GENGSI

By ararisyaa

3.5K 585 199

Jaehyun dan Yeri terpaksa menikah karena rumor palsu yang beredar di kampus mereka. Namun seiring berjalannya... More

gengsi 0.0
gengsi 0.1
gengsi 0.2
gengsi 0.3
gengsi 0.4
gengsi 0.5
gengsi 0.6
gengsi 0.7
gengsi 0.8
gengsi 0.9
gengsi 1.0
gengsi 1.1
gengsi 1.2
gengsi 1.3
gengsi 1.4
gengsi 1.5
gengsi 1.7
gengsi 1.8
gengsi 1.9
gengsi 2.0
gengsi 2.1

gengsi 1.6

158 23 14
By ararisyaa

Happy Reading
✿✿✿

Sinar matahari perlahan merayap ke dalam kamar melalui celah-celah jendela, menampilkan permainan bayangan dan cahaya yang mempesona. Wajah Jaehyun yang masih tertidur pulas menjadi pemandangan yang menakjubkan saat sinar matahari mulai menembus. Dia terbaring di atas seprai yang berantakan dengan ingatan akan adegan panas yang dilakukan semalam bersama Yeri.

Wajahnya terlihat tenang dalam tidur, bibirnya membentuk senyuman kecil yang tak terlihat. Sinar matahari memeluknya dengan lembut seolah memberinya kehangatan setelah malam yang penuh gairah.

Saat Jaehyun terbangun dan melihat jam, ia merasa senang mengetahui masih ada banyak waktu di pagi yang indah. Ia memilih untuk menghabiskan waktu dengan Yeri yang masih tertidur dengan balutan selimut putih tebal.

Dengan lembut Jaehyun memutar tubuhnya menghadap Yeri yang masih terlelap. Senyuman hangat muncul di wajahnya ketika melihat wajah polos Yeri yang terlihat tenang saat tidur. Tanpa membuat Yeri terbangun, Jaehyun memeluknya erat ke dalam dekapan tubuhnya ia tersenyum sembari menikmati ketenangan pagi itu bersama istri yang dicintainya.

Keinginan Jaehyun untuk menghabiskan satu hari bersama Yeri di dalam kamar seketika tergagalkan ketika ponsel Yeri tiba-tiba berdering membuat sang pemilik ponsel terbangun dan melepaskan diri dari pelukan Jaehyun.

"Yeoboseyo?"

"Baiklah aku akan segera kesana"

"Kau mau kemana?" Tanya Jaehyun saat melihat Yeri bangkit dari ranjang dengan tergesa-gesa.

Yeri tidak menghiraukan pertanyaan Jaehyun dan mulai memakai pakaian yang berantakan di lantai.

Jaehyun berdecak kesal "Yeri, aku sedang bertanya padamu"

Ketika Yeri tidak memberikan jawaban yang diinginkan, Jaehyun menariknya dengan paksa hingga Yeri kembali tertidur di atas ranjang. Jaehyun naik ke atas tubuh Yeri membatasi semua gerakannya "Aku tidak akan membiarkanmu pergi" ucap Jaehyun dengan tegas.

"Yak! Lepaskan aku!"

"Tidak akan"

Yeri berusaha untuk melawan tapi tenaganya kalah besar. Semakin keras yeri memberontak maka semakin kuat juga jaehyunn mempertahankan genggamannya. Bahkan Jaehyun tidak ragu untuk membungkam mulut Yeri dengan bibirnya.

Yeri menggelengkan kepalanya ke segala arah untuk menghindari ciuman Jaehyun tapi Jaehyun menahan dagu Yeri dengan satu tangannya.

Jaehyun menikmati permainannya tanpa memperdulikan Yeri. Bibir merah muda yang tebal dan lembut milik Yeri benar-benar memikat Jaehyun. Tidak hanya bibirnya, tetapi semua yang ada pada Yeri begitu memikat. Bahkan, jauh lebih memikat daripada rose.

"Yak! Kau ingin membunuh ku?!"

Nafas Yeri terengah-engah saat Jaehyun melepaskan ciumannya. Hampir saja Yeri mati kehabisan nafas karena jaehyun.

Jaehyun hanya tersenyum di sudut bibirnya, lalu kembali memperkuat cengkraman tangannya pada kedua pergelangan tangan Yeri. Jaehyun mendekatkan bibirnya pada telinga Yeri membisikkan sesuatu disana.

"Ayo kita lanjutkan yang semalam"

"Tidak. Aku tidak mau"

Jaehyun mengabaikan Yeri dan sibuk dengan kegiatannya sendiri. Ia menambah tanda kepemilikannya di leher putih Yeri, mengelus setiap sisi wajah Yeri. Kecantikan Yeri benar-benar mempesona.

"Hentikan Jung. Aku ingin pergi sekarang. Ini penting bagiku"

Jaehyun kembali membungkam bibir Yeri dengan bibir nya. Kali ini jauh lebih lembut dibanding sebelumnya.

"Hal penting apa bagimu selain diriku?"

"Perceraian kita"

Nyonya Jung duduk di ruang rapat yang tenang, pandangannya teduh memandang luar jendela. Wajahnya mencerminkan kekhawatiran dan kepedihan "Jung" gumamnya pelan "perceraian bukanlah jalan yang mama harapkan saat ini"

Putranya Jaehyun menatap tatapan nyonya Jung dengan tatapan hampa "Jaehyun juga tidak ingin tapi Yeri ingin"

"Apa yang kurang dari Yeri, Jung?"

"Tidak ada, Yeri tidak memiliki kekurangan sedikitpun. Hanya saja Jaehyun yang brengsek"

Suara ketukan pintu mengalihkan fokus nyonya Jung. Ia menjawab ketukan pintu tersebut lalu sekretaris pribadi nya masuk dengan membawa tamu yang nyonya Jung dan Jaehyun tunggu sedari tadi.

Seorang wanita paruh baya dengan seorang gadis masuk.

Nyonya Jung mempersilahkan keduanya untuk duduk.

"Bagaimana nyonya jung? Kapan putra mu menikahi putriku?"

Nyonya Jung menghela berat nafasnya. Ia menatap Jaehyun yang duduk tepat di hadapannya. Jaehyun tidak menghiraukan percakapan yang terjadi. Ia hanya fokus pada ponselnya, jari-jarinya dengan lincah mengetik layar ponsel miliknya seperti sedang menghubungi seseorang.

"Jung" -panggil nyonya Jung.

Jaehyun berdecak kesal. Ia mematikan layar ponselnya "4 bulan lagi"

"Apa? Kau mau membuat putri ku melahirkan tanpa seorang ayah? Kau berjanji padanya 6 bulan dan sekarang usia kandungan nya sudah 5 bulan! Kau hanya punya waktu 1 bulan"

"3 bulan"

"1 bulan atau nama baik keluarga Jung akan hancur"

Jaehyun mengacak-acak rambutnya frustasi, ia menatap tajam pada nyonya park. "2 bulan"

"1 bulan dan tidak ada penawaran"

Prak...

Jaehyun membanting ponselnya membuat semua mata tertuju padanya termasuk rose yang duduk di samping Jaehyun.

"Baik! Satu bulan dengan perjanjian dia tidak akan menggangu ku selama sebulan ini" tunjuk Jaehyun pada rose dan beranjak pergi meninggalkan ruangan.

Rose yang melihat Jaehyun pergi ikut menyusul.

"Ada apa dengan mu? Kau tidak seperti biasanya. Kau mencintaiku kan Jung?"

Jaehyun  menghentikan langkahnya, memutar balik badannya menghadap rose.

Jaehyun menggenggam kedua tangan rose. Mengusap lembut punggung tangan rose "Aku mencintai mu rose tapi pilihan menikah dengamu aku tidak bisa. Kumohon gugurkan anak ini"

"Apa? Aku tidak mau. Kau harus bertanggung jawab Jung. Jika kau memaksa ku untuk menggugurkan anak ini maka aku akan ikut mati bersama anak ini"

"Tidak. Aku tidak mau"

"Maka kau harus menikah dengan ku Jung!"

"Aku tidak bisa rose. Atau begini saja, aku akan tetap bersama mu menjalani hari-hari seperti biasa tapi tolong gugurkan anak itu"

"Hari seperti biasa? Maksud mu menjadi selingkuhan mu? Aku tidak mau. Aku mau kau menjadi milikku sepenuhnya"

"Sudah aku katakan aku tidak bisa rose"

"Kenapa?! Bukankah dulu kau berjanji akan menikahi ku dan bercerai dengan Yeri? Lalu kenapa sekarang seperti ini?"

"Aku___

"Apa?! Jawab aku Jung!"

"Aku mulai mencintai Yeri. Aku tidak bisa bercerai dengan nya rose"

Di tengah hujan lebat, Yeri duduk di dalam mobil, matanya berkaca-kaca. Di tangannya, ia memegang dokumen perceraian yang Taeyong berikan. Sebuah kisah cinta yang sudah tak dapat diubah lagi. Yeri memandang keluar jendela, hujan yang turun seperti air mata yang ia rasakan.

Saat mobil berhenti di persimpangan, kenangan dengan Jaehyun memenuhi pikirannya. Mereka pernah begitu bahagia, namun entah bagaimana semuanya berubah. Kini, kebahagiaan itu hanya menjadi kenangan.

"Tolong ke cafe onion anguk ya pak"

"Baik"

Yeri duduk dengan perasaan tegang di dalam taksi, genggaman tangannya erat pada dokumen perceraian yang baru saja dia terima dari taeyong. Jaehyun, yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya hari ini memintanya secara dadakan untuk bertemu di kafe yang pernah menjadi tempat favorit mereka.

Yeri awalnya ingin menolak ajakan Jaehyun tapi suami nya itu memaksa dan memohon pada Yeri hingga akhirnya Yeri luluh dan menurutinya.

Taksi bergerak dengan lambat melalui jalan yang dulu Jaehyun dan Yeri sering lalui bersama. Yeri merenung tentang bagaimana hidup mereka berdua berubah begitu cepat, dari bahagia menjadi penuh konflik. Dokumen perceraian di tangannya adalah tanda akhir dari hubungan mereka yang sebentar lagi akan terputus.

Cafe yang mereka datangi akhirnya terlihat di kejauhan. Yeri mengucapkan terima kasih kepada sopir taksi, membayar tarifnya, dan berjalan menuju cafe dengan hati yang berat.

Di sebuah kafe yang teduh, Jaehyun dan Yeri duduk di meja yang sama seperti dulu kala. Mereka memandang satu sama lain, canggung oleh keheningan yang mencekam. Sebulan lagi, perceraian mereka akan menjadi kenyataan, dan Jaehyun tak ingin melepaskan Yeri begitu saja.

"Dengar, Yeri," kata Jaehyun dengan nada penuh keraguan, "Aku tahu kita sudah memutuskan untuk bercerai, tapi apakah kamu yakin ini keputusan terbaik?"

Yeri mengangkat kepalanya, tatapan tajam menembus hati Jaehyun. "Kita telah mencoba segalanya, Jaehyun. Hubungan ini sudah rusak lebih dari yang bisa kita perbaiki."

Jaehyun meraih tangan Yeri, mencoba mengekspresikan perasaannya. "Tapi bagaimana jika kita memberinya satu kesempatan terakhir? Kita bisa mencoba berjalan bersama seperti pasangan yang baru menikah atau liburan bersama. Kita masih bisa memperbaiki ini, Yeri. Aku masih mencintaimu."

Yeri menghela nafas dalam-dalam, dan wajahnya menunjukkan pertimbangan. "Aku juga masih mencintaimu, Jaehyun, tapi aku takut kita hanya akan membuat satu sama lain menderita lebih lama. Kita harus berpisah."

Meskipun penuh kekecewaan, Jaehyun tahu bahwa dia harus menghormati keputusan Yeri. Perceraian mereka mungkin tak terhindarkan, tetapi setidaknya dia telah mencoba untuk memohon pada Yeri untuk membatalkannya.

"Maaf Jung"

"Tidak apa-apa yerima" mata Jaehyun teralihkan pada berkas yg ada di tangan Yeri. "Itu berkas perceraian kita?" tanya Jaehyun dan Yeri mengangguk.

"Boleh aku lihat?"

Yeri terlihat ragu saat Jaehyun meminta berkas perceraian yang ada di tangannya. Yeri takut jika nanti Jaehyun akan melakukan hal yang sama pada berkasnya.

"Aku janji tidak akan melakukan hal seperti sebelumnya yerima. Aku hanya ingin melihat nya saja"

Yeri memberikan dokumen tersebut pada Jaehyun. Dalam keheningan, Jaehyun meraih berkas perceraian yang diberikan Yeri. Dia membukanya perlahan, mengamati setiap kata di dalamnya. Wajahnya penuh dengan campuran perasaan sedih dan rasa kehilangan yang mendalam.

Jaehyun merasa perasaannya semakin terkikis saat dia menatap wajah Yeri yang duduk di hadapannya. Tatapannya yang pernah hangat kini terasa asing. Yeri, wanita yang pernah menjadi cintanya, tampaknya telah lama merencanakan perceraian ini. Ia benar-benar niat untuk bercerai dengan Jaehyun.

Tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Jaehyun memandang wajah Yeri yang seolah-olah tidak lagi mengenali dirinya, dan hatinya semakin sesak. Mereka duduk di meja yang sama, tetapi terasa seperti mereka berdua berada di dunia yang berbeda.

Jaehyun merasa penuh penyesalan dan jika waktu bisa diulang, dia berharap bisa mengubah segalanya. Menyadari bahwa kesalahannya dengan Rose telah merusak hubungan dengan Yeri, dia merasa berat hati. Keputusan yang diambilnya telah merusak kepercayaan dan cinta yang dulu begitu kuat bersama Yeri.

Dalam pikirannya, Jaehyun merenung tentang jika dia bisa kembali ke masa lalu dan membuat pilihan yang berbeda. Mungkin, dia akan lebih menghargai momen-momen bersama Yeri, menghabiskan waktu dan perhatian yang lebih banyak ke dalam hubungan mereka.

Namun, kenyataan adalah bahwa waktu tidak bisa diulang. Jaehyun harus berdamai dengan pilihan yang telah dibuatnya dan mencoba memperbaiki kesalahan-kesalahan masa lalu.

Keheningan yang tidak nyaman mengisi ruang antara mereka, seperti sebuah jurang yang tak terlupakan.

Jaehyun menatap Yeri dengan mata yang penuh harapan, lalu dengan lembut bertanya, "Yeri, apakah setelah bercerai nanti, mungkin kah kita masih bisa bertemu lagi? Mungkin sebagai teman atau hanya sekadar obrolan ringan?"

Yeri memikirkan pertanyaan itu sejenak, lalu menjawab dengan senyuman lembut "Jaehyun, aku tahu ini sulit, tapi aku pikir lebih baik jika kita memulai kehidupan baru yang terpisah. Aku takut bahwa bertemu lagi nanti hanya akan membuka luka lama dan membuat semuanya semakin sulit."

Jaehyun mengangguk, meskipun hatinya hancur. Dia mengerti bahwa kehidupan harus terus berlanjut, meskipun ini berarti mengakhiri babak baru dalam hubungan mereka.

"Lagipula, setelah kita bercerai, aku akan menikah lagi, Jung"

Hati Jaehyun terasa seperti diremas saat mendengar kabar bahwa Yeri akan menikah lagi. Dengan ekspresi yang penuh rasa sakit, Jaehyun mencoba bertanya "Siapa, Yeri? Siapa yang akan menjadi bagian dari hidupmu setelah kita bercerai?"

Yeri mengangguk dengan lembut, mencoba menjelaskan, "Dia adalah seseorang yang selalu ada di sisi ku pada saat-saat terberat seperti ini. Dia juga adalah seseorang yang mencintai ku dengan tulus Jung"

Jaehyun merasa hatinya seperti terperangkap dalam kegelapan saat kata-kata Yeri memenuhi telinganya. Kata-kata Yeri seperti sebuah pukulan keras untuknya. Jaehyun tertunduk diam merasa begitu menyesal atas kesalahan yang telah ia buat. Rasanya seperti selama ini yang ia berikan kepada Yeri adalah rasa sakit dan kekecewaan, bukan cinta yang seharusnya.

"Siapa dia, Yeri? Aku ingin tahu." Jaehyun merasa sangat penasaran dan ingin tahu siapa yang akan menggantikan posisinya dalam hidup Yeri setelah bercerai. Ia merasa perasaannya bercampur antara rasa ingin tahu dan kecemasan yang mendalam.

Namun, Yeri tetap pada keputusannya untuk merahasiakan identitas pria tersebut. "Nanti, Jaehyun, semua akan terungkap pada waktunya," kata Yeri dengan penuh rahasia.

"Apakah aku kenal dia?" Jaehyun bertanya dengan penuh harap pada Yeri apakah orang yang akan menikahi Yeri adalah seseorang yang ia kenal. Yeri hanya tersenyum dengan lembut, membuat Jaehyun semakin penasaran,

"Ya, kau mengenal nya Jung"

✿✿✿

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 47.8K 37
Mereka teman baik, tapi suatu kejadian menimpa keduanya membuat Raka harus menikahi Anya mau tidak mau, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa ya...
2.6M 39.6K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
7.3M 353K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
991K 91.3K 53
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...