Ayata

By nmddcnd

161K 7.6K 117

"Anjing!" "Bangsat! "Babi!" Umpatan-umpatan kasar itu keluar begitu saja dari mulut seorang gadis yang beru b... More

Prolog
Siji
Loro
Telu
Papat
limo
Enem
Pitu
Wolu
Songo
Sepuluh
Sewelas
Rolas
Telulas
Pabelas
Limolas
Cast(1)
Nembelas
Pitulas
Cast(2)
Wolulas
Songolas
Rongpuluh
Cast(3)
Cast (4)
Cast(5)
Selikur
Rolikur
Telulikur
Padelikur
Selawe(25)
Nemlikur
Pitulikur
Wolulikur
Maap🙏

Songolikur

716 50 10
By nmddcnd

Maaf banyak² buat kalian yg sampe lupa alur cerita ini karena udah lama bngt ga update 🙏, aku yg nulis aja juga lupa alurnya gimana jadi aku baca² ulang bab awal haha. Sekali lagi maaf bngt kalo makin kesini makin ga nyambung🙏.

Sekalian aku mau ucapin minal aidzin walfaidzin semuaaa, maaf baru bisa update🙏🙏🙏.

Enjoyy
_________

Sepanjang jalan mobil yang ditumpangi Sarga dan Aira hanya dipenuhi dengan keheningan. Sarga yang sama sekali tak berniat membuka obrolan, sedangkan Aira menunjukkan gerak-gerik tak nyaman dan raut wajah tertekan sambil sesekali melirik tangan kanannya yang sejak tadi digenggam erat oleh laki-laki di sampingnya.

'Astaga, sampai kapan dia terus genggam tangan gue? Gue sih samsek ga masalah ya, tapi kondisi jantung gue gak aman anjay! Gue gak mau lama-lama kek punya penyakit jantung' Aira menggerutu dalam hati. Gadis itu ingin menegur Sarga pun sungkan dan takut, dia takut jika Sarga malah mengeluarkan aura menyeramkan.

Tanpa Aira tahu, Sarga menyadari gerak-gerik gadisnya tersebut. Namun Sarga hanya diam sambil tersenyum kecil dan sesekali melirik gadisnya. Entahlah, Sarga merasa tangan kecil Aira sangat pas digenggaman tangannya dan dia juga merasa nyaman walau harus menyetir mobil dengan satu tangan.

"Em Sar–"

"Ata, sayang, lupa hm?" ujar Sarga langsung memotong ucapan Aira ketika gadisnya tersebut salah memanggil namanya.

Aira seketika menyengir kaku, dan itu tak luput dari pandangan Sarga yang kebetulan melirik Aira disaat jalanan sedang sedikit macet.

"Ah iya Ata, sorry hehe."

"Hm, kenapa sayang?"

Aira berdehem singkat untuk menormalkan ekspresi wajahnya yang terasa tak seperti biasanya, maybe seperti orang gugup. Wajar saja, Aira belum terbiasa dengan panggilan sayang dari tunangannya. Ditambah selama Aira hidup di dunia asli, dia tak pernah sekalipun menjalin hubungan dengan laki-laki manapun.

'Bisa ga sih dia manggil pake nama aja? Kalo gini kan yang repot gue! Dah cakep, mulutnya manis banget lagi! Kalo Cika jadi gue pasti tuh anak dah baper setengah mampus!'

'Ekhem,kalo gue sih sekarang masih aman ya, cuma sedikit baper aja, ya dikit' lanjut Aira masih dalam hati tanpa sadar sambil menatap Sarga dari samping dengan tatapan lekat.

Bahkan tingkahnya tersebut tanpa dia sadari mampu membuat kedua telinga Sarga memerah. Sudah bisa menebak bukan jika laki-laki itu baper hanya ditatap lekat oleh Aira, padahal gadis itu tak sengaja.

"Ekhem, jadi kenapa Aya? Tadi kamu mau bilang apa?" Sarga berdehem untuk menormalkan wajahnya dan kembali bertanya ketika Aira hanya diam saja.

"Eh iya, aku mau mampir ke alfamart bentar, boleh ya?" Reflek Aira menunjukkan raut wajah memelas pada Sarga.

'Stop Aya, kamu menggemaskan sekali dengan ekspresi seperti itu' Sarga membatin dengan ekspresi seperti menahan sesuatu.

"Boleh sayang," balas Sarga tersenyum sekilas sambil mengacak pelan rambut Aira sebelum dia kembali fokus dengan jalanan yang dilalui.

'Huffh! Oke, keknya gue mengakui kalo gue gak jauh beda sama Cika, gue baperan anjir!' Aira membatin dengan rona merah terlihat samar di kedua pipinya.

                                                     ****

Singkatnya Aira kini sudah berada di dalam alfamart dengan keranjang belanjaan yang dia tenteng, banyak cemilan ringan dan susu yang dia masukkan ke dalam.

Gadis itu sendiri karena dia memaksa Sarga untuk menunggu dirinya di dalam mobil saja walau tadi Sarga sempat memaksa untuk ikut, tapi Aira berhasil menang karena dia memberikan ancaman yang ampuh sampai membuat Sarga menurut.

Tapi Aira menuruti syarat dari Sarga yaitu dia harus menerima black card pemberian dari tunangannya tersebut untuk membayar seluruh belanjaannya. Walau ragu, Aira menerimanya. Lagi pula orang mana yang menolak rezeki yang tak diduga seperti itu.

"Apa lagi ya?" gumam Aira sembari meletakkan salah satu jari telunjuknya di dagu dengan pose seolah tengah berpikir. Matanya menelusuri deretan mie instan yang terjejer rapi di rak khusus mie instan.

Mungkin jika Sarga tahu Aira membeli itu, laki-laki tersebut akan melarangnya.

"Aira."

Sontak Aira menoleh ke sumber suara ketika dia merasa terpanggil.

"Eh hai Gian, ngapain lo di sini?" Reflek Aira membalas sapaan laki-laki yang kini berdiri di sampingnya dengan wajah datar.

Tak salah lagi, laki-laki itu adalah Gian yang merupakan salah satu teman protagonis laki-laki yaitu Rendra. (Kalo ga inget tolong baca lagi ygy🙏😀)

Aira terdiam setelah sadar apa yang dia lakukan. 'Heh! Kenapa gue sok ramah gini? Gue kan gak deket sama dia meskipun dia pernah ajak gue pulbar kek seolah kita deket' batinnya merenung sebentar.

Tak disangka Gian terkekeh kecil setelah mendengar pertanyaan dari Aira. "Tentu aja gue belanja, emang mau ngapain lagi kalo pergi ke alfamart?"

Aira mengerjapkan matanya menatap laki-laki di sampingnya yang dalam sekejap terlihat mempesona hanya dengan perubahan kecil yang menurut Aira sangat langka bagi dia yang tahu isi novel milik sahabat nya Nita. Aira tak pernah menemukan momen Gian terkekeh seperti sekarang.

"Baby, what are you doing?"

Aira membulatkan matanya terkejut dan langsung membalikkan badannya ketika mendengar suara yang amat sangat dia kenali, begitupun dengan Gian yang ikut mengalihkan atensinya ke sumber suara. Sekilas terlihat tatapan Gian berubah tak seperti tadi lagi, maybe sedikit tajam dan terkesan tak suka.

"A–ata, kamu ngapain ke sini? Kan aku minta kamu nunggu di mobil," ujar Aira sedikit terbata, dia gugup sebab menyadari tatapan tajam Sarga yang baru saja muncul itu tertuju padanya sekaligus Gian secara bergantian.

'Mampus lo Ai! Gue udah kek keciduk selingkuh anjay, bahaya ini bahaya!' makinya pada diri sendiri.

"Jadi ini sebabnya kenapa kamu larang aku ikut kamu?" Sarga bertanya dengan wajah datar tanpa ekspresi, tapi tatapan nya tajam dan mengintimidasi Aira sesekali melirik Gian sinis dan tajam.

Aira gelagapan, kenapa tunangannya itu menjadi berpikiran seperti itu?

"Ah bukan begitu Ata, aku–"

"Silahkan dilanjut ngobrolnya, aku tunggu diluar aja," potong Sarga dengan sikap tenang tapi Aira merasakan aura yang sangat menakutkan pada diri laki-laki itu.

Belum sempat Aira mencegah kepergian Sarga laki-laki itu sudah berjalan pergi dengan langkah lebar. Aira semakin panik dan takut ketika sempat melihat kedua tangan Sarga yang terkepal erat seperti menahan emosi.

"Ck! Gimana ini," decak Aira berguman lirih sebelu atensinya beralih pada Gian yang sejak tadi diam menyimak.

"Gue duluan ya Gian, jangan pikirin omongan cowo gue," ujar Aira tanpa ragu menyebut Sarga sebagai kekasihnya.

Tanpa menunggu balasan dari Gian, Aira berlalu pergi dengan cepat menuju kasir dan menyelesaikan pembayaran tanpa membeli apapun lagi.

Gadis itu ingin segera membujuk Sarga yang marahnya sangat menyeramkan, walau Sarga tak menunjukkannya Aira bisa merasakan aura kemarahn yang sangat kuat pada diri Sarga.

Gian terus menatap kepergian Aira dengan tatapan sulit diartikan sampai Aira benar-benar hilang dari pandangan nya.

"Maaf," ujar Aira yang hanya berani mengeluarkan satu kata itu setelah dia masuk ke dalam mobil.

Dapat gadis itu lihat Sarga hanya diam saja menatap lurus ke depan tanpa membalas ucapannya. Beberapa detik setelah Aira meminta maaf, Sarga pun menjalankan mobil tanpa mengeluarkan satu patah kata.

"Ata, aku minta maaf, kamu salah paham, tadi itu temen sekolah aku dan aku gak sengaja ketemu dia," ujar Aira setelah beberapa saat kembali bersuara, dia baru berhasil mengumpulkan keberanian. Itu saja Aira berkata tanpa berani menatap Sarga.

Hening, Aira sama sekali tak mendapatkan respon dari tunangannya tersebut. Hal itu membuat Aira menghela nafas pelan sebelum dia membuka ponselnya, Aira sedang malas membujuk orang marah.

"Pfft." Aira menahan tawa ketika dan a membaca pesan dari Cika.

Cikaalay

| Woe Ai! SUMPAH Ai GUE PENGEN COWO
KEK COWO LO ANJRITTT!

|KASI GUE TUTOR DAPETIN YG
KEK GITU PLISSS

|Gue cape jomblo mulu Ai, plis lah
cariin gue cowo yg kek cowo lo, GUE PENGEN AIRAAAAAA


"Lebay banget ni anak, aga geli gue bacanya," gumam Aira terkekeh pelan. Namun detik berikutnya dia hampir saja melempar ponselnya ketika tiba-tibw mobil melaju semakin cepat.

Gadis itu menggenggam seatbelt dengan erat sambil melirik Sarga yang agaknya semakin marah, terlihat rahang Sarga yang mengetat seperti menahan amarah.

'Tolol banget! Gue malah ketawa sendiri disaat dia masih marah, allahuakbar tolong hambamu ini ya Allah, saya gak mau mati sekarang!' Aira sampai memejamkan matanya saking takut merasakan Sarga mengendara mobil seperti mengajak dia untuk mati bersama.

_______

Sekali lagi maaf ygy kalo makin kacau alurnya.

Next ga nih?
300 vote dlu keknya baru up lagi hehe, maap nglunjak.

Jangan lupa komen, spam jg bole biar aku semangat nulisnya huhu.

See u

Continue Reading

You'll Also Like

72K 5.9K 28
"gini nih gue jelasin sini,khusus buat yang diselingkuhin" ucap nana sambil maju menuju papan tulis "ibaratnya gue 80% dan si selingkuhan 20%. Cowok...
19.3K 1.1K 50
"Ga ada cowok yang sempurna di dunia ini. Makanya gue menciptakan Reja Syaputra dalam wujud manusia fiksi." - Momikey - *** Reja Syaputra memiliki ke...
3K 241 11
"Hidup adalah serangkaian Kebetulan. Kebetulan adalah Takdir yang menyamar" -Fiersa Besari Pada awalnya ini merupakan hubungan yang biasa saja antara...
314K 29.9K 24
Hidup memang terkadang tidak masuk akal. Apa kalian pernah berpikir kalau suatu saat akan berpindah ke dalam dunia novel? Tidak, kan? Bahkan itu hal...