Transmigrasi Komandan Militer...

By Naomiliana

272K 25.1K 778

[bukan novel terjemahan] Dilarang copas! ini murni pemikiran author Xinxin adalah seorang Komandan Militer ya... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90

76

976 97 16
By Naomiliana

"Hei apa kau percaya padanya?" tanya Zhaoyang.

"Siapa? Xiaowen?" jawab Jianying.

"Iya, aku pernah bertemu dengannya di Kerajaan Wei. Dia memang kepala bandit, bagaimana jika dia menipu kita?"

"Zhaoyang kewaspadaan mu itu benar, tapi apa kau tidak melihat dia di lindungi dua panglima besar milik Lian Wei?" sahut Xu Kai.

"Benar aku percaya pada adikku" sahut Jianying.

"Kalian jangan terlalu banyak berpikir, cepat kita berangkat" ajak Xiuhuan.

"Luoyang bawa beberapa murid untuk mengambil bahan pangan. Lalu kirimkan ke barat dan selatan. Kita tidak tahu kapan mereka akan menyerang" perintah Xuemin.

"Baik Yang Mulia" sahut Luoyang lalu bergegas pergi.

Malam ini sekitar dua ribu tentara masing-masing, seribu di barat dan selatan sedang bersiap. Mereka para pasukan dan pemimpin yang lain sedang menunggu perintah untuk berangkat. Tak lama muncul Wang Sin San, segera setelah kemunculannya ia memerintahkan untuk segera berangkat.

Sementara itu Lian Wei yang masih asik dengan makanan lezat di hadapannya, di hampiri oleh Tao Mo.

"Tuan"

"Ada apa?"

"Mereka telah berangkat ke barat dan selatan. Sesuai dengan arahan dari anda"

"Baiklah. Bagaimana dengan persiapan yang ada di istana?"

"Itu... Mereka merubah rencana"

"Apa? Merubah rencana?"

"Benar, mereka akan berangkat saat pagi buta"

"Pagi buta ya, seharusnya itu waktu yang cukup untuk mereka sampai di camp"

"Lalu apa yang di rencanakan oleh Tiong Wai?"

"Masih seperti rencana awal tuan"

"Baik, pastikan seluruh pasukan yang mengepung Kekaisaran Song telah siap"

"Baik tuan" ucapnya lalu pergi dari sana.

"Mingmei"

"Ya putri"

"Perintahkan Bao Yu ke barat dan Yelu ke selatan. Lalu kau pergi lah ke camp membantu Duke Xinxi"

"Baik putri"

"Pergilah"

"Baik"

Mingmei meninggalkan Lian Wei sendiri. Ia kembali fokus dengan makanannya. Tak lama Tiong Wai datang ke kamar Lian Wei.

"Yang Mulia Putra Mahkota tiba" ucap pengawal yang berjaga di depan pintu.

"Xin'er"

"Oh gege" ucapnya sambil mengunyah makanan.

Tiong Wai yang melihat adiknya sedang makan terlihat sangat lucu. Ia mengeluarkan sapu tangan dari lengan hanfunya. Lalu ia mengelap sudut bibir Lian Wei yang kotor.

"Makan dengan perlahan, aku tak akan mengambil makanan mu" ucapnya lembut. Lian Wei sempat terpaku dengan kasih sayang dari kakaknya ini.

Tiong Wai mengambilkan air minum untuk Lian Wei yang langsung di ambil olehnya.

"Gege kenapa kau kemari?"

"Besok aku akan pergi ke perbatasan"

"Untuk apa?"

"Berperang"

"Bukankah gege tidak suka dengan kekerasan?"

"Benar tapi, ini menyangkut tentang mu"

"Aku?"

"Bukankah kau berkata, kau di siksa oleh Kaisar Jiazhen?"

"Benar, tapi apakah perang ini tidak bisa di hindari?"

"Maafkan aku. Aku tidak bisa membantah ayahanda. Ini dendam lama ayahanda dan kesempatan yang langka. Ayahanda tidak ingin melewatkan kesempatan ini"

"Baiklah aku mengerti. Kau harus berhati-hati gege"

"Baiklah aku tahu"

"Ah ini untuk mu" ucap Tiong Wai menyerahkan gantungan giok pada Lian Wei.

"Hadiah untukmu" lanjutnya.

"Giok ini sangat indah, terimakasih gege"

"Apa kau suka?"

"Iya aku menyukainya" ucapnya senang.

Selama ini tidak ada orang yang memberikan perhatian yang lembut padanya. Tapi begitu ia tiba di sini, ia mendapatkan kasih sayang dari ibu, ayah dan juga kakaknya.

"Aku jadi merindukan ibu selir" batinnya.

"Istirahatlah"

"Baiklah"

***

Keesokan paginya, mereka telah bersiap begitu pula dengan Lian Wei. Saat pasukan berangkat ke barat dan selatan, disusul oleh Tiong Wai ke arah gerbang kota, sedangkan Lian Wei pergi menyelinap. Ia pergi kearah gunung paling tinggi di Kekaisaran Song untuk melihat situasi.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk prajurit Kekaisaran Song tiba di perbatasan barat dan selatan, tengah hari mereka telah tiba di sana.

Namun siapa sangka, saat mereka tiba segera mengumumkan perang pada Kekaisaran Shang. Hal itu di sambut dengan hangat oleh pasukan Kekaisaran Shang, mereka telah menduga hal ini terjadi cepat atau lambat.

"Kenapa jadi begini?" ucapnya frustasi lalu segera turun gunung.

Kaisar Song memimpin pasukannya, ia maju beberapa langkah dari pasukannya. Begitu pula dengan Jiazhen, sementara Wang Sin San menunggu di belakang.

"Lama tidak berjumpa Li Song"

"Tidak perlu melakukan hal itu, kita tidak dekat ingat"

"Kau ini masih emosian sekali Li Song"

"Kau pun masih sama, masih suka menyiksa orang lain"

"Apa maksud mu"

"Aku yakin kau tahu hal itu Li Jiazhen"

"Serang!" pekik Li Song.

"Berhenti!" pekik seorang gadis dari kejauhan.

"Ini benar-benar di luar rencana" batin Lian Wei.

"Lian'er?"

"Xin'er?"

Beo Jiazhen dan Li Song.

Lian Wei mempimpin pasukan Xinxin di arah barat, dengan Panglima Zei, Bao Yu, Tao Mo, Wei Heng, Shuwan dan Qin. Sementara di arah selatan di pimpin oleh Panglima An, Yelu, Qiu, Zhuting dan Zixin. Lalu untuk yang berada di camp di pimpin oleh Qianfan sebagai pemimpin pasukan Xinxin, Yeny, Yihua, Xiujuan dan Lu Lixin.

"Orang itu?" beo Li Song.

"Zei Xen? Kepala pasukan milik Fang Yin?"

Lian Wei berada di tengah di antara kedua ayahnya.

"Salam ayah" ucapnya pada Jiazhen.

"Salam ayahanda" ucapnya pada Li Song.

"Kau memanggilnya ayah?" ucap Jiazhen dan Li Song bersamaan.

"Benar itu karena aku anak kalian berdua"

"Aku tak bisa mengatakan bahwa aku akan menjadi anak Li Song di kehidupan selanjutnya"

"Kenapa kau melakukan ini? Kenapa menipu kami? Aku dan kakak mu?" tanya Li Song bertubi-tubi.

"Ayahanda maafkan aku, kedatangan ku ke Kekaisaran Song sebenarnya untuk berperang dengan paman Li Hao. Namun, setelah memasuki istana ibu datang ke mimpi ku. Ia berpesan agar kedua ayahku tidak saling berperang dan membunuh"

"Namun aku membuat kesalahan dalam hal ini. Tolong maafkan aku" ucapnya seraya menunduk.

"Kau putri ku, tentu saja aku akan memaafkan mu" ucap Li Song.

"Benar, ayah juga minta maaf padamu" ucap Jiazhen.

"Semuanya kita mundur!" ucap Li Song menarik pasukannya mundur.

Syunggg duar....

"Itu suar kuning" ucap Lian Wei.

"Markas di serang"

"Apa? Apa yang kau lakukan Li Song!"

"Aku tidak—"

"Hong Li Hao" ucap dingin Lian Wei.

Lian Wei segera meledakkan suar merah, tak lama terdengar suara langkah kaki kuda di seluruh penjuru. Bersamaan dengan itu pasukan Li Hao muncul.

"Sudah ku duga akan begini" ucap Li Hao dengan smirk di wajahnya.

"Oh paman, aku sudah menanti hari ini lama sekali. Bagaimana dengan kejutan ku?"

"Kejutan?"

"Lihatlah sekeliling mu"

Hong Li Hao menuruti perkataan Lian Wei, ia melihat ke sekeliling dan menemukan banyaknya pasukan tentara Xinxin.

"Ah lalu apa kau penasaran paman, siapa yang membunuh bawahan kepercayaan mu itu, sehingga rencana pertama mu gagal?"

"Kau!"

"Ya benar itu aku" ucapnya dengan tak kalah dingin.

"Serang!" seru Li Hao yang geram dengan Lian Wei.

"Serang!" pekik Lian Wei.

Segera pasukan menyerbu pasukan Hong Li Hao. Suara pedang saling beradu satu sama lain. Begitu pula dengan anak panah, tak terhitung berapa jumlah anak panah yan meluncur. Anak panah itu menembak tepat sasaran.

Lian Wei berhadapan dengan Hong Li Hao, mereka saling menyerang satu sama lain, tanpa menunjukkan sedikitpun untuk mengalah.

"Wajah ini, sangat persis dengan pembunuh yang membunuhku di kehidupan sebelumnya"

"Kali ini kau yang mati!" pekik Lian Wei dan menusukkan pedang ke lengan kanan Hong Li Hao.













Bersambung....

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 140K 42
[TAMAT] [ORIGINAL / BUKAN TERJEMAHAN] Seorang anggota intelejen profesional terpaksa meregang nyawa saat gagal menuntaskan misi. Namun takdir berkata...
173K 17.7K 44
[Original Karya Saya] Yelin Anastasya tidak pernah menyangka dia benar-benar bertransmigrasi ke era dinasti imajiner kuno karena jatuh dari tangga da...
133K 9.2K 41
Aby callista Wijaya seorang badgirl di sebuah sekolah SMA Taruna Bangsa. hobby tauran, balapan, dan bolos sekolah tiba-tiba saat Aby balapan dia peci...
481K 41.8K 47
Dokter bedah terkenal Adinda terlahir kembali di dunia lain yang penuh intrik dan terjebak dalam persaingan antar putri dari sebuah Kerajaan.. Dia ti...