Just Yeonjun

By xfdfya

25.1K 560 30

⚠️ Mature Content ⚠️ B x B Harsh word Kalo kamu gak suka B x B berarti cerita ini bukan buat kamu. Soalnya in... More

Soobjun (1)
Kaijun (1)
Beomjun (1)
Taejun (1) 'part 1'
Taejun (1) 'part2'
Soobjun (2)
Kaijun (2)
SooTaeJun
Changbin Yeonjun (1)
Harem Yeonjun (1)
Klarifikasi wkwk
ini gue bingung banget tolong di komen dong
Soobjun (3)

Beomjun (2)

1.6K 39 0
By xfdfya

Keduanya berada di balkon kamar sekarang. Beomgyu mengambil sebatang rokok dari kotaknya, kemudian menyalakan rokok itu. Menghisapnya, lalu meniupkan asapnya tepat di wajah Yeonjun, yang sedang duduk berhadapan di pangkuannya, membuat Yeonjun yang memang tidak tahan dengan asap itu langsung terbatuk-batuk, hingga matanya berair.

"Mau lagi gak?" Tanya Beomgyu.
Yeonjun sontak menggeleng dirinya menolak, entah untuk pertanyaan apa pun itu, dirinya sudah lelah.

Mereka melakukan hubungan suami suami ini sejak pagi tadi, sekarang sudah jam 10 malam, namun Beomgyu nampaknya masih belum ingin berhenti menyetubuhi Yeonjun.

Mereka memang baru saja menikah, tapi ini bukan kali pertama mereka melakukan hubungan badan. Mereka berpacaran sejak masih di bangku sekolah, sekarang mereka sudah bekerja, mengurus perusahaan warisan dari keluarganya masing-masing. Sudah cukup lama.

Mereka melakukan seks sejak tiga tahun lalu, saat masih berpacaran, awalnya hanya coba-coba, tapi ternyata... Rasanya enak.

"Capek sayang," kata Yeonjun manja. Tubuh letih nya yang masih telanjang itu dia sandarkan di dada Beomgyu.

Yeonjun yang duduk di pangkuan Beomgyu memeluk pinggang Beomgyu yang juga sama telanjangnya. Mencari kenyamanan di dada suaminya, dan karena gerakan Yeonjun yang mendusel di dada Beomgyu, itu membuat penis Beomgyu kembali mengeras. Tapi Yeonjun tidak peduli, dirinya terus mendusel di dada Beomgyu, mendengarkan ritme detak jantung dari kekasihnya, menenangkan.

Lama kelamaan, napas Yeonjun mulai teratur, dengkuran halus juga mulai terdengar menyapa telinga Beomgyu.

Beomgyu tidak sadar jika Yeonjun tertidur, hingga kepala Yeonjun yang bersandar di dadanya miring, seperti akan terjatuh, maka dengan sigap, Beomgyu segera menahannya.

"Kamu tidur cantik?" Katanya sambil memegangi kepala suaminya itu.

Tidak ada jawaban, Yeonjun sudah benar-benar lelah, dirinya sudah tertidur pulas.

Beomgyu memilih untuk menghabiskan rokok nya dulu, baru kemudian, dirinya akan membawa Yeonjun masuk kedalam kamar.

Sambil menghisap rokoknya, Beomgyu memandangi wajah Yeonjun yang tertidur. Matanya menelusuri seluruh wajah cantik dan tampan Yeonjun, seolah sedang merekamnya dalam ingatan.

Pandangan Beomgyu kini turun ke bibir Yeonjun yang sudah membengkak, bibir itu mengeluarkan sedikit darah, namun sudah mengering, pasti karena Beomgyu yang mengigit bibir Yeonjun ketika berciuman tadi.

Di usapnya bibir itu perlahan, sehingga darahnya menghilang. Lalu Yeonjun diserbu kecupan kecil dari Beomgyu, pria itu mencium bagian dahi, lalu turun ke mata, pipi, hidung, lalu terakhir bibir.

Ciuman di bibir yang tadinya kasar, sekarang dilakukan secara perlahan. Lembut sekali, Beomgyu khawatir princess nya akan bangun jika dia terlalu kasar mencium.

Setelah rokoknya habis, Beomgyu mengangkat tubuh Yeonjun, penisnya masih tertanam di dalam lubang Yeonjun, tidak dilepaskan.

Cairan sperma Beomgyu yang ada di anal Yeonjun menetes ketika berjalan, karena saking banyaknya.

Gesekan tercipta, membuat Yeonjun melenguh, dan penis Beomgyu semakin tegak. Menusuk anal Yeonjun lebih dalam lagi.

"Nnnghhhhh..." Lenguhan Yeonjun terdengar.

Sesampainya di ranjang, Beomgyu segera menidurkan Yeonjun, lalu kemudian kembali menggempur lubang pantat Yeonjun.

Dirinya akan sangat gila ketika bercinta dengan Yeonjun. Lubang Yeonjun adalah candunya. Walaupun tidak sesempit ketika pertama kali, tapi rasanya tetap sama. Kontolnya masih terasa terjepit ketika melakukan hubungan seksual.

"Mmmmhhh, aku capek sayang." Kata Yeonjun, matanya tertutup.

"Gapapa. Kamu tidur aja. Kamu enak banget sayang." Jawab Beomgyu, lalu tak lama dari itu, Beomgyu mendesah panjang, pelepasannya langsung saja tiba. Disusul oleh Yeonjun kemudian.

"Udah Gyu, mmmmhhhh, capek." Yeonjun merengek.

Kali ini Beomgyu menurut. Dirinya ikut membaringkan tubuhnya di samping Yeonjun.

Wajahnya menghadap dada Yeonjun, menghisap puting puting itu bergantian.

"Sayang," panggil Beomgyu.
"Hngg?"
"Ini bisa keluar air susu ga ya?" Beomgyu bertanya sambil mencubit puting Yeonjun.
"Nnnghhhhh, jangan cubit." Yeonjun menjawab sambil mendesah ketika tangan nakal Beomgyu lagi-lagi mencubit putingnya.

"Ini bisa keluar susu ya?" Beomgyu lagi-lagi bertanya, tangannya masih usil memainkan puting Yeonjun.

"Bis- aahhh hhh nggaa," Yeonjun kebingungan menjawab pertanyaan Beomgyu itu.

Beomgyu masih saja menggesek puting Yeonjun dengan jari nya, penis Yeonjun kemudian mengacung, lalu mengeluarkan spermanya. Yeonjun pelepasan hanya karena putingnya dimainkan.

"Udah Gyu, aku ngantuk." Kata Yeonjun dengan nada merengek, namun tangannya menekan kepala Beomgyu agar menghisap dadanya lebih dalam lagi.

"Kamu minta udahan, tapi kamu pengen nyusuin aku terus, gimana si?" Kata Beomgyu, namun setelah itu dirinya langsung mencari posisi terbaik untuk menyusu kepada Yeonjun. Beomgyu akan tidur sambil menyusu ke Yeonjun, seperti bayi. Bayi yang menyusui bayi.

Esok paginya, Beomgyu bangun lebih dulu, "hey wake up," Beomgyu membangunkan Yeonjun dengan memberikan kecupan kecupan kecil di bibir Yeonjun, "wake up honey," Beomgyu mencoba membangunkan Yeonjun lagi, karena tidak ada respon. Suaminya itu terus saja memejamkan mata.

"Aaahh Gyu... Aku masih capek," Yeonjun merengek, "five minutes please." Lanjut Yeonjun.

"Nggak. Ayo bangun, kita mau grocery shopping."

Mendengar grocery shopping, Yeonjun langsung membuka mata, "grocery shopping?" Tanya nya dengan mata berbinar.

"Hng!" Beomgyu mengangguk.

"Aku mau beli kindey joy, boleh Bami?" Yeonjun menatap Beomgyu dengan puppy eyes. Beomgyu lemah jika Yeonjun sudah begitu.

"Yeyo mau kinder joy?" Tanya Beomgyu sembari mengusap kepala Yeonjun.

"Iya Bami! Yeyo mau kindey joy. Beli banyak ya Bami!" Yeonjun excited sekali.

Yeyo dan Bami adalah nama panggilan satu sama lain ketika dalam mode sangat manja. Yeonjun suka sekali grocery shopping, tiap grocery shopping, dirinya ingin membeli kinder joy, ataupun snacks lain yang dia mau, tapi Beomgyu kadang suka melarang Yeonjun untuk membelinya, mangkanya sebelum berangkat, Yeonjun sudah meminta lebih dulu.

"Ayo mandi sayang," ajak Beomgyu.
"Mau mandi bareng." Yeonjun menjawab.

Beomgyu terkekeh mendengar itu, "iya ayo, bisa jalan ga?" Katanya.

"Ga bisa," kata Yeonjun dengan ekspresi wajah sedih.

"Ayo aku gendong." Kemudian Beomgyu segera beringsut turun dari tempat tidur, lalu langsung saja menggendong Yeonjun secara bride style.

"Tete kamu bengkak sayang." Kata Beomgyu ketika sampai di kamar mandi.
"Ini ulah kamu! Kamu kan nyusu terus kaya bayi gila." Yeonjun menjawab.

"Maafin yaa, nanti dua deh beli kinder joy nya." Kata Beomgyu, sambil memainkan lagi puting Yeonjun.

"Ish Gyu! Jangan di main-mainin lagi! Kalo kamu mainin, kinder joy nya jadi sekotak!" Ancam Yeonjun dengan wajah yang dibuat sok sangar itu, walaupun jatuhnya malah seperti kucing yg sedang marah.

Beomgyu tertawa, "iya sayang iya, kamu mau 10 kotak juga aku kasih, Yeyo." Beomgyu mencubit pipi Yeonjun, menguyel uyel pipi itu, hingga sang empu mengeluarkan prote.

"Gyu! Ah kamu ini suka banget nyiksa aku. Udah di entot, lubang aku ampe sakit, puting di bikin bengkak ditarik tarik dicubit, digigit, di kenyot, bikin gak bisa jalan juga, sekarang malah pipi aku kamu mainin. Nanti kalo pipi aku melar gimana?? Kamu mau tanggung jawab? Nanti aku ga lucu lagi!" Yeonjun kesal. Kesal sekali.

"Kamu itu kecil, jadi siapa yang tahan buat ga nguyel nguyel kamu? Aku minta maaf ya sayang, nanti gak kasar lagi deh mainnya. Terus kamu itu lucu, selalu lucu, siapa yg bilang kamu gak lucu? Kasih tau orangnya ke aku, biar aku pukul dia."

"Udah, ayo mandi, nanti keburu tutup supermarket nya!" Yeonjun sebenarnya salting parah.

Beomgyu mulai menyalakan shower, namun tiba-tiba Yeonjun bersuara lagi.

"Sayang aku males mandi deh, mandiin aja ya? Kamu dulu mandi, abis tu aku. Aku tunggu di sana aja." Kata Yeonjun sambil menunjuk kloset duduk. Ah dia mau duduk dulu di sana sepertinya.

Maka Beomgyu segera mandi, menyabuni seluruh tubuhnya, memakai shampoo, dan segala ritual mandi lainnya.

Ketika selesai, Beomgyu melihat Yeonjun yang sedang tertidur. Ah pasti dia lelah sekali setelah analnya di genjot Beomgyu, Beomgyu jadi kasihan.

"Yeyo, ayo mandi." Ajak Beomgyu.

Yeonjun tidak menjawab, sepertinya dia ngantuk berat. Maka Beomgyu memutuskan untuk menarik Yeonjun secara langsung, dipegangnya pundak Yeonjun, ditepuknya perlahan.

"Yeyo, hey, wake up yeyo! Astaga, malah tidur." Beomgyu menghela napas di akhir.

Karena tidak kunjung bangun, Beomgyu langsung saja mengangkat Yeonjun, membawanya ke bawah pancuran shower. Berhasil! Yeonjun langsung membuka mata.

"Sayang! Kamu ko main guyur aja? Gimana kalo aku mati karena lupa cara napas?"

Beomgyu menghela napas lagi, lalu kemudian menyentil bibir Yeonjun. "Mulutnyaa." Membuat Yeonjun langsung diam.

"Aku udah bangunin kamu, tapi kamu gak bangun-bangun, ya udah aku gendong langsung aja." Jelas Beomgyu.

"Hahhh aku kan capek sayang, jadi pengen tidur terus. Ya udah ayo mandiin."

"Tapi jangan ketiduran lagi ya?" Tanya Beomgyu.

"Iya iya nggak ketiduran lagi, janji."

Beomgyu mulai memandikan Yeonjun, membasahi seluruh tubuh Yeonjun, lalu mulai menyabuni nya.

Beomgyu juga sedikit bermain-main, tangannya yang tidak bisa ditahan untuk tidak menyentuh Yeonjun itu memainkan dada dan juga penis panjang Yeonjun.

Beomgyu sengaja berlama-lama memberi sabun di dada Yeonjun, kemudian ketika di bagian penis Yeonjun, Beomgyu malah meremasnya, membuat Yeonjun melenguh.

Selesai mandi, mereka berganti pakaian, lalu setelah itu langsung saja keluar rumah.

Tapi ada yang aneh dengan cara berjalan Yeonjun, dia seperti... Kesusahan berjalan. Apa itu karena adegan pengentotan kemarin?

"Ay.. ahhh jangan dinyalain." Kata Yeonjun.

Ternyata Beomgyu memasang vibrator di anal Yeonjun. Iya Yeonjun akan berbelanja dengan vibrator di analnya.

"Ini tantangan sayang, kalo kamu bisa nahan, aku kasih kinder joy dua kotak." Kata Beomgyu.

"Beneran ya?!" Yeonjun memastikan.
"Iya sayang. Aku kasih se pabriknya deh buat kamu."
"Alasan. Kamu katanya pas waktu itu mau beliin aku cilok abang abang se gerobak, mana, kamu cuma beliin aku goceng." Yeonjun mendumel.

"Itu kan cilok abang nya abis, sisa goceng, daripada kamu tantrum, ya aku beliin aja yang ada." Beomgyu menjawab.

"Alasan gak diterima." Kata Yeonjun sambil membuat tanda X menggunakan tangannya di depan dada.

Lalu tiba-tiba, "AAAAAAHHH BEOMGYU!!!" Yeonjun yang tadinya berdiri, seketika menjerit dan langsung terduduk karena vibrator di anal nya Beomgyu nyalakan dengan getaran paling tinggi.

"Jangan nakal cantik." Beomgyu menyeringai.

"Aaaaaaahh j-jahat." Yeonjun mencebikan bibirnya.

Beomgyu mematikan vibrator nya, "ayo, keburu siang nanti rame." Ajak Beomgyu sambil membantu Yeonjun untuk berdiri.

Mereka akhirnya pergi ke pusat perbelanjaan. Membeli apa yang dibutuhkan. Vibrator di anal Yeonjun tidak dinyalakan dalam getaran paling tinggi, hanya getaran-getaran kecil. Tidak sampai membuat Yeonjun mendesah, hanya saja rasanya geli. Terkadang Yeonjun menyilangkan kaki nya untuk menahan rasa geli itu.

Sekarang, mereka berdua ada tempat tujuan terakhir, bagian makanan. Memenuhi keinginan Yeonjun untuk membeli kinder joy.

"Ini kan yang kamu mau?" Tanya Beomgyu kepada Yeonjun yang matanya sudah berbinar.

"Iya iya iya!!!! Aku mau ini!!

"Inget, kamu punya tantangan buat dapetin kinder joy nya." Beomgyu mengingatkan.

"Tantangan gimana?" Tanya Yeonjun.

"Kamu berdiri disitu, aku nyalain vibrator nya, kita hitung berapa lama kamu bisa tahan buat nggak desah dan pelepasan, tiap satu menit, berarti satu kotak kinder joy buat kamu." Beomgyu menjelaskan peraturannya.

"Kalo sepuluh menit berarti sepuluh kotak?"
"Iya."
"Oke. Aku bisa!" Yeonjun percaya diri.

Vibrator mulai dinyalakan, langsung di Kecepatan yang paling tinggi. Yeonjun menyilangkan kakinya, dan memegangi selangkangannya.

Dirinya mati-matian menahan desahan dan juga orgasme hanya demi kinder joy yang padahal bisa dia beli menggunakan uang nya sendiri.

Satu menit telah berlalu, dua menit, tiga menit, wajah Yeonjun mulai memerah  Sampai Di menit ke tujuh sudah terlewati, Yeonjun yang semula berdiri, sekarang sudah terduduk meringkuk di lantai supermarket.

Hingga di menit ke delapan menuju sembilan, Yeonjun sudah tidak tahan lagi. Dia mencapai orgasme nya. Yeonjun terkapar lemas di lantai pusat perbelanjaan.

"Delapan menit. Kuat juga kamu sayang." Beomgyu memuji, sedangkan Yeonjun masih mengatur napasnya.

Yeonjun tersenyum, cukup memalukan memang, karena beberapa orang yang lewat malah memperhatikannya, tapi tidak apa, demi kinder joy.

Harga diri Yeonjun hanya sebatas kinder joy ketika bersama Beomgyu.

Yeonjun mengatur napasnya, celana nya terasa lembab akibat dari cairan orgasme nya. Penis nya juga terasa berkedut kedut.

Setelah mulai tenang, Yeonjun bangkit, dibantu oleh Beomgyu, "delapan kotak ya?" Tanya nya antusias.

"Iya delapan. Tapi jangan di abisin sekaligus ok?"
"Ay ay captain!!" Yeonjun memberikan hormat. Hal ini membuat Beomgyu gemas, hingga dirinya tidak tahan untuk memakan Yeonjun, gemas sekali. Beomgyu ingin meng hap Yeonjun.

Beomgyu tertawa akan tingkah Yeonjun, Yeonjun-nya masih sama seperti dulu, menggemaskan, berhati lembut, baik hati, Beomgyu tidak henti-hentinya untuk jatuh ke pelukan Yeonjun.

Kemudian mereka akhirnya membeli kinder joy milik Yeonjun, membayar semua barang belanjaannya ke kasir, dan akan segera pulang setelah semuanya selesai.

Setelah semuanya di hitung dan di bayar, Yeonjun membawa delapan kotak kinder joy miliknya dengan senang hati. Selama di perjalanan menuju parkiran, senyumannya tidak luntur, Beomgyu sungguh tidak menyesal karena sudah membelikan Yeonjun kinder joy sebanyak itu.

"Timakasih ya Bami! Yeyo senaaaaaaang sekali!!" Kata Yeonjun sembari memeluk Beomgyu erat sekali, ketika mereka sudah berada di dalam mobil.

"Mau lagi?" Tanya Beomgyu.
"Mau apa? Kinder joy lagi? Nggak ah, ini udah banyak banget Bami." Kata Yeonjun sembari terus membuka beberapa kinder joy lagi.

Di perjalanan pulang itu, Yeonjun melupakan vibrator yang masih tertanam di analnya, belum di lepas sejak tadi, dirinya melupakan itu karena terlalu excited dengan kinder joy nya.

Beomgyu yang melihat Yeonjun terus saja membuka kinder joy, menegur "jangan banyak-banyak sayang, nanti sakit gigi." Katanya.

"Iya Bami, ini cuman lima kok." Yeonjun menjawab, "Bami mau? Sini aku suapin." Yeonjun menyendok cokelat itu, lalu menyuapkannya kepada Beomgyu.

"Sama aja kaya coklat biasa?" Kata Beomgyu begitu dirinya menerima suapan dari Yeonjun.

"Emang iya. Kan ini juga cokelat. Aku pengen aja ngerasain kaya anak-anak lagi. Dulu kan mami papi aku gak pernah bolehin aku jajan beginian, katanya mahal, terus abis gitu aku dimarahin." Yeonjun bercerita tiba-tiba menjadi mellow.

"Tapi kalo sama Bami pasti boleh! Apa aja yang aku mau pasti Bami turutin. Walaupun ada rintangan dulu sebelumnya, tapi gapapa aku jadi belajar dari itu kalo gak semua hal bisa aku dapetin secara instan." Yeonjun berubah menjadi excited lagi.

Beomgyu cukup terkejut karena dulu Yeonjun ingin kinder joy saja sampai di marahi, dirinya benar-benar sungguh tidak menyesal mengeluarkan uangnya untuk delapan kotak kinder joy.

"Sekarang kamu kalo mau apa-apa bilang ke aku ya? Atau kalo kamu gak enak bilangnya bisa pake uang kamu aja beli nya, tapi jangan beli yang aneh-aneh loh!" Beomgyu memperingati di akhir.

"Kamu senang-senang terus ya Yeyo, aku jadi ikhlas banget ngeluarin uangnya kalo kamu seneng terus, jangan nangis nangis lagi, seneng aja terus, oke?" Lanjut Beomgyu.

Mata Yeonjun sudah berkaca-kaca, jika dia mengedipkan matanya, pasti air mata itu langsung turun.

"Iya Bami, makasih banyak ya. Makasih banget ya sayang, aku sayang banget sama Bami. Bami sama aku terus ya, jangan pergi pergi. Aku sayang banget Bami, aku pengen peluk Bami tapi kamu lagi nyetir, nanti di rumah kita pelukan yang lama ya?"

"Iya sayang, aku juga sayang banget cinta banget sama kamu, nanti kita pelukan sampe lama banget." Beomgyu menjawab.

Yeonjun memang dari keluarga berada, tapi pada saat Yeonjun masih kelas 3 SD, usaha ayahnya dicurangi oleh pamannya sendiri, sehingga mau tidak mau, usaha ayah Yeonjun harus guling tikar, atau bangkrut.

Ketika Yeonjun meminta kinder joy, mungkin dirinya sudah kelas 5 atau 6 SD, usaha ayahnya masih jatuh bangun, pamannya Yeonjun terus-terusan ingin menjatuhkan usaha kakaknya sendiri.

Hingga saat Yeonjun kelas 1 SMP, usaha ayahnya berangsur membaik. Sejak usaha ayah Yeonjun bangkrut, Yeonjun kerap kali mendapat kekerasan, masalah ekonomi membuat kedua orang tuanya pusing, dan malah melampiaskan ke anaknya.

Yeonjun anak tunggal, dia hanya bertiga dengan papi dan mami nya. Yeonjun yang semula mendapatkan cinta penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya, kala itu dirinya harus merasakan kekerasan, dan juga kemarahan dari keduanya.

"Sayang, ini vibrator nya masih di dalem ya?" Yeonjun malah bertanya.

Beomgyu terkejut, "hah!!! Iya sayang maaf banget aku lupa keluarin, mau di keluarin sekarang?" Tanya Beomgyu.

"Gak usah, bentar lagi sampe, tanggung kalo berenti dulu."

"Oke oke, maaf yaa, aduh cintaku, ini aku kenceng bawa mobilnya." Beomgyu panik sendiri, merasa kasihan karena pasti benda itu sungguh tidak nyaman rasanya.

Beomgyu belum pernah mencoba ditusuk analnya oleh apapun, tapi dia yakin pasti rasanya sakit sekali.

Maka dari itu, ketika pertama kali melakukan hubungan seks dengan Yeonjun, Beomgyu mengoleskan gel pelumas banyak sekali agar lubang Yeonjun tidak terlalu sakit.

Tak lama dari itu mereka sampai di rumah, Beomgyu melepas vibrator di anal Yeonjun terlebih dahulu sebelum mereka turun dari mobil.

Tubuh Yeonjun menggelinjang ketika benda itu dicabut dari lubangnya.

"Kosong Gyu". Katanya.

"Kamu suka lubangnya di isi?" Tanya Beomgyu.

Yeonjun mengangguk, "suka. Apalagi kalo titit kamu yang masuk. Lubang aku jadi penuh bgt, enak."

"Nakal banget. Nanti kalo dimasukin beneran nangis," Beomgyu meledek.

"Itu kan nangis karena enak." Jawab Yeonjun.

"Iya deh iyaa, ayo turun."


















Begitulah ceritanya....



























Halooooo.
Ini gue sengaja bgt pengen bikin yg bucin gemesh gitu, walaupun entah sampe apa tdk kegemasan dan kelucuannya. Tapi gpp.

Sedikit ya bagian entot nya, iya soalnya gue lg buntu banget hehe

Met sore ya oll.
Babbay oll

Ini yeyo!

Continue Reading

You'll Also Like

34.3K 2.9K 66
#taekook #GS #enkook "Huwaaaa,,,Sean ingin daddy mommy. Kenapa Sean tidak punya daddy??" Hampir setiap hari Jeon dibuat pusing oleh sang putra yang...
65.1K 13.6K 151
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
98.9K 773 13
MINOR DNI!! BOYPUSSY, LOCAL PORN TOLONG YA JANGAN SALAH LAPAK, DISINI TEMPAT KAPAL NCT
39K 2.6K 11
«Jika dunia tidak menerima kita,mari kita buat dunia kita sendiri,hanya kau dan aku didalam nya» Lalisa Manoban. +++ GIP area! jangan ditiru 🔞