MAGIC IN THE STORM (ohmnanon...

Por looloolooh

22.6K 2.1K 115

Dua Playboy kelas berat tiba-tiba berubah menjadi perempuan karena sebuah kutukan? Nanon dan Mix, Dua mahasis... Más

Prolog
Setelah Badai
Setelah Badai (2)
Identitas baru
Jasmine dan Melody
Pengalaman Baru ( Mix )
Perjalanan menuju jawaban (Mix)
- Pelajaran dari Phi Yok -
- Pengagum rahasia -
-Feeling (Mix)-
-Bayang-bayang -
-Topeng bisu-
-Topeng Bisu (2)-
-Tirai masa lampau-
-Menjura-
-Menjura (2)-
-Menjura (3)-
-Menjura (4)-
-Trigger-
-Trigger (2)-
-I have liked you since first time I met you-
-I have liked you since first time I met you- (2)
-I have liked you since first time I met you- (3)
-I have liked you since first time I met you- (4)
-Keajaiban-
-Keajaiban- (2)
-Langit-
-You are my moon-
-You are my moon - (2)
-You are my moon (3)-
-Nafsu-
-Nafsu (2)-
-Aroma Harum-
-Aroma Harum (2)-
-Tragis-
-Tragis (2)-
- Family -
--SPECIAL CHAPTER- Love Story : Prof.Mac and Nicholas
--SPECIAL CHAPTER- Love Story : Prof.Mac and Nicholas (2)
SEASON II -Renjana-
Season II -Keluarga-
-Curiga-
Season II -Once Again-
Season II -Love bird-
-Season II : The dark side-
Season II : The Dark Side (2)
Season II : Terbukanya tabir -
-Season II : Terbukanya tabir 2-
-Season II : Pudar-
-Season II : Kenyataan -
-Season II : Kenyataan (2)-
-Season II : Move-
-Season II : Move (2) -

Season II -Eka Prasetya Pancakarsa-

323 26 2
Por looloolooh


Mix

Kevin terlihat lebih kurus dari terakhir kali aku bertemu dengannya, sekitar enam bulan yang lalu. meskipun ia masih kakakku yang tampan dan menawan, namun kantung mata di bawah matanya terlihat begitu jelas. Berapa lama ia tidak istirahat? Apa dia makan dengan benar? dia ternyata tetap Workholic.

Aku memandang Earth yang kembali membuka helmnya, dan menatap lurus pada kevin,yang tingginya hampir sama.

"Aku juga sudah lama tidak melihat Mix" ujar Earth, dengan memasang wajah sedihnya.

Kevin melirik ke arahku, lalu memicingkan pandangannya. Aku segera menunduk dan melempar pandanganku pada arah lainnya. Sial, jangan memandang ke arahku, aku belum siap memperlihatkan diriku padamu.

"Apa dia pacarmu?" Tanya kevin dengan nada datarnya,

" dia FWB-ku" jawab lugu tanpa filter keluar dari mulut Earth,

"Oh bukannya kalian masih sepupuan? Benarkan, melody?" suara excited dari earth yang seakan berhasil mempertemukan dua keluarga yang lama terpisah, seketika membuatku semakin merinding keringat dingin.

"Melody?" aku masih bisa mendengar tekanan di setiap ucapan penuh keheranan dari kevin,

Entah mengapa,aku belum siap untuk bertemu dengan kevin. Dia sangat cerdas, bahkan mungkin dengan mudah dia tau kalau melody adalah aku. Apa yang harus kulakukan?

Aku mengangkat kepalaku menatap kevin kembali,yang ternyata sudah sangat dekat, tepat di hadapanku. Aku segera menunduk lagi, dan dengan suara beratnya yang khas, dia bertanya padaku.

"Aku tidak punya keluarga yang bernama Melody!!" ucapnya seakan ingin melahapku, kakiku gemetaran, tepat sebelum tangannya akan menggenggam tanganku, secepat kilat aku berlari dengan helm yang masih melekat di kepalaku.

"Melodyy... " teriak Earth memanggilku berkali, sementara aku masih berlari masuk kembali ke kampus.

***

Di dalam gedung fakultas, aku akhirnya berhenti di kantin dalam fakultas. Aku duduk di meja kayu panjang di dalam kawasan fakultas. Tanpa sadar, seseorang memanggil namaku dari jauh, seorang wanita yang kukenal sejak menjadi melody.

"Loh, Rossy. Kenapa di fakultas pendidikan?" tanyaku penasaran, tapi malah dijawab dengan tawa kerasnya,

" Wajahmu kenapa? Kok setengah hitam semua"

Aish, tadi masih belum sempat dibersihkan semua. Rossy segera mengeluarkan tissue basah dari tasnya, dan menyuruhku melepas helm hijau neon yang sedari tadi menarik perhatian banyak orang. Benar-benar memalukan, aku berlari dengan kondisi seperti badut.

"kamu ngapain, tadi aku lihat kau seperti dikejar setan "

"Bukan dikejar setan sih, ah.. aku bingung gimana ceritanya" kataku dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

Rossy adalah gadis yang tinggal disebelah appartemenku, beberapa kali aku bertemu dengannya karena saling bertemu saat membuang sampah atau mengambil pesanan makanan online. Lama-lama karena sering bertemu, aku jadi akrab dengannya.

"Tadi kamu belum jawab pertanyaanku, "

"Oh iya, aku mahasiswi di fakultas ini, aku dari teknologi pendidikan" jawabnya,

"wah kita tetanggaan, aku PGSD"

"Haha, aku sering dengar tentangmu, banyak cowok di kelasku yang ngefans denganmu" ucapnya sembari memasukkan kembali tissue basah ke dalam tasnya. Lalu dia mengeluarkan hpnya.

"Ngomong-ngomong, kamu punya IG nggak?"

Terdiam, aku sama sekali tidak kepikiran soal IG. Aku tidak mau identitasku sebagai melody semakin dikenal. Jika Mix, aku punya banyak sosmed dan dulu sangat terkenal, bahkan beberapa kali aku menerima endorse. Tapi sebagai melody, aku sama sekali tidak terpikirkan untuk memiliki IG.

"Aku tidak punya IG, hehehe.. aku kudet" kataku sok polos,

"gak mungkin, "elak Rossy tidak percaya,

Setelah beberapa saat kami berbincang, akhirnya dia meninggalkanku untuk kembali kuliah. Tak berapa lama, Earth datang dengan keringat bercucuran. Dia seakan setengah kesal denganku, namun hanya diam dan duduk begitu saja di sampingku.

Tiba tiba saja, dia menarikku ke dalam pelukannya secara mendadak. Aku bingung, dada bidangnya naik turun karena sepertinya ia berlari cukup lama mencariku. Aku hanya diam di dalam pelukannya. Setelah beberapa saat, dia mulai tenang dan melepaskan pelukannya.

"Kenapa kamu kabur?"

"emm... aku... aa..aku.." sejujurnya aku bingung harus menjawab apa, tapi untungnya Earth tidak bertanya lebih lanjut, dan memilih diam. Aku kembali memeluknya dengan erat, aku merasa bersalah karena meninggalkannya, pasti Earth malu sekali dengan perilaku tidak sopanku.

"Maaf"

"tidak apa, kau punya alasan" katanya dengan tenang,

"Ayo pulang" ajakku,

"Tidak usah, kita makan disini saja, aku sudah lapar" rengeknya kembali menjadi earth yang kukenal,

Aku tersenyum, meskipun agak kecewa, tapi mungkin ini jauh lebih baik. Segera aku memesan makanan dan minuman untuk kami berdua.

****

Nanoon

sore harinya, setelah kuliah selesai. Ohm mengajakku datang ke rumahnya dengan sedikit tergesa-gesa , awalnya aku sedikit menolak. Untuk apa aku datang ke rumah Ohm, tapi Ohm kembali meyakinkan diriku untuk ikut dengannya.

"Ibukku ingin bertemu denganmu, dia ingin interview langsung denganmu" kata Ohm,

"Kenapa tidak di kantor ibumu, kenapa harus di rumahmu?"

"apa bedanya, yang penting dapat pekerjaan kan?" tegas Ohm dengan tetap menggandeng tanganku untuk masuk ke dalam mobil,

"ini terlalu mendadak, aku belum siap"

"kau tidak harus melakukan apapun, tidak ada yang harus kau siapkan" jawabnya lagi,

Dia membukakan pintu mobilnya, dan membuatku masuk ke dalam mobil BMW hitam miliknya. Aku duduk di depan, seperti kekasih yang tengah menemani pasangannya menyetir. Ohm juga memasangkan seat belt padaku, lalu mengelus rambutku dengan lembut.

"ngomong-ngomong kemana mobilmu?" Tanya Ohm penasaran,

"Ah, aku akan menjualnya. Sekarang mobilku masih di garasi club phiyok" jawabku yang sibuk dengan dashboard mobil Ohm,

Tanpa sadar, aku menemukan beberapa foto yang sudah sobek. Belum sempat aku melihatnya, Ohm dengan cepat menutup dashboard itu dengan panic. Aku menatapnya bingung, bukan sesuatu yang memalukan dengan beberapa foto saja kan? Apa yang ia sembunyikan?

***

Seguir leyendo

También te gustarán

788K 81.6K 56
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
24.1K 2.2K 20
si direktur muda yang sangat dingin bertemu artis yang mungil dan bobrok. masa lalu yang terlanjur kelam akankah bisa mengubah si dingin menjadi meng...
202K 31.1K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
123K 11K 34
Sebuah keluarga kerajaan bermarga paling ditakuti harus menghadapi keputusan yang sangat berat. Nama mereka begitu dikenal semua penduduk di hutan pe...