PULANG (END)

By pawusterbang

392K 34.2K 1.1K

HATI HATI! ISINYA ORANG SAKIT JIWA SEMUA cakra si anak manja, anak kesayangan, dan anak emas tiba tiba pindah... More

PROLOG
EPISODE 1 | Gara gara kucing
EPISODE 2 | Rumah sakit jiwa?
EPISODE 3 | Baru sadar
EPISODE 4 | Kabur!
EPISODE 5 | Bimantara
EPISODE 6 | Panggil psikiater!
EPISODE 8 | Elliot
EPISODE 9 | Miya?
EPISODE 10 | oma sama om pulang
EPISODE 11 | Pesawat
EPISODE 12 | lagi-lagi?
EPISODE 13 | Gila semua
EPISODE 14 | Dia
EPISODE 15 | Main sama miya
EPISODE 16 | Besok dapet uang jajan!
EPISODE 17 | Sekolah
EPISODE 18 | Day 1
EPISODE 19 | Mangga
EPISODE 20 | Main sama miya pt2
EPISODE 21 | sekolah lagi
EPISODE 22 | Anak Haram?
EPISODE 23 | Diary
EPISODE 24 | HP
EPISODE 25 | chandra dateng!
EPISODE 26 | reaksinya...
EPISODE 27 | telpon teruss
EPISODE 28 | Di angkat 🥳
EPISODE 29 | rooftop
EPISODE 30 | Sisi lain miya
EPISODE 31 | Bimantara punya elo
EPISODE 32 | tentang chandra
EPISODE 33 | percaya?
EPISODE 34 | KECEWA
EPISODE 35 | Gosip by rietta
EPISODE 36 | mall
EPISODE 37 | rencana
EPISODE 38 | deana?
EPISODE 39 | kisah mereka
EPISODE 40 | pulang? (end)
extra 1
extra 2
just info
ANAK BARU WEH!

EPISODE 7 | Tinggal

12.9K 1K 34
By pawusterbang

Jaya turun dengan cepat begitu mendengar ibunya yang mengomel di lantai bawah. Di susul dengan miya yang masih tampak mengantuk dan meraih tangannya.

"Ada apa dad? Kok berisik pagi pagi? " Pertanyaan dari miya hanya di jawab oleh usakan lembut oleh Jaya. Tangannya menuntun gadis itu menuju lantai bawah.

"Ya ampunn! Kau juga langit! Bagaimana bisa kalian tidur di lantai seperti ini! Di tengah tengah ruangan yang hancur? Tadi malam ada maling atau apa?!" Oma nampak menarik telinga langit yang masih setia dengan wajah bangun tidur nya.

Dapat Jaya liat, ruang keluarga sangat berantakan. Bantal sofa ada di mana mana, sapu yang ada di tengah tengah ruangan, oh! sepertinya ganggang dan bagian sapunya terpisah?

Bahkan hordeng yang panjangnya hampir 2 meter sudah tergeletak di bawah, di jadikan selimut oleh putra bungsu nya yang sudah terverifikasi gila.

Jangan lupakan meja yang sepertinya sempat dijadikan benteng antara langit dan cakra.

Malam tadi mereka benar benar perang, "elliot! Astaga, inilah alasan kenapa kau belum boleh pulang," Jaya sepertinya salah paham, ia menarik lengan ibunya agar tidak melanjutkan omelan. Ibunya memiliki darah tinggi, jadi jangan di buat naik darah dengan kekacauan pagi ini.

"Dan kau langit! kalau kalian ingin membuat keributan, hancurkan saja rumah sakit mu jangan rumah ku!" Jaya menatap langit yang masih meringis sakit, memegang telinganya yang merah dengan pandangan sendu. Seakan akan dia makhluk paling tersakiti yang pernah ada.

Beda dengan cakra yang nampak bingung dengan kondisi di sekitarnya, dia memang agak lemot kalau baru bangun tidur.

ini bukan di rumah sakit? Apa dia sudah pulang?

Cakra tidak sadar dengan keadaan orang di sekelilingnya, ia malah terpaku pada corak hordeng yang benar benar mirip di rumahnya.

Cakra tersenyum haru, ia yang pindah raga ternyata cuma mimpi?

Yah lagian pindah raga mana ada di dunia ini?

Cakra tertawa dengan riang, membuat semua penghuni rumah menoleh ke arahnya bingung. Termasuk Jaya yang masih ingin melanjutkan amarah nya.

"AKHIRNYA! GUA BANGUN! GUA PULANG!"

"kok bisa gila lagi sih? " Langit menggaruk lehernya bingung, tadi malam ia sudah pastikan bahwa keponakan nya itu sudah tidak gila lagi.

Mereka lah yang menghancurkan ruangan ini dalam semalam, mereka menggila bersama!

Eh? Tadi malam keponakannya gila? Bukan normal?

Tunggu! Tapi kan gilanya Elliot itu berlaku layaknya mayat hidup. Jadi kalau Elliot sudah berisik dia sembuh ya kan? Iya lah, dia dokter nya kok. Dia yang tau. Tapi, sebelumnya Elliot tidak seberisik ini juga.

Ah gara gara Elliot, ia jadi mempertanyakan kemampuannya sejak tadi malam.

"Hah? Kok gua masih disini? " Cakra menoleh bingung. Matanya bersitatap dengan gadis yang sejak tadi menggandeng tangan Jaya, daddy nya pemilik tubuh ini.

"Kak elli? Kakak kenapa?" Pandangan polos dari miya membuat cakra menganga lebar. Apa ini yang di rasakan oleh Candra kalau ia melakukan aegyo saat merayu kembarannya itu? Rasa merinding di seluruh tubuh? Sungguh! Ternyata banyak sekali dosanya pada Candra.

"Wait, diem dulu bentar! Gua kayaknya mulai gila nih," Cakra meletakkan tangannya di depan tubuh. Pertanda menyuruh seluruh orang di ruangan itu diam.

Apa ia masih di raga Elliot? Dia tidak bermimpi?

"Kamu memang gila Elliot," Langit menyahut, tak tau dengan suasana.

"AGHHH! MAMI! CAKRA MAU PULANG! NGGA TAHAN DISINI! ORANG GILA SEMUA! " udah lah cakra bingung, mending nangis dan menyalahkan keadaan saja.

*****

Kini kedua manusia berbeda generasi itu saling tatap dengan mempertahankan ego masing masing.

"Balik kerumah sakit Elliot," Jaya menekan setiap katanya, pertanda bahwa ia sangat serius saat ini.

"Engga! Mau! Kalau mau ngusir, kasi gua uang biar gua otw ke Jakarta sendiri! " Cakra juga menekan setiap katanya dengan wajah melotot sebal.

"Lalu? Membiarkan mu seperti gembel di jalan? Kau mau merusak nama baik daddy hah?!" Jaya membalas pelototan cakra.

Anak satu ini sepertinya mulai bandel. Eh? Waras dong kalau gitu?

"Ya nama om makin rusak kalau gua masuk rumah sakit jiwa!" Cakra menatap kesal.embuat jaya mengurut kepalanya pening, astaga anak ini.

"Kak elli kenapa mau ke Jakarta? Miya ikut, boleh?" Miya yang tiba tiba nimbrung membuat suasana yang awalnya sedikit mencekam menjadi cair. Sedikit, soalnya Jaya masih tetap memandang tajam si cakra.

"Ngga boleh, kalau ikut gua mati lo di jalan," Cakra melengos sebal.

"Elliot!" Jaya menaikkan oktaf nya, kenapa bahasa cakra menjadi kasar sepulang dari rumah sakit jiwa.

"Jahat banget kak," Miya merengut. Kenapa Elliot sensi sekali dengan dirinya sih?

"Ya soalnya muka lu kayak bocah yang gampang di kibulin, di tawarin permen sekali langsung di bawa terbang ke India, dijual, ga bisa pulang, tamat," Cakra menatap sinis kedua bola mata yang menatapnya dengan pandangan khas bocah yang tak paham dengan kerasnya dunia.

Ralat, padahal dia juga bocah. Jadi tarik saja kata kata barusan.

"Ke India? Emang daddy ga mau nolong? Miya juga bisa sekalian jalan jalan," Miya menyahut senang, positif sekali pemikiran gadis ini. Cakra jadi ragu dengan cara orang tua gadis ini menerapkan pelajaran hidup.

"Iya! Jalan jalan sambil di bongkar satu satu isi tubuh lu!" Julid cakra.

"Kok serem?" Miya melotot kaget.

"Elliot, jangan berlebihan! " Mandala menegur cakra yang sudah cekikik sendiri melihat miya di pelukan Jaya.

"Dad, Elliot sudah sembuh. Terbukti dengan dia yang sudah bisa mengganggu miya," Mandala menoleh pada Jaya yang masih sibuk dengan miya yang masih merengek.

"Entah, kok geblek bener. Dah tau gua bisa ngendaliin diri begini, tapi masih di anggap gila. Akal di pake akal," Cakra menunjuk kepalanya dengan sebal.

Namun dengan cepat mandala menarik tangan cakra dan menggeleng, melarang cakra untuk melakukan perbuatan tak sopan seperti tadi.

"Perilakunya malah tambah aneh, di tambah dengan ingatan barunya." Jaya sepertinya masih berusaha mengusir cakra ke rumah sakit.

"Daddy kenapa pengen banget naro anak ini ke rumah sakit? Aura bebannya kuat banget ya?" Gerhana yang sejak tadi bermain ponsel bertanya bingung.

Jujur, cakra ingin sekali membanting wajah itu kelantai.

"Kalian tidak tau apa ap- intinya untuk kondisi psikis Elliot lebih baik kalau dia dikirim ke rumah sakit," Jaya sangat kekeuh.

"Ada langit bang, dokter ini selalu sedia menjaga keponakan nakal nya," Langit yang baru datang langsung memiting leher cakra main main.

Jaya menghela nafasnya lelah, ia kalah. Kepalanya mengangguk pelan.

"Oke, tanggung jawab kalian kalau rumah ini runtuh!" Jaya menatap malas situasi ribut si hadapannya.

Cakra yang asik menggigit tangan langit, langit yang berusaha melepaskan diri di bantu oleh mandala dan gerhana yang hanya tertawa di sofa.

Untuk saat ini sepertinya masih aman.

Jaya menatap davina yang baru datang dari dapur bersama ibunya. Walau mereka jalan beriringan, kentara sekali karak yang terbentang. Davinanya, sudah berubah.

"Dad, " Interupsi dari Miya, membuat Jaya menghela nafas dan mengusak rambut itu sebentar sebelum akhirnya berlalu dari ruang tamu.

Kemaleman ngga upnya 🤣
See you dah! Selanjutnya kita mau nyiksa si cakra apa buat dia nguasain rumah? Dua duanya juga bisa kali ya?

Continue Reading

You'll Also Like

466K 50.8K 32
Zaxe adalah manusia buatan yang paling sempurna. Ia diprogram khusus dengan kepintaran yang luar biasa. Wajahnya yang tampan bak dewa Yunani bisa men...
260K 32.8K 17
Tentang Azaziel.. Pria yang harus menjalani hidupnya menjadi ayah dari 3 putra. Ayah yang selalu menghiraukan putra putranya sekaligus membenci ketig...
399K 36.1K 24
Gak ada deskripsi^^ Penasaran??? Baca aja:) From: Menjadi TUAN MUDA To: TUAN MUDA (ADRIAN) { Bahasa campuran } Vote kalo suka^^ Nggk suka skip aja yg...
784K 52.4K 23
"Hidup ini melelahkan"- Zian Sebastian. "Kini aku benar-benar menyerah pada kalian, Aku benar-benar lelah dan semoga kalian cepat sadar akan keberada...