GENGSI

By ararisyaa

3.5K 585 199

Jaehyun dan Yeri terpaksa menikah karena rumor palsu yang beredar di kampus mereka. Namun seiring berjalannya... More

gengsi 0.0
gengsi 0.1
gengsi 0.2
gengsi 0.3
gengsi 0.4
gengsi 0.5
gengsi 0.6
gengsi 0.7
gengsi 0.8
gengsi 0.9
gengsi 1.0
gengsi 1.1
gengsi 1.3
gengsi 1.4
gengsi 1.5
gengsi 1.6
gengsi 1.7
gengsi 1.8
gengsi 1.9
gengsi 2.0
gengsi 2.1

gengsi 1.2

124 25 15
By ararisyaa

Happy Reading
✿✿✿

Jam masih menunjukkan pukul setengah delapan malam tapi yeri sudah sibuk dengan kegiatannya sendiri. Ia berjalan mondar-mandir mencari pakaian yang akan ia gunakan nanti untuk acara makan malam keluarga Jung. Dengan rambut yang setengah basah juga tubuh yang masih terbalut handuk yang sedikit pendek ia berjalan dengan santai di hadapan Jaehyun yang masih bersandar pada kepala ranjang memperhatikan Yeri.

Yeri mengambil sebuah kotak bewarna putih dengan ikatan pita bewarna emas diatasnya. Sebuah kado yang diberikan nyonya Jung untuk Yeri beberapa hari yang lalu. Yeri masih ingat sekali pesan nyonya Jung yang meminta Yeri untuk memakai dress yang ada didalam kotak ini sekalipun untuk acara makan malam keluarga Jung.

Sebuah slip dress bewarna coklat dengan potongan tali tipis yang menampilkan kesan sexy pada bahu juga memperlihatkan lekukan tubuh Yeri.

Yeri sangat menyukai dress pemberian nyonya Jung yang terlihat sangat simpel namun elegan. Berbeda dengan Jaehyun yang tidak suka dengan dress tersebut. Jaehyun beranjak dari ranjang meraih handuk yang Yeri letakkan di kursi dan kembali membalut tubuh Yeri dengan handuk.

"Enggak, kamu gak boleh pakai dress ini"

"Ih apaan sih kamu. Ini kan kado dari mama"

"Aku gak mau kamu pakai ini. Biar apa coba kamu pamer-pamer bahu sama bagian dada gitu?"

"Aku gak pamer! Emang dress nya aja yang model begini"

"Pokoknya gak boleh!"

"Enggak. Aku bakal tetep pakai ini!"

Jaehyun semakin mengeratkan pelukan tangannya, menutup tubuh Yeri dengan handuk. Sorot matanya yang seperti elang menatap mata Yeri seolah memberi kode bahwa Jaehyun serius dengan ucapannya.

Yeri pun sudah berhenti memberontak dan sejak tadi tubuh mungilnya masih ada dalam rangkulan Jaehyun.

Jadi seperti ini rasanya di peluk dan diperhatikan oleh jaehyun. Setelah sekian lama Yeri mengingkan hal ini tapi baru sekarang ia rasakan. Meskipun Yeri ingin bercerai tapi rasa sayang nya pada Jaehyun masih ada di hati nya.

Detak jantungnya yang berdetak kencang, rasa senang yang tergambar di sudut bibirnya tidak bisa ia sembunyikan. Ingin rasanya Yeri tetap bersama dengan Jaehyun tapi tinggal bersama seseorang yang tidak mencintai nya kembali terasa sangat sakit untuk Yeri.

Andai saja dulu kejadian itu tidak pernah terjadi dan tidak ada saksi mata mungkin sekarang kehidupan Yeri akan baik-baik saja. Air matanya juga tidak akan terlalu sering membanjiri pipinya setiap hari dan Jaehyun juga pasti akan lebih bahagia tanpa mengenal dirinya.

"Ih apaan sih Jung? Kamu ngapain cium-cium?"

Jaehyun kembali mengeratkan pelukan nya, bibirnya menyusuri bahu putih Yeri meninggalkan tanda ungu disana kemudian melepaskan Yeri. Ia tersenyum puas dan kembali duduk di tepi ranjang memandangi Yeri dengan wajah sombongnya.

"Yaudah coba aja pakai baju itu kalau kamu gak malu"

"Apaan sih nyebelin banget!"

Yeri berdecak kesal dan pergi menuju kamar mandi. Ia membanting pintu kamar mandi dengan keras membuat Jaehyun terkekeh puas.

Di dalam kamar mandi Yeri bersandar dibalik pintu. Ia menutup wajah nya dengan kedua tangannya juga tersenyum puas karna salah satu misi nya membuat Jaehyun menyentuhnya berhasil ia lakukan. Yeri akan terus berusaha membuat Jaehyun tergila-gila dengan Yeri lalu disaat itu juga maka Yeri akan berpisah dan meninggalkan Jaehyun.

"Yerima" teriak nyonya Jung yang melihat menantu kesayangan sudah datang bersama dengan putra semata wayangnya. Nyonya Jung berlari kecil dan memeluk Yeri dengan sangat erat. Ntah mengapa nyonya Jung lebih menyayangi Yeri dibanding putranya sendiri Jung Jaehyun.

"Mama merindukan mu sayang"

"Yeri juga merindukan mama"

Keduanya saling melepas rindu satu sama lain padahal beberapa hari yang lalu nyonya jung baru baru saja bertemu dengan Yeri tapi ntah mengapa nyonya Jung selalu saja merindukan Yeri setiap saat. Mungkin itu salah satu kode bahwa nyonya Jung menginginkan cucu perempuan.

Jaehyun izin kepada Yeri dan ibunya yang masih terus mengobrol untuk pergi masuk kedalam rumah meletakkan beberapa hadiah kecil yang ia bawa. Di dalam ia juga melihat sudah banyak orang yang hadir. Banyak kerabat kerja papa nya, teman-teman terdekat mama nya juga keluarga Kim Yeri disini.

Sebenarnya jika bisa memilih Jaehyun tidak akan mau datang ke acara seperti ini karna menurut nya ini hanya sebuah acara milik papa dan mama nya dan tidak ada untungnya bagi Jaehyun dan Yeri tapi karena mama nya yang terus memaksa maka Jaehyun dengan berat hati untuk hadir disini. Dibanding dengan acara ini Jaehyun lebih suka jika malam ini ia menghabiskan waktu bersama rose.

"Jung" -panggil nyonya Jung yang menepuk pundak Jaehyun.

"Ayo ikut mama duduk disana sama temen dekat mama. Yeri juga akan ikut. Mama mau ngenalin temen deket mama dari kecil juga calon partner kerja perusahaan papa mu"

"Ohiya ma"

Jaehyun dan Yeri berjalan mengikuti mama nya menuju salah satu tempat yang sudah disiapkan. Terlihat disana sudah ada seorang wanita seumuran dengan namanya yang sudah menunggu kedatangan mereka. Ia tersenyum lembut pada nyonya Jung juga Jaehyun dan yeri.

"Maaf membuat mu menunggu lama nyonya Park"

"Tidak apa-apa nyonya Jung, aku juga baru sampai disini"

"Kau sendirian? Dimana suami mu?"

"Ah dia masih seperti biasa, selalu sibuk dengan pekerjaannya"

"Haha mungkin memang laki-laki suka seperti itu. Papa nya jaehyun juga sama saja selalu sibuk dengan pekerjaan nya walaupun disaat ada acara begini. Lalu putri mu?"

"Oh dia lagi ada di mobil, tadi barangnya ada yang tertinggal. Mungkin sebentar lagi dia menyusul kesini"

"Itu dia. Rose kemari lah"

Deg...

"Perkenalkan ini putri ku roséanne park. Ayo rose perkenalkan dirimu pada nyonya Jung dan yang lainnya"

Rose memperkenalkan dirinya pada nyonya Jung, berjabat tangan dengan Kim Yeri juga jaehyun. Tapi Jaehyun tidak membalas jabatan tangan rose. Bahkan sedari tadi Jaehyun hanya tertunduk terdiam dengan wajah pucat dan gerakan tubuhnya yang terlihat gelisah.

"Jung ada apa dengan mu? Mengapa kau tidak menjabat tangan rose?" -tanya nyonya Jung

"Ah tidak apa-apa, mungkin Jaehyun menjaga perasaan istrinya" -balas rose

"Putra mu baik sekali ya nyonya Jung. Ia terlihat sangat menghargai istrinya"

"Ah haha dia sedikit mirip papa nya. Tapi apakah putri mu sudah menikah juga?"

"Belum tapi kemarin dia bercerita katanya dalam 6 bulan terakhir ini ia akan segera menikah dengan seorang laki-laki baik, namanya kalau tidak salah...siapa sayang?"

"Namanya ja...

Yeri beranjak dari kursi nya secara tiba-tiba membuat semua perhatian tertuju padanya. Nyonya Jung yang panik melihat Yeri yang bergemetar mencoba menggenggam tangan menantunya tersebut. Terasa sangat dingin dan pucat.

"Kamu kenapa sayang?"

"Yeri hanya ingin ke kamar mandi ma"

Yeri pergi dengan tergesa-gesa meninggalkan semua orang begitu saja dan Jaehyun juga ikut menyusul Yeri. Berulang kali Jaehyun memanggil nama Yeri tapi istrinya itu tidak memperdulikan nya dan tetap berjalan cepat menuju kamar mandi.

Jaehyun yang geram mulai mempercepat langkahnya dan berhasil meraih pergelangan tangan Yeri.

"Lepasin!"

"Aku gak bakal lepasin kamu"

Yeri mencoba melepas cengkraman tangan Jaehyun tapi jaehyun justru semakin menguatkan genggaman tangannya sampai Yeri merintih kesakitan.

Jaehyun mencoba memutar tubuh istrinya agar bisa menatap wajahnya dan betapa tersentak nya jaehyun saat melihat air mata istrinya. Sudah lama sekali Jaehyun tidak pernah melihat Yeri menangis dan sekarang ia kembali melihat Yeri menangis dihadapannya.

"Kamu menangis?"

"Iya! Kenapa? Kamu kaget ngeliat aku nangis lagi? Tanpa kamu sadari aku selalu menangis setiap hari dibelakang kamu Jung!"

Hati jaehyun terasa sakit.

Selama ini jaehyun tidak pernah lagi melihat Yeri menangis. Istrinya itu selalu saja terlihat baik-baik saja. Setiap pagi ia selalu melihat Yeri yang menyiapkan sarapan untuknya, tersenyum lembut padanya bahkan tidak pernah marah saat Jaehyun pulang telat ataupun tidak pulang sama sekali. Apa selama ini Yeri hanya bersandiwara? Dia pura-pura baik-baik saja.

"Kenapa selama ini kamu gak bilang sama aku?"

"Apa? Kamu berharap aku bilang apa sama kamu? Kamu gak berpikir sama sekali apa alasan aku nangis setiap hari? Karna rose, Jung! rose selingkuhan kamu!"

Air mata Yeri kembali menetes. Sesak di dada yang tertahan membuatnya tak mampu lagi menahan air matanya. Bibirnya bergetar karna tak mampu berbicara lagi dengan Jaehyun.

"Dan kamu tau apa yang paling menyakitkan untukku Jung? Saat mengetahui bahwa selingkuhan mu itu tengah hamil anakmu dan dengan mata kepala ku sendiri aku menyaksikan ia yang terus memegangin perutnya sejak datang kesini. Rasanya sangat sakit Jung. Aku bahkan hampir gila dan ingin bunuh diri karna hal ini"

Jaehyun terdiam.

"Kamu tidak perlu menjelaskan apa-apa lagi Jung, aku sudah tau jawabannya. Kamu hanya tinggal menunggu semua nya selesai selagi aku mengurus perceraian kita agar kamu bisa bebas ngelakuin apapun bersama rose tanpa harus bersembunyi lagi dibelakang ku"

✿✿✿

Continue Reading

You'll Also Like

7.3M 353K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
1.1M 112K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
919K 170K 54
Reputation [ rep·u·ta·tion /ˌrepyəˈtāSH(ə)n/ noun, meaning; the beliefs or opinions that are generally held about someone or something. ] -- Demi me...
3.8M 55.7K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...