Sudah seminggu ini hiro uring uringan tak dapat jatah dari baby nya. Jangan kan jatah mendekat saja tak boleh.
" Baby ayoklah hikss.. Apa baby tak merindukan penis besar daddy" Rengek Hiro yang sedang berdiri di pintu.
" Nda mau hiro bau. Nanti ryota muntah lagi gara gara cium bau hiro" Tolak ryota yang masih fokus dengan ponselnya menampilkan kartun kesukaan nya.
Hiro bahkan tak boleh masuk ke dalam kamar. Disebabkan karna ryota baru muntah tadi saat hiro mencoba memeluk babynya.
" Hikss baby kasihanilah daddy mu ini" Hiro masih setia berdiri di pintu sambil memeluk bantal nya karna ryota mengusir nya tadi.
Hampir sudah satu jam Hiro berdiri dan merengek pada baby nya.
Ryota hanya diam tak mau mendengarkan rengekan Hiro.
Entah kenapa seminggu ini ryota selalu muntah jika Hiro mendekati nya.
" Hiro berhenti menangis ryota mau tidur. " Ujar ryota.
Ryota menyamankan posisinya agar dapat tertidur. Sedangkan Hiro yang tak mau jauh dari baby nya tak mau keluar. Dia tetap setia berada di pintu.
" Ah ku rasa sebentar lagi baby akan tidur " Gumam hiro.
15 menit berlalu akhirnya ryota tidur. Hiro mendekati ryota dengan pelan takut membangunkan kittennya.
Chuup
" Mimpi indah baby "
Hiro memeluk ryota saat dirasa babynya sudah benar benar terlelap.
******
Pukul 6 pagi ryota terbangun karna perutnya yang kembali mual. Ryota berlari tergesa-gesa menuju kamar mandi.
Hoek hoek
Lagi hanya cairan bening yang keluar.
" Hikss " Tangis ryota.
" Baby" Hiro terbangun saat mendengar tangisan ryota. Hiro memeluk ryota yang sedang bersandar di dinding.
" Baby muntah lagi? " Tanya Hiro khawatir
" Hikss iya "
" kita ke rumah sakit ya baby " Ajak Hiro lembut. Tangan nya menghapus air mata yang mengalir di pipi ryota.
Ryota menggeleng tak suka " Hikss ndak mau"
" Ayoklah baby hanya periksa saja oke. Aku khawatir melihat mu sakit seperti ini baby"
" Ryota ndak mau suntik hikss nanti pantat ryota cakit"
" Gak baby gak di suntik cuman periksa. Mau ya baby. Hiro janji bakal ngabulin semua permintaan baby" Ujar hiro
Ryota mengangguk pasrah" Tapi Hiro janji ya bakal temenin ryota nanti pas dokter nya periksa "
" Pasti baby. Aku bakal jaga mu" Hiro memijit pelan leher ryota.
" Mau muntah lagi baby? "
" Ndak " Ryota memeluk Hiro. Mengendus bau Hiro. Entah kenapa membuatnha nyaman. Padahal seminggu ini bau Hiro sangat menyengat di penciuman nya.
" Mau peluk " Pinta ryota lirih.
Hiro yah mendengar permintaan sang baby tentu saja merasa senang.
Apalagi melihat baby nya yang mengendus di ceruk leher nya.
"Aku akan memeluk dengan erat baby" Hiro memeluk tubuh ryota dengan erat.
Pelukan hangat dapat ryota rasakan. rasanya sudah lama sekali ia tak memeluk pacar titan nya ini.
" Maaf" Ujar ryota lirih. Sungguh dia sangat menyesal dan merasa bersalah karna sudah mengabaikan kekasih nya.
Hiro mendudukkan pantat nya di pinggir ranjangnya dengan ryota yang berada di pangkuan nya.
Hiro yang paham menatap baby nya tersenyum. Kedua Tangan nya memegang wajah mulus babynya. " Tak apa baby. Aku paham ini semua bukan keinginan mu juga. Jadi tak perlu merasa bersalah seperti ini."
" Terimakasih sudah mengerti baby. Ih Makin cinta cama Hiro deh " Ryota memeluk Hiro senang.
" Hehehe " Kekeh hiro.
" Hiro baby lapar" Ujar ryota sambil memegang perutnya yang minta di isi.
" Maaf membuat lapar baby. Sebentar ya aku pesan dulu " Hiro mengambil ponsel nya di atas meja.
Ryota turun dari pangkuan Hiro.
" Janan delivery. Baby mau nya masakan Hiro. " Ryota merebut ponsel Hiro.
" Tapi baby aku kan gak bisa masak"
" Pokoknya baby mau macakan Hiro cekarang " Pekik ryota.
" Oke oke baiklah baby. Ayok" Ajak Hiro berjalan menuju dapur.
Hiro mendudukkan ryota di kursi. Sedangkan ia mulai sibuk memilih bahan makanan yang untuk di masak. Jujur saja dia tidak bisa masak. Karna selama ini hanya baby nya yang selalu memasak untuk mereka.
" Ah aku searching di youtube aja cara masak yang enak" Hiro menonton langkah langkah memasak yang benar dan enak.