Strong Girl

By Langit_Alaska7

63.3K 7.4K 417

Semesta selalu membuatnya terpojok. Tak pernah ada celah untuk bernafas bebas baginya di dunia ini. Karena di... More

Prolog
01. Hadir Yang Salah
02. Tidak Ada Yang Mudah
03. Semangkuk Sup Hangat
04. Kejutan Menyakitkan
05. Sebuah Awal
06. Kedai Sup Nenek
07. Demam
08. Terbongkar
09. Lebih Dari Jatuh
10. Sulit Di Lewati
11. Alat dan Jalan
12. Alasan Untuk Tidak Menyerah
13. Damai Yang Tak Abadi
14. Tanya Tanpa Jawab
15. Hubungan Yang Rumit
16. Kedatangan Orang Baru
17. Gangguan Baru
18. Semua Karena Keadaan
19. Teman
20. Masalah Tak Terduga
22. Pengecut
23. Hampa
24. Hilang Bukan Pergi
25. Penyesalan
26. Beban
27. Luka Dan Tawa
WARNING!

21. Resah

1.2K 190 12
By Langit_Alaska7

"Astaga, aku melupakan sesuatu."

Lisa mengurungkan niatnya untuk tidur karena tiba-tiba saja teringat dengan sesuatu yang penting. Bergegas ia melihat ponselnya yang menunjukkan sebuah pengingat tentang hari ini.

'Ulang Tahun Mina🎂'

Hampir saja ia melupakan hari penting sahabatnya yang telah pergi itu, dia sudah berjanji akan merayakan ulang tahunnya hanya berdua yang di rencanakan beberapa bulan lalu saat orangnya masih ada. Meskipun Mina telah pergi untuk selamanya, Lisa masih memegang janji itu dan ingin menepatinya agar mendiang sahabatnya tidak sedih di atas sana.

Ia tak memperdulikan jika nanti Ibunya murka karena dia pergi lagi, dia sudah kebal dengan itu semua.

Setelah mengganti pakaiannya dengan yang lebih santai, gadis itu melengang pergi dengan tas kecil dan ponselnya. Melirik kiri kanan yang sepi sebelum benar-benar meninggalkan rumah.

Hari mulai gelap, Lisa memilih pergi tanpa di antar supir. Dia berjalan kaki tak jauh dari rumahnya hingga taksi yang dia pesan akhirnya sampai.

Tak ingin membuang waktu, gadis berponi itu segera menyuruh untuk mengantarnya ke sebuah toko kue. Setelah itu baru ia pergi ke tempat tujuan sebenarnya.

*****************************

Rose menatap kekasihnya dengan tatapan kecewa, bukan respon yang seperti ini yang ia harapkan.
Jaehyun sangat jahat.

"Jae, kau serius?"

"Aku tidak yakin anak yang di kandunganmu itu anakku. Selain itu, kau juga selalu dekat dengan laki-laki lain. Kau kan murahan."

Rose tak menangis, namun dadanya sangat sakit seperti ada sesuatu yang tumpul menghantamnya dengan keras disana.

"Aku tidak peduli kau hamil atau tidak, sejak lama aku sudah ingin mengakhiri hubungan kita. Jujur saja, aku tidak memiliki perasaan padamu."

Jaehyun sangat santai mengatakannya, seolah yang baru dia katakan itu hal sepele.

Rose tak habis fikir di buatnya.
"Kau brengsek Jaehyun."

Lelaki itu tersenyum tipis. "Kau baru tau?"

Rose menarik pakaian Jaehyun dengan erat, matanya menampilkan kilat amarah yang tertahan. Jaehyun membiarkannya dan memilih menatap ke arah lain.

"Kau benar-benar brengsek! Sialan!"

Rose berteriak, amarahnya mulai ia keluarkan. "Ini salahmu Jaehyun! Aku tidak pernah berhubungan dengan orang lain selain dirimu! Dan dengan entengnya kau mengataiku murahan! Dasar brengsek!"

Jaehyun mengusap telinganya yang mulai terasa panas, juga Rose tak berhenti mengguncang tubuhnya semakin kuat hingga ia kesal sekarang.

"Lepas! Jauhkan tangan kotormu dariku!"

Rose hampir saja jatuh jika tidak segera menyeimbangkan tubuhnya saat di sentak cukup keras oleh Jaehyun.

"Jaehyun!"

"Jangan salahkan aku, bodoh! Kau sendiri yang merayuku dan mengemis menginginkan aku. Jadi sekarang rasakan sendiri akibatnya! Aku tidak peduli!"

Jaehyun berniat meninggalkan gadis itu, namun tiba-tiba langkahnya tertahan karena Rose berlutut dan memeluk kakinya sangat erat. Tangisnya juga semakin tak terkendali.

"Jae.. aku mohon .. jangan tinggalkan aku.. hiks .. "

Jaehyun mengepalkan tangannya, kepalanya menoleh memperhatikan Rose yang kacau di bawahnya.
Dalam hati, ia sebenarnya tidak tega dan masih terkejut mendengar kehamilan gadis itu, hanya saja dia tidak siap. Selain itu, ini pun termasuk dalam langkah balas dendamnya.

"Aku tidak tau harus bagaimana Jae... Aku mohon... Aku takut.. "

Jaehyun menggeleng, tekadnya sudah bulat. Dia tak peduli meskipun anak yang di kandung Rose memang anaknya. Dia masih muda, dia tak mau masa mudanya terhenti gara-gara Rose.

"Lepas! Sudah aku katakan aku tidak peduli! Hubungan kita juga sudah selesa!"

Rose menggeleng, tak mau melepaskan cekalan tangannya. Dia benar-benar tak ingin lelaki itu meninggalkannya.

"Lepaskan aku bilang!" Jaehyun mendorong bahu Rose agar segera melepaskannya, dia benar-benar ingin segera pergi dari danau yang mulai ramai itu.

"Lepas Sialan!"

Bruk~

Plak!

Dan saat tubuh Rose terjengkang ke belakang, sebuah tamparan hangat mendarat mulus pada pipi kanannya.
Jaehyun mendongak, menatap orang yang baru saja melakukan hal itu padanya.

Lelaki itu diam, nampaknya terlalu terkejut karena kedatangan Lisa yang tidak terduga. Lisa memberikan tatapan kecewa pada Jaehyun sebelum gadis itu segera membantu Rose yang terlihat kesakitan di atas tanah.

"Lisa .. " Jaehyun hanya bisa bergumam pelan, mendadak tubuhnya seperti tidak bertulang sekarang. Dia memperhatikan gadis yang di cintainya itu dengan tatapan sendu.

Rose meringis sembari memegangi perutnya, dan Lisa terlihat khawatir berniat membantunya untuk bangun.

"Kau baik-baik saja? Haruskah kita ke rumah sakit, Unnie?"

Bukannya menjawab, Rose malah menepis tangan Lisa. Tatapan gadis blonde itu terlihat marah padanya.

"Unnie.. aku.. "

"Diam!"

Lisa meremas kedua tangannya, tak berani menatap tatapan tajam kakaknya itu. Rose kini sudah bangkit dan menatap kedua orang di hadapannya dengan tatapan kesakitan.

"Kalian... Aku yakin kalian bekerja sama kan? Kalian bekerja sama untuk menghancurkan aku kan?!"

Jaehyun menatap Rose yang menunjuk-nunjuk wajahnya, lalu menatap Lisa yang menggeleng keras.

"Jawab aku, sialan!"

Lisa menggeleng dengan mata yang terasa panas. Jaraknya cukup dekat dengan Rose, hingga gadis itu bisa melihat bahwa dirinya tidak sedang berbohong.

Bekerja sama untuk apa pula? Lisa bahkan sudah muak mendengar nama lelaki itu di sebut-sebut sekarang. Tadi saja ketika melihat Rose yang di perlakukan buruk oleh Jaehyun dia dengan kesal menamparnya tanpa tau masalah apa yang terjadi dengan mereka.

Awalnya Lisa mengunjungi makam sahabatnya, lalu berniat mencari angin segar ke sungai Han. Namun tanpa sengaja ia melihat Rose dan Jaehyun tak jauh berada di tempatnya. Awalnya ia tak peduli namun mendengar suara Rose dan melihatnya menangis Lisa penasaran dan segera kemari.

Tentunya meskipun Jaehyun adalah lelaki yang pernah ia sukai jika menyakiti Rose selaku kakaknya, Lisa tidak akan terima. Sekalipun Rose juga bersikap buruk padanya selama ini.

"Jangan bodohi aku! Sejak awal kalian memang berniat menghancurkanku!" Rose kembali menangis setelahnya, lalu segera berlari dari hadapan mereka berdua.

Lisa mengejarnya, sedangkan Jaehyun malah terduduk di atas tanah sembari mengacak rambutnya. Lelaki mendadak linglung, tak tau harus berbuat apa.

"Rose! Berhenti!"

Rose tak peduli dengan teriakan Lisa, ia terus berlari hingga menjauh dari keramaian. Di belakangnya Lisa berlari dengan perasaan khawatir luar biasa. Melihat kakaknya seperti itu, Lisa yakin telah terjadi sesuatu yang serius.

Rose bergerak menaiki pagar pembatas sungai, perasaannya sudah hancur tak berbentuk lagi.

"Unnie berhenti! Apa yang akan kau lakukan!"

Rose memejamkan matanya yang masih terus menangis, ia tak peduli lagi dengan apapun sekarang. Dia sudah hancur, dan terlalu malu menghadapi orang lain.

Lisa sedikit lagi mencapai kakaknya, namun kakaknya itu sudah lebih dulu meloncat dari pagar pembatas. Tak bisa berfikir jernih, gadis berponi itu mulai menaiki pagar pembatas juga dan segera meloncat.

Byur!

Beberapa orang di atas mulai mengerubungi tempat itu, sepertinya ada beberapa yang melihat dua gadis itu meloncat ke sungai.

"Astaga, mereka meloncat!"

"Mereka bunuh diri? Astaga siapapun tolong mereka!"

Di bawah sana, Lisa berusaha mencari Rose yang entah dimana. Dia tak bisa berenang, namun menemukan kakaknya adalah tujuan utama dirinya. Dia tak ingin gadis itu kenapa-kenapa.

Air sungai sangat dingin, terlebih sekarang malam hari. Tak hanya itu, kedalaman sungainya pun cukup menyeramkan.

"Rose! Unnie!" Tubuh Lisa hilang timbul sembari memanggil-manggil kakaknya. Hingga tak berapa lama kemudian, Lisa bisa melihat Rose tak jauh dari tempatnya. Tubuh Rose mulai mengambang.

Dengan panik Lisa memaksakan diri untuk mendekat, dia mengabaikan kakinya yang mulai terasa kram.

"Unnie!"

Lisa berhasil menarik lengan Rose, tubuh gadis itu blonde itu sangat lemas. Sepertinya Rose tak sadarkan diri.

Lisa meringis saat merasakan kaki kirinya mulai kaku, namun dia berusaha mencari pegangan agar bisa membawa kakaknya menepi. Namun baru beberapa menit, Lisa terlihat kepayahan. Gadis itu juga mulai tenggelam karena kakinya tak bisa di gerakkan lagi.

"Ya Tuhan, aku mohon selamatkan kakakku.. "

Lisa berucap dalam hati saat dia benar-benar tak sanggup lagi. Sebelum sempurna tenggelam karena sudah terlalu banyak tersedak air dia mendorong tubuh kakaknya ke pinggir dengan sisa tenaga yang ia punya, memilih membiarkan arus sungai yang membawanya pergi.

"Unnie.... Mianhae.. "

Gulp~

Samar Lisa melihat siluet seseorang yang menarik tubuh Rose sebelum sempurna tenggelam.

"LISA!"

**********************************

Jaehyun mengabaikan tatapan khawatir ibunya saat melihat dirinya yang pulang dengan keadaan basah kuyup, dia memilih menarik tangan sang Ibu agar mengikutinya menuju kamar.

"Sayang, ada apa denganmu? Kenapa kau basah kuyup?"

"Mom, sekarang kita harus pergi."

Ibu Jaehyun terlihat bingung juga terkejut. "Apa maksudmu nak?"

Jaehyun menggeleng. "Tidak ada waktu lagi, kita harus segera pergi dari sini."

"Tapi ada apa?"

Jaehyun menarik nafas dalam-dalam.

"Mom... Aku akan menjelaskannya nanti, sekarang cepat berkemas. Kita harus segera pergi dari sini."

Jaehyun segera menurunkan koper dari atas lemari ibunya lalu mengeluarkan pakaian dari lemari tersebut. Ibu Jaehyun memilih menurut tanpa bertanya lagi. Entah apa yang terjadi, yang jelas Jaehyun pasti sedang menghadapi masalah yang serius sekarang.

"Bawa barang yang penting saja, aku akan mengemas barangku."

Ibu Jaehyun mengangguk dan membiarkan putranya itu pergi dari kamarnya. Dengan perasaan cemas dan gugup, wanita paruh baya itu terus berdoa dalam hati agar tidak terjadi hal buruk untuk mereka.

Jaehyun mengambil barang yang penting menurutnya, pakaiannya ia ganti dengan yang lebih pantas. Ponselnya ia matikan.
Lelaki itu seperti sedang di kejar perampok.

"Ayo cepat, taksi kita sudah menunggu." Jaehyun sudah menggendong tas punggungnya yang cukup penuh dan menatap Ibunya. Ibunya juga terlihat sudah siap.

"Kemana kita akan pergi, nak?"

"Kita akan ke tempat yang jauh."

*********************************

HEPI riding :)

Note;

Blackpink perpanjang kontrak gak ya gengs? 🤡🤡🤡🤡🤡🤡

Rumornya cmn mba Ojeh doang Hem🤷🫠

Continue Reading

You'll Also Like

317K 551 28
Putri harus melanjutkan kuliahnya di kota, dia memutuskan untuk pergi ke rumah sepupunya. awalnya berjalan baik hingga saat setelah Putri menitipkan...
370K 20.5K 70
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
5.1M 379K 53
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
3.2M 267K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...