He is my wife

De jakehoon02

219K 20.9K 2.1K

sunghoon x jake Sunghoon hanya memenuhi keinginan sang bunda untuk menikah dan memberikan cucu. Dan ia memil... Mais

๐ŸŒธ
๐ŸŒผ
๐ŸŒธยฒ
๐ŸŒผยฒ
๐ŸŒผยณ
๐ŸŒธโด
๐ŸŒผโด
๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐ŸŒผ๐ŸŒผ
๐ŸŒธ๐ŸŒธยฒ
๐ŸŒผ๐ŸŒผยฒ
๐ŸŒธ๐ŸŒธยณ
๐ŸŒผ๐ŸŒผยณ
๐ŸŒธ๐ŸŒธโด
๐ŸŒผ๐ŸŒผโด
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธยฒ
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผยฒ
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธยณ
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผยณ
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธโด
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผโด
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธยฒ
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผยฒ
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธยณ
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผยณ
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธโด
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผโด
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธยฒ
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผยฒ
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธยณ
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผยณ
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธโด
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผโด

๐ŸŒธยณ

6K 557 19
De jakehoon02

Sunghoon terbiasa mandi lama. Dia orang pecinta kebersihan yang akan risih kalau mandi tidak bersih dari ujung kepala hingga ujung kaki. Bahkan dia sering berendam juga setelah mandi untuk merilekskan pikiran yang penat akibat bekerja seharian.

Namun karena Jaeyun hari ini akan menggunakan kamar mandinya juga, mau tak mau Sunghoon harus memangkas waktu mandinya biar sang bunda juga tidak kelamaan menunggu.

Sudah berpakaian lengkap meski rambut masih basah, Sunghoon keluar dari kamar mandi. Kepalanya menoleh kesana kemari mencari Jaeyun, dan ternyata pemuda itu tertidur di bawah ranjang.

Dahinya berkerut mendapati Jaeyun memeluk bantal yang biasa ia pakai. Serius, kenapa harus bantal itu? Sungguh Sunghoon tidak suka orang lain menyentuh barang-barangnya, apalagi itu bantal favoritnya. Dan ini, bukan hanya disentuh tapi dipeluk? Dengan kondisinya yang belum mandi? Oh astaga cobaan bertubi-tubi apa ini?

"Yaa, bangun," serunya sambil menendangi kaki Jaeyun.

Tapi Jaeyun tampaknya sangat kelelahan hari ini. Bukannya bangun, pemuda itu malah ganti posisi dengan semakin nyaman memeluk bantalnya.

"Yaa Sim Jaeyun!"

Jaeyun menggeleng keras. Pelukannya pun makin erat pada bantal itu. "Mama andwae.. jangan pergi..."

"Kau mau tidur lagi terserah, tapi jangan bantal itu." Sunghoon berusaha merebut bantalnya. Tapi anehnya Jaeyun kuat sekali menahannya padahal matanya tertutup rapat.

"Andwae hiks Jaeyun takut sendirian, mama jangan kemana-mana.."

Sunghoon sempat tertegun melihat Jaeyun mengigau sambil menangis. Hingga akhirnya dia pun melepaskan cekalannya. Menghirup nafas dalam-dalam, berusaha merelakan bantal kesayangannya untuk didekap Jaeyun.

"Relakan saja, Sunghoon. Kau bisa beli bantal baru."

Tok tok tok..

Sunghoon dengan cepat langsung membuka pintu. Siapa lagi kalau bukan sang bunda.

"Mana Jaeyun?"

Padahal anaknya di depan mata, tapi yang dicari orang lain. Masih merasa kesal, Sunghoon memilih menggeser badannya daripada bicara sendiri.

"Oh ya ampun dia tidur? Kenapa kau biarkan tidur di bawah? Yaa, cepat angkat dia ke kasur. Kasihan nanti badannya sakit semua. Astaga ini AC kenapa dingin sekali? Jaeyun nanti kedinginan."

Sang bunda terus mengomel sembari menerobos masuk, mencari remote AC kamar Sunghoon untuk dinaikkan suhunya.

"Dia bahkan belum mandi," protes Sunghoon yang masih berdiri di dekat pintu.

"Kenapa tidak kau mandikan saja?"

"Hah?" Sunghoon menatap sang bunda tak mengerti.

"Memangnya kenapa? Kalian kan sama-sama laki-laki saja, bentuknya juga sama."

Sunghoon mengusap wajahnya lelah. "Bukan masalah itu, tapi dia belum mandi dan Bunda tau sendiri aku tidak suka kasurku kotor."

"Ya sudah makanya mandikan."

Astaga, berdebat dengan sang bunda memang seharusnya tidak usah dilakukan. Karena sudah pasti yang kalah adalah Sunghoon, wanita tidak pernah salah.

Di tengah perdebatan itu, akhirnya si topik perdebatan bangun juga. Dengan mata memerah, dia memandang Sunghoon dan Nyonya Park dengan bingung.

"Jaeyun kenapa bangun? Lanjut tidur lagi tidak apa-apa," kata Nyonya Park sembari mengelus rambut Jaeyun.

Namun Jaeyun lekas bangkit. Dia baru sadar kalau ternyata ketiduran.

"Maaf Bunda, aku tidak sengaja ketiduran."

"Ey tidak masalah. Kau pasti capek seharian bekerja, Bunda mengerti kok."

Sunghoon merotasikan matanya. Sweet sekali sang bunda pada orang selain dirinya.

"Mandilah. Sekalian ganti sarung bantal itu, kau memegangnya sebelum mandi, jadi kotor kan akhirnya."

Bunda mendesis pada sang putra. "Sunghoon, bicara yang baik."

Jaeyun menunduk, baru sadar kalau sejak tadi dia mendekap bantal milik Sunghoon. "Maaf."

"Sudah sudah, Jaeyun mandilah. Bunda tunggu ya di meja makan."

"Ne, Bunda."

"Ayo kau juga ikut bunda," kata wanita itu sembari menyeret putranya keluar dari kamar.

Jaeyun yang ditinggalkan sendiri masih berusaha mengumpulkan nyawa. Ia memeluk erat bantal itu sekali lagi, sebelum mengganti sarung bantalnya dan pergi mandi.

Di meja makan, Sunghoon dan sang bunda sudah menanti kedatangan Jaeyun. Pemuda yang ditunggu-tunggu itu datang mengenakan sweater panjang dan celana pendek di atas lutut.

Nyonya Park yang duduk di sebelah Sunghoon tampak menyikut lengannya, meminta sang putra untuk berpaling dari ponsel dan melihat penampilan Jaeyun.

"Cantik kan?"

Sunghoon mengamatinya dari atas ke bawah. Sweaternya masih kebesaran di tubuh Jaeyun, panjangnya hingga setengah paha pemuda itu sehingga dia terlihat seperti tidak memakai celana. Sunghoon tidak munafik kalau kakinya Jaeyun benar-benar mencuri atensinya. Ramping, putih, mulus.

"Duduklah, Jaeyun. Kita makan bersama."

Sambil curi-curi pandang pada Sunghoon, Jaeyun pun duduk di hadapan pemuda itu.

Ramyeon buatan bunda Sunghoon memang sudah sedikit mengembang. Tapi rasanya tetap lezat di lidah Jaeyun. Dia yang sudah lama tidak masak makanan buatan orangtua tampak makan paling lahap, padahal tadi dia sudah makan malam saat meeting.

Bunda Sunghoon tersenyum melihat lahapnya Jaeyun. Dia pun mengambil selembar tisu untuknya.

"Makan pelan-pelan saja. Kau sampai belepotan."

Jaeyun menerima tisu itu dengan malu-malu. "Maaf, Bunda."

"Ey, jangan minta maaf, bunda justru senang melihatmu menikmati makanannya. Soalnya Sunghoon tidak seekspresif dirimu."

Sunghoon hanya mendengus.

Selesai makan, Jaeyun ikut membantu Nyonya Park untuk membersihkan meja. Sedangkan Sunghoon kembali ke kamar untuk mengerjakan tugas-tugas kantor yang belum selesai.

"Biar bunda saja, Jaeyun istirahat saja bersama Sunghoon."

"Ah tidak, aku akan membantu Bunda disini."

Wanita itu tersenyum lembut. "Bunda tidak salah memilihmu."

Jaeyun tersenyum malu.

"Sunghoon memperlakukanmu dengan baik?"

Jaeyun terdiam sesaat. "Ya, Bunda."

Tapi wanita itu tidak mudah untuk dibohongi. "Sunghoon di luar mungkin terlihat dingin dan tidak peduli, tapi sebenarnya dia memiliki hati yang hangat dan lembut. Dia hanya... terlalu cepat dewasa. Sebagai anak laki-laki tunggal ayahnya memang agak keras padanya, dan jadilah dia seperti sekarang ini."

Jaeyun mengangguk mengerti.

"Usia kalian masih sama-sama muda. Sejujurnya bunda ingin Sunghoon cepat menikah supaya dia memiliki teman di sisinya. Dia terlalu individualis, bunda khawatir dia akan semakin nyaman menyendiri sampai tua nanti."

Wanita itu menoleh pada Jaeyun yang sejak tadi membantunya mengeringkan piring. "Bunda juga ingin Jaeyun tidak hidup sendirian lagi."

Pergerakan Jaeyun terhenti. Entah mengapa mendengar itu membuat dadanya berdesir tak nyaman. Ia bahkan merasakan gelombang besar dalam dirinya, yang membuat matanya mulai memanas.

"Hidup sendirian tidak mudah 'kan? Tapi Jaeyun sudah melaluinya dengan baik. Bunda bangga padamu."

Satu kalimat ajaib dan air mata Jaeyun akhirnya tumpah. Ia tak bisa menahannya lagi. Tubuhnya gemetaran saat menangis sambil menutupi wajahnya.

Nyonya Park yang merasa tersentuh lantas beranjak memeluk Jaeyun. Dia juga ingin menangis, tapi ditahannya sekuat mungkin demi Jaeyun. Anak ini, meski bukan anaknya sendiri entah mengapa ia begitu menyayanginya sejak hari pertama mereka bertemu. Dan di hari itu jualah ia menyadari, kalau Jaeyun akan menjadi pasangan terbaik untuk putra semata wayangnya.

Tbc


Up lagi buat merayakan ultah Sim Jaeyun 🥺💐


Selamat ulang tahun buat kesayangan Sunghoon dan ENGENE 🥺

Continue lendo

Vocรช tambรฉm vai gostar

1M 84.8K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
bubuuuu De Sa

Diversos

120K 9.4K 25
awalnya cuma jagain anak orang, eh malah dijodohin ke ayahnya
14.7K 1.6K 6
Park Jihoon terlibat dalam sebuah hubungan rumit ; Pertunangan dengan Jung Jaehyun seorang putra pengusaha kaya yang begitu baik dalam memperlakukan...
34.5K 2.1K 16
"Pernikahan 4 tahun Park Sunghoon dan Shim Jaeyun hampir terkandas,merusak segala momen indah kebersamaan mereka selama 7 tahun termasuk tempoh 3 tah...