SECRET ADMIRER

By vianasantika

19.2K 621 57

'Selama aku masih bisa berpura - pura, maka aku akan baik - baik saja' -Danniela Allana Danniela Allana. Gadi... More

PROLOG
PACAR?
Tidak Pantas
Malam yang Buruk
SALTING?
VARO GAMON?
SELINGKUH
PAPA
TARUHAN?
Roller Coaster
LUKA TERHEBAT
Hot Americano
Muka Maung nyali Miung
Pulang Bareng
Renggang
Selesai
Perhatian atau Kasihan?
Mainan
Karna aku, mencintaimu..
Laut
Sibling
Terimakasih sudah membela!
Tonight, i'm yours.
Bianglala dan Bolen Pisang Coklat

Jadian?

821 26 5
By vianasantika

"Berlebihan dalam segala hal tidak lah baik"

***

Sejak arsen menerima taruhan yang habian berikan padanya, arsen terus mendekati allana, tanpa memberikan celah sehari pun tanpa allana.

Allana pun terbuai dengan perhatian, dan perlakuan apapun yang diberikan arsen padanya.

Tanpa allana tau ada maksud terselubung dibalik perubahan sikap arsen yang sangat drastis.

Tapi allana tidak berfikir macam macam tentang lelaki itu, yang ia tau arsen saat ini sudah lebih dekat dengannya.

Hari ini adalah hari ke 6 arsen mendekati allana, tepat hari ini juga tanpa allana tau arsen berniat untuk menjadikan allana sebagai kekasihnya.

Arsen tidak memikirkan apa yang terjadi jika allana tau kalau dirinya sedang memainkan perasaan gadis itu.

Arsen tidak memikirkan sebagaimana nanti hancurnya allana jika mengetahui kalau niatnya menjadikannya kekasih hanya karna taruhan semata.

Keduanya saat ini berada pesisir pantai, diatas pasir putih keduanya tengah duduk berdampingan tanpa alas duduk.

Menatap deburan ombak dipantai, dengan langit  yang bewarna jingga sebagai pemanisnya.

Arsen melirik sejenak gadis yang berada disampingnya, allana masih terpaku menatap luasnya lautan yang membentang luas.

Tangan arsen merayap, meraih pergelangan allana lalu menggengam jemari gadis itu.

Allana cukup tersentak dengan perlakuan arsen, sampai akhirnya satu kalimat yang terucap dari bibir arsen lolos begitu saja.

"Jadi pacar gue al!"

Degg...

Benar saja, jantung yang terus – menerus berdetak dengan kecepatan diatas rata – rata membuatnya tak lagi mampu menahannya senyum manisnya.

Penantiannya selama 6 tahun terbayarkan dengan permintaan arsen yang sudah sangat lama ia nantikan. 

6 tahun bukanlah waktu yang singkat, ada puluhan juta detik didalamnya.

Selama itu juga alana dengan sangat handal menyimpan perasaan pada lelaki yang saat ini ia genggam tangannya tanpa seorang pun yang tahu.

Arsen tanpa mengalihkan pandangannya dari gadis disampingnya, "gimana?" Tanyanya lagi karna tak kunjung mendapat jawaban dari allana.

"Jangan nolak gue ya" imbuhnya membuat alana terkekeh.

"Kalo gue nolak memang kenapa?"

"Ga kebayang canggungnya kaya apa"

"Yaudah"

"Yaudah apa?" Ucap arsen menaik turunkan alisnya

"Iyaa"

"Iya apa dulu" goda arsen.

Allana melengos kembali menatap kedepan, sebenarnya jantungnya dari tadi hingga saat ini masih berdebar dengan kencang.

Ia tidak bisa mendeskripsikan betapa bahagianya dirinya saat ini, lelaki yang sudah lama ia sukai, sekarang menjadi miliknya, lelaki yang kadang kala ia sebut sagara telah menjadi kekasihnya.

Arsen yang menyadari ada bulir bening dari sudut mata allana hanya diam, dia tidak tau apa yang saat ini allana rasakan.

Apakah allana sedang sedih? Apakah allana bahagia? Jika bahagia, dia sebahagia itu sampai tidak sadar telah mengeluarkan air matanya.

Tangan arsen tergerak terangkat mengusap pelan mata allana, menghapus air mata yang lolos begitu saja di pipi allana.

"Kenapa nangis?" Tanyanya.

Allana menggeleng cepat, "anginnya terlalu kenceng makanya sampai nangis" elaknya.

Walaupun dirinya sudah menjadi kekasih arsen, tetapi ia tidak akan jujur pada lelaki itu kalau dirinya selama ini sangat menyukainya.

***

Seberhentinya motor arsen di pekarangan luas rumah allana, keduanya disambut oleh daegar yang sedang duduk di gazebo yang ada disana.

Lelaki itu awalnya sedang berbincang lewat sambungan telfon, dan pada akhirnya ketika allana datang ia mematikan sambungan telfon lalu beranjak berjalan mendekat kearah allana yang barusaja turun dari motor.

"Darimana?" Tanya daegar memulai obrolan.

"Pantai" jawab allana sumringah

Daegar menyadari sesuatu, allana saat ini sedang berbahagia, entah karena apa dia tidak tau.

"Masuk dulu sen" tawar daegar basa basi.

Arsen menggeleng pelan, "udah sore bang, kapan kapan aja gue main" daegar mengangguk

"Yok, tiati."

Berselang lama arsen kembali menancapkan gasnya, perlahan melajukan motornya meninggalkan kedua kakak beradik yang masih setia disana.

Daegar beralih menatap sang adik yang sedang menatap punggung arsen yang sudah tidak kelihatan.

Senyum tipis terukir diwajah allana membuat daegar ikut tersenyum.

"Kenapa? Abis dikasih apa sama temen lo" tanyanya dengan tengil.

"Dihhh, dia bukan temen guee"

Daegar menernyit bingung, apa maksud allana bukan teman? Mereka sudah berteman sedari kecil.

"Dia pacar guee!" Imbuhnya lalu berjalan cepat memasuki rumah meninggalkan daegar yang masih terbengong ditempat.

"Tiba tiba?" Tanyanya pada diri sendiri.

***

Pagi ini allana diantar daegar untuk kesekolah, padahal semalam dirinya sudah berjanjian dengan kekasihnya, tetapi lelaki itu baru tadi pagi mengabari tidak bisa menjemput allana karna tidak bisa menjemputnya.

Allana tidak tau alasan spesifik lelaki itu karna apa, terlalu biasa menghadapi arsen yang seperti ini membuat allana acuh.

Tapi sekarang posisi allana berbeda, dulu allana hanya temannya tetapi sekarang? Allana adalah pacarnya.

Sesampainya di gerbang garuda allana turun dari mobil tanpa mengatakan sepatah kata apapun pada daegar, allana seperti tidak melihat keberadaan daegar yang ada disampingnya.

Dari dalam mobil daegar hanya menatap allana heran, sesekali menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Gue apasih anjing, yakali gue ga keliatan." Gerutunya kesal lalu melajukan mobilnya kembali menuju ke kampusnya, hari ini daegar ada kelas pagi.

Allana berjalan lurus melewati gerbang, melangkahkan kakinya menuju kekelas.

Namun ditengah tengah koridor, langkah allana terhenti.

Allana merasakan ada seseorang yang dengan tiba tiba merangkul pundaknya dan membawa allana berjalan kembali.

Dia arsen, entah lelaki yang saat ini ada disampingnya datangnya dari mana, tiba tiba merangkul dan mengajak allana berjalan beriiringan didesepanjang koridor dan melewati beberapa siswa yang duduk di depan kelas mereka.

Bisikan demi bisikan dapat allana dengar dengan jelas, membicarakan dirinya dan arsen.

Gilaa..

Padahal emang biasanya deket tapi ini kaya ada hubungan anjirr...

Pacaran kali...

Masasih..

Arsen emang udah putus sama dina..

Itulah bisikan yang didengar allana, ia akan menganggap itu sebagai angin berlalu.

Semalam allana sudah menduga, jika semua orang tua kalau dirinya dan arsen sedang berpacaran, walaupun dia tidak berteriak teman temannya akan mengetahuinya.

"Gausah di dengerin" ucap arsen yang tetap merangkul pundak allana.

"Udah sarapan?" Imbuh arsen bertanya.

Allana menggeleng sebagai jawaban, "ngga biasa sarapan"

"Mulai sekarang biasain, kita kekantin sekarang"

"Nanti ajaa, sekalian pas jam istirahat" tolak allana.

Arsen terdiam dan menghela nafasnya, "oke"

"Kalau gitu aku anterin ke kelas, sekarang kita ngga sekelas" ucapnya

"Iya, padahal dari sd sampe sma kelas 10 sekelas terus tapi kenapa pas kelas 11 ngga sekalian sekelas" gerutu allana.

"Aku bisa pindah ke kelas kamu, kalau kamu mau"

Allana menggeleng cepat, "nggausah"

"Ayo kita kekelas aku" ucap allana cepat dengan tangan arsen yang ia tarik dengan berjalam sedikit berlari.

CIIIIEEEEEEE.......

Pekik mereka berlima menyambut Allana dan Arsen yang berdiri bersebelahan di ambang pintu kelas, Allana memandang kedua temannya dengan jengah.

Dari kelimanya, ada Dewangga yang sejak tadi menatap Arsen dengan tatapan seolah sedang mengintimidasi lelaki itu.

Sebenarnya Dewangga masih bingung dengan sikap Arsen, apakah alasan Arsen gencar mendekati Allana belakangan ini. Hingga sampai sekarang Allana sudah menjadi kekasih temannya itu.

Ia memang menyukai Allana, namun tidak terbesit niat untuk memisahkan keduanya. Jika Allana merasa bahagia, dirinya akan tetap membuarkan keduanya berhubungan.

Bagi Dewangga kebahagiaan Allana adalah kebahagiaannya, meski hatinya harus menjadi korbannya.

Sama halnya dengan Allana yang menyukai Arsen, Diam-diam tanpa Arsen tau. Sedangkan Dewangga, juga diam-diam menyukai Allana tanpa gadis itu tau.

to be continue...

_________________________

CERITA INI HANYA FIKTIF! APABILA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, dll HANYALAH KEBETULAN.

Dan tolong jangan sangkut pautkan antara visual tokoh sama kehidupan pribadi aktris yang di pake yaa!! Makasihhh

**

Continue Reading

You'll Also Like

611K 54.1K 35
๐™๐™ช๐™ฃ๐™š ๐™ ๐™ฎ๐™– ๐™ ๐™–๐™ง ๐™™๐™–๐™ก๐™– , ๐™ˆ๐™–๐™ง ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž ๐™ข๐™ž๐™ฉ ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž ๐™ƒ๐™ค ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž...... โ™ก ๐™๐™€๐™๐™„ ๐˜ฟ๐™€๐™€๐™’๐˜ผ๐™‰๐™„ โ™ก Shashwat Rajva...
132K 5.6K 200
This story follows the early life of James also known by his street name Headshot or Shooter. James had an extremely rough childhood, one that turned...
1M 53.8K 34
Millie Ripley has only ever known one player next door. Luke Dawson. But with only a couple months left before he graduates and a blackmailer on th...
422K 11.9K 53
what happened when the biggest mafia in the world hid his real identity and married an innocent, sweet girl?