RASYID

بواسطة enyagain

10.5K 1.8K 429

Di tengah gempuran orang-orang yang banyak memilih menikah muda, Rasyid masih asik jadi RT. Masih senang main... المزيد

SATU
DUA
NASIB RT
MASALAH MULAI DATANG
JADI PIHAK KETIGA
JAMINAN JOMBLO
KEKACAUAN
RASYID SI ANAK ORANG KAYA
DETECTIVE RASYID
ANEH
RUMOR
RASYID PENGEN NIKAH
CALON PACAR
SITUASI SULIT
RASYID BERULAH
RASYID COSPLAY
JIWA KAYARA
KAYARA EROR
BUKAN JODOH
RASYID SEBENARNYA
RASYID DENGAN TINGKAHNYA
KAMPUNG DUKU TEMPAT JATUH CINTA

PERJUANGAN RASYID

177 31 15
بواسطة enyagain

Lamaran dadakan yang Rasyid minta, benar-benar jadi bahan ejekan teman-temannya. Salah sendiri, datang main nyuruh minta di nikahin. Lagipula, mana ada laki-laki minta di nikahi oleh perempuan.

Memang hanya Rasyid seorang.

Dan selama di tempat kerja, Kayara selalu mengindari Sasi. Pasalnya, Sasi jadi semakin kepo akan hubungannya dengan Rasyid. Padahal, hubungan mereka masih biasa saja. Bisa di kategorikan hanya sebatas dekat tidak lebih.

Kayara bertemu Rasyid, bisa adu mulut sampe berjam-jam, apakah itu di namakan hubungan? Kayara saja tidak yakin.

"Aya."

"Sas, plis ya. Kagak ada hubungannya."

"Yaudah di coba dong."

"Males gue."

"Kenapa? Trauma?"

"Ya kali gara-gara gue putus sama Samuel langsung trauma."

"Lalu?"

"Kagak ada."

"Anjirr emang."

"Ya, kenapa lo yang ngamuk bego!?"

"Geregetan gue."

"Derita lo."

"Stop kalian ribut" Sela Shila yang sudah duduk di tengah mereka berdua. "Ini yang di ributin pasti bang Rasyid."

Kedua perempuan tersebut mengangguk kompak. Niat Kayara ke tempat Shilla untuk menghindari Sasi, justru malah jadi semakin rumit. Sasi akan terus mengikuti sampai dia puas mendapatkan jawaban.

Tentu saja Kayara juga bingung, jawaban macam apa yang harus ia jelaskan.

Dan semuanya gara-gara Rasyid.

"Sape lagi laki yang nyuruh gue nikahin dia, udah jelas pasti sejenis Rasyid." Ujar Yaya kesal. Lalu Yaya mengambil minumnya, meneguk dengan puas. Memang pria satu itu ya, selalu saja membuat Yaya kesal.

"Ya ampun Sasi, anak lo butuh makan." Shilla menyela untuk mengalihkan Sasi agar dia ingat bahwa harus segera pulang. Agar apa? Agar Shilla leluasa interogasi Kayara.

"Diem lo mantan RT. Gue lagi bujuk Aya."

"Di kata dia anak kecil?"

"Apa salahnya dia nyoba sama bang Rasyid?"

"Salah lah."

"Apa?"

"Hati dan perasaan seseorang tidak bisa di paksa."

"Widih." Sasi kagum dengan ucapan Shila barusan. "Gila-gilanya bisa bijak, ketempelan apaan?"

"Setan Cinta." Keduanya terbahak, sedangkan Kayara menatap mereka takjub. Benar-benar memang dua sahabat di hadapannya ini, gila. Lebih baik Kayara pergi, yang ada dia juga akan ikutan gila.

Suara ponsel membuat Kayara urung untuk beranjak dari tempat duduknya.

Rasyid lagi.

Tarik napas buang napas. Kayara menggebrak meja hingga membuat kedua sahabatnya terkejut. Sudah mulai tidak waras sepertinya Kayara ini.

"Napa lo?" Tanya Sasi yang keheranan melihat Kayara nampak tengah menahan emosi.

"Jangan halangi gue buat nonjok si Rasyid."

"Di apain lagi sih?" Tanya Shilla menahan tawanya. Sedangkan Sasi sudah terkikik geli. Pasti abangnya itu chating Kayara dengan kata-kata menjijikkan. Atau mungkin merayu Kayara. Memang Rasyid ini paling senang membuat Kayara marah.

"Gak tau." Ujar Kayara seraya pergi meninggalkan kedua sahabatnya yang sudah terbahak.

Kayara keluar dari resto Shilla, dengan wajah yang kesal. Kenapa Rasyid makin aneh aja sih? Sudah bagus Rasyid deketin Gista teman sekolahnya dulu, kenapa sekarang malah bikin hidup Kayara gaduh.

"Cewek" Kayara celingak celinguk, dia kenal dengan suara ini. Suara manusia yang ingin  sekali Kayara tendang sejauh mungkin. "Muka lo kayak banyak beban."

"Lo beban gue."

"Mana ada anjirr." Mereka berdua jalan seraya masuk ke dalam Rumah sakit. "Kenapa deh, Ay?"

"Jauh-jauh dari gue."

"Kenapa?" Rasyid berjalan menghalangi langkah Kayara, dan itu selalu menjadi pusat perhatian sekitarnya. "Lo punya penyakit yang menular? Ya ampun Ay, kalau begini kita nggak bakal nikah deh. Seumur hidup itu lama."

"Syid."

"Oke, kalau lo udah manggil nama gue dengan nada lembut, fix ini namanya penyakit lo kambuh." Rasyid lari kencang meninggalkan Kayara menahan amarah. Benar ya kata orang, kalau amarah di pendam makin tambah emosi. kayara harus cari Rasyid, pokoknya harus ketemu. Rasyid harus menerima pelampiasan amarah Kayara.

"Sialan tuh erte." Geram Kayara yang mencari Rasyid tidak ketemu juga. Itu laki kalau kabur dari kesalahan memang jago. Biasanya Rasyid pergi ke ruangan Sasi, tapi berhubung Sasi sudah jam pulang, kemungkinan ke ruangan Irsyad.

Sebentar, Kayara sedikit lupa. Se-ingetnya, Irsyad jarang ada di Rumah sakit ini. Lantas lari ke mana mahluk satu ini.

"Aya." Niat hati ingin mencari si biang kerok, kenapa takdir selalu berpihak untuk bertemu dengan dia lagi. "Kita benar-benar harus bicara."

"Oke." Kayara sudah muak, capek dan rasanya jengah selalu di hantui sosok Samuel. Mungkin ini yang harus Kayara lakukan.

Menyelesaikan semuanya agar hidup Kayara sehat dan damai.

"Di resto biasa."

Kayara hanya mengangguk saja bentuk jawaban untuk Samuel. Mungkin sudah saatnya Kayara menyelesaikan semua permasalahan di antara mereka-meski sebenarnya menurut Kayara sudah selesai.

Rasyid.

Biarkan saja pria satu itu, akan ada saatnya Kayara balas. Lihat saja. Mau main-main dengan Kayara, adalah pilihan yang buruk untuk Rasyid.

"Silahkan duduk."

Ternyata Kayara salah langkah, seharusnya tadi dia bertanya pada Samuel. Berbicara dalam bentuk apa dan dengan siapa saja?

Nyatanya?

Keluarga Samuel ada di sini.

"Kayara, mungkin ini untuk pertama kalinya kamu bertemu saya." Kayara masih memilih diam, dia meneliti satu persatu orang berbaju hitam di arah depan dan samping resto tersebut.

Emang boleh seniat ini?

Rasanya Kayara ingin tertawa kencang.

Apa ini cara mereka menyelesaikan masalah?

Satu keluarga?

"Udah pah, ngapain sih pake basa-basi segala. Kasih tau sama dia, jadi manusia minimal tau diri" Lagi dan lagi hinaan dari adik Samuel ini luar biasa menyakitkan Kayara. Ini bukan sebuah obrolan untuk menyelesaikan masalah, melainkan untuk mempermalukan Kayara.

Baiklah.

"Terimakasih atas undangan bapak terhadap saya di sini. Sungguh saya terkesan dengan ajakan ini." Kayara memberikan senyuman setelah mengatakan hal tersebut. Sebenarnya hanya sebatas basa basi saja.

Samuel? Pria itu entah ke mana sekarang, dan ini benar-benar jebakan untuk Kayara. Beginikah cara Samuel menjebak Kayara? Menikmati Kayara masuk ke dalam mulut busuk seperti mereka yang ada di hadapannya.

"Kamu pasti sudah tau alasan saya menolak kamu menjadi menantu saya." Kayara Mengangguk guna untuk menutupi rasa malas. "Kamu sudah tidak memiliki keluarga, hidup sebatang kara, dan itu adalah jawabannya. Saya harap kamu paham, dan saya tidak mau lagi ada masalah yang baru mengenai tentang kamu di dalam keluarga saya."

"Saya setuju pak." Jawab Kayara dengan tangan menahan emosi. "Berhubung saya ini anak yatim piatu, yang tidak pantas menjadi menantu bapak, dan bapak juga tidak pantas jadi mertua saya."

"Kayara, jangan kurang ajar kamu." Selalu saja tantenya menyela. Apa tidak cukup selama ini sering sekali menyakiti Kayara tanpa beliau sadari? Sudahlah, itu tidak penting. Bagi Kayara, menjauh dari keluarga Samuel pilihan terbaik dari yang baik.

"Tante diem, ini urusan saya sama Bapak Herman Hariando" Lalu Kayara melirik lagi pada ayah Samuel. "Saya tidak akan sudi dan memang tidak mau menjadi menantu anda."

"Lo bisa sopan sama papa gue?" Rindi, adik Samuel yang selalu ikut campur mengenai hubungan kakaknya dengan Kayara. Memang ya, ibu sama anak sama saja ternyata.

"Emang lo sopan sama gue?"

"Makin kurang ajar lo."

"Lo yang kurang di ajar. Diem bisa? Jangan sampe rambut lo, gue botakin sampe ludes." Rindi memilih diam, apalagi melihat kedipan mata papanya. "Jadi, saya memutuskan masalah saya dengan Samuel sudah selesai. Adapun permasalahan yang bawa-bawa nama saya, itu di luar kendali saya. Bukan keinginan saya."

"Baiklah."

"Saya pamit." Kayara baru aja akan beranjak, namun tiba-tiba di tahan oleh Samuel yang baru saja datang. Lihat? Permainan mereka tidak akan ada habisnya. "Tolong lepasin."

"Masalah kita belum selesai."

"Gue udah menyelesaikan masalah apapun di antara kita sama papa lo."

"Itu urusan lo sama bokap gue." Bingung? Tentu saja Kayara bingung. Bukankah sama saja? Apa bedanya.

"Lepas."

"Maaf Aya, tapi saya memang harus bicara sama kamu." Kayara bingung, lalu dia menatap kedua orang tua Samuel. Benar-benar permainan yang luar biasa.

Di jebak.

"Sam, kita sudah selesai. Pernikahan lo, sebentar lagi. Jadi, tanpa mengurangi rasa hormat gue, semua sudah selesai."

"Itu menurut kamu, bukan keinginan saya."

"Maksud lo, apa?" Emosi Kayara sudah tidak bisa di tahan lagi, dia benar-benar ingin menonjok Samuel sekarang juga.

"Maksudnya kakak gue, lo bakal tetap di nikahin kak Sam." Kayara menoleh kaget. Rencana macam apa lagi, ya Tuhan? "Tapi, sekedar untuk mengandung anak kak Sam sama istrinya."

"Samuel!?" Kesabaran Kayara sudah habis, permainan gila ini harus di akhiri. Penjelasan Rindi barusan, itu benar-benar menyakitkan bagi Kayara. "Lo jangan macem-macem sama gue, sialan."

"Jaga mulut kamu pada anak saya." Kayara terkekeh geli, jadi begini permainan keluarga Samuel. "Daripada kamu bikin masalah terus, saya akan kabulkan kamu menjadi istri Samuel."

"Atas dasar apa bapak nikahin saya?" Kayara menatap Herman selalu ayah kandung Samuel, yang tak lain suami tantenya sendiri.

"Istri saya sudah setuju, toh kamu keponakan istri saya."

"Istri anda tidak ada hak untuk mengatur hidup saya."

"Kayara, bukannya bersyukur tante restui. Kamu ini, sudah sendiri, banyak gaya. Hidup kamu aja belum tentu berguna. Sudah terima saja keinginan Samuel." Dan wanita paruh baya satu ini sudah selalu merecoki hidup Kayara. Lihat saja, akan ada saatnya Kayara balas dengan tangannya sendiri.

"Nggak akan."

"Aya, impian kita terkabul. Kamu akan jadi istri saya." Samuel sudah benar-benar gila menurut Kayara. Dokter loh, bisa-bisanya bertindak bodoh seperti ini.

"Dan gue nggak sudi, Sam." Kayara memejamkan matanya, menahan amarah yang membuncah. "Samuel sadar, lo cuma terobsesi sama gue."

"Aya, ini impian kita. Lagian, Nara sudah tidak bisa hamil." Kayara menoleh kaget, apa katanya? Berita apa lagi ya Tuhan? "Jadi, kita bisa menikah dan punya anak. Itu impian kita."

"Kalian semua gila. Menjadikan saya korban keegoisan kalian."

"Kayara!! Hidup kamu sudah tidak berguna. Kalau kamu tidak mau menurut sama tante, nggak ada lagi yang mau sama kamu. Berguna buat nolongin keluarga tante apa salahnya sih!?"

"GUE BILANG GUE NGGAK MAU SIALAN!!"

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

8.9K 524 24
Judul : Heaven Official's Blessing Judul alternatif : Tiān Guān Cì Fú, Tian Guan Ci Fu, 天官赐福 genre : action, comedy, Drama , fantasy , shounen-ai ,x...
60.5K 5.7K 20
lah kok jadi manusia?-Lee Heeseung 2024
Pergi بواسطة Ecaaaaa

قصص المراهقين

115K 4.5K 29
C O M P L E T E Elora pintar menyimpan rahasia dan kesedihannya. Dan Alden pintar menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya. Keduanya bertemu. Sali...
21.6M 1.9M 91
[CHAPTER MASIH LENGKAP, EXTRA CHAPTER TERSEDIA DI KARYAKARSA] Sembari menunggu jadwal wisuda, Sabrina memutuskan menerima tawaran bekerja sementara d...