๐“ฃ๐“ช๐”€๐“ท๐”‚ ๐““๐“ช๐”‚๐“ต๐“ฒ๐“ต๐”‚ 1 ๏ฟฝ...

By ynanaver

184K 22.1K 1.4K

Follow dulu lah minimal. Terima kasihhhh Musim 1 Giovany Adelia gadis yang tengah membalaskan dendamnya. Saha... More

Prolog
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
Bab 29
BAB 30 (Revisi)
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41 ( CHRISTY )
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53
BAB 54
BAB 55
BAB 56
BAB 57 (Musim 2)
BAB 58 (MUSIM 2)
BAB 59 ( MUSIM 2 )
BAB 60 (MUSIM 2)
BAB 61 (MUSIM 2)
BAB 62 (MUSIM 2)
BAB 63 (MUSIM 2)
BAB 64 (MUSIM 2)
BAB 65 (MUSIM 2)
BAB 66 (MUSIM 2)
BAB 67 (MUSIM 2)
BAB 68 (MUSIM 2)
BAB 69 (MUSIM 2)
BAB 70 (MUSIM 2)
BAB 71 (MUSIM 2)
BAB 73 (MUSIM 2)
BAB 74 (MUSIM 2)
BAB 75 (MUSIM 2)
BAB 76 (MUSIM 2)
BAB 77 (MUSIM 2)
BAB 78 (MUSIM 2)
BAB 79 (MUSIM 2)
BAB 80 (MUSIM 2)
BAB 81
Bab 82 (Musim 2)
BAB 83 (MUSIM 2)
BAB 84 (MUSIM 2)
BAB 85 (MUSIM 2)

BAB 72 (MUSIM 2)

1.4K 214 19
By ynanaver

🍭Happy Reading🍭







***

"Kak Gre tunggu." Gita menghentikan langkah Gracia dengan mengenggam pergelangan tangan Gracia.

"Apa sih Git, Lepas! Gue mau ngejar Adel."brontak Gracia.

"Percuma, Adel udah pergi." Jawab Gita.

Gracia menghentikan pergerakannya yang ingin melepas tangan Gita. Gadis itu kini menatap Gita dengan tatapan yang sangat tajam. Matanya begitu menyipit, di sana bisa di lihat terdapat kebencian. Setelah Gracia menepis tangan Gita yang ada di pergelangan tangannya.

"Kak!" Panggil Gita dengan lembut.

"Lo udah puas! Lo udah puas ngancurin hubungan gue sama Adel. Mau lo apa sih Git? Hubungan gue sama lo udah selesai, lo mau ngulang sesuatu yang bahkan lo tau endingnya kayak gimana?" Ujar Gracia.

"Puas kan lo sekarang, ini kan yang lo mau. Ngancurin dan ngerusak hubungan orang. Gue salah apa sih sama lo Git? Dan Adel salah apa sama lo?" Lanjut Gracia, napas gadis itu begitu menggebu.

"Salah Adel, suka sama lo kak!"

Gracia tersenyum miring."Salah Adel? Sekarang gue tanya, ada enggak pas gue sedih? ada enggak pas gue hampir di lecehin? Ada enggak pas gue terpuruk sendiri? Dan Ada enggak pas gue di jauhi sama temen-temen gue?" Tanya Gracia bertubi-tubi.

"Lo bahkan enggak ada Git, lo ninggalin gue saat gue butuh lo. Dan Adel pun dateng dalam hidup gue. Adel mampu bikin gue bahagia kayak dulu lagi. Adel juga mampu membahagiakan gue lebih dari yang gue minta." Lanjut Gracia.

"Kakak kan tau, Gita pergi juga karena Papa Kak Gre."

Kening Gracia mengerut saat ini."Jadi lo nyalahin bokap gue?"

"Bukan gitu kak Gre..."

"Lo sekarang keluar dari rumah gue!" Potong Gracia.

"Kak Gre.."

"Ke-lu-ar." Ujar Gracia lagi.

Gita menuruti apa yang Gracia ucapakan, gadis itu melangkah keluar dari rumah Gracia. Berjalan dengan tak berdaya. Sedangkan Gracia, ia dudukkan tubunya di sofa. Tangisan mulai pecah di sana. Ia memegang kepalanya. Seakan saat ini tak bisa berpikir. Pikirannya mengarah ke Adel kali ini. Ia sudah sangat bersalah, menyakiti Adel. Namun Gracia heran tak melihat Adel menangis, atau mungkin ia menahannya karena tak mau terlihat oleh Gracia.

"Del maaf." Lirih Gracia.

Di sisi lain, Oniel sedang membawa Adel pulang ke apartemen. Dengan Oniel yang membawa mobilnya. Adel duduk diam, matanya menatap lurus kedepan. Pikirannya sudah tak bisa berpikir lagi. Air matanya masih tak dapat keluar. Dadanya begitu sesak, karena kejadian barusan.

"Kalau nangis, nangis aja Del." Ujar Oniel.

Tak berapa lama Oniel mengatakan hal itu. Air mata Adel seketika tumpah, tangisannya begitu menyayat hati. Air mata yang ia tahan sudah ia keluarkan. Meski dadanya sedikit lega, namun masih sama. Masih merasakan sakit di dadanya. Gracia mampu membuat Adel menangis. Karena biasanya gadis itu membuat Adel tersenyum bahagia. Oniel mengambil tisu untuk ia berikan pada Adel.

Tak tega melihat Adel yang seperti itu, Oniel meminggirkan mobilnya. Ia menatap ke arah Adel dan mengusap pungung Adel dengan lembut beberapa kali. Tak hanya itu Oniel juga memberikan kata-kata untuk menenangkan Adel. Adel melihat ke arah Oniel. Memberikan tatapan sendunya. Matanya sudah memerah karena menangis.

"Niel, kak Gre kok gitu sih?" Tanya Adel dengan lirih.

"Del tenangin diri lo dulu." Ujar Oniel.

"Gue mau balik aja Niel, anter gue ke bandara sekarang."Ujar Adel.

"Enggak! Enggak, lo tenangin diri dulu Del baru bisa berpikir."

Oniel segera memeluk Adel dengan sangat lembut, memberinya ketenangan di dalam pelukannya. Di sana Adel justru menangis sesenggukan. Menumpahkan segala rasa sakitnya pada tangisan itu. Oniel bahkan bisa merasakan, apa yang Adel rasakan. Oniel juga mengusap rambut Adel, memberikan ia kekuatan pada saat ini.

"Del, tenang ya! Tenang dulu, bisa kan di bicarain baik-baik. Boleh kok kamu nangis, nangis aja."

"Niel, kak Gre jahat banget sih! Kak Gre jahat!" Ujar Adel dengan memukul pungung Oniel. Meski sakit, tapi tidak apa buat Oniel. Karena tangan Adel cukup berat untuk memukul seseorang.

Posisi mereka masih sama, Oniel masih menenangkan Adel. Gadis itu tak bisa berkata-kata lagi. Hanya tangisan yang ia berikan saat ini. Tangisa itu yang menggambarkan hatinya saat ini. Setelah cukup lama, Adel melepas pelukannya. Mengusap air mata yang sedari tadi membasahi pipinya.

"Udah?" Tanya Oniel. Adel menganggukan kepalanya.

"Gue enggak maksa buat lo cerita sekarang Del, yang penting lo tenang dulu."Ujar Oniel.

Adel melihat wajah Oniel dengan sangat dalam. Gadis itu ingin menceritakan apa yang Gracia katakan tadi. Namun bibirnya seakan Keluh untuk bercerita.

Oniel menghela napas."Gue anter pulang aja ya Del. Lo tenangin diri dulu baru ngambil keputusan."

"Enggak! Gue mau cerita sama lo, baru lo anterin gue ke London. Gue mau nenangin diri ke London Niel."

"Kalau lo pulang ke London buat ngehindari kak Gre itu salah Del. Itu sama aja, lo ngehindari masalah."Ujar Oniel

"Niel.."

"Gue tanya sama lo, lo udah dengerin penjelasan dari Kak Gre?" Adel memggelengkan kepalanya. Memang benar tadi ia tak mendengarkan penjelasan Gracia. Bukan tak mendengarkan tapi belum selesai mendengarkan. Karena Adel keburu pergi dari sana.

"Gue anterin lo ke apartemen, bersih-bersih nenangin diri dulu. Baru lo boleh ngambil keputusan."

Adel mengikuti saran dari Oniel. Meski Oniel sedikit memaksa tapi Adel tetap mau untuk melakukannya. Oniel membawa Adel ke apartemen. Gadis itu menyuruh Adel untuk membersihkan badannya dan menenangkan pikirannya.

Adel dan Oniel yang cukup syok dengan kebenaran yang ia dengar membuat mereka saling diam setelah di apartemen. Apa lagi Adel, setelah membersihkan dirinya Gadis itu seakan menjadi Gadis pendiam untuk saat ini. Adel yang duduk di sofa dengan menekuk kedua kakinya menyatukan dengan dadanya. Menatap lurus kedepan. Matanya terlihat sebam, hidungnya juga terlihat merah.

Namun beberapa saat kemudian suara pintu apartemen terbuka. Menandakan ada yang masuk, Oniel yang sedari tadi melihat Adel dari dapur hanya diam. Apa lagi saat seseorang masuk ke dalam apartemen Adel. Bisa Oniel pastikan itu adakah kak Flora. Karena Oniel sudah menghubungi Flora untuk melihat adiknya.

"Adel!" Suara lembut Flora mampu membuat Adel menoleh.

Flora menghampri Adel yang sedang duduk di sofa. Gadis itu dengan segera memeluknya. Mengusap rambut pendek Adel. Tak lama setelah itu Flora mendengar isakan dari bibir Adel. Terdengar jelas di telinga Flora. Gadis itu juga terlihat sedang menenangkan Adel. Tak hanya mengusap rambut, Flora juga mengusap pungung Adel dengan sangat lembut.

"Kak Gre jahat Kak sama Adel." Lirih Adel di sela isakannya itu.

"Udah ya jangan nangis, nanti Kakak marahin kak Gre ya. Udah jangan nangis!" Ujar Flora.

Namun bukan Adel kalau tak manja dengan Flora. Adel memang selalu manja dengan Flora. Apa lagi saat mereka sedang berdua. Kalau enggaka ada Flora Adel selalu manja dengan Aura. Namun kini Aura sudah tak ada. Berganti dengan Flora yang mendapa perlakuan manja Adel.

Itu juga yang menjadikan Flora tak bisa meningkatkan Adel. Karena sifat manja yang masih Adel berikan padanya. Ia tak bisa melepaskan Adel untuk orang yang bener-bener sayang sama Adel. Flora tak bisa menahan dirinya, karena Adel terus saja menangis. Sampai matanya sangat lebam dan hidungnya memerah.

***

Kini Oniel sedang berada di rumah Indah. Karena tadi memang Oniel berpamitan kepada Flora untuk pulang. Dan ia memutuskan untuk memberi kabar kepada Indah agar menjemputnya. Oniel yang sedang dudul di sofa sedangkan Indah yang sedang berada di dapur. Gadis itu sedang membuat kopi dan juga susu coklat. Kopi untuk Oniel sedangakan susu coklat untuk dirinya. Indah mulai berjalan menghampiri Oniel saat ini.

"Kenapa sayang kok diam terus dari tadi?" Tanya Indah.

"Adel kak!"

"Kenapa dengan Adel?" Tanya Indah.

Oniel memposisikan tubuhnya menghadap ke arah Indah. Menatap mata Indah dalam. Dan Oniel menceritakan apa yang sudah terjadi pada Adel saat ini. Sedangkan Indah, gadis itu menjadi pendengar yang baik bagi Oniel. Mendengarkan setiap apa yang Oniel katakan, bahkan tanpa memotongnya.

"Sudah?" Tanya Indah dengan lembut. Gadis itu tau apa yang di rasakan Oniel barusan adalah rasa khawatir seorang teman.

"Sudah kak." Jawab Oniel.

"Sekarang boleh aku jawab?" Tanya Indah lagi, dan di balas anggukan oleh Oniel.

"Kalau menurut kakak sih ya, sebelum Adel kembali ke London. Adel harus selesain masalahnya di sini. Jadi jangan bawa beban berat kalau bepergian cukup baju dan barang bawaan aja yang berat." Lanjut Oniel.

Oniel yang mendengar akan hal itu, sontak membulatkan matanya."Kak!"

"Iya-iya bercanda. Kalau ada masalah, jangan pergi dan cari solusi sendiri. Cari solusi bareng-bareng. Itu nanti yang di namakan hubungan. Kalian dua jiwa yang memiliki sifat yang berbeda. Sama kaya kita saat ini. Aku selalu menuruti apa yang kamu mau, dan kamu juga nurut apa yang aku mau. Karena kamu bisa menerima aku dalam hidup kamu. Kalau hubungan Adel sama Gracia itu hanya kurang komunikasi. Apa lagi, mereka LDR kan? Hubungan ldr memang susah buat orang yang baru pacaran." Jelas Indah.

"Jadi masalahnya hanya komunikasi?" Tanya Indah.

"Iya, komunikasi! Gracia yang tertutup sama Adel, membuat Adel berpikir negatif sama Gracia. Apa lagi saat Adel tau Gracia adalah mantan dari temennya Adel yaitu Gita. Itu menjadikan titik dimana Adel menyimpulkan bahwa Gracia tak benar-benar mencintai Adel. Kamu lihat dan tau kan kalau aku selalu pulang dimanapun aku meeting. Aku selalu pulang kerumah Aku yaitu kamu. Karena aku enggak mau ldr lama-lama sama kamu. Berarti Gracia bukan pulang tapi hanya singgah sebentar."

"Jadi itu alasan kakak, selalu pulang malem-malem meski jauh lokasinya?"

"Iya, aku udah capek di luar dan kalau aku pulang aku bisa mengisi daya lagi. Contohnya memeluk kamu saat tidur atau bercerita sama kamu seperti saat ini."

Indah juga memeluk Oniel dengan sangat erat meski dari samping. Bahkan Indah mencium pipi Oniel juga. Tak hanya itu kecupan bukan sekali namun beberapa kali.

"Kak! Kenapa selalu ngambil kesempatan dalam kesempitan sih?" Tanya Oniel yang mencegah Indah mencium lagi.

"Enggak papa dong kalau ada kesempatan ya harus di pergunakan. Sini-sini aku udah kangen banget sama kamu." Ujar Indah.

Lalu Indah mengangkat tubuh Oniel dan memposiskan untuk duduk di pangkuannya. Sedangkan Oniel yang kaget karena pergerakan cepat dari Indah membelalakan matanya. Tangan Oniel juga berada tepat di bahu Indah seakan mengalungkannya. Sedangkan tangan Indah berada tepat di pinggang ramping Oniel. Mata mereka bertemu satu sama lain. Tak lama setelah itu Indah sedang pergerakan yang cukup cepat mengecup bibir ranum milik Oniel. Hanya kecupan setelahnya ia melepas kecupan itu. Meski bukan pertama kalinya Indah mencium Oniel, tapi hal itu membuat Oniel masih deg-degan. Indah memajukan wajahnya lagi, ingin mengecup bibir Oniel lagi namun di tahan.

"Kak! Hmm aku mau minum kopi." Ujar Oniel. Gadis itu bergegas beralih tempat duduk di samping Indah.

"Itu juga alasan aku enggak suka kamu minum kopi."

"Hah!"

"Iya karena kamu akan begadang buat main Game sama Zee."Ujar Indah.

"Enggak lo kak!" Ujar Oniel.

"Enggak apa? ini buktinya masih minum kopi." Jawab Indah.

"Tapi kak Indah selalu bikin aku kopi kalau aku minta."

"Ya karena aku sayanh sama kamu, makanya aku bikinin kamu kopi. Saat kamu minta. Karena aku enggak mau buat kamu kecewa dengan larangan yang aku buat Niel. Aku mau buat kamu nyaman sama aku, dengan tidak mengekang apa yang kamu suka." Jelas Indah

"Kak Indah bikin aku mirir deh." Ujar Oniel.

"Kenapa harus mikir? Kalau kamu mencintai aku, ya kamu cukup melakukan apa yang aku lakukan ke kamu."

"Maaf ya kak, aku belum bisa jadi apa yang kakak mau. Aku selalu nyusahin kamu, aku selalu seperti anak kecil." Ujar Oniel. Kepalanya ia tundukkan.

Indah yang mengetahui akan hal itu, ia memposisikan duduknya dengan menghadap ke Oniel. Tak hanya itu, Indah juga mengenggam tangan Oniel mengusapnya begitu lembut. Lalu tangan itu mengarah ke dagu Oniel. Menegakkan kepalanya, agar melihat wajah Indah. Namun mata Oniel seakan tak ingin melihat mata Indah karena malu.

"Hey! Aku bahkan suka dengan tingkah kekanakanmu itu. Seperti seorang anak yang meminta jajan kepada ibunya. Aku sangat menikmati proses dewasamu. Aku akan menunggu sampek kamu dewasa Aku mau. Karena aku tidak mau menua dengan orang lain, aku maunya menua bersamamu."Jelas Indah.

Kata-kata Indah mampu membuat Oniel menitihkan air mata. Seberapa beruntungnya Oniel bisa di cintai sebegitu besarnya oleh Indah. Bahkan Indah mau melakukan apapun untuk Oniel. Indah memeluk Oniel dengan begitu hangatnya, tak hanya itu Indah juga mencium puncak kepala Oniel dengan sangat lembut.

"Jadi menurut kak Indah Kak Gre belum dewasa?"Tanya Oniel di sela-sela isakannya itu.

"Semua miliki cara mencintai masing-masing. Kamu tak bisa menyamaratakan cinta Oniel. Mungkin aku mencintai kamu dengan cara ini. Tapi kita enggak tau Gracia mencintai Adel seperti apa dengan cara apa."

Oniel hanya mangut-mangut mendengar penjelasan Indah. Benar juga apa yang Indah katakan. Kalau mencintai orang itu banyak cara. Ada yang sama seperti Indah ada juga seperti Gracia. Bahkan masih banyak lagi, gimana mencintai seseorang itu.

***

Terima kasih sudah mau baca dan mampir. Terima kasih buat kalian yang udah setia nungguin aku buat Up. Jangan lupa ninggalin jejak ya see you❤️

Aku senang bisa berkenalan dengan kalian semua. Aku juga senang kalau ada notifikasi dari kalian apa lagi saat ngasih komen.❤️

Continue Reading

You'll Also Like

4M 87.4K 62
โ€ข[COMPLETED]โ€ข Book-1 of Costello series. Valentina is a free spirited bubbly girl who can sometimes be very annoyingly kind and sometimes just.. anno...
155K 7.4K 50
แ€„แ€šแ€บแ€„แ€šแ€บแ€€แ€แ€Šแ€บแ€ธแ€€ แ€›แ€„แ€บแ€ทแ€€แ€ปแ€€แ€บแ€•แ€ผแ€ฎแ€ธ แ€กแ€แ€”แ€บแ€ธแ€แ€ฑแ€ซแ€„แ€บแ€ธแ€†แ€ฑแ€ฌแ€„แ€บแ€กแ€™แ€ผแ€ฒแ€œแ€ฏแ€•แ€บแ€›แ€แ€ฒแ€ท แ€€แ€ฑแ€ฌแ€„แ€บแ€œแ€ฑแ€ธ แ€€แ€ปแ€ฑแ€ฌแ€บแ€”แ€ฑแ€™แ€„แ€บแ€ธ แ€แ€ผแ€ฐแ€แ€ผแ€ฌแ€œแ€ฝแ€”แ€บแ€ธแ€œแ€ญแ€ฏแ€ท แ€€แ€ปแ€ฑแ€ฌแ€บแ€”แ€ฑแ€™แ€„แ€บแ€ธแ€€ แ€•แ€ญแ€ฏแ€ธแ€Ÿแ€•แ€บแ€–แ€ผแ€ฐแ€œแ€ญแ€ฏแ€ท แ€”แ€ฌแ€™แ€Šแ€บแ€•แ€ฑแ€ธแ€แ€ถแ€›แ€แ€ฒแ€ท แ€€แ€ฑแ€ฌแ€„แ€บแ€™แ€œแ€ฑแ€ธ แ€”แ€ฑแ€แ€ผ...
1M 33.6K 70
HIGHEST RANKINGS: #1 in teenagegirl #1 in overprotective #3 in anxiety Maddie Rossi is only 13, and has known nothing but pain and heartbreak her ent...
150K 6.6K 57
แ€แ€ฝแ€”แ€บแ€ธแ€žแ€™แ€ญแ€ฏแ€ธแ€Šแ€ญแ€ฏ ร— แ€žแ€…แ€นแ€…แ€ฌแ€™แ€พแ€ญแ€ฏแ€„แ€บแ€ธแ€œแ€ฝแ€”แ€บ แ€กแ€›แ€ฑแ€ธแ€กแ€žแ€ฌแ€ธแ€™แ€€แ€ฑแ€ฌแ€„แ€บแ€ธแ€แ€ผแ€„แ€บแ€ธแŠ[+]แ€กแ€แ€”แ€บแ€ธแ€™แ€ปแ€ฌแ€ธแ€™แ€ผแ€ฑแ€ฌแ€€แ€บแ€™แ€ปแ€ฌแ€ธแ€…แ€ฝแ€ฌแ€•แ€ซแ€แ€„แ€บแ€•แ€ผแ€ฎแ€ธ แ€€แ€ญแ€ฏแ€šแ€ทแ€บแ€กแ€แ€ฝแ€€แ€บแ€˜แ€ฌแ€กแ€€แ€ปแ€ญแ€ฏแ€ธแ€™แ€พแ€›แ€™แ€Šแ€บแ€™แ€Ÿแ€ฏแ€แ€บแ€แ€ฒแ€ทแ€…แ€ฌแ€–แ€ผแ€…แ€บแ€žแ€Šแ€บแ€”แ€พแ€„แ€ทแ€บแ€กแ€Šแ€ฎ แ€™แ€€แ€ผแ€ญแ€ฏแ€€แ€บแ€œแ€ป...