Happy reading
.
.
.
><><><
03 Maret, 2023
Krriinggg kringgg...
"Nghhh", sunoo meregangkan badannya yang terasa kaku itu. Tangannya menjulur untuk mematikan alarm di handphonenya
"Hahhh.. sudah pagi aja", sunoo menghela nafas nya sambil melihat kearah jam yang tertera dilayar handphonenya dan menunjukkan pukul 17.00
Sunoo memaksa dirinya untuk bisa segera bangkit dari kasurnya dan membersihkan dirinya
Saat sunoo sedang mandi, tiba-tiba...
Cklek
"Siapa itu?", teriak sunoo dari dalam kamar mandi
"Ini kakak noo", balas orang yang memasuki rumah kontrakan sunoo dengan berteriak juga, memastikan sunoo bisa mendengar nya
"Kak jay? Sebentar ya kak"
"Iya noo, santai aja", balas orang yang bernama jay itu
Tidak lama kemudian, sunoo keluar dari kamar mandi menggunakan kaos kebesaran dan celana pendek membuat siapa saja yang melihatnya pasti tidak akan bisa jadi waras, kecuali jay yang sudah biasa
"Cepet banget datang kak?", ucap sunoo sambil berlari kecil mendatangi jay
"Nih kakak bawain makanan", jay menyerahkan sebuah kantong kresek pada sunoo
"Woah, makasih kak", sunoo menerima kresek tersebut dan memindahkan makanannya ke mangkok bersih
Sunoo dan jay menyantap makan malam mereka bersama dan berbincang dengan serunya
"Ehh sudah jam segini, aku ganti baju dulu ya kak", sunoo dengan terburu-buru pergi ke kamar nya untuk berganti baju. Ia tidak menyadari waktu berjalan begitu cepat karena terlalu asik berbincang
"Haha pelan-pelan aja noo, masih sempat kok", ucap jay yang mengikuti sunoo masuk ke dalam kamar
"Ihh kakak kan tau kalau aku paling benci telat", ucap sunoo mempout kan bibirnya lucu
"Tentu saja kakak tau, tapi kita tidak akan telat sunoo"
"Ayo berangkat kak", ucap sunoo yang telah siap untuk pergi, berdiri di depan jay yang sedang bermain dengan handphonenya
Jay melihat kearah sunoo dan segera berdiri dan menuju halaman diikuti oleh sunoo.
.
.
"Gimana kerjaan kakak hari ini?", tanya sunoo saat jay mulai melajukan mobilnya
"Biasa, ga ada yang menarik"
"Hm"
Sunoo dan jay sudah kehabisan topik pembicaraan karena mereka sudah membicarakan semua hal yang bisa mereka bicarakan. Sisa perjalanan mereka habiskan hanya dalam diam
Sekitar 20 menit berlalu, begitu jay memberhentikan mobilnya, sunoo dengan cepat merogoh kantongnya dan menyalakan handphonenya.
"Wow beneran ga telat", ucap sunoo yang melihat jam menunjukkan pukul 19.59
"Sunoo, sepertinya kakak tidak bisa menjemputmu nanti"
"Kenapa kak?", tanya sunoo yang sudah turun dari mobil dan berbicara melalui jendela mobil yang terbuka
"Besok subuh kakak harus pergi ke luar kota selama satu minggu"
"Oh begitu, gapapa kok kak, aku biasa juga pulang pagi jadi bisa naik bis, kakak hati-hati ya di jalan, jangan ngebut-ngebut loh"
Jay tersenyum, "Iya sunoo, kakak akan sangat berhati-hati"
"Janji ya kak hehe, dadah kak", sunoo melambaikan tangannya sebentar pada jay sebelum berjalan memasuki tempat kerja nya
Jay melihat punggung sunoo yang sudah menghilang itu pun menghela nafas, "Hahh.. semangat sunoo", ucapnya sebelum meninggalkan tempat itu
><><><
At the other side...
"Jadi sunghoon, kapan kamu akan punya pacar?"
"Nanti kek", balas sunghoon pada kakeknya
"Hoon, kamu tau kakek sudah semakin tua, kakek ingin melihat kamu menikah sebelum kakek meninggal"
"Jangan ngomong seperti itu kek"
"Kalau begitu suruh kakak mu ini cepat-cepat menikah jungwon
Kakek tidak peduli mau itu cowok atau cewek, kakek tau kamu gay", ucap sang kakek menghadap sunghoon, "atau mau coba kakek carikan? Kakek punya banyak kenalan"
"Tidak perlu kek, aku akan mencari sendiri", ucap sunghoon sambil tersenyum pada kakek yang sangat ia sayangi
"Bagus, kamu juga jungwon", sang kakek berbalik menghadap jungwon
"Hhh.. dikira nyari pacar tu kayak nyari semut apa", ucap jungwon yang tentu saja dengan suara yang kecil agar tidak terdengar
.
.
"Jadi lu mau gimana kak?", tanya jungwon memasuki kamar sunghoon
"Apanya?"
"Yang dibahas kakek tadi"
"Jangan ikut-ikutan won, dan tutup pintu kamar gue"
"Ck", keluh jungwon kesal, karena ia sudah berniat mendudukan dirinya di kasur tapi harus menundanya dan menutup pintu kamar sunghoon. Tapi sedetik kemudian, ia kembali bersemangat, "Gue punya saran buat lu kak supaya lu bisa dapat pacar cepat"
"Ga butuh"
"Oh come on, bukannya lu sayang sama kakek? Kita gatau umur kakek", jungwon menaik turunkan alisnya
"Mau lu apa won?", sunghoon yang sedaritadi berkutat pada pekerjaannya, meletakkan pulpennya dan menghadap ke arah jungwon
"Gue cuman mau bantu lu nyari pacar, well sebagai bentuk terima kasih lu bantuin gue ngerjain tugas gue, dan gue tau lu selalu melakukan apapun yang kakek inginkan"
"Lu aja yang cari pacar sana"
"Gue nyari pacar juga ga bisa nikah kan? Gue masih SMA kalau kakak lupa, dan gue sudah punya pacar"
"Well done", ucap sunghoon tidak peduli dan kembali pada pekerjaannya
"Jadi gimana? Mau gue kasih tau ga?"
"Kalau lu setelah ini pergi dari kamar gue"
"Oke", jawab jungwon yang membuat sunghoon fokus kembali pada adik sepupunya itu
"Gay club", ucap jungwon antusias
"What?", tanya sunghoon memastikan apa yang ia dengar itu benar
"Gay club, kakak gay kan?"
"Sudahlah won, keluar sana"
"Coba aja kak, disana sarangnya orang-orang gay yang kurang belaian berkumpul, oh dan katanya ada banyak hosts yang ganteng-ganteng. Lu bisa nikahin dan ceraiin"
"Keluar. sekarang.", ucap sunghoon penuh penekanan pada jungwon
"Ck galak banget, ga asik lu kak", jungwon pun memutuskan untuk keluar dari kamar sunghoon sebelum sang pemilik meledak
Tiba-tiba..
AAAAAHHHHHH
"ADA APA?" Sunghoon dengan cepat keluar kamarnya dan bergegas ke lantai bawah, ketika mendengar suara teriakan
"T-t-tuan..."
"KAKEK!!", teriak sunghoon ketika melihat kakeknya terkapar di lantai tak sadarkan diri, "PANGGIL AMBULANCE CEPAT", perintah sunghoon pada pembantu disana dan untungnya ambulance dengan cepat datang dan membawa kakek sunghoon menuju rumah sakit
Selama di rumah sakit, sunghoon terus merasa gelisah membayangkan hal terburuk yang akan terjadi
"Tenang kak, kakek akan baik-baik saja", ucap jungwon berusaha menenangkan kakaknya itu, tapi tidak digubris oleh sunghoon
Beberapa jam mereka habiskan dalam diam hingga seorang dokter menghampiri mereka
"Apakah kalian anggota keluarganya?"
"Ya, kami cucunya, bagaimana kakek kami?", tanya jungwon
"Kakek kalian memiliki penyakit jantung dan membutuhkan operasi, oleh karena itu kami membutuhkan persetujuan kalian, silahkan mengisi data di bagian administrasi"
"Baik, terima kasih dokter", ucap sunghoon menundukkan badannya dan segera menuju bagian administrasi untuk mengurus operasi kakeknya
.
.
Cklek
Sunghoon memasuki ruang rawat inap dimana kakeknya berada yang ternyata sudah siuman. Dan disebelahnya ada jungwon yang duduk disana
"Gimana keadaan kakek?", tanya sunghoon
"Kakek baik-baik saja, tidak perlu khawatir"
"Gimana aku ga khawatir kek"
"Kalau kamu memang khawatir, cepatlah mencari pacar, kakek ingin melihat pacar mu sebelum dioperasi"
"Kakek, mencari pacar itu tidak mudah dan tidak bisa secepat ini"
"Terserah kamu"
"Hhhh....", sunghoon menghela nafasnya
Ucapan kakeknya itu membuat sunghoon tidak bisa tidur semalaman, ia terus memikirkan bagaimana caranya memenuhi keinginan kakeknya itu
Sunghoon mengambil handphonenya yang berbunyi akibat ada panggilan masuk dan mengangkatnya agar tidak mengganggu kakeknya yang sedang tertidur.
"Ya?"
"Gay club"
"Bangsat", sunghoon mematikan panggilan tersebut dan membanting handphonenya ke sofa
Beberapa menit sunghoon terdiam, jam menunjukkan pukul 10 malam dan ia tidak merasa mengantuk sama sekali
Sunghoon sejak awal memang sudah memutuskan untuk tidak menikah sama sekali, bahkan ia sudah berhenti berpacaran. Mantan-mantan sunghoon, baik itu perempuan atau laki-laki, semuanya sama-sama merepotkan
Mereka semua selalu ingin sunghoon untuk memperhatikan mereka 24/7. Para mantan sunghoon akan berubah menjadi orang yang sombong, memamerkan sana-sini kalau mereka adalah kekasih dari sunghoon dan berlagak seenak mereka, belum lagi uang yang mereka keluarkan. Seakan mereka semua hanya menginginkan harta dan pengaruh sunghoon
Sunghoon mengutak-atik handphone nya dan berfikir. Tidak lama kemudian sunghoon berdiri, mengambil handphone dan kunci mobilnya dan meninggalkan rumah sakit
Sunghoon memberhentikan mobilnya didepan sebuah club yang alamatnya sudah dikirim oleh jungwon, tanpa diminta. Sunghoon keluar dari mobil dan berjalan memasuki club tersebut
Sama seperti club pada umumnya, terlalu heboh dan berisik membuat sunghoon ingin meninggalkan tempat ini. Tetapi aksinya tertahan karena ada seorang pelayan, atau mungkin manager yang menyambut sunghoon, terlihat dari name tagnya
"Selamat datang tuan, saya akan mengantarkan anda ke meja yang kosong", ucap manager tersebut ramah
"Apakah tidak ada ruang privasi disini?"
"Tentu saja ada tuan, mari saya antarkan anda ke ruang VIP kami", manager tersebut mengantar sunghoon menuju salah satu ruangan besar dengan sofa yang juga besar berada ditengah-tengah ruangan
"Anda ingin minum apa tuan? Cocktail? Wine? atau-", ucapan manager tersebut terpotong ketika sunghoon mengangkat tangannya
"Panggil host terbaikmu"
"Baik tuan, akan segera saya panggilkan", manager tersebut dengan cepat keluar dari ruangan tersebut
Tidak lama kemudian, masuklah seorang laki-laki yang terlihat gagah dengan kulit tan, rahang nya yang tajam, serta menampilkan setengah dada nya, mengeluarkan aura dominan. Host itu masuk dengan percaya diri ke dalam ruangan yang ditempati sunghoon
"Dia adalah host terbaik kami tuan"
"Panggil rekan mu yang lain", ucap sunghoon bahkan sebelum host tersebut duduk. Host tersebut mengangguk tersenyum dan pergi memanggil rekannya yang lain
Sekitar 20 host sudah diusir dari ruangan sunghoon dengan nasib yang sama, diusir ketika baru membuka pintu
"Itu saja yang kau punya?", tanya sunghoon pada manager tadi
"Well, kami punya satu lagi, tetapi saya tidak yakin tuan akan menyukainya setelah tuan menolak semua host kami yang lain, karena dia yang paling tidak menarik disini"
"Panggil"
"Baik tuan", ucap manager tersebut terlihat tidak yakin, tapi pelanggan adalah raja
Tidak lama masuk seorang laki-laki yang memang sangat berbeda dari yang lain. Dia terlihat mungil dan lucu serta memiliki kulit yang sangat putih seperti salju. Ia seperti anak hilang di club ini
"Apakah saya boleh duduk tuan?", tanya host tersebut sopan pada sunghoon dan dibalas dengan anggukan, yang tentu saja membuat sang manager dan beberapa host yang sedang mengintip kaget
"Tinggalkan kami berdua"
"Baik tuan, jika anda ingin memesan minuman, anda bisa memintanya pada host kami", ucap si manager sebelum meninggalkan ruangan
Setelah manager itu pergi, sunghoon memperhatikan host yang duduk disampingnya ini dari atas hingga bawah, bisa terlihat dia merasa gugup
"Tidak perlu takut, siapa nama mu?"
"Saya Kim Sunoo tuan", ucapnya
"Tidak perlu memanggil saya tuan, dan saya tidak datang kesini untuk dilayani atau apapun yang kamu biasa lakukan disini", ucap sunghoon yang membuat sunoo kebingungan
"Kamu kenal saya?"
"Eumm..."
"Lupakan, kamu umur berapa?"
"Saya umur 19 tahun tuan"
"Tidak perlu memanggil saya tuan, sunoo"
"Baik tuan, eh m-maaf, baik..", ucap sunoo terbata-bata
"Sunoo"
"Y-ya..", sunoo sedikit kebingungan harus memanggil orang didepannya ini apa karena dilarang memanggilnya tuan
"Menikah dengan saya"
"Ha-HAH?!!!"
><><><
Note : Di book ini, mpreg adalah hal yang WAJAR