Kedua dokkaebi eksekutif saling melirik. Berapa lama ini akan berlangsung? Lalu kedua dokkaebi itu tertawa pada saat yang bersamaan.
[Hihihihihi!]
[Menarik. Jangan-jangan...]
Para eksekutif yang cerdas tampaknya telah memperhatikan sesuatu. Paul menyaksikan adegan itu dengan ekspresi bingung.
[Kami mengizinkanmu solo meeting dengan tawanan dokkaebi Paul.]
[Waktu solo meeting adalah 20 menit.]
Eksekutif biro administrasi menyetujui permintaanku seolah itu menarik. Aku pikir mereka akan melakukan ini.
Awalnya, eksekutif tidak suka dengan para streamer. Mereka lebih dekat dengan 'subscriber' daripada 'streamer.' Saat mereka berbicara, sebuah kubah transparan terbentuk di sekitarku dan Paul. 'solo meeting pertama' yang aslinya adalah sebuah ruang bagi konstelasi dan dokkaebi untuk bertemu secara diam-diam.
[Solo Meeting dengan dokkaebi tingkat intermediate Paul telah dimulai.]
Tapi, penggunaannya dapat diubah sesuai dengan pengguna. Aku melihat Bihyung berbicara dengan para eksekutif di luar kubah.
Paul terjebak dengan aku dan mengungkapkan permusuhannya. "Kenapa kau ingin menemuiku? Kelihatannya kau mau mengejekku, ya?"
Tubuhnya masih dipengaruhi oleh Kode Penebusan dokkaebi eksekutif. Selama kode itu ada, Paul tidak akan bisa menggunakan kekuatannya sendiri dan juga otoritas seorang dokkaebi. Dengan kata lain, orang di depanku benar-benar tidak berdaya.
"Jangan sok. Aku tau kalau kau sekarang sama sekali tidak berdaya."
Paul meringis dan mundur ke ujung kubah. Namun masih ada senyum di wajahnya. "Haha, aku mengerti. Sepertinya aku tau apa yang kau pikirkan. Kau ingin membalaskan dendam untuk bencana itu, kan?"
"..."
"Betapa lucunya. Tidakkah Kau tau itu adalah keinginan manusia yang dangkal? Ayo, silahkan coba lakukan. Aku tidak tau bagaimana kau bisa tahu tentang hak solo meeting tapi kita tidak bisa melukai satu sama lain di tempat ini. Tidak peduli seberapa keras kau mencoba...!"
Aku berlari ke arahnya dan memukulnya sekuat tenaga. Darah biru muncul dari hidungnya dan orang yang tidak bisa memahami situasi menjerit dan terlambat jatuh. Aku mengatakan padanya, "Aku tidak bisa membunuhmu, tapi aku bisa menghajarmu sampai jadi bubur."
"Keooook! Beraninya kau...!"
"Benar, sekarang sifat aslimu baru muncul. Aku tidak ingin mendengar omongan orang terhormat yang menjijikkan itu."
"Heok, kuheok..."
"Kau baru pertama kali merasakan sakit seperti ini, kan? Kau pasti tidak pernah sekalipun dipukuli seperti ini selama hidup sebagai dokkaebi."
"K-Kuhut! Kuhuhut..." Paul masih tersenyum meskipun darahnya menetes ke bawah. "Ka-kau barusan membuat kesalahan. A-Ada aturan khusus yang berlaku untuk mencegah orang-orang seperti kau menyalahgunakan hak solo meeting."
Kemudian pesan dari sistem tiba seperti menunggu.
[Anda telah melukai dokkaebi di ruang solo meeting.]
[500 koin telah dipakai sebagai penalti.]
Dokkaebi ini, mereka benar-benar hebat. Mereka menyiapkan hukuman jika konstelasi mencoba melakukan sesuatu. Penalti koin. Tapi, aku mengetahui hukumannya dan hanya mengangkat bahu.
Paul tertawa ketika dia menghapus darahnya. "Manusia bodoh. Kau mau membawa kerugian pada dirimu sendiri dengan amarahmu itu. Baiklah, coba pukul aku sebanyak yang kau suka. Dengan koin yang dimiliki inkarnasi seperti kau saja..."
"Menurutmu berapa banyak koin yang aku miliki?" Paul terdiam. "Bukankah itu aneh? Menurutmu bagaimana inkarnasi biasa sepertiku bisa menjadi member platinum?"
Aku menyeringai di matanya yang goyah. "Aku punya banyak koin. Aku menghasilkan banyak koin berkat kau."
Tinjuku pun mendarat kewajah Paul yang pucat. Skenario sialan yang aku alami sejauh ini terlintas di kepalaku.
[Koin yang Dimiliki: 205.902 C]
Aku ingat penampilan Shin Yoosung yang sekarat. Ini adalah beberapa hal yang aku katakan kepadanya:
–Aku akan menghajar dokkaebi sialan itu sampai mati.
Inilah janji pertama yang aku tepati.
[500 koin telah dipakai sebagai penalti.]
Sekali lagi, tinjuku bergerak dan hidungnya patah. Aku tidak mengatakan kalau itu untuk seseorang. Di tempat pertama, ini tidak bisa dibagi kesiapa pun.
[500 koin telah dipakai sebagai penalti.]
"Kuaaak! S-Seorang manusia berani beraninya...!"
Peeeok-!
[500 koin telah dipakai sebagai penalti.]
"K-Kau tidak akan aman jika kau melakukan ini padaku...!"
Peeeok-!
[500 koin telah dipakai sebagai penalti.]
"Aku akan membunuhmu! Aku pasti akan membunuhmu...!"
Peeeok-!
[500 koin telah dipakai sebagai penalti.]
"Tu-Tunggu! Tunggu sebentar! Berhenti..."
Tubuhnya yang ketakutan meringkuk dan aku menghentikan tinjuku untuk pertama kalinya. Sejenak, harapan memenuhi matanya.
"Y-Ya. Kau berpikir dengan baik. Tidak ada yang bisa dilakukan di sini..."
Aku menyaksikannya dengan tergesa-gesa berbicara dengan orang-orang terhormat dan bertanya, "Apa kau akan berhenti?"
"Apa?"
"Ketika Yoosung memintamu untuk berhenti, kan?"
Diam-diam aku menatapnya. Dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya melihat ke tanah. Lalu dia mengangkat kepala dan menatap langit. Dia merasa dendam kepada orang-orang yang membuatnya seperti ini.
"Ti-Tidak ada gunanya kau berbuat seperti ini! Rekanmu yang sudah mati itu tidak akan hidup kembali walaupun kau seperti ini!"
Rekanku yang sudah mati tidak akan hidup kembali. Dia benar.
"Itu berarti sesuatu." Namun, aku mengangkat tinjuku pada pria yang gemetaran. "Jadi bagaimana kalau dia sudah mati. Shin Yoosung akan melakukan ini juga."
Peeeok-!
Taring Paul terlihat menonjol saat dia berguling di tanah.
"Lee Hyunsung juga akan melakukannya. Yoo Sangah dan Lee Gilyoung juga."
Tinjuku menghantam perutnya.
"Mungkin... bajingan Yoo Joonghyuk itu juga..."
Rekan-rekanku di luar kubah melihat ke arah sini.
Shin Yoosung membentuk tinju dengan mata merah. Lee Jihye dan Lee Gilyoung meneriakkan sesuatu. Mata Lee Hyunsung merah saat dia membuat ekspresi serius dan Yoo Sangah menatapku dengan mata lebar. Yoo Joonghyuk adalah yang terakhir kulihat sebelum melirik ke arah Paul.
"A-Aku orang di luar skenario! Kau tidak bisa mendapatkan koin dengan melakukan ini! Tidak ada untungnya untukmu!"
Koin...
Ya, hanya para dokkaebi yang akan berpikir seperti ini. Beberapa cerita akan menjadi koin. Beberapa cerita tidak akan menjadi koin.
"Mungkin itu benar."
Tak satu pun dari para konstelasi yang membuat bounty skenario, juga tidak ada sub skenario. Tapi, tindakan ini bermakna. Tidak ada hal yang membuat aku melakukan ini.
"Aku tidak melakukan ini karena tidak ada keuntungnya."
"A-Apa?"
Sejak kehancuran dunia, koin telah menjadi alasan di balik tindakan setiap manusia. Mereka bergerak jika konstelasi memberikan koin dan tidak bergerak jika tidak ada koin. Tetap saja, manusia sering bergerak terlepas dari apakah ada koin atau tidak.
"Kau tidak tau tapi manusia adalah binatang yang mencari makna kehidupan melalui hal-hal ini."
"A-Apa...kuoock!"
Aku mengangkat tinjuku dan mulai memukulinya lagi.
Peeeok-!
Pukulan berikutnya menghancurkan wajah, tulang rusuk, dan persendiannya. Aku tidak akan mengendalikan kekuatanku karena tidak ada rasa takut saat melihat dia sekarat. Satu pukulan adalah pukulan terbaik. Setiap kali tulang patah, ada sesuatu yang meledak di dalam diriku.
[500 koin telah dipakai sebagai penalti.]
Bahkan aku tau.
[500 koin telah dipakai sebagai penalti.]
Aku tau betul. Tidak peduli seberapa keras aku memukulnya, itu tidak akan memberiku perasaan lega atas kematian Shin Yoosung. Shin Yoosung yang sudah mati tidak akan pernah melihat pemandangan ini namun aku masih menggerakkan tinjuku. Aku memukul dan memukulnya lagi.
Peeeok-!
Itu seperti Yoo Joonghyuk. Dia terus mengulangi kemundurannya sampai saat terakhir, bahkan jika tidak ada yang tahu penyebabnya.
[500 koin telah dipakai sebagai penalti.]
Kemudian pesan dari para konstelasi terdengar.
[Konstelasi 'Prisoner of the Golden Headband' sangat senang dengan perkembangan yang belum pernah terlihat selama ini.]
[Anda menerima sponsor 500 koin.]
Aku berhenti meninju sejenak dan menatap ke langit. Bahkan ini adalah kisah konstelasi.
"Kali ini bukan akting belaka."
[Anda telah mengembalikan 500 koin yang disponsori.]
[Konstelasi 'Prisoner of the Golden Headband' sangat terkejut.]
Anggap saja sebagai layanan gratis. Sekarang semuanya akan baik untukku.
[Konstelasi 'Secretive Plotter' tertarik dengan tindakan anda.]
[Konstelasi 'Demon-Like Judge of Fire' senang dengan tindakan anda.]
Aku mulai meninju lagi. Hanya ada suara dari kulit dokkaebi yang meledak dan erangan sesekali.
Para konstelasi diam-diam menyaksikan apa yang aku lakukan. Tidak ada yang memberiku koin tapi aku bisa merasakan mereka mengawasiku. Terkadang, ini saja sudah cukup.
"U-Uhhh... aku salah. L-Lepaskan aku! kumohon! kumohon!" Paul tidak tahan lagi dan menyeret tubuhnya ke tepi kubah.
Dinding kubah mengeluarkan suara samar tapi para eksekutif tidak merespons. Sebaliknya, mereka senang dengan tindakanku. Mungkin mereka akan mengatakan sesuatu seperti ini:
「 Bajingan yang membuat koin. 」
「 Bajingan streamer yang malang. 」
Dokkaebi eksekutif tidak suka streamer. Para eksekutif yang berevolusi dari konstelasi pandai bertarung tapi tidak memiliki bakat dalam memimpin skenario.
Segera setelah itu, tubuh Paul menjadi benar-benar compang-camping. Aku meraih lehernya yang berdarah. Pada titik ini, Aku bertanya apa yang sebenarnya ingin aku ketahui. "Ada di mana jiwa Shin Yoosung sekarang?"
—–—–—–—–—–—–—–—–—–—–—–—–—–—–—–——––
Jiwa orang mati yang menjadi bagian dari skenario tidak dapat melarikan diri dari batasan kontrak, bahkan dalam kematian. Akan berbeda jika kontraknya sendiri dihancurkan.
Dokkaebi tingkat intermediate Paul membuka mulutnya setelah dia dipukul beberapa kali lagi.
[I...Itu. Aku juga tidak tahu. Kau telah meminjam kekuatan malaikat agung dan... kontrak kami dengannya hancur...]
Sesuai dugaan. Para dokkaebi telah mengambil alih 'bencana Shin Yoosung' dari iblis. Dalam proses pengambil alihan, benang kontrak dibuat menggunakan kekuasaan para iblis
Kemudian Hell Flame Uriel membakar benang itu. Dengan kata lain, jiwa Shin Yoosung sekarang melayang di seluruh dunia.
[Ka-Kau. Tentu saja, tidak akan bisa, menemukan, dia... Jiwanya yang malang sebentar lagi akan, masuk ke dalam, labirin dunia]
Paul akhirnya pingsan.
['Hak Dokkaebi Solo Meeting' telah berakhir.]
Kubah transparan menghilang dan para eksekutif bersiul.
[Oh, Kau dalam kondisi yang mengerikan bahkan sebelum dihukum ya.]
Mereka melirik aku sebelum pindah dengan senyum senang. Aku menyaksikan Bihyung buru-buru mengejar mereka dan bertanya,
‘Apa kau mendapatkan kembali uang itu?’
–Tentu saja. Tapi apa kau tidak terlalu banyak memakai koin?
‘Masih banyak yang tersisa.’
Aku memukul Paul tepat 124 kali.
[Koin yang Dimiliki: 143.902 C]
Bihyung menghela nafas saat dia melirik ke arahku.
–Aku tidak akan bisa berkomunikasi denganmu setelah memasuki biro administrasi. Aku akan membuka channelnya tetap terbuka, jadi jangan membuat masalah selama itu. Aku mohon.
Aku menyaksikan Bihyung dan berpikir itu bagus. Tanpa dia, tidak ada yang akan berdebat dengannya mulai sekarang.
[Kesalahan skenario akan menunda perhitungan hadiah.]
Administrator skenario utama telah sepenuhnya meninggalkan tempat kejadian dan pengembangan skenario sepertinya akan terhenti sebentar. Seharusnya hanya satu atau dua hari tapi itu waktu yang cukup .
Aku melihat ke arah dokkaebi yang menghilang ke portal dan mengingat kembali percakapan terakhirku dengan Shin Yoosung.
–Jangan khawatir. Kau tidak akan mati.
–Apa maksudmu?
–Aku bisa membantu membangkitkanmu. Aku telah bangkit dua kali dan ternyata lebih mudah dari dugaanku.
Bahkan, aku mencoba menghindari untuk menggunakan metode ini sampai akhir. Lagipula, menurut desainnya, dia harus 'mati sekali'. Tidak ada jaminan dia bisa hidup kembali.
–Aku tidak tau butuh waktu berapa lama. Tapi kalau kau menunggu, kalau kau tidak menyerah, Aku pasti akan membangkitkanmu.
Jika jiwa Shin Yoosung jatuh ke labirin dunia, hampir mustahil untuk menghidupkannya lagi. Tapi, itu belum tentu. Dia pasti akan selamat jika aku bisa mendapatkan kembali jiwanya. Masalahnya adalah 'bagaimana' menemukan jiwanya.
Tiba-tiba aku melihat kembali pada Yoo Sangah. "Yoo Sangah-ssi."
"Iya."
Jiwa Shin Yoosung mungkin memasuki garis dunia baru tapi dalam semua, semua jiwa melarikan diri dari dunia ini melalui 'Dunia Bawah'.
Aku ingat beberapa konstelasi yang terkait dengan kehidupan setelah kematian. Semua dari mereka berada di tempat yang Aku tidak berani menyentuh atau berada di luar jangkauan Aku. Tetap saja, ada satu orang yang bisa Aku ajak bicara.
"Bisakah kau memanggil Abandoned Lover of the Labirynth di sini?"
Yoo Sangah ragu sejenak sebelum mengangguk. Setelah beberapa saat, percikan samar muncul di sekitarnya. Itu bukan metode sebelumnya yang turun langsung karena meningkatnya konsumsi plausibility tapi sudah pasti bahwa Ariadne berada di dalam dirinya.
Aku membuka mulutku. "Olympus. Aku ingin melakukan transaksi dengan kalian."
Percikan memantul di sekitar daerah itu dengan kasar. Ya, pertemuan terakhir kami kurang bagus. Kali ini, aku harus membuat sebuah otoritas. Aku menghela nafas panjang sebelum sampai pada intinya.
"Pertemukan aku bertemu dengan King of Hell kalian."
Sekarang saatnya aku untuk menepati janji kedua.