TOGETHER [END]

By mifiezy

17.2K 387 6

kisah dua anak kecil, yang berteman baik di masa kecil. Dan sekarang justru menjadi teman hidup selamanya. su... More

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29 [SPECIAL ALKLYE]
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43 [END].

BAB 17

416 10 0
By mifiezy

Algara membuka matanya ia melihat jam di ponselnya, sudah jam 6 pagi. Algara menatap Kylie memegang kening Kylie untuk mengecek apakah istrinya masih demam.

Algara mencium puncak kepala Kylie, lalu ia berjalan ke kamar mandi. Algara masuk ke kamar mandi lalu membersihkan badannya. Ia ingin membangunkan Kylie namun tidak tega karena suhu badan Kylie yang tinggi.

Kylie bangun ia melihat di samping sudah tidak ada Algara. Kylie mendengar percikan air dari dalam kamar mandi, mungkin Algara sedang mandi, Kylie mencoba untuk bangkit dari baringnya dan duduk bersandar.

15 menit Algara keluar dari kamar mandi ia menghampiri Kylie.

"Mau apa?" Tanya Algara sembari mengusap rambut Kylie

Kylie menggeleng. "Gak mau apa-apa"

"Sarapan ya? Kamu harus minum obat."

"Kamu ke Kantor?"

"Mau nya seperti itu tapi suhu badan kamu masih tinggi dan belum turun. Jadi ya tidak jadi."

"Gapapa kok kalau kamu mau kw Kantor lagian disini ada pembantu yang bisa Bantu aku."

"Tidak. Aku disini bakal jagain kamu"

"Makan ya? Biar diambilkan."

"Mau roti aja"

"Kamu harus makan nasi, minum obat."

"Eung.. mau rotiii please, mauu rotii, Mau rotiii" ucap Kylie merengek

Algara terkekeh Kylie terlihat lucu jika seperti ini. Mau tidak mau ia harus menuruti apa yang Kylie mau

"Oke, sebentar ya diambilin dulu."

Kylie mengangguk.

Algara keluar dari kamar menuruni tangga saat ia ingin berjalan ke dapur ia melihat seorang perempuan di ruang tamu. Itu adiknya Della ada keperluan apa adiknya ke sini.

"Tolong buatkan roti dan Susu." Ucap Algara sebelum meninggalkan dapur

"Baik Tuan."

Algara berjalan menghampiri Della yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Mengapa Della hanya menunduk

"Dell" panggil Algara, Algara menatap Della namun mengapa mata adiknya itu sembab seperti habis menangis

Algara duduk di samping Della. "Kenapa?"

Della memeluk Algara lalu menangis. Algara tidak pernah melihat Della menangis seperti ini dia tidak akan biarkan siapa saja yang menyakiti adiknya dan membuat nangis adiknya.

"Aku di bully abang liat ini." Ucap Dellane menunjukan lengannya yang memar. Algara melihat lengan della benar saja itu memar

"Siapa yang mgelakuin?"

Dellane hanya menunduk

"Siapa, jawab."

"Stefa"

"Adiknya Stella?" Tanya Algara. Dellane mengangguk.

Kini emosi Algara meluap apa sebenarnya yang diingkan Stella. Kemarin perempuan itu sudah mengirimi pesan yang membuat Kylie menangis karena ketakutan. Sekarang apakah stella juga menyuruh adiknya untuk melakukan hal itu.

"Kenapa gak bilang ke mama papa."

Dellane menggeleng. "Takut bang"

"Baru kali ini atau sudah lama?"

"Lumayan lama."

"Kenapa gak ngasih tau? Kalau kamu gak mau bilang ke mama atau ke papa kamu bisa bilang ke abang. Jangan sok kuat cengeng juga, kalau kamu tidak bisa cerita ke abang bisakan ke Rebecca, Valengga, bahkan Dherina."

"Maaf bangg"

"Sudah jangan nangis, kamu tunggu sini abang mau ngasih roti buat istri abang. Dan kamu jangan pulang dulu kamu disini aja jagain Kylie dia sakit."

Dellane mengangguk. Algara bamgu dari duduknya lalu berjalan menuju kamarnya. Algara membawa nampan yang berisi roti dan segelas Susu melihat kedatangan Algara yang menurut Kylie lama itu membuat Kylie kembali tersenyum.

"Lamaaa"

"Minta maaf ya? Tadi ada Della jadi agak lama" ucap Algara. "Sekarang di makan roti nya."

Kylie mengangguk ia menerima roti yang di berikan oleh Algara. Lalu memakannya.

"Aku mau keluar sebentar ketemu papa. Kamu sama Della disini tidak apa-apa kan?" Tanya Algara

Kylie mengangguk. "Kenapa Della tiba-tiba kesini?"

"Ada yang di bicarakan. Aku mau siap siap habiskan roti dan susunya!"

Kylie mengangguk.

"Aku berangkat ya, sayang" ucap Algara sambil mencium kening Kylie.

"Hati-hati sayangg" ucap Kylie

Algara tersenyum. Mengapa Kylie sangat lucu dan panggilan sayang itu membuat Algara tidak bisa menahan senyumannya.

****

"Al, ada apa kamu kesini. Mana Kylie?" Tanya Sereva

"Al kesini sendiri mah, ada yang mau al bicarain sama mama dan papa."

"Apa yang kamu ingin bicarakan, Al?" Tanya Daniel yang sedang menuruni tangga.

Algara duduk di sofa ruang keluarga.

"Kemarin ada yang kirim pesan ke Kylie isi pesannya ancaman itu pasti dari Stella. Dan yang mama papa gak tau bahkan Della di bully adiknya Stella, della baru cerita ke Al tadi dia gak berani cerita ke mama dan papa." Jelas Algara

"Lalu Della dimana sekarang, Al? Ada yang parah? Mama sangat khawatir kenapa dia tidak langsung ke mama."

"Della di rumah al mah"

"Telfon Della suruh dia pulang kesini" ucap Daniel

"Dia lagi jagain Kylie. Kylie sakit, al juga gak mau ninggalin Kylie begitu aja tapi ini yang perlu papa dan mama tahu."

"Ayo Al, mama mau tau keadaan Della ayo ke rumah kamu."

Algara mengangguk.

****

Kylie dan Dellane menonton tv bersama, itu kemauan Kylie yang sedang bosan.

Della menceritakan tentang Della yang di bully, tentu saja Kylie merasa kasihan dan ia mengerti apa yang di rasakan oleh Della.

Mereka asik menonton tv sampai tidak sadar bahwa sudah ada mobil Algara terpakir di pekarangan rumah.

"Kylie, Della." Panggil Sereva

"Mamaaa" sahut Kylie dan della bersamaan

"Kenapa kamu gak bilang ke mama atau ke papa sayang? Mama khawatir." Ucap Sereva

"Mama udah tau ya? Maaf mah gak bilang ke mama atau ke papa aku cuma takut." Ucap della menunduk.

"Lain kali jangan seperti ini ya kamu harus bilang ke mama atau ke papa untung saja abang kamu ke rumah." Ucap Sereva. "Kamu juga kenapa bisa sakit sayang, mantu mamaa."

"Kylie sulit di ajak makan mah. Makanya dia sakit tadi aja cuma makan roti." Sahut Algara

Kylie menatap tajam Algara. "Bohong kok maa, aku makan"

"Tapi kamu sudah makan dan minum obat Kan, sayang?"

"Sudah mah."

"Baguslah jika seperti itu."

****

Algara dan Kylie baru saja menyelesaikan makan malam beberapa menit yang lalu, Kylie terus memandang Algara yang sedang fokus kepada laptopnya.

Soal stella Algara sudah membicarakannya dengan papa nya dan Daniel memerintahkan anak buahnya untuk mengawasi rumah Algara begitu Pula dengan rumah keluarga Jaxson sendiri. Tentunya della semakin di jaga oleh anak buah papanya.

Algara menoleh melihat Kylie yang sedang menatapnya. "Kenapa ngeliatin aja?" Tanya Algara tiba-tiba membuat Kylie sedikit terkejut.

"Masih sibuk? Lama banget, bosan." Ucap Kylie

Algara mematikan laptopnya lalu berjalan meletakan laptopnya. Menghampiri Kylie

"Kok di taro?" Tanya Kylie

Algara tersenyum. "Kamu bosan kan? Lagian sudah selesai juga kok, kamu mau apa?"

"Aku kangen mami, tapi mami gak ada dirumah"

"Mami cuma sebentar sayang, lagian kan ada mama. Nanti kalau mami sudah kesini lagi kita main ya?"

Kylie mengangguk. Algara memeluk tubuh Kylie mencium puncak kepala Kylie hanya dengan Kylie Algara bisa tenang dan bahagia.

"Tidur ya? Kamu belum sembuh total. Nanti kalau kamu sudah sembuh saya ajak kamu jalan-jalan." Ucap Algara

"Beneran?"

"Iya sayangg"

"Kamu jangan terlalu formal dong sama aku" ucap Kylie cemberut

Algara terkekeh Kylie sangat menggemaskan jika seperti itu.

"Iyaa nanti di coba ya? Sekarang kita tidur sudah malam kamu harus istirahat."

"Okee hehehee"

Kylie memeluk Algara erat. Algara mengelus rambut Kylie, sungguh Algara sangat sangat mencintai Kylie melihat Kylie yang sepertinya sudah tertidur Algara juga mencoba menutup matanya.

Continue Reading

You'll Also Like

27.3K 542 38
Short scenarios for your favorite characters! (Well the male characters at least) The characters included are Alastor, Angel Dust, Sir Pentious, Husk...
12K 75 7
Harry Styles one shots and smut by yours truly. May be reader insert, may be OC.
24.3K 1.8K 28
Β« αž αžΉαž€ αž’αŸ’αž αžΉαž€ αŸ— αžαŸ’αž‰αž»αŸ†αž˜αž·αž“αž…αž„αŸ‹αž”αžΆαž“αž”αŸ‚αž”αž“αž·αž„αž‘αŸ αžαŸ’αž‰αž»αŸ†αž…αž„αŸ‹αž²αŸ’αž™αž”αŸ‰αžΆαžŸαŸ’αžšαž‘αžΆαž‰αŸ‹αžαŸ’αž‰αž»αŸ†αž€αŸ’αž“αž»αž„αž“αžΆαž˜αžŸαŸ’αž“αŸαž αžΆαž˜αž·αž“αž˜αŸ‚αž“αžšαžœαžΆαž„αž”αŸ‰αžΆαž€αžΌαž“ Β» Β« αžšαžœαžΆαž„αž™αžΎαž„αž‘αŸ…αž˜αž·αž“αžšαž½αž…αž‘αŸαž‡αž»αž„αž‚αž»αž€ αž”αŸ‰αžΆαž˜αž·αž“αž”αžΆαž“αž‚αž·αžαž›αžΎαž―αž„αž›αžΎαžŸαž–αžΈαž…αŸ†αžŽαž„αž”αŸ‰...
59.3K 2.8K 64
Well, this is my first attempt of trying short stories. It is the collection of love stories.