli dengan salah satu wajah yang kurang diantara wajah perawat lainnya. Namun meski begitu, keadaan didalam sana sedikit lebih tenang dari hari sebelumnya. Tentu saja, itu karena merekalah yang memenangkan penyerangan semalam. Meski tetap ada teriakan kesakitan namun mereka yang saling bercerita tentang kejadian menegangkan itu akhirnya saling bersorak atas kekalahan Jerman.

Diantara seragam seragam militer itu, hanya satu yang tampak kebingungan seolah mencari suatu benda berharga yang telah hilang. Tak ada yang memperhatikannya karena saling sibuk dengan kegiatan masing masing. Ia mencari seorang yang wajahnya cukup familiar

"Nona," panggil sang kapten pada perawat muda yang sedang membereskan bekas kasa yang tercecer

Perawat muda itu segera menoleh menatap kagum pada pemilik iris berwarna cokelat gelap yang terasa begitu menenangkan

"Apakah saya boleh bertanya sesuatu?"

Tina, perawat yang masih diam mematung itu tidak menerima dengan baik suara yang ditujukan untuknya.

"Nona." Iris meabukkan itu mencari kemana arah pandang Tina

"Ah, maaf tuan. Ada yang bisa saya bantu?" Gadis itu gelagapan begitu mendapatkan kesadarannya

Sebelum melanjutkan perkataannya, Karl menyunggingkan senyuman manis yang hampir membuat Tina kembali tenggelam dalam wajah tampan itu "maaf, aku sebelumnya selalu melihat kau dengan nona Rosanné apakah hari ini dia tidak disini?"

Akhirnya Tina menyadari kejanggalan itu, rupanya rekannya belum juga kembali setelah tadi keduanya berpisah karena mobil mereka mendadak mati. Tina mengedarkan pandangan ke sekeliling mencari keberadaan Rosanné yang ternyata benar tidak ada di sana.

"Tadi kami pergi bersama untuk menjemput persediaan medis di kota namun, mobil Rosanné mati jadi ia memaksa agar saya pergi dengan petugas palang merah dari kota," jelas gadis itu

Karl mengerutkan kening, berusaha berpikir dengan kemungkinan kemungkinan yang akan gadis itu alami. Ia hanya berharap semoga kemungkinannya bukanlah hal mengerikan yang membahayakan gadis perawat yang menarik perhatiannya itu.

--

Malam tiba, suasana parit sudah sepi sejak rapat berakhir tadi. Para prajurit langsung bergerak sesuai dengan titah sang jendral. Mereka mengangkut semua persenjataan yang akan digunakan, dan bersiap di arit paling ujung. Penyerangan ini akan sangat menegangkan karena pihak lawan akan berjalan maju ke depan begitu menyadari keheningan di parit Jerman, lalu begitu pasukan Jerman akan menyerang mereka dari samping yaitu dari parit paling ujung dengan meriam sharpnell.

Dentuman dahsyat dari satu tembakan meriam akan memancing yang lainnya untuk keluar. Begitu sebagian dari mereka sudah berada di tanah tak bertuan* maka pasukan Jerman akan menembakkan peluru, pasukan Prancis yang sudah kekurangan pencahayaan akibat asap meriam tidak akan menyadari arah peluru berasal. Jika dirasa Jerman telah menang maka mereka akan keluar dari parit dan melakukan serangan dengan bayonet*.

Karena akurasinya yang jelek, acara tembak menembak biasanya tidak berlangsung lama. Jika salah satu pihak dirasa sudah lebih superior dalam jumlah, kemenangan akan ditentukan dengan bayonet. Salah satu pihak akan menyerbu dengan bayonet, pertempuran berubah menjadi saling tusuk menusuk. Hampir semua barisan akan terlibat. Ini pun biasanya tidak lama, pihak yg kalah akan kabur terbirit-birit.

Bahkan suara bayonet pun bisa jadi menakutkan. Suara pisau yang terdengar tajam di parit musuh dapat mengganggu istirahat malam dengan firasat kematian yang mengerikan. Pemandangan pedang yang berkilauan juga membuat perut banyak prajurit mual. Terlepas dari semua teror yang ditimbulkannya pada mereka yang mendengar, melihat, dan mungkin merasakan baja dinginnya, tidak ada senjata yang lebih mendalam dari pada bayonet.

Namun serangan ini akan dilakukan besok pagi. Karena malam ini mereka akan fokus pada pemindahan senjata. Selain itu ini juga taktik untuk memancing agar tentara Prancis keluar dari parit dan datang ke tanah tak bertuan.

Note :
1. mesiu : bahan peledak dari campuran belerang, arang, dan kalium nitrat, yang memiliki kemampuan membakar sangat cepat dan bahan pendorong pada senjata api.
2. Tanah tak bertuan : wilayah kosong diantara dua parit. Terdapat banyak mayat manusia juga kuda yang tertinggal baik karena penyerangan ataupun terjebak di pagar pembatas yang merupakan kawat berduri.
3. Bayonet : tombak yang terbuat dari baja runcing yang diletakkan di ujung senjata

(Bayonet)

(2 garis adalah parit, bagia tengah adalah tanah tak bertuan)

Continue Reading

You'll Also Like

17.9K 3.3K 28
memangnya, apa gunanya, sebagai manusia yang mengaku mencinta, ketika kekasihnya terluka, ia hanya sibuk menonton dan bertepuk tangan? [SERENADE IN...
29.9K 1.7K 6
Kisah tentang cinta Naruto dan Hinata. Naruhina Fanfiction for NaruhinaWeddingCelebration Naruto disclimer Masashi Kishimoto Warning Kemungkinan Ooc...
533K 36.9K 43
Elloniar Braxa X, seorang anak nakal tanpa aturan remaja 13 tahun dengan kulit putih mulus dan wajah bayi miliknya. perawakannya mungil tinggi 135 da...
10.1K 2.1K 18
Bebas bertemu belenggu. Ribut bertemu sunyi. Ramai bertemu sepi. Banyak yang bilang bahwa dua sosok bertolak-belakang justru akan saling tarik-menari...