3/10

By Lan_Lia24

230 28 103

Ketika cewek ekstrovert dipertemukan dengan cowok introvert. Sifat keduanya yang bertolak belakang apakah bis... More

Prolog
Kenapa Harus Dia?
Sindiran?
Ketemuan
Pertama Kali Foto Bareng

Kisah 2019

36 4 17
By Lan_Lia24

Tiga bulan berlalu dengan cepat, saat ini sudah Februari 2019.

Sejak status sindiran itu dihapus, aku tidak pernah lagi chat dengan Fauzan. Padahal kami masih saling save kontak.

Gak peduli, sih, lagian aku hanya anggap teman.

Dia tidak pernah membuat status WhatsApp lagi, tetapi dia sering melihat story WA-ku. Oh, sekarang jadi mantau story doang, nih? Ya udah, tak masalah bagiku.

Aku kembali kaget melihat dia membuat status WA setelah sekian lama. Namun, aku tidak ingin membuka langsung, entar dikira aku mantengin SW-nya lagi, hilih.

Aku menggeser-geser beranda Instagram untuk mengulur waktu, setelah lima belas menit kubuka kembali aplikasi bewarna hijau itu.

Wah, masih ada SW-nya!

Tumben tidak dihapus lebih dari satu menit, wah jangan-jangan beneran statusnya yang dulu itu hanya untuk diperlihatkan padaku?

Setelah dua puluh menit barulah aku buka SW-nya. Maunya sih semenit sebelum dua puluh empat aja kubuka, tetapi keburu lupa atau pun dihapusnya. Ya udah, mari kita buka ....

Tarra.

Fotonya pakai baju wisuda, toga, dan memegang piala.

What?

Kenapa lu udah wisuda aja, Zan? Gue masih kelas sepuluh SMK, Woy! Teriakku histeris dalam hati.

Kubaca pelan-pelan captionnya.

Hadiah ulang tahun.

Eh? Ulang tahun? Widih! Aku segera menarik layar HP-ku melihat tanggal berapa sekarang.

8 Februari 2019.

Oh, dia lahir bulan februari. Hanya beda dua bulan denganku.

Status ini sudah dihapus.

Eh, eh. Woy belum sempat nge-SS, nih! Gilaaak, udah dihapus aja.

Kenapa setiap gue yang ngelihat langsung lu hapus, hah?

Apa salah dan dosaku sayang, cinta suciku kau buang-buang. (Dulu lagu nih masih nge-trend.)

Eh dia buat SW lagi, ding. Tapi yang tadi dihapusnya. Tak sengaja aku malah memencetnya langsung.

Woy, Lan, sabar! Asksksk tuh, kan, nih pasti gue yang ngelihat pertama, nih. Siapa pun tolong kasih gue baskom sekarang juga. Malu, nih, mau sembunyiin kepala.

Dua puluh menit yang tadi sia-sia doang, elah. Tetap aja gue yang pertama ngelihatnya. Hufh, sabar ... sabar.

Dia masih me-upload foto yang memakai baju wisuda dan toga di kepalanya, tetapi tidak memegang piala lagi. Buru-buru aku screenshoot, agar tidak dihapus lagi.

Caption-nya udah diganti. Mungkin dah merasa alay tuh orang, karena kan tadi kayak ngasih tahu hari ulang tahunnya. Ngarep diucapin, Bang?

Nah, SW kali ini akan kuperlihatkan pada kalian semua. Pada kepo, ga, sih? Kalau gak kepo, pura-pura kepo aja gak pa-pa, aku ikhlas, kok.

Mengsyedih.

Ah, drama. Skip!

Oke, lanjut. Nih dia SW-nya pada saat itu.

(Dah dibilang ini kisahku dg dia awowkwk)

Tanganku gatal pengen nge-reply statusnya. Eh, tapi mau komen apaan, ya?

Fauzan

Wisuda apaan, lu? Wisuda TK yaaa?

Wisuda Paud

Wow. Langsung dibalas, ga, tuh.

Hadeh, gak usah becanda

Hmm?

Itu loh gua tanya. Wisuda apaan?

Wisuda tahfiz

Oh.

Btw, lu ultah sekarang?

Hmm, iya.

HBD

Singkat, padat, jelas, langsung ke tujuan.

Ya, makasih.

Tu piala apaan tadi yang lu pegang?

Oh itu, gue juara satunya.

Oh, gitu. Selamat dah.

Dia pun hanya membalas dengan stiker berbentuk jempol.

Sekian, terima kasih. Aku tidak ingin memperpanjang chat dan dia pun tidak berusaha untuk melanjutkan chat.

Ya udah tak masalah, setidaknya kami sudah komunikasi kembali ya walaupun mungkin tidak seperti dulu. Biarlah, aku tak peduli juga.

Mengingat tentang taruhan konyol, Tekni tidak berhasil mendapatkan teman cowok, sedangkan aku yang udah dapat, tapi malah ada masalah. Jadi, ya, kami sama-sama kalah.

Tidak ada yang menang, oke! Lagian ada-ada aja, kenapa bisa sampai terpikirkan buat taruhan. Sekolah aja yang benar dulu, Lan. Ingat, lu make bedak masih tebal sebelah!

Sok-sok-an mau mengenal cinta, lewat depan cowok rame-rame aja muter balik.

***

Maret 2019, HP-ku rusak. Alhasil, aku kehilangan semua kontakku. Termasuk kehilangan kontak Fauzan.

Aku tidak ingin meminta kontaknya pada Ran. Takut dikira aku tak ingin kehilangan kontaknya pula nanti. Jadi, aku menganggap pertemananku dengan Fauzan ... sudah selesai. Kayaknya.

Aku memakai HP lama dan Tablet yang hanya bisa bertahan hidup selama tiga puluh menit. Semua foto-fotoku di HP lama untung saja sudah kupindahkan ke memori card. Jadi, foto-foto jamet-ku aman.

April 2019 aku ada kemalangan. Makuniang (paman-ku) meninggal dunia. Seketika hidupku jadi sangat hampa. Aku benar-benar merasa kehilangan.

Namun, hidup tentu saja tetap berjalan.

Bulan berganti bulan, aku sudah memiliki HP baru. Tek Ika (Tante Ika) memberikanku uang untuk menambah beli HP.

Akhirnyaaaah, setelah hidup berbulan-bulan dengan HP jadul, aku pun kembali memiliki HP Android.

Mentang-mentang sudah punya HP baru, aku pun memperluas relasi teman pena. Aku masuk ke grup-grup kepenulisan. Ya, karena aku suka menulis. Aku menyimpan semua kontak yang ada di grup itu, buat nambah-nambah temanlah.

Aisyah. Salah satu teman penaku memberitahu jika ada seseorang yang ingin berkenalan denganku. Tanpa pikir panjang aku pun memperbolehkan.

Namanya Ro, ya sesingkat itu ajalah.

Anggap saja Roro, tapi bukan Roro Jongrang, yee!

Aku berteman dengannya. Bisa dikatakan dia adalah cowok setelah Fauzan yang pernah dekat denganku.

Dia asyik, dia baik, tetapi GAMON.

Aku tak mungkin menceritakan kisahku dengan dia di sini, sekadar memberitahu, aku pernah HTS-an dengannya selama bulan September.

Mohon maaf, tetapi dia hanya sebagai pengganti Fauzan sementara. Sebelum  nih orang kembali lagi ke hidupku.

Aku sebenarnya tidak berniat begitu, tetapi aku pun hanya dijadikan pelampiasan, karena dia baru putus dengan mantannya. Ya udah, tak usah ambil pusing. Lagian beda kota, jauh sayy!

Kisahku dengan Mas Roro ini pun berakhir di awal bulan Oktober. Dia tiba-tina post foto mantannya. Ya udah, aku langsung cut-off. Biarlah dia kembali pada masa lalunya, karena menyembuhkan lukanya bukan tugasku.

Oktober selalu menjadi bulan penuh kisah bagiku.

Oktober tahun kemarin awal mula aku dekat dengan Fauzan. Siapa sangka Oktober tahun ini semesta kembali menghadirkan dia untukku?

Bermula dari aku masuk ke grup alumni SD dan aku melihat kontaknya di sana.

Aku pun tanpa ragu, tanpa gengsi, atau pun tanpa malu memulai chat duluan dengannya.

Dia tidak tahu kalau aku yang chat dia saat itu, karena namaku adalah nama samaran. Lebih tepatnya aku membalas prank dia satu tahun yang lalu yang gagal itu. Haha.

Akan tetapi, jika saja saat itu aku tidak berani untuk chat dia lagi. Mungkin kisah kami tidak akan seperti sekarang.

Kira-kira bagaimana ya isi chat-ku padanya setelah hilang komunikasi selama tujuh bulan?

See you next chapter!

Spoiler next chapter : Pertama kali foto bareng!

***

Halo-ha.

Terima kasih banyak yang udah mau baca di hari pertama cerita ini publish. Huwaa kirain gak ada yang baca.

Baca kelanjutannya ya, gais.

Chapter berikutnya barulah awal sebenar awal mula kisah kami. (Mulai PDKT) Hahaha

See you, terima kasih semua,

~Amalia Ulan







Continue Reading

You'll Also Like

276K 21.8K 23
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.4M 257K 31
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
5.1M 378K 53
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
5.6M 375K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...