Earth

By MOONSENJA

6.8K 533 126

Khayalan tingkat tinggi More

TIGER LILY
TIGER LILY
TIGER LILY
TIGER LILY
TIGER LILY
TIGER LILY
TIGER LILY
TIGER LILY
TIGER LILY
TIGER LILY
TIGER LILY
TIGER LILY

TIGER LILY

462 40 8
By MOONSENJA

Setelah dua hari beristirahat Seok Jin dan Jungkook kembali masuk kerja, disambut dengan sebuah kasus pembunuhan yang dilimpahkan ke tim mereka .Setelah Seok Jin dan Jungkook hadir seluruh anggota tim masuk keruang rapat untuk mendengarkan penjelasan dari Jimin tentang detail kasus yang sedang mereka hadapi

"Ini sudah penemuan mayat kedua kalinya kali ini disebuah tempat latihan tennis diindor mall , sama seperti yang pertama korban kali ini juga seorang wanita, berusia tigapuluh tahun alamat ada disertakan di data yang sudah dibagikan, untuk kali ini kesimpulan sementara perampokan disertai pembunuhan" jelas Jimin

"Kenapa kesimpulannya seperti itu?" tanya Yoongi

"Karena kali ini kita tidak menemukan tas, dompat atau perhiasan dan benda berharganya" jelas Jimin

"Siapa yang pertama menemukannya"

"Tukang bersih bersih mall" jawab Tae Hyung

"Hasil autopsi nya wanita ini tewas karena tulang tengkorak kepalanya remuk"

"Tengkorak sebelah mana yang remuk?" tanya Seok Jin

"Sebelah kanan Kapten" jawab Jimin

"Berarti bisa jadi tersangkanya kidal" gumam Seok Jin " Sudah bertanya pada kenalan korban?" sambung Seok Jin

"Menurut rekan kerjanya korban, korban beberapa hari ini merasa sedang diikuti seseorang , namun temannya menanggapinya dengan santai dan bercanda bilang mungkin ada seorang laki laki sedang tertarik dengan nya" lapor Yoongi

"Apa korban menjelaskan secara spesifik yang mengikutinya?" tanya Jungkook

"Tidak , namun menurut temannya korban hanya butuh sedikit perhatian setelah ditinggal kawin oleh kekasihnya"jelas Yoongi membaca catatannya

"Korban baru ditinggal kawin?" tanya Taehyung " Bukankah mantan pacar korban bisa menjadi salah satu tersangka"

'Tidak mantan korban punya alibi yang kuat dan saksi saat kejadian dia berada direstoran bersama keluarganya dibuktikan dengan cctv restoran tersebut" ujar Yoongi kembali

"Untuk sementara kita harus bertanya kembali pada rekan rekan korban dan meninjau ulang tempat kejadian" putus Seok Jin

"Jimin kau cek semua cctv di tempat kejadian , termasuk kantor dan tempat tinggal korban"

"Yoongi dan Hobbi kalian mengunjungi tempat kerja korban dan mencari informasi tentang korban"

"Tae pergilah ke rumah sakit dan minta hasil otopsi yang lengkap"

"Jungkook kau ikut aku kita kan kembali ke tempat kejadian, kalau ada yang penting segera laporkan " ujar Seok Jin bangkit diikuti oleh anak buahnya yang lain segera bergegas sesuai denga perintah dari Seok Jin

***
Setelah hampir dua minggu tim Seok Jin menangani kasus pembunuhan tersebut namun belum menemukan hasil yang maksimal, semua anggota berada dalam tekanan, dan putus asa karena memang sangat sedikit sekali kemajuan dalam kasus ini

"Jangan terlalu berkeja dengan kerasa tubuhmu juga butuh istirahat " ujar Seok Jin sembari mengangsurkan segelas coklat panas kehadapan Jungkook yang masih memandangi layar komputernya sehingga tidak menyadari kedatangan atasannya

"Ahh terimakasih Hyung, maaf seharusnya aku yang membuatkanmu minuman" ujar Jungkook tidak enak

"Tidak apa apa, siapa saja boleh berbagi dan membuat minuman " ujar Seok Jin tersenyum

"Kau tidak pulang?" tanya Seok Jin

"Sebentar lagi Hyung tadi aku sedang mengecek cctv disekitaran apartemen korban namun rasanya tidak ada yang mencurigakan"

"kau tidak percaya pada Jimin?" tanya Seok Jin sambil sedikit tertawa

"Bukan..bukan Hyung, aku hanya aku hanya ingin mengecek saja" ujar Jungkook cemas dengan penilaian atasannya

'Tidak apa apa aku malah sedang kau menyangsikan Jimin dan mengecek nya sendiri, Anggota yang lain sudah begitu percaya pada keahlian Jimin makanya tidak ada lagi yang berinisiatif mengecek pekerjaan Jimin meski sejauh ini pekerjaan Jimin akurat namun rasanya tidak ada salahnya jika di cek kembali" ujar Jin

"Hyung juga sering mengecek kembali pekerjaan Jiminhyung?"

"Tentu saja, semua pekerjaan anggota akan ku cek kembali, untuk mencari penilaian dari sudut lain, itu sudah kewajibanku sebagai pimpinan kalian" ujar Seok Jin sambil menyesap coklat panasnya "Ini sudah larut malam sebaiknya kita pulangn, yang lain juga sudah pulang, aku akan mengantarmu" ujar Seok Jin

"Tidak perlu Kapten , aku membawa kendaraan" ujar Jungkook

"Tinggalkan saja kendaraanmu di kantor, tidak baik kita pulang sendiri larut malam seperti ini" putus Seok Jin tanpa bisa dibantah Jungkook, entah mengapa jika Seok Jin sudah mengeluarkan aura dominannya Jungkook tidak bisa membantah lagi

"Baik kapten!" ujar Jungkook mengemasi mejanya

***
"Kapten kembali ditemukan mayat korban pembunuhan" lapor Jimin saat Seok Jin baru saja sampai dikantor

"Ahrrrrghh..kita kecolongan" umpat Seok Jin geram karena kali ini timnya kecolongan

"Korban kali ini memiliki ciri ciri yang sama dengan korban sebelumya" lapor Tae Hyung

"Artinya sang pembunuh memang mengincar orang orang seperti korban, temukan persamaan dari semua korban dan cari siapa yang berhubungan dengan ketiga korban" perintah Seok Jin ,lalu Seok Jin masuk kedalam ruangannya dan mulai membuka berkas para korban pembunuhan saat pintu ruangannya terbuka dan menemukan sosok Nam Joon tengah masuk kedalam ruangannya

"Kau sibuk Jin?" tanya Nam Joon basa basi

"Kapten tidak melihat tekanan yang sedang dihadapi timku" ujar Seok Jin sedang tidak ingin basa basi

"Aku hanya membawakan mu makanan ini , aku tidak ingin kau jatuh sakit saat seperti ini , aku tahu kau kalau sudah bekerja terkadang lupa dengan kesehatanmu terlebih kau masih masa pemulihan dengan luka mu kemarin Jinnie" ujar Nam Joon lembut

"Terimakasih atas perhatianmu Nam Joon-ah tapi itu sudah tidak perlu, bagaimana juga usahamu kita tidak bisa kembali menjalin hubungan seperti dulu" ujar Seok Jin dingin

"Kau keterlaluan Jin , kau tidak mendengar penjelasanku sedikitpun kau melimpahkan semua kesalahan hanya padaku, padahal kalau mau dilihat dalam kita menjalin hubungan kau bahkan tidak pernah memperhatikanku Jin, kau cuek seperti tidak pernah perduli padaku padahal saat itu kita akan bertunangan"

"Lantas itu membenarkan tingkahmu yang memadu kasih dengan jackson? disaat aku belajar untuk menerima pertunangan kita dan belajar mencintaimu?"

"Katakan padaku Jin dibagian mananya kau belajar mencintaiku? aku tidak pernah bisa merasakan kau menerima hubungan kita dan mau belajar menerimaku, selama beberapa tahun hanya aku yang berusaha meraih cintamu berusaha untuk diperhatikan oleh mu, rasanya seluruh dunia juga tahu hal itu Jin, namun seakan akan hanya aku yang salah dalam hubungan kita ini, hanya aku yang membuat gagal hubungan ini Jin tanpa kau pernah instropeksi diri mu" ujar Nam Joon dengan suara tinggi

"Demi Tuhan Nam Joon jangan menjatuhkan harga dirimu , bagaimana juga kau masih pimpinan disini" ujar Seok Jin

"Aku tidak masalah kehilangan harga diriku Jin bahkkan jika kau yang meminta aku akan sujud dikakimu JIn asal itu bisa memperbaiki hubungan kita dan kau benar benar belajar mencintaiku Jin" ujar Nam Joon lemah, cinta sudah melemahkan dirinya dia tidak perduli lagi dengan jabatan dan harga diri

"Cukup Nam Joon jangan menyiksa dirimu, mulailah menerima bahwa hubungan kita memang sudah tidak bisa lagi "

"Kau jahat Kim Seok JIn" ujar Nam Joon lalu pergi meninggalkan ruangan Seok Jin setelah sebelumnya membanting pintu Seok Jin dengan keras membuat anggot tim nya terkejut dengan kemarahan pimpinan mereka, Taehyung , Jimin , Yongi dan Hobbi saling pandang dengan kejadian tersebut sementara Jungkook memandang kearah kapten nya yang ruangannya hanya dibatasi kaca kedap suara dan kebetulan sang kapten sedang memandang ke arah dirinya.

***
Seok Jin terbangun karena suara ponsel yang berdering, dengan keadaan kepala yang sedikit pusing Jin segera meraih ponselnya dan mengangkatnya

"Ya ada apa Jung?" tanya Seok Jin saat mengetahui Jungkook yang menghubunginya

"Hyung,, Hobi Hyung mengalami kecelakaan Hyung, aku akan share alamatnya , aku sudah bersiap , sedangkan Jiminhyung dan yang lain juga segera menuju tempat kecelakaan Hobbi hyung" ujar Jungkook dengan nada khawatir

"Apa!!! kau tunggu aku , aku akan menjemputmu, kita akan berangkat bersama" ujar Jin langsung mematikan ponselnya dan segera mengganti pakaian tidurnya dengan tergesa dia sangat khawatir dengan keadaan bawahannya tersebut

Tak berselang lama Seok Jin dan Jungkook tiba dilokasi kejadian kecelakaan Hobbi, sementara Jimin dan Taehyung sedang mengecek cctv jalanan Soek Jin dan Jungkook segera menemui polisi yang menangani kecelakaan Hobbi

"Hobbi hyung sudah dibawa kerumah sakit terdekat Hyung, ada Yoongi Hyung yang menemani Hobbi Hyung" ujar Jungkok pada Seok Jin, Jin mengangguk mendengar penjelasan Jungkook namun dia tetap menemui polisi yang menangani kecelakaan ini untuk mengorek sendiri informasi tentang kecelakaan bawahannya

Setelah beberapa saat berbincang dan Jimin dan Taehyung telah selesai mengumpulkan bukti bukti dan keterangan Seok Jin memutuskan untuk pergi kerumah sakit untuk melihat keadaan Hobbi, melihat kecelakaan ini Seok Jin sangat khawatir dengan keadaan bawahannya tersebut

"JinHyung Hobbi hyung akan selamat bukan?" tanya Jungkook yang satu mobil dengannya sementara TaeHyung bersama dengan Jimin mengikuti mobilnya dari belakang

Seok Jin melirik ke arah Jungkook dan mendapatkan wajah Jungkook begitu pias setela menarik nafas sebentar Jin meraih satu tangan Jungkook dan menggemgamnya dengan erat sembari berkata "Kita berdoa saja ya Jung, yang terbaik untuk Huseok dan semoga Tuhan memberkati tangan tangan Dokter yang menolongnya "

Mendengar jawaban atasannya Jungkook semakin pias, dia semakin sadar bahwa keadaan salah satu rekannya tidak bisa dibilang baik, namun genggaman tangan Seok Jin yang tidak dilepaskan oleh Seok Jin memberikan sedikit kekuatan dan kehangatan untukknya , Jungkook balas menggenggam erat tangan Seok Jin

***
Seok Jin dan yang lainnya segera menyusuri koridor rumah sakit untuk mencari keberadaan Yoong

"Hyung disana" Tae Hyung ketika menemukan sosok rekannya sedang terduduk dengan lesu

"Yoon!!!" ujar Seok Jin begitu tiba disamping Yoongi, Yoongi mengangkat kepalanya dan terlihat jelas air mata dipelupuk matanya dan wajahnya yang begitu pias

"Hobbie kapten." ujar Yoongi terbata

"Bagaimana keadaannya Yoong?"

"Keadaannya buruk hyung, Dokter sendiri tidak bisa menjamin hasil operasi ini akan berhasil" ujar Yoongi lemah

Sementara Jungkook dan yang lainnya mulai memeluk Yoongi, bagaimana pun mereka tahu Yoongi dan Huseok sama sama memiliki perasaan khusus hanya saja Yoongi terlalu gengsi untuk menampakan perasaannya sementara Huseok memiliki ego yang tinggi untuk mulai menyatakan duluan.

"Kita berdoa semoga operasi Hobi berjalan dengan lancar Yoon" ujar Seok Jin lagi " Namun untuk aa Hobi berada dijalanan larut malam seperti ini bukankah dia sudah pulang dari sore tadi?" tanya Jin lagi dari tadi ini yang menggangu pikirannya, dia tahu anak buahnya sudah pulang pukul enam sore tadi semua setelah selesai jam bekerja untuk hari ini Jin memang meliburkan mereka tidak meminta lembur mengingat tiga minggu ini seluruh anggota timnya lembur setiap hari

"Dia mendapatkan telepon gelap yang bilang akan memberikan informasi tentang pembunuh dari kasus yang kita tangani hyung, aku sudah bilang sama hobbi jangan terlalu percaya namun katanya informannya ini juga seorang anggota kepolisian maka dari itu dia percaya dan menemui informan tersebut namun ditengah jalan saat kami sedang berbincang dia merasa sedikit curiga dengan informan tersebut, tak lama panggilan kami terputus dan aku berusaha menghubunginnya namun polisi lalu lintas yang kembali menghubungiku dan mengatakan Hobbi kecelakaan"

"Kau tau siapa polisi informan nya?" tanya Seok Jin Yoongi menggelengkan kepalanya dan menyesali tidak tanggap dan menemani hobbi saat dia bilang ingin bertemu dengan informan, namun hal ini sudah biasa bagi mereka untuk bertemu dengan informan

"Jimin besok pagi kau retas panggilan yang masuk ke nomor Huseok" perintah Seok Jin "Malam ini kalian pulanglah aku akan menemani Yoongi disini , Jung kau bisa membawa mobilkku pulang" ujar Seok Jin sembari menyerahkan kunci mobilnya pada Jungkook , namun Jungkook dan kedua rekannya serentak menolak keputusan Seok Jin

"Tidak Hyung kami juga ingin menemani Husok disini" ujar Jimin

"Benar Hyung biarkan kami disini" sambung Tae Hyung

"Kami pulang pun kami tidak dalam keadaan tenang Hyung, biarkan kami disini menemani kalian" ujar Jungkook juga

Seok Jin tidak membantah lagi ucapan anggotannya karena jika dia disuruh pulang pun saat ini dia pasti tidak akan mau " Baiklah kita disini bersama sama menemani Hu Seok" Putus Soek Jin

Sudah beberapa Jam operasi berjalan namun belum ada tanda tanda selesai, Yoongi sudah mulai gelisah dari tadi, sementara Jimin sedari tadi sibuk dengan laptopnya bersama Tae Hyung dan Jungkook yang tetap menganalisa cctv sekitaran lokasi kejadian kecelakaan

"Hyung mengapa operasinya lama sekali" ujar Yoongi

"Sabar Yoon"Ujar Seok Jin yang sesungguhnya dia sendiri juga gelisah namun tetap berusahan tenang agar Yoongi tidak semakin panik, Tak lama lampu operasi mati dan pintu ruang operasi terbuka dan munculah sosok dokter yang menangani operasi Hu seok

Seok Jin dan Yoongi segera bangkit dan mendekat untuk meminta penjelasan dari Dokter tersebut, dengan seksama mendengar kan penjelasan Dokter tentang kondisi Husoek yang masih dalam keadaan Koma, Huseok yang sejatinya akan dipindah keruang ICU , namun Seok Jin meminta ruangan khusus untuk mereka, maka Seok Jin segera mengurus kamar khusus untuk Hobbi jadi mereka tetap bisa berada satu ruangan dengan Hobbi .

"Kalian tunggu lah diruangan, aku sudha mengurus semuanya jadi kita bisa tetap menjaga Hobbi, sebentar lagi Hobbi akan dipindah keruangan " ujar Seok Jin pada yang lain lalu beranjak melangkah menjauh

"Hyung mau kemana?" tanya Jungkook

"AKu butuh caffein untuk menenangkan pikiranku Jung" ujar Seok Jin

"AKu ikut dengan mu hyung" ujar Jungkook lalu pamit ada Yoongi dan yang lainnya yang sedang bersiap keruangan rawat inap Hobbi dan mengejar Seok Jin yang sudah duluan melangkahkan kakinya menuju kafetaria rumah sakit

Seok Jin terlihat memesan beberapa jenis makanan dan minuman untuk dibawa keruangan "kau mau pesan apa Jung?" tanya Soek Jin pada Jungkook yang sedari tadi berdiam diri disampingnya

"Kopi panas saja hyung" ujar Jungkook sebenarnya tidak semangat untuk mengopi namun dia hanya ingin menemani atasannya itu

"Kita mengopi sebentar disini yah" ujar Seok Jin yang singgah duduk ditaman rumah sakit, sambil memandang kearah langit Seok Jin menyesap kopinya, mereka terdiam dalam waktu yang lama dengan pikiran masing masing

"Hobbi akan selamat kan Jung? dia akan sehat dan pulih kembali lalu kembali bergabung dengan kita kan?" terdengar suara Seok Jin sedikit lilrih, Jungkook menoleh kearah atasannya tersebut, kali ini dia melihat sosok Seok Jin yang berbeda dengan yang biasanya selalu optimis

"Seperti yang hyung bilang kita harus banyak berdoa agar Hobbi hyung bisa melewati ini semua hyung" ujar Jungkook

"Aku tidak ingin kehilangan anggotaku lagi Jung, hobbi , yoongi kalian sudah seperti keluargaku sendiri Jung rasanya aku tidak mampu jika kehilangan kalian"

"Hyung...semua akan baik baik saja.oke" ujar Jungkook memberikan sebuah senyuman yang hangat untuk Seok Jin

Saat Seok Jin dan Jungkook kembali kekamar Hobbi, Hoobi sudah berada diruangan , Yoongi duduk disamping ranjang Hobbi sementara JImin dan TaeHyung masih berkutat dengan laptop mereka

"Istirahat dulu, ini ada makanan untuk mengganjal perut kalian" ujar Seok Jin , Jungkoko segera mengeluarkan makanan dan kopi yang tadi dibeli oleh Seok Jin dan menatanya dimeja "Yoongi Hyung sini" ujar Jungkook pelan

"Aku nanti saja" ujar Yoongi tanpa menoleh , Jin menganggukkan kepalanya memberi tanda untuk membiarkan Yoongi sendiri dulu, Tae Hyung dan Jimin segera menyantap makanan yang tersaji

Sudah menelang pukul tiga pagi saat Seok Jin terbangun dari tidurnya, Seok jin menatap kesekelilingnya Yoongi tertidur dikursi sebelah ranjang Hobi sementara Taehyung dan Jimin tertidur diranjang yang tersedia diruangan itu, Jungkook sendiri tertidur disofa sebelah sofa Seok jin, Seok Jin merenggangkan badannya sebelum bangkit untuk menyelimuti Jungkook, sekilas Jin memperhatikan wajah Jungkook yang tertidur dengan lelap, "Cantik" ujar Seok Jin dalam hati sambil tersenyum memperhatikan Jungkook yang tertidur pulas seperti anak bayi

"Kau menyukainya?" terdengar suara yoongi Seok Jin menoleh kearah Yoongi yang masih memejam kan matanya namun Soek Jin tahu Yoongi sudah tidak tidur lagi

"Kau sudah bangun atau memang tidak tidur" tanya Seok Jin berjalan mendekati Yoongi dan menarik kursi untuk duduk disebelah Yoongi

"Kau tidak menjawab pertanyaanku Jinhyung" ujar Yoongi

"Entahlah aku tidak punya jawaban untuk pertanyaanmu" ujar Seok Jin

"Kau menyangkal perasaanmu, dulu sewaktu aku bertanya perasaanmu tentang Nam Joon kau bisa menjawab dengan tegas hyung"

"Apakah kau menganggapku sekarang tidak tegas? aku tidak tahu Yoon namun aku hanya nyaman berada disampingnya dan ingin melindunginya seperti melindungi kalian"

"Apakah kau masih mencintai Ken Jin?" tanya Yoongi pelan namun Yoongi tidak pernah menerima jawaban dari Jin

***

Seok Jin dan timnya sedang sibuk dimeja kerja masing masing saat Nam Joon datang bersama sosok pria yang sangat dikenal oleh Soek Jin, Seok Jin terdiam saat mengetahui siapa yang berdiri disamping Nam Joon yang saat ini juga sedang memandang kearahnya

"Selamat pagi, maaf mengganggu kesibukan kalian, disini saya hanya ingin memberitahu kalau Letnan Ken akan bergabung dengan kalian sementara waktu untuk membantu tim kalian yang sedang kekurangan anggota, saya harap kalian bisa bekerja sama dengan baik" ujar Nam Joon lalu pamit begitu saja.

Sementara Jimin dan Taehyung bergantian memandang Orang yang baru diantarkan oleh Namjoon untuk bergabung dengan Tim mereka dan memandang Seok Jin sang kapten yang sedang tertegun dikursinya.Jungkook yang tidak mengerti mengapa situasi menjadi tegang hanya diam terlebih saat melihat reaksi Seok Jin yang berdiri dengan tergesa dan menyusul Nam Joon

"Kita bertemu lagi, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik" ujar Letnan Ken menyalami Tae Hyung dan Jimin lalu menoleh kearah Jungkook, "Kau anggota baru?" tanya Ken

Jungkook segera mengenalkan dirinya.

***

"Kau sengaja Joon?" tanya Seok Jin begitu saja tanpa basa basi masuk keruangan Nam Joon

"Sengaja apa Jin?'

"Menempatkan Ken bergabung dengan timku??!" Ujar Seok Jin marah

"Itu bukan keputusanku, itu keputusan Komandan kita untuk membantu timmu yang sedang kekurangan orang dan sedang menangani kasus " ujar Nam Joon santai Seok Jin hanya menatap Nam Joon dengan tidak percaya

"Kau harus bisa mengesampingkan perasaanmu Jin sama seperti kau menyampingkan perasaanku , kau masih mencintai Ken ternyata Jin, ini waktunya untuk melihat apakah kau masih bertahan dengan bayang bayang masa lalu mu dan terjatuh kembali dengan bayangan itu atau kau bisa keluar dari cinta masa lalu mu dan berdamai dengan perasaanmu terhadap Ken" ujar Nam Joon sambil menyunggingkan senyum sinisnya

Seok Jin hanya menatap tajam dan dingin kearah Nam Joon lalu meninggalkan ruangan Nam Joon begitu saja

"Jika aku tidak bisa memiliki mu, tidak juga dengan Jeon Jungkook Jin aku akan menyadarkanmu bahwa kau masih terprangkap dengan kisah masa lalumu dengan Ken dan meragukan cintamu pada Jungkook" ujar Nam Joon

***

"Kau masih menghindariku Jin, mau sampai kapan kamu menghindariku ?" tanya Ken yang sedang berada berdua dipantry, tadinya dia ingin membuat kopi namun tidak sengaja bertemu dengan Seok Jin

"Tidak ada lagi yang perlu dibahas Ken semua sudah masa lalu" ujar Jin sembari berjalan meninggalkan Ken

"Aku masih mencintaimu Jin" Ujar Ken menarik kemeja Jin dan mulai menciumnya awalnya ciuman itu biasa saja namun karena JIn tidak menolak atau menampik ciumannya Ken semakin berani dan mulai mencari celah untuk masuk kedalam mulut Seok Jin

prangggg!!!!! terdengar suara gelas yang terjatuh kelantai, Ken dan Seok Jin sama sama melepaskan tautan ciuman mereka dan menoleh kearah sumber suara, Seok Jin terkejut mendapatkan sosok Jungkook sedang memungut pecahan gelas dengan tangan gemetar

"Hei..kau tidak apa apa? kau baik baik saja?" tanya Ken berusaha membantu Jungkook

"Maaf maafkan aku sunbeanim" ujar Jungkook dengan suara bergetar

"Tidak apa apa , kami yang seharusnya minta maaf, mengejutkanmu yah" ujar Ken tertawa sambil tetap membantu Jungkook membersihkan serpihan pecahan gelas , Jungkook hanya melirik kearah Seok Jin yang masih berdiri menatapnya saat beradu pandangan dengan Seok Jin Jungkook dapat melihat merahnya wajah Jin dan bibirnya yang membengkak entah mengapa Jungkook merasa seperti ada sembilu yang menyayat hatinya entah dari mana asalanya sakit hati yang bergitu saja dirasakannya.

Melihat tatapan Jungkook Seok Jin seperti merasakan sakit, namun dia tidak bisa menjelaskan apa apa kepada Jungkook, Seok jin beranjak lalu pergi meninggalklan Jungkook yang masih bersama Ken dengan guratan luka dihati mereka masing masing.

Continue Reading

You'll Also Like

613 92 7
We will always find eachother, no matter what... [One Way Ticket sequel]
1.3M 61.5K 68
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
7.3K 962 35
melupakan masa lalu memang tidak mudah. apalagi jika masalalu itu sangat indah. tetapi jika cinta baru datang tiba-tiba kita tak akan bisa menolak n...
431 67 5
kamu kasih semua yang sederhana, tapi jadi sempurna.