New Soul

By wiwichan5050

104K 11.4K 819

Seorang juru masak dan YouTuber yang populer dengan 10 juta fens lebih, pria ramah walau sedikit pendiam dan... More

BAB 1 > new soul .
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
bab 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36 > End Season 1

BAB 29 (Revisi)

1K 117 14
By wiwichan5050

mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan pemakaman, dimana biasanya raga raga tanpa jiwa di semayam kan .

Seorang pemuda keluar dari mobil itu , tubuhnya bergerak memasuki tanah pemakaman.

Makam makam disana terlihat indah dan terawat. Rerumputan tumbuh subur dengan pepohonan Yang rindang ,namun terasa sepi dan suram .

Tungkai sang pemuda berhenti di sebuah makam yang di tumbuhi bunga bunga kecil yang indah.

Dia menatap datar gundukan tanah di depan nya , namun kerinduan terlihat jelas di pupil legam nya .

" Alisa .... ." Drio tercekat ,dia seolah kehabisan kata kata .

" Lihat ,bahkan setelah matipun . Aku tidak tau apa yang harus ku bicarakan dengan mu ." Ucap nya sambil berjongkok di samping makam itu .

" Biasanya kamu akan berceloteh dengan sendirinya seperti burung. " Drio tersenyum, senyuman yang tak pernah dia perlihatkan bahkan untuk sang ayah .

Hanya saat bersama Gadis kecil itu ,Drio merasa sangat bebas dan bahagia. Nyatanya kesenangan yang Drio kejar selama ini tak ada apa apa nya di banding saat bersama Alisa.

Namun karna kebodohannya, karna dia naif . Alisa harus pergi.

" Dia benar ... Aku memang .... pecundang." Menaruh Karangan bunga di atas makam itu , sesaat kemudian Drio bangkit .

" Aku merindukanmu Alisa ." Gumam Drio lalu melangkah pergi , meninggalkan makam milik gadis kecil kesayangan nya.

Rasa bersalah yang seakan memakan nya ini. Drio akan terus membawanya sampai nafas terakhir .

Karna itulah satu satunya hal yang bisa membuat nya bertanggung jawab ,atas kematian gadis yang dia sayangi.

" Sekarang waktunya melaksanakan perintah boss ."

***

> Pinggiran kota

Di gang sempit yang cukup gelap yang dihuni beberapa serangga menjijikan, bahkan ada satu sampai belasan genangan air kotor disana .

Gang yang cukup menyeramkan untuk di lewati. Namun nampaknya Pria disana tak terlihat takut samasekali.

Dengan menggunakan mantel hitam dengan tudung yang menutupi setengah wajahnya ,Pria itu melangkah tanpa takut.

Gang yang menyeramkan itu membawa si Pria ke pemukiman kumuh yang tidak layak untuk di tinggali .

Terbukti dari orang orang yang disana yang kurus kering dan nampak Suram . Bau busuk pun sangat menyengat disini.

" Aku penasaran, apakah gadis itu sudah bangun ?." Gumamnya sambil menghindari orang orang disana yang mungkin akan menularkan penyakit untuk nya .

Dan sampai lah ia pada salah satu rumah yang tak kalah kumuhnya, berukuran kecil dan terbuat dari kayu yang sudah di hiasi Sarang laba laba.

Tangan nya terangkat membuat kenop pintu.

Hal yang pertama yang dia lihat adalah sosok Gadis yang kini meringkuk di atas kasur , sambil menggumamkan kata kata aneh.

" Ah .ternyata sudah sadar ya ,Indri ." Indria mendongak menatap pria bermantel itu dengan tatapan kaget dan takut .

Semakin takut saat pria asing itu melangkah ke arah nya .

" Tenang saja , aku bukan orang jahat . Aku akan membantu mu untuk merangkak kembali ke kediaman Finley." Ucap nya sambil duduk di sisi kasur . Menatap Indria dengan lembut.

Mendengar itu ,Indria kembali teringat oleh kejadian traumatis nya .

bulan lalu ,dia masih menjadi seorang putri sekarang dia di lengser kan dengan begitu kejam . Belum lagi eksekusi dari Ian yang sangat melukai mentalnya.

Sekarang dia bahkan benci melihat tubuhnya di cermin .

" Aku ingin balas dendam ... ." Gumam Indria , rasa bangga nya kini berubah menjadi dendam untuk keluarga yang menghancurkan harapan nya .

Sudut bibir pria itu terangkat. " Baiklah,aku akan membantumu dengan itu juga . Tapi kamu harus sembuh dulu ." Mengusap surai coklat Indria dengan lembut dan hati hati.

Indria entah kenapa merasa cukup nyaman dengan Pria asing yang tampak mencurigakan ini . " ....Kamu ,siapa ?."

meletakan telunjuk nya di bibir . " Rahasia~~."

Beralih dari pemukiman yang sering menjadi tempat transaksi narkoba. Ke Mansion besar Finley .

Hari yang cerah ini seharusnya menjadi hari baik untuk semua orang.namun tidak untuk Leon yang terpenjara di sangkar emas ini .

" Hah .. ." Leon menghelah nafas gusar untuk kesekian kalinya .

Entah Kenapa orang orang sangat suka merenggut Hak asasinya sebagai manusia. dan sekarang dia tidak bisa menemui Eder . Kasian sekali anak itu jika selama sisa hidupnya harus menetap di penjara .

" Dia pasti sedang menangis karna di rumdung anak anak nakal ." Leon membayangkan Eder kecil tengah meringkuk karna rundungan anak anak nakal dan jahat .

" Tapikan dia perundungan.sangat tidak masuk akal kalau dia di dirundung." Sekarang bayangan nya berganti, dengan Eder yang menghajar semua anak yang merundungnya dengan tatapan dingin yang lucu.

" Ah sudahlah ." Ucap Leon sambil menyesap teh di cangkirnya, kembali membalik halaman novel yang ia baca .

Selama dia keluar dari rumah sakit , yang dia lakukan hanya bermalas malasan . Walaupun itu baik ,tapi dia tidak suka di kekang .

Leon juga di buat bingung dengan para setan itu yang kini lebih bersikap baik padanya . Di tambah ,Indria , bajingan kecil itu tidak memperlihatkan batang hidungnya.

Walaupun dengan beberapa keanehan setelah dia bangun ,Leon enggan bertanya . Dia terlalu malas untuk itu .

" Ayo kita belanja ." Leon tersentak kaget ketika seseorang berbisik di telinganya.

Dia menatap sang pelaku dengan kening berkerut lucu.

" Jelek ." Deyan meraup wajah Leon dengan tangan kekar .

" Apa masalah mu!." Masih Memegang dadanya untuk menenangkan jantungnya. pak tua itu memompa lebih kencang sekarang.

Bukan nya menjawab Deyan malah memegang kedua pipi Leon ,lalu menarik dan menekan nya seperti adonan kue .

" AGGGGGG , KENAPA DENGAN MU. DASAR GILA !!." Teriak Leon dalam batinnya .

" Jangan menatap ku seperti itu ." Ucap Deyan sambil memainkan bibir Adiknya . Entah kenapa adiknya sekarang terlihat sangat menggemaskan bahkan saat baru bangun tidur dengan piyama tidur nya . Leon memang sudah menggemaskan dari dulu ..

Walaupun dia enggan mengakui nya , tapi sangat sulit menolak kenyataan.

" Mandi sana ,aku akan mengantarmu ke mall . Kita akan belanja ~." Melepaskan tangan nya dari wajah imut itu .

" Tapi aku tidak punya sesuatu yang ingin di beli ." Ucap Leon sambil mendongak menatap Deyan ,yang semakin aneh hari ke hari.

" Tapi aku punya. Atau kamu ingin di cubit lagi." Leon refleks memegang kedua pipi nya sambil menggeleng.

" Ugh menggemaskan.Astaga! ,kenapa dia sangat lucu! ." Batin Deyan ,menahan keinginan untuk menerkam dan memeluk orang di depan nya dengan agresif.

" Mandi sana ." Ucap nya dengan nada dingin sambil beranjak dari kamar sang adik.

Leon hanya memandang kepergian Deyan dengan tatapan jengkel." Aneh aneh aneh!!."

.

.

Setelah menutupi tubuhnya dengan Celana Chino dan sweater rajut ,Leon memasuki mobil saudaranya yang sudah menunggu di sana .

Semua terlihat baik baik saja ,tapi... Melihat Deyan si galak menatapnya dengan lembut dan senyuman tipis agak membuatnya kurang nyaman .

" Apa?." Tanya Leon gugup , sambil memainkan kaca mobil .

Leon kembali tersentak saat tangan kekar Deyan mengusap lembut rambut peraknya . " Ah s sudahlah." Walaupun dia mengatakan nya ,nyatanya Leon sedikit takut dengan perubahan suasana ini.

Berbeda dengan Leon ,Deyan nampak dalam mood yang bagus ." Rambut nya seperti bulu kucing Ragdoll ~ . Aku jadi ingin punya kucing ~."

Setelah berkendara hampir 10 menitan , akhirnya mereka sampai di Havery Mall .

Leon menatap jengah mall itu ,Disana pasti banyak orang . Itu membuat jiwa introvet Leon merana .

" Hah ,Aku ingin pulang ." Gumamnya sambil melepaskan sabuk pengaman.

Sebelum dia meraih pintu mobil ,Deyan sudah membukanya dari luar.

" Ayo kita belanja!." Ucap Deyan sambil menyodorkan tangan nya.

" Sepertinya memeng suasana hatinya baik hari ini." Batin Leon sambil menggapai tangan Pemuda itu .

Kehadiran keduanya tak lepas dari tatapan pengunjung lain. Pesona cowok cowok rupawan memang sulit di tolak,apa lagi perpaduan keduanya yang indah .

Deyan dengan tubuh tinggi nan kekar dengan Rahang tegas dan mata tajam ,menggandeng tangan mungil Leon yang terlihat amat imut dengan tipe wajahnya yang seperti anak kecil (memang masih kecil)

" Oh bukan kah ini si boti ,Leon~." Leon menatap datar Tiga perempuan yang menghadang jalan nya .

" Kalian siapa ?." Tanya Deyan sambil menatap tajam ketiganya . Wajah mereka cukup menyebalkan kalau menurut Deyan, itu karna dia punya pengalaman buruk dengan perempuan seperti mereka. " Kenapa ada badut di sini ."

Berbeda saat mereka menatap Leon ,mereka bertiga memandang Deyan dengan kagum . Seperti nya Deyan memang tipe mereka banget.

" ehem . Kak Kenapa mau jalan si sama cowok lotoy kayak dia . Kakak gak tau aja ,dia itu homo ." Leon semakin berwajah malas ketika mendengar yang perempuan itu bisikan pada Kakaknya .

" Cowok kayak dia nih jijik banget!. Udah lemah , pendek , kurus , homo lagi . Iyuh ." Sambung gadis di sebelahnya .

Jujur saja dia tidak mengenal mereka, kecuali kalau mereka adalah pelaku yang meneror nya dengan pesan pesan seperti ( ' dasar homo! ,Menjauh dari pacarku!!') . Juga yang mencoret bangku nya dengan gambar anti pelangi , itu cukup mengganggu jujur saja .

Tak berbeda jauh dari sang adik ,Deyan tampak sudah terpancing. " APA MAKSUD-."

"Apakah kalian yang mengotori loker dan bangku ku?." Leon memotong , sambil menarik mundur kakaknya . Dia bisa memancing keributan jika meledak lagi.

" Iya ,memang nya kenapa ?." Ucap salah satu dari mereka sambil bersedekap .

" Kenapa kalian melakukan itu ?."

Gadis yang di tengah tiba tiba terkekah . " Kau melupakan nya ? ,KAU MEREBUT PACARKU!!."

Leon menaikan sebelah alisnya bingung. " Aku tidak- ah ,yah .... Apakah pacarmu itu cowok gay yang pernah melamarku ?."

" Dia memang agak gila sih." Ucap leon sambil menggaruk pipi . Melirik Deyan yang sudah buruk di pandang.

Gadis tadi napak mengepal kan tangan nya dengan marah ." KAU YANG MEMBUAT NYA SEPERTI ITU BAJINGAN-UUHHHMB!!."

Dia terdorong kebelakang dengan tangan besar yang meraup mulutnya dengan kasar ,itu membuat nya kesusahan bernafas dan sang pelaku seakan ingin mematahkan rahangnya .

Teman teman gadis itu terlihat panik dan berusaha menolong.namun nihil, kekuatan dua gadis tak akan bisa melawan satu laki laki bertubuh kekar.

" Dia meledak sekarang ~." Leon menatap datar kakaknya ,lalu menghelah nafas.

" Ingat ini bodoh,dan katakan juga pada pacar mu ,ja-uh-hi,adik ku!. Awas saja kalau aku melihat kalian ada di sekitar Leon ." Bisik Deyan pada gadis itu dengan nada menekan .

" Ayo pergi ,katanya mau belanja." Ucap Leon sambil menarik tangan Deyan untuk menjauh dari gadis gadis itu .

Deyan masih menatap tajam gadis itu seolah mengingatkan ada ucapan nya barusan . Kemudian berbalik, menarik pundak Leon dengan posesif.

" Are you okay bestie? ."

" Okay matamu!!."

" Heran banget gak si .si boti punya abang GWANGENG BANGET ANJENG."

" KALIAN DIAM AH !."

Kedua bersaudara itu memasuki mall ,langsung menuju toko pakaian.

" Pilihkan untukku!." Perintah Deyan ,hanya di balas anggukan saja .

Deyanjuga nampak sibuk memilih pakaian di sebrang sana .

Setelah menghabiskan 2 menit memilih.

" Pakai yang ini ." Menyodorkan satu set pakaian pasa Deyan.

" Hem." Deyan berdehem mengiakan,lalu masuk ke dalam ruang ganti yang telah di sediakan.

Leon mendudukkan diri di bangku , sungguh melelahkan. Dia ingin cepat tidur . Tapi tentu saja setelah dia menemui Eder !.

" Cukup bagus ." Ucap Deyan sambil keluar dari ruang ganti

" Hemm ." Leon berdehem malas , rasanya dia sangat loyo .

" Aku malas ,aku malas . Malas malas malas!."

" Sekarang giliran mu ,coba pakai yang ini ." Leon mendongak dengan melas ,lalu menggeleng . Siapa yang mau memakai pakaian memalukan seperti itu.

" Aku memilihkan nya pakaian yang keren . Dan dia.... ."

" Tidak mau !."

" Pakai sekarang." Deyan memaksa sambil mencubit pipi Leon yang buntel itu . Cubitan nya itu cukup keras ,dan sungguh menyakitkan.

" AGGG baiklah . " Merampas pakaian memalukan itu dari Deyan dengan kasar

" Dasar menjengkelkan!." Berjalan menuju ruang ganti sambil menghentak hentakan kakinya .

Deyan hanya tersenyum tipis melihat Leon ." Dasar bayi ."

2 menit

3 menit ..

Deyan yang lelah beridiri akhirnya duduk di kursi sambil menunggu Leon selesai.

7 menit kemudian...

" Kamu ingin ku seret keluar ?."

" AAAHHHGGG!." Deyan terkekah mendengar teriakan gusar dari sang adik ,ah dia jadi tidak sabar melihat adiknya memakai pakaian lucu itu .

Dan benar saja , Leon nampak sangat sangat sangat menggemaskan dengan celana pendek dan baju pendek .

" Oh sungguh.... ." Menutup mulutnya sendiri , pemandangan di depan matanya sungguh memanjakan mata . Dia jadi tidak ikhlas jika Adiknya memiliki pacar nantinya . " Itu tentu saja tidak boleh~."

" Aku membenci mu ." Ucap Leon dengan tatapan kesalnya.

" Kemari lah." Leon kesal namun dia tetap menuruti ucapan Deyan . Beridiri lebih dekat di depan kakaknya .

" Ini cocok dengan mu . Kamu jadi lebih tinggi." Memperbaiki ujung baju Leon .

" Aku merasa seperti anak kecil ." Ucap Leon sambil mengembung kan pipinya .

" Kamu memang masih kecil ,Apakah ukuran nya sudah pas ?." Tanya Deyan ,hanya di balas deheman yang terdengar jengkel .

" Jangan kesal begitu. bagaimana kalau kita makan puding hem ." Mengusap lembut pipi adiknya .

" Terserah!."

Keduanya terlihat sangat akrab dan lucu  .

" Tuan tuan kalian terlihat sangat lucu saat bersama. Kami juga sudah mengemas yang lain nya."

Leon menatap Belasan kantong belanja yang berjejer di kasir .

" Semua nya milik ku ? ,Bukan kah ini terlalu banyak ?."

Deyan mengusap surai Leon lalu menekuk kedua pipinya . " Kalau kamu tidak memakai nya ,aku akan merobek semuanya ."

Setelah menghabiskan 4 jam di Havery mall ,mereka keluar menonton karnaval.

" Ah , manusia kerdilnya lucu!."

" Beli itu beli itu!."

" Aku mau liat drama hugh." Mendengar semua rengekan Leon padanya , membuat hati Deyan berbunga bunga .

Seperti dunia hanya milik Deyan dan adiknya . Semua orang disini terasa seperti NPC saja .

Namun tanpa mereka sadari seseorang memperhatikan semua gerak gerik mereka .

***

> PENJARA REMAJA

Di sel 'Khusus' nya Eder nampak kembali ke kebiasaan nya yang sempat dia lupakan. Merundung anak anak lain .

" Bos ada pesan dari Drio !." Ucapan Aigen membuat nya berhenti dari kegiatan nya menghajar Eli .

Dengan tangan berlumuran darah ,Eder merebut ponsel nya dari Aigen .

Tatapan nya yang dingin berubah menjadi lebih dingin melihat Foto Deo dan adik kesayangannya .

Pesan baru muncul dari Drio .

• " siapa yang duluan. tembak Adiknya atau... Tembak Kakaknya ?."

Eder menatap Foto itu untuk beberapa menit , memperhatikan Leon yang cemberut dengan wajah berlumur krim .

•"Tembak kakaknya ."

"Kenapa bukan dia dulu ?." Ucap Aigen sambil bersandar di sofa. Duduk di samping Eder .

" Entahlah.... ." Balas Eder santai dengan pisau yang menari di dahi seseorang.

TEBECEHHH...


Sorry ,saya sempat lupa bedain ' deo' and 'Deyan' . Maklum faktor bingung milih anies apa Prabowo ...

Continue Reading

You'll Also Like

65.1K 3.3K 39
A woman that rules men got transmigrated to a Duchess who is a slave of a mere man.
19.4M 1.4M 58
Young adult romance (sudah terbit bisa beli bukunya di shopee : De gibadesta) #1 fiksi || "Mereka aneh, mereka memaksa, dan mereka menginginkanku. T...
8.7M 802K 64
πŸ“ŒSUDAH TERBIT DI GLORIOUS PUBLISHERπŸ“Œ TERSEDIA DI SHOPEE [FOLLOW AKUN WP KU SEBELUM MEMBACA] AWAS BAPER! JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT SETIAP ...
15.5M 875K 28
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...