KayZie [Brothership]

By xxnkfnazil

204K 13.8K 245

Kaylen sangat ingin mempunyai adik, hingga ia meminta adik kepada gurunya. "emm sorry Miss. But, did you sel... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23

17

5.2K 358 4
By xxnkfnazil

Setelah pulang dari rumah Rafael, Fazie langsung tepar dan tertidur pulas. Mungkin karena kecapean bermain dengan Rafael.

Tok,,, tok,,, tok,,,

Mendengar suara ketukan pintu, Kaylen pun beranjak untuk membukakannya.

"Siap- Aduh Pak, ternyata ACnya udah nyala. Maaf banget yaa, cancel aja" Ucap Kaylen kepada seseorang yang sudah datang.

"Kamu kira Papa tukang service?"

Orang tersebut adalah Vander. Sambutan dari anaknya sangat hangat bukan?.

"Hehehe kirain, soalnya mukanya mirip sih" Ucap Kaylen dengan cengengesan.

"Silahkan masuk, Ndoro" Kaylen membukakan pintu lebih lebar sambil membungkukkan badannya ala-ala penjaga pintu kerajaan yang menyambut rajanya.

"Apa sih, enggak jelas. Nih" Ucap Vander, lalu ia seenak jidat menyerahkan tas kerjanya kepada Kaylen.

"Apa ini? Lebih enggak jelas Papa! " Meskipun begitu, Kaylen tetap memegangi tas kerja milik sang Papa.

"Anak saya mana?" Tanya Vander.

"Anak? Lah aku siapa, Bapak Vander yang terhormat?" Ada-ada saja pertanyaan Papanya ini.

"Anak saya yang gemesin itu lah. Kamu ART laki-laki saya kan?" Ucap Vander dengan nada yang dibuat sesinis mungkin.

"Apalah! enggak lucu?!"

Brak

"Kay?! "

"Astaga, laptop Papa!!" Vander dengan segera langsung mengambil tas kerjanya yang dibuang seenak jidat oleh Kaylen.

"Hehehe maap, paling rusak doang" Ucap Kaylen dengan tanpa dosa.

"Kalau rusak beneran, enggak boleh makan seminggu kamu!" Ucap Vander sembari mengecek laptopnya. Untung saja laptopnya, laptop mahal jadi tahan banting.

"Masa enggak dikasih makan, entar kalo anaknya mati nangeess"

"Jangan ngomongin itu!"

Kini Vander duduk di sofa ruang tamu dan sedang mencopot sepatunya, dan tak lupa Kaylen ada di sampingnya.

"Silakan kopinya Pak" Bibi meletakkan secangkir kopi di meja.

"Terimakasih, Bik"

"Sama-sama Pak, sudah tugas saya" Ucap Bibi yang kemudian pamit dan berlalu dari sana.

Vander pun menyeruput sedikit kopinya, lalu menatap sang anak yang masih ada di sampingnya. Tak biasanya Kaylen akan berlama-lama disampinya, kalau biasanya pasti bilang "kalo lama-lama disamping Papa tuh rasanya panas" Biadap emang.

"Mau apa kamu?"

"Hehehe" Bukannya menjawab, Kaylen malah hahahehe tidak jelas.

"Apa sih?! Aneh kamu"

"Kay mau balapan nanti malem, Oke enggak Pah?" Ucap Kaylen.

"Balapan tinggal balapan, biasanya enggak izin"

"Kay takut adek nangis lagi tapi, kasihan" Inilah alasan beberapa hari ini Kaylen tidak pernah balapan, ia kasihan dengan Fazie nya.

"Yaudah enggak usah" Ucap Vander dengan santai.

"Ya jangan gitu! Tolongin lah, pengen banget ini. Ya Pah?" Kaylen menangkup kan kedua telapak tangannya, dan memohon pertolongan kepada sang Papa.

"Serah"

"Hehehe, oke!"

"Eh tapi mau minta uang juga, dua ratus ya" Yang tadinya menangkup kan tangannya kini ganti menyadongkan tangannya.

"Enggak ada, belom gajian" Ucap Vander sembari menepis tangan Kaylen.

"Alah alesan banget, jangan pelit ah. Apa nanti malem tak maling kamarnya?"

Mana pernah Papanya itu dapat gaji, kan dirinya yang nggaji. Duitnya pasti banyak tuh dikamarnya, Kaylen jadi kepikiran mau jadi maling aja.

"Mau Papa pecat jadi anak kamu? Nih" Vander memberikan tiga lembar uang berwarna merah.

"Wah lebih, hehehe. Makasih, enggak saaayang Papa" Kaylen mencium uangnya dan memasukkannya ke saku celananya.

"Bocah gendeng"

"Yaudah Kay mau nyamperin adek dulu"

"Adeknya tidur?" Tanya Vander yang diangguki oleh Kaylen.

"Jangan diganggu, biar bangun sendiri" Titah Vander.

"Siap! Dah yaa, Papa mandi sana, bau banget" Ucap Kaylen kemudian berlalu dari ruang tamu meninggalkan sang Papa.

Mendengar ucapan Kaylen, Vander hanya menggelengkan kepalanya.

Begitulah kira-kira ketika keduanya sama-sama sedang memiliki mood yang bagus. Akan ada percakapan panjang lebar dan tidak jelas. Tapi jika sedang tidak mood, maka tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut keduanya.

Hari sudah sangat sore, sudah pukul lima sore. Tetapi Fazie masih tertidur, sesuai titah sang Papa, Kaylen tidak mengganggunya sama sekali. Pasti adiknya itu akan terbangun sebenar lagi, pikirnya. Dan saat ini Kaylen sedang bermain ponselnya.

"Eungh"

Kaylen langsung mengalihkan atensinya kearah sang adik yang bersuara. Benar saja, adiknya itu tengah menggeliat.

"Hayoo, jangan tidur lagi" Ucap Kaylen saat Fazie kembali memeluk guling dan hendak memejamkan matanya.

"Eung?"

"Bangun adek, udah sore loh belum mandi kamu" Ucap Kaylen kemudian tangannya bergerak untuk mencegah tangan Fazie yang hendak mengucek matanya.

Fazie merentangkan tangannya, tentu saja Kaylen langsung membalasnya dan membawa sang adik ke pangkuannya. Fazie menyandarkan kepalanya ke dada bisang sang Kakak dengan nyaman.

"Tadi adek dicariin Papa loh, sekarang mandi yok" Ucap Kaylen saat dirasa sang adik sudah tidak mengantuk.

"Papa udah pulang?" Tanya Fazie.

"Udah dari tadi, mandi dulu terus samperin Papa" Ucapan Kaylen langsung dituruti oleh sang adik.

Fazie langsung turun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah Fazie selesai mandi, kini mereka berdua turun menuju lantai bawah untuk menemui sang Papa.

"Papa~"  Panggil Fazie pada sang Papa yang lagi ngopi diruang keluarga. Ngopi molu nih bapak satu, batin Kaylen.

Vander langsung meletakkan kopinya ke meja, dan menuntun anak bungsunya untuk duduk di pangkuannya.

"Sini boys"

"Adek bangunya di diganggu Kakak enggak?" Tanya Vander sembari mengusap punggung sang anak yang tengah menyender nyaman pada dada bidangnya.

Kaylen yang berada di sampingnya pun menatap tak suka pada sang Papa, kenapa sih Papanya itu tidak percayaan sekali.

"Fazie bangun sendiri, tapi habis itu disuruh mandi"

"Kakak minta" Ucap Fazie kepada Kaylen yanng sedang meminuk kopi milik sang Papa.

"Boleh?" Kaylen meminta izin terlebih dahulu kepada Vander, apakah adiknya itu boleh meminum kopi apa tidak.

Dan setelah mendapat persetujuan, Kaylen mendekatkan bibir cangkir itu ke mulut sang adik. Tangan mungil milik Fazie ikut menyangga cangkir itu dan mendorongnya agar dapat meminum lebih banyak.

"Pelan-pelan adek, masih panas"

"Udah cukup, sedikit saja" Ucap Vander setelah dirasa kucup.

"Hemm, enak. Makasih Kakak"

"Hmm, iya" Kaylen mengusap mulut sang adik yang belepotan menggunakan tisue.

"Mau makan sekarang?" Tanya Vander kepada kedua anaknya. Sebenarnya masih lumayan sore untuk waktu makan malam.

"Fazie mau nanti" Jawab Fazie, anak itu sudah asik menonton kartun kesukaannya.

"Kamu Kay?" Kini Vander kembali bertanya kepada anak sulungnya.

"Mau nanti juga" Kaylen membuka ponselnya dan mulai bermain game online bersama teman-temannya.

.
.
.
.
.

Sekarang sudah pukul jam 19.30, kebetulan malam ini Fazie sedang menempel pada Papanya itu di ruang keluarga mereka sedang menonton TV bersama. Kaylen yakin kali ini sang adik tidak akan mau ikut dengannya.

Kali ini akan Kaylen biarkan adiknya bersama sang Papa, tapi lain kali ditidak boleh. Harus bersamanya!.

"Adek, Kakak main dulu yaa" Izin Kaylen kepada sang adik.

"Iya, tapi jangan sampe malem. Adek mau tidur sama Kakak"

"Okey, tapi kalo adek ngantuk tidur dulu ya, nanti kakak nyusul" Ucap Kaylen, lalu ia mengecup kedua pipi gembul sang adik.

"Pa, aku main dulu" Ucap Kaylen kepada sang Papa tapi tak direspon.

"Papa, Kay mau main" Ulang Kaylen sekali lagi.

"Iya, jangan luka" Jawab Vander.

"Oke"

Setelah berpamitan, Kaylen langsung pergi menuju sircuit tempat mereka akan melakukan balapan.

Ternyata dilokasi sudah banyak penonton, padahal ini hanya balapan antara Kaylen dan teman-temannya, tanpa ada taruhan dan dilakukan hanya untuk bersenang-senang.

Kaylen pun menghentikan motornya tepat disamping motor teman-temannya yang sudah siap di garis start.

"Pasti telat lu, bos"

"Iya nih, dah siap kita"

"Untung dah dateng, telat dikit lagi kita tinggal sih"

"Maap, yok langsung"

Mereka semua bersiap memakai helmnya masing-masing dan mulai menyalakan motornya. Gas yang saling saut-sautan membuat mereka tertawa karena menikmati momen tersebut.

"Siap?" Tanya Kaylen sambil menoleh pada teman-temannya.

Mereka semua tampak mengangguk mantap pertanda sudah siap.

READY?!

ONE

TWO

THREE

GOOO!!!

Kaylen dan kawan-kawan langsung menjalankan motornya dan saling selip-selipan.

Para penonton pun langsung bersorak menyemangati jagoannya masing-masing.

Mereka mengendarai motor dengan lincah dan semuanya ingin sampai digaris Finish terlebih dahulu.

Dan setelah tiga putaran dilalui, akhirnya Kaylen lah yang sampai di garis Finish terlebih dahulu, disusul oleh Kal lalu Leo diurutan ketiga, kemudian disusul oleh yang lainnya.

"Kaylen lagi-Kaylen lagi" Ucap Raka.

"Ngalah kek ama gua yang belum pernah menang" Ucap Revan.

"Yakali gua ngalah" Ucap Kaylen dengan angkuh.

Semua teman-temannya mengakui kehebatan dan kelincahan Kaylen dalam menjalankan motornya.

"Gua yang menang nih, siap gua kasih tantangan?" Ucap Raka kepada Kal.

Tadi mereka berdua sempat bertaruh. Raka menebak Kaylen menang dan Kal menebak Kaylen akan kalah malam ini. Dan yang kalah akan mendapat tantangan dari yang menang.

"Tantangan apa?" Tanya Kaylen.

"Mereka berdua tuh taruhan lu menang apa kalah"

Kaylen mendengus, ia sudah terlalu bosan mendengar temannya itu melakukan taruhan.

"Yaudah apa taruhannya?" Tagih Kal.

"Gampang aja" Raka tersenyum miring dan Kal merasa curiga.

"Copot kaos lo, terus pargoy didepan mereka" Lanjut Raka sambil menunjuk para penonton.

Dengan amat sangat terpaksa, Kal melakukan seperti apa yang diucapkan oleh Raka.

"Malu-maluin banget temen lu" Ucap Kaylen sambil terkekeh. Yang lainnya pun tambah ngakak dibuatnya.

Selama pargoy Kalau terus mengumpati teman-tamannya yang terus menertawakannya. Apalagi Kaylen, ia tertawa paling kenceng.

Sedangkan para penonton malah bersorak senang melihat pemandangan tubuh bagian atas milik Kal.

"Dah woy! Cukup" Ucap Raka.

Kalau pun segera memakai kembali kaosnya dan menghampiri teman-temannya.

"Gila ngakak banget gua" Ucap Kaylen.

"Apa sih, malu benget cok. Duh muka tampan gua" Ucap Kal dengan dramatis.

Continue Reading

You'll Also Like

938K 13.5K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
1.1M 43.4K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 323K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.4M 100K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...