Weekend ini Arini dan Leo berencana pergi ke kebun binatang bersama Andrew. Beberapa hari yang lalu pria itu menghubungi Leo dan berjanji mengajak bocah itu mengunjungi kebun binatang hari minggu ini.
Leo menunggu kedatangan Andrew dengan tidak sabar. Berulang kali bocah itu bolak balik menanyakan keberadaan pria itu kepada Arini.
" Jadi gak sih Bun Om Andrew mengajak kita pergi ke kebun binatang " tanya Leo untuk yang kesekian kalinya.
Arini tersenyum geli melihat betapa sang anak tidak sabar dengan liburan mereka " Sabar dong, Om Andrew sedang dijala, mungkin sebentar lagi sampai. Jadi lebih baik sekarang Leo bantu Bunda menyiapkan bekal yuk " ajak Arini.
Leo mengangguk kemudian mengikuti Arini menuju dapur untuk menyiapkan bekal makan siang untuk mereka bertiga.
Tak lama kemudian terdengar suara mobil berhenti didepan rumah mereka. Leo berlari menuju depan untuk menyambut kedatangan orang yang ditunggunya.
" Hai, maafkan aku datang terlambat " sapa Andrew sambil mengendong Leo dipunggungnya.
" Hai, aku baru saja selesai menyiapkan bekal untuk kita. Leo yang sudah tidak sabar menunggu "
" Benarkah, maafkan Om yang terlambat datang ya " ucap Andrew kepada Leo.
" aku maafkan karena Om sudah disini sekarang. Baiknya kita pergi sekarang ya Om " ucap Leo membuat Andrew gemas dan menurunkan Leo dari gendongannya kemudian menjawil hidungnya.
" Kalau begitu Bunda ganti baju dulu ya, Leo bantu Om Andrew membawa bawaan kita kedalam mobil "
" Siap Bos " ucap Andrew dan Leo bersamaan yang mebuat mereka berdua tertawa.
Dengan dibantu Leo, Andrew membawa bekal dan perlengkapan mereka kedalam mobi. Sebenernya Andrew juga membawa bekal unutk mereka. namun karena Arini sudah bersusah payah menyiapkan bekal untnk mreka bertiga, maka Andrew membiarkan saja.
Kini mereka bertiga sudah berada didalam mobil yang dikendarai oleh Andrew menuju kebun binatang yang berada dikota mereka. setelah berkendara kurang lebih selama hampir dua jam, kini mereka bertiga tiba ditempat yang dituju.
Andrew memarkirkan mobilnya di parkirkan dekar pintu masuk tempat wisata itu. Setelah membeli karcis Andrew mengandeng tangan Leo dengan diikuti oleh Arini dibelakang mereka berdua.
Leo sangat antusias melihat penghuni kebun binatang untuk pertama kalinya. Bocah itu berlari kesana kemari sehingga membuat Andrew tampak sedikit kewalahan.
Senyum Leo bahkan tidka pernah luntur dari wajahnya. Arini tampak memperhatikan interaksi Leo bersama dengan Andrew. Mereka berdua tampak terlihat seperti Ayah dan anak.
Hal itu membuat Arini memutuskan untuk memberi Andrew kesempatan untuk lebih dekat dengannya. Wanita itu sadar kalau Leo juga butuh peran seorang Ayah dalam hidupnya. Namun wajah Ganendra tiba-tiba terlintas dibenaknya.
Dengan cepat Arini mengenyah pikiran gila yang baru saja terlintas dbenaknya. Tidak mungkin dia kembali lagi kepada pria itu. Arini takut pria itu akan kembali menghancurkan dirinya. Dan Arini tidak siap untuk kembali hancur untuk yang kedua kalinya.
Maka dari itu Arini sudah memutuskan akan memberikan kesempatan itu kepada Andrew. Karena Arini tahu perasaan pria itu dan betapa sayangnya Arini kepada Leo. Dan Leo pun sudah dekat dengan Andrew.
Namun Arini akan menanyakan persetujuan Leo padanya karena bagaimana pun anak itu yang akan menentukan kebahagiaannya. Dan Arini akan melakukan apapun untuk kebahagiann sang anak.
Kini mereka bertiga duduk diatas tikar dibawah pohon yang rindang smabil menyiapkan bekal yang mereka bawa dari rumah. Mereka menyantap bekal makan siang mereka dengan lahap. Terlebih Leo, anak itu makan siang dengan lahap sekali setelah kelelahan berlarian kesana kemari.
Arini duduk bersanding dengan Andrew sambil mengawasi Leo yang tengah bermain dengan primata yang diawasi oleh pawangnya.
" Andrew, kamu masih menungguku ya ? " tanya Arini tiba-tiba.
Andrew menoleh dan menatap wanita cantik disebelahnya itu sambil menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan.
" Tantu, aku selalu menunggu kesepatan itu. Amun aku tidak memaksakan perasaanku padamu. Kita bersahabat seperti ini pun sudah cukup untukku " ucap pria tampan itu dengan lembut.
" Bagiku Andrew dan Kamu mau menerima kehadiranku ditengah kalian seperti ini sudah cukup. Terlepas status apapun itu. " lanjut Andrew.
Arini nampak diam sambil mendengarkan pria itu mengungkapkan perasaannya.
" Aku akan berbicara dengan Andrew. Jika dia tidak keberatan, aku bersedia mulai membuka hati dan mempertimbagkan untuk menerimamu. Karena bagaimana pun keinginan dan kebahagian Leo adalah segalanya untukkku " ucap Arini
Andrew tersenyum lebar mendengar ucapan Arini barusan " Benarkan, kamu akan membuka hati untukku? . tapi Rin, aku tidak ingin kamu terpaksa untuk melakukannya " ucap Andrew lirih, pria itu tidak ingin terburu-buru dalam menyikapi segala sesuatunya.
" Aku tidak terpaksa. Meskipun aku melakukannya demi Leo, namun aku akan benar-benar membuka hatiku kepada orang itu asalkan Leo menerima orang itu dalam hidupnya "
" Namun aku tidak bisa menentukan siapa dia, aku berharap orang itu adalah kamu, kami sudah mengenalmu dan kamu pun tampak menyayangi Leo, aku hanya bisa bilang akan mempertimbangkan untuk membuka hatiku. " ucap Andrew.
" Kamu tahu Rin, meskipun kamu hanya berjanji untuk membuka hatimu untukku, aku sudah bahagia saat mendengarnya, stidaknya itu membuatkan jalanku maju satu langkah " ucap Andrew sambil menatap arini dengan tatapan teduhnya.
Bersama dengan Andrew, Arini mengakui selalu mendapatkan ketenangan dan kenyamanan.
" Soal keluargamu... ? "
" Kamu jangan pikirkan soal keluargaku. Aku yang akan mengurus mereka, aku akan berusaha membuat mereka untuk menerima mu. "
" Baiklah, lakukan itu jika Leo tidak keberatan. karena saat ini aku belum membicarakan hal ini kepada anak itu. "
" Apa perlu aku ikut berbicara dengan anak itu "
" Tidak, biarkan aku dulu yang berbicara dengannya. Karena aku tidak ingin dia terkejut dengan rencana kita "
" Baiklah, hubungi aku jika kalian sudah berbicara "
" Tentu, kalau begitu kita pulang yuk, tampak sebentar lagi hujan. Leo paling tidak suka hujan " ajak Arini saat melihat mendung gelap menggelayut diatas langit.
" Aku panggil Leo dulu, kamu tunggu disini " ucap Andrew kemudian berjalan menuju Leo berada.
Arini membereskan bawaan mereka dan melipat kembali tikar yang mereka bawa dengan rapi. Tak lama Andrew datang bersama Leo dengan bergandengan tangan. Tampak senyum lebar diwajah keduanya.
Arini berjalan dibelakang mereka sambil menenteng bawaan mereka. Andrew mendudukkan Leo dibahunya sehingga Leo tertawa kegirangan.
Tawa Leo dan andrew menular kepada Arini. Wanita itu bisa merasakan kebahagian sang anak. Hari ini Leo pun banyak senyum dan tertawa.
Mereka berrtiba tiba diparkirkan dan bergegas masuk kedalam mobil karena gerimis kecil sudah membasahi tanah.
Andrew menjalankan mobil sedikit lebih pelan karena hujan turun dengan lebatnya. Jalanan yang menjadi licin membuat pria itu sedikit berhati-hati menjalankan mobilnya.
Mereka bertiga tiba dirumah Arini saat sudah hampir magrib. Andrew pun memilih singah dirumah Arini dan berada disana sampai jam delapan malam. Andrew pulang setelah makan malam selesai.
Leo bahkan tak lupa untuk menucapkan terima kasih kepada pria itu karena sudah mengajaknya pergi ke kebun binatang hari ini.
" Baiklah, sebagai ucapan terima kasihmu, bolehkah mendapatkan ciuman dipipi ?" tanya Andrew, dia tahu Leo sangat susah untuk diminta mencium pipinya duluan.
" Emmm .. baiklah, karena sudah mengajak Leo bersenang-senang hari ini, akan Leo kabulkan kali ini " ucap Leo sambil mengecup kedua pipi Andrew.
" Arini kabari aku jika kamu butuh sesuatu " pesannya sebelum pergi.
" Tentu, hati-hati dijalan dan jangan ngebut "
Andrew hanya mengangguk sambil tersenyum kemudian berpamitan pulang.
***