Should I?

Autorstwa NanaBee_02

20.1K 2.7K 473

haruskah Jeno masuk kedalam rumit nya rumah tangga Jaemin dan Mark? Więcej

Prolog
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

10.

1.2K 154 18
Autorstwa NanaBee_02


Hari ini, jadwal check up kandungan Jaemin. ia sudah rapi dan cantik, siap untuk bertemu si jabang bayi. wajahnya berseri, senyuman tidak pudar dari wajah cantiknya.

"Jaemin-aa, sudah siap?"

Jaemin menoleh, ibu mertuanya berdiri diambang pintu, sudah siap untuk menemani Jaemin cek kandungan.

"sudah eomma."

Jaemin dan sang mertua turun ke lantai satu. Mark keluar dari ruangan kerjanya.

"Mark, kau ikut kami kan?" tanya Jessica.

"maaf eomma. aku ada rapat mendadak. ini tidak bisa di tunda. Nana-ya, pergila bersama eomma. maafkan aku."

Mark segera pergi. Jaemin menatap sedih pada punggung suaminya.

"padahal ini check up pertama. tapi dia sibuk dengan pekerjaan kantornya" lirihnya.

Jessica mengelus pundak menantunya.

"maafkan Mark ya, mungkin dia memang sedang sibuk sekali. kan ada eomma."

Jaemin mencoba tersenyum. ia mengangguk. keduanya segera pergi menuju rumah sakit.

sesampai di rumah sakit, Jaemin dan sang mertua menunggu giliran. Jaemin tidak sabar untuk melihat si jabang bayi, meskipun masih sebesar biji kacang hijau. tetap saja, Jaemin senang bukan main. ibu mertuanya ikut mengelus perut Jaemin. Jaemin tersenyum, ternyata seperti ini rasanya dipedulikan oleh mertua.

"Jaemin-ssi, silahkan masuk."

Jaemin dan ibu mertuanya masuk ke dalam ruangan dokter Lee. keduanya dipersilahkan untuk duduk.

"astaga, jadi kau Lee Jeno?" tanya Jessica.

Jeno tersenyum mengangguk.

"yaampun, kau benar-benar tampan nak. seperti ayah mu semasa muda."

"terima kasih nyonya."

"kapan Donghae dan Tiffany ke Korea?"

Jeno sedikit berpikir.

"aku Jessica, teman eomma mu."

Jeno tersenyum "ahh iya, eomma pernah menceritakanmu padaku nyonya. eomma dan appa menetap di Amerika. mungkin datang ke Korea saat noona ku melahirkan."

Jessica tercengang.

"Karina sedang mengandung?"

"benar, sudah masuk trimester ketiga."

"yaampun, tidak sangka jika Tiffany akan mempunyai cucu. ahh ya, Jeno-ya kau sudah menikah?"

Jeno menatap kearah Jaemin yang sedang menatapnya.

"belum nyonya" jawab Jeno tersenyum.

"tapi calon mu sudah ada kan" goda Jessica.

Jeno terkekeh kecil menggelengkan kepalanya.

"setampan ini tidak mungkin tidak ada yg tertarik, bukan begitu Nana-ya?"

Jaemin tersentak, ia mengangguk.

"benar, dokter Lee tampan. sangat tidak mungkin tidak ada yang tertarik padamu" ucap Jaemin.

"ah jangan begitu. aku memang ingin fokus dulu pada pekerjaanku" ucap Jeno tersenym hingga matanya pun ikut tersenyum.

"kita mulai pemeriksaannya ya. ayo berbaring dulu, Jaemin-ssi."

Jaemin naik keatas brankar. Jeno mulai memeriksa tubuhnya.

"lihatlah, dia masih sangat kecil."

Jaemin tersenyum haru, begitu juga dengan Jessica yang sangat bahagia.

"apakah kau mengalami morning sickness?"

Jaemin menggelengkan kepalanya.

"tidak terlalu. hanya saat bangun tidur. itu pun hanya sebentar. setelahnya biasa saja."

"menantuku kuat dokter. bagaimana dengan janinnya?"

Jeno kembali memastikan.

"janinnya baik-baik saja. tidak ada yang aneh. baik ibu dan bayi nya baik-baik saja" ucap Jeno menurunkan kaos Jaemin.

Jaemin terduduk dibantu oleh Jeno dan Jessica.

"karena mual mu normal, jadi aku hanya akan memberikan vitamin saja" ucap Jeno sambil mencatat resep untuk Jaemin tebus.

Jaemin menatap kearah Jeno. entah mengapa, ia ingin makan puding dan Jeno yang membuatkannya. membayangkan itu air liur Jaemin jadi menetes. Jaemin mengusap ujung bibirnya. ia menggelengkan kepalanya.

"apakah aku sedang ngidam?"

"oh Tuhan, mengapa rasanya ingin sekali."

"dokter Lee" panggil Jaemin.

Jeno menoleh "iya?"

"apakah ada dampak buruk jika ngidamku tidak terpenuhi?" tanya Jaemin ragu-ragu.

Jeno terkekeh.

"tidak juga. jika ngidammu membahayakan bayimu seperti makanan pedas, kau bisa menahannya hingga kau lupa dengan sendirinya" ucap Jeno.

"Nana-ya, kau ingin apa? eomma akan membelikannya" ucap Jessica mengusap perut Jaemin.

Jaemin menatap ragu pada ibu mertuanya.

"katakan saja sayang."

Jaemin menatap kearah Jeno.

"a-aku sedang ingin puding, eomma" cicitnya

Jessica dan Jeno tertawa kecil.

"astaga hanya puding ternyata. eomma akan membuatkannya untuk setelah ini" ucap Jessica mengusap surai Jaemin.

"t-tapi..."

"ada apa?"

"eomma, aku minta maaf sebelumnya. dan dokter Lee, aku juga sangat minta maaf..."

Jessica dan Jeno menatap Jaemin heran.

"aku memang ingin puding. tapi, aku ingin dokter Lee yang membuatkannya..."

Jeno tersedak ludahnya sendiri. Jaemin panik.

"i-ini tidak masalah. dokter Lee tidak perlu melakukannya. lagi pula tadi dokter mengatakan jika aku dan bayiku akan baik-baik saja meskipun ngidamku tidak terpenuhi" ucap Jaemin cepat.

Jaemin menatap mertuanya "maafkan aku eomma" lirihnya.

Jassica menatap kearah Jeno.

"dokter Lee, apakah kau bisa mengabulkan ngidam cucuku? ini cucu pertamaku. dan ini ngidam pertamanya. boleh kah?"

Jaemin tersentak. mertuanya meminta hal itu pada Jeno?

Jeno menggaruk tengkuknya yang tak gatal. ia menatap kearah Jaemin yang segera menunduk malu.

"aku masih harus bertemu pasienku hingga pukul dua siang, nyonya" ucap Jeno merasa tidak enak.

"tak apa. setelah selesai, kami akan kerumahmu."

Jaemin menggelengkan kepalanya.

"t-tidak perlu eomma. aku tidak apa-apa. ini hanya ngidam sekilas. a-aku sudah tidak menginginkannya lagi" ucap Jaemin panik.

Jessica memegang tangan Jaemin.

"sayang, ini ngidam pertamamu. dan itu harus terpenuhi" ucap Jessica.

Jaemin menatap kearah Jeno dengan wajah yang memerah.

"baiklah, aku akan menghubungi Jaemin-ssi jika aku sudah dirumah" ucap Jeno tersenyum.

Jessica ikut tersenyum.

"kau memang persis ibu mu. baik hati dan suka menolong. terima kasih ya nak."

Jeno mengangguk.

"ini resep yang harus di tebus di apotik, ya" ucap Jeno memberikan selembar resep pada Jessica.

"baiklah, kalau begitu kami pamit. hubungin menantuku jika kau sudah dirumah ya."

Jeno ikut berdiri. ia mengangguk dan melambaykan tangannya saat Jaemin dan Jessica pergi.

Jeno kembali duduk. ia memijat kepalanya yang sedikit pusing.

"dokter Lee, anda bisa istirahat sebentar. pasien selanjutnya adalah Tuan Lee Haechan. masih ada waktu 30 menit untuk dokter bersantai" ucap sang asisten.

Jeno mengangguk berterima kasih. ia memejamkan matanya. mengapa ia harus ada di tengah-tengah rumah tangga orang lain? Jeno bahkan tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi pada hidupnya.

Jaemin dan Jessica berpapasan dengan Karina yang membawa rantang makanan untuk Jeno.

"Karina?"

Karina menoleh, ia tersenyum saat melihat Jaemin. lalu membungkuk saat melihat wanita paruh baya disamping Jaemin.

"kau benar Karina?"

Karina mengangguk.

"kau lupa padaku?"

Karina menatap Jessica dengan seksama. ia membulatkan mulutnya.

"Jessica imoo?"

Jessica mengangguk, ia menarik Karina kedalam pelukannya.

"astaga, kau cantik sekali nak."

Karina melepaskan pelukannya.

"senang bertemu imoo" ucapnya.

Jessica mengelus perut Karina.

"perutmu sudan membesar. seharusnya kau diam dirumah. kau mempunyai adik dokter kandungan. untuk apa kau ke rumah sakit, eoh?"

Karina terkekeh.

"Jeno tidak akan makan jika aku tidak menyuruhnya, imoo. dia masih saja seperti itu, tidak akan makan jika tidak ada yang mengingatkannya" senyum Karina.

Jessica menggelengkan kepalanya "anak itu."

"ahh yaa, Jaemin-ssi kau baru saja mengecek kandunganmu?" tanya Karina pada Jaemin.

Jaemin mengangguk. Jessica meraih tangan Jaemin.

"Jaemin ini adalah menantuku, ternyata kalian sudah saling mengenal" ucap Jessica membuat senyuman Karina luntur.

"ahh aku lupa jika Mark adalah putramu, imoo."

Jessica tertawa.

"wajar saja, kalian tidak pernah bertemu. sebelum keluargamu pindah ke Amerika, Mark memang sedang study di Kanada" ucap Jessica.

Karina hanya mengangguk.

"imoo, aku harus bertemu Jeno. dia pasti menungguku" ucap Karina.

Jessica mengangguk. merekapun berpisah.

"apa-apaan, ternyata Mark adalah anak Jessica imoo. astaga, aku sungguh tidak percaya" dumel Karina.

Karina masuk ke dalam ruangan Jeno. adiknya itu sedang berbaring di brankar sambil menutup mata dengan lengannya.

"masih ada waktu dua puluh menit untuk kau makan. aku membawa salad untukmu. makanlah itu sebelum makan siang" ucap Karina mengeluarkan salad dan menyimpannya di meja Jeno.

"Jeno-ya, kau sudah tau pasti. ternyata Mark Lee putranya Jessica imoo. huh, bagaimana bisa? maksudku, Jessica imoo sangatlah baik. tapi mengapa putranya seperti itu?"

Karina duduk di kursi Jeno.

"aku tadi bertemu dengannya di koridor. dia sepertinya sangat bahagia karena Jaemin-ssi sedang hamil."

bruk!

Karina memukul meja.

"bagaimana jika Jessica imoo tau kalau anak nya berselingkuh?!"

Jeno terbangun. ia turun dari brankar. mencuci wajahnya di wastafel kemudian berdiri disamping meja. membuka salad yang disiapkan Karina.

"kau akan diam saja? Jessica imoo harus tau Jeno-ya" ucap Karina mendongak menatap sang adik.

Jeno menghiraukannya. ia memakan salad dengan malas, duduk di tepi brankar.

"Jeno-ya! jawab aku!"

Jeno menghela nafas.

"noona, bisakah kau berhenti memikirkan rumah tangga orang lain?"

Karina menyeritkan dahinya.

"Jeno-ya, ini perselingkuhan!"

"noona, aku melakukan sumpah dokter. dan di dalam sumpah itu, aku harus merahasiakan apapun tentang pasienku. dan ini termasuk hal privacy mereka, aku tidak ada hak untuk ikut campur."

Karina berdecih.

"yeah, i know. berarti kau siap dibenci oleh Jaemin-ssi kalau begitu."

"tak masalah, lagi pula. dia sudah dewasa, dia lebih paham bagaimana menghadapi rumah tangganya nanti."

Karina mendelik kesal. mengapa adiknya itu sangatlah monoton?

Karena kesal, Karina pun meninggalkan ruangan Jeno untuk ke kantin seperti biasa. menunggu Jeno menghampirinya untuk makan siang, satu jam lagi.


*****

pipi Jaemij bersemu saat mendapatkan pesan dari Jeno. Jeno memberitahunya jika ia sudah ada dirumah dan Jaemin juga Jessica bisa datang kerumah nya sekarang.

Jaemin masih menatap ponselnya. ia tersentak saat Jessica masuk kedalam kamarnya.

"apakah Jeno sudah memberi kabar?" tanya Jessica.

Jaemin mengigit bibir bawahnya.

"s-sudah, eomma."

Jessica mengangguk.

"kau pergilah bersama paman Joo. eomma tidak bisa ikut, ada acara teman eomma yang harus eomma hadiri."

Jaemin membulatkan matanya.

"a-aku tidak akan pergi jika tidak bersama eomma."

Jessica menghampiri Jaemin, mengusap perutnya.

"sudah eomma katakan. ini adalah ngidam pertamamu. dan itu harus terpenuhi. pergilah, paman Joo akan menunggu disana sampai kau selesai."

Jessica membuka lemari, ia mengambil cardigan kuning motif bunga. dan memakaikannya pada Jaemin.

"manis sekali menantuku, pergilah."

Jaemin menghela nafasnya. ia di tuntun oleh Jessica untuk menuju mobil.

"paman Joo, tetaplah disana sampai Jaemin selesai, ya."

"siap nyonya."

"eomma..."

Jessica tersenyum mengelus pipi Jaemin. memberikan isyarat pada Jaemin untuk pergi. dengan rasa canggung, Jaemin masuk kedalam mobil. ia melambaykan tangannya pada Jessica saat mobil itu pergi.

"bawa aku kesana sekarang."

Jessica segera masuk kedalam mobilnya. paman Nam segera meninggalkan tempat, menuju tempat dimana Jessica memintanya untuk kesana.

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

291K 38.2K 43
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
1M 108K 49
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
543K 9.2K 20
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
5.7M 301K 57
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...