Mafia Kejam Dan Gadis Yang Di...

By putrimaharani_96

578K 19.6K 170

"Jika kita bertemu lagi... Mungkin itu bisa terhitung takdir..." (Follow dulu sebelum baca yahhh!!!!) Ana dij... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
pengumuman
27
28
29
30
31
32
33
34
36
39
40
41
42
43
44
46
47
48
49
Extra part 1
Extra part 2
Extra part 3
Extra part 4
Extra part 5 (Selesai)
35
37
38

45

5.7K 194 0
By putrimaharani_96

Alcyone akhirnya tiba didalam sebuah ruangan yang serba tertutup tanpa kelihatan celah sedikitpun.

Tepatnya kini ia berada di tempat tahanan dimana keseluruhan sisi penjara itu diberi pengamanan khusus yang tak sembarang orang bisa masuk. Penjara yang biasa diperuntukkan untuk kalangannya.

Alcyone terdiam di ruangan itu, menyandarkan punggungnya ke belakang dinding.

Ia mendadak terbayang dengan wajah Ana yang tadi terlihat beguguran air mata. Ia tersenyum lirih.

"Gadis cengeng, dipikir aku akan mati hanya karena mereka menangkapku." ujar Alcyone.

Disaat yang sama Dimas berunding dengan beberapa polisi interpol termasuk Dewa dan para polisi lainnya. Dewa berkata.

"Hukuman yang paling baik untuk seorang gembong narkoba bukankah hukuman mati?" tanya Dewa.

Beberapa orang terdiam mendengarnya, Dimas tersentak. Ini pasti akan sangat menyedihkan hati Ana jika perkataannya disetujui.

"Kita serahkan semuanya ke hakim mengenai sanksi hukumannya." ujar salah satu petinggi polisi.

"How about you? Do you want to give an opinion? How we punish him?" tanya salah satu polisi.

"He had ever make a rush and chaos, even drugs, selling organ and many things. I leave it to you all police, punish him as the law here..."

Dimas berkata.

"Oke, sekarang semua diserahkan ke kami. Kami akan mencoba rundingkan di persidangan dan juga lainnya. Yang lain setuju dengan pendapat saya?" tanya Dimas.

"Tidak ada hukuman lain yang lebih setimpal dari apa yang telah dia lakukan terhadap nyawa nyawa yang sudah melayang karena tangannya... Saya harap dia dihukum mati sesuai perkataan pak Dewa." ujar seorang polisi dan para polisi lainnya ikut setuju dengan perkataannya. Dewa tersenyum.

"Yah kita serahkan ini semua di persidangan besok." ujar Dimas.

Sesaat setelahnya Dimas pun keluar dari ruang meeting tadi. Disana Dimas dihampiri oleh Dewa.

"Kenapa sekarang kamu bimbang heh? Apa kamu berencana untuk mengurungkan niatmu membalas dendam atas Rayyan?" tanya Dewa tersenyum licik.

"Saya hanya tidak mau mendahului hukum disini. Saya juga bukan hakim... Saya menjalani semua sesuai tugas masing-masing.. Permisi." pamit Dimas yang langsung pergi meninggalkannya. Dewa mendecih. "Dasar plin plan.." gerutunya.

Esok harinya. Ana berunding dengan Reno dan Hilma, tepatnya mereka kini berada dirumah Ana.

"Udahlah An, lo enggak usah maksain diri buat ngebebasin Alcyone...Lagian emang lo suka sama dia?"

"Dia sudah meminta maaf kepadaku, dan mengaku menyesal, dia juga ingin bertanggung jawab serta menjadi ayah dari bayi ini." ujar Ana.

"Apa jangan-jangan lo mulai suka sama Alcyone?"

"Aku enggak ngerti... Intinya aku mau dia bertanggung jawab untuk membesarkan anakku." ujar Ana kekeh.

"Kita ke kantor polisi aja apa ya nanti?" tanya Reno.

"Iya mas..."

Reno menyalakan televisi, namun tiba-tiba saja berita tentang ditangkapnya Alcyone merebak diseluruh channel.

Pembicaraan tentangnya sedang panas-panasnya. Niatnya sih tidak ingin membuat Ana semakin sedih, tapi malah jadi membuatnya tersudutkan seperti itu.

Sebuah kata-kata menyakitkan bahkan terpampang jelas dilayar. "Alcyone dituntut hukuman mati."

Tentu membuat Ana speachless menatap televisi. Reno langsung mematikan televisi tapi Ana langsung merebut remotenya dan nyalakan kembali televisinya. Reporternya langsung berkata.

"Dari hasil persidangan yang baru diadakan hari ini. Sesuai keputusan mahkamah agung dan jajaran kepolisian sesuai hukuman yang berlaku di indonesia.

Alcyone dituntut hukuman mati." ujar seorang reporter, membuat Ana syok bukan kepalang. Hilma menyabarkan.

"Ana lo yang kuat ya..." ujar Hilma yang langsung memeluk Ana bahkan setelah dirinya melihat Ana berkaca kaca matanya hingga air mata itu menetes berjatuhan, membasahi pundaknya.

"Sebenarnya aku tidak mengerti... Kenapa aku seegois ini... Dari yang tadinya aku membencinya tapi sekarang... Aku yang telah mengandung anaknya, berharap lebih dari itu.... Padahal dia sudah menghilangkan nyawa mas Rayyan. Aku masih bisa memaafkannya... Sampai aku sendiri berpikiran.... Apakah aku ini orang yang sebegitu mudah berpaling? Atau memang aku yang terlalu mudah untuk mencintai seseorang... Seakan diriku lupa atas kejadian buruk yang terjadi dibelakang... Aku ingin membencinya... tapi disatu sisi aku tidak ingin dirinya terluka. Karena selama ini sikapnya padaku selalu baik, dia juga berkeinginan untuk selalu melindungiku dan membahagiakanku... Meski kadang caranya salah. Hal jadi berbalik denganku yang sekarang untuk beralih membelanya ketika dia sedang kesusahan."

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba ada telepon masuk, tentu membuat Ana sedikit heran karena nomornya tidak ada di kontak. Ana segera mengangkat teleponnya. "Assalamualaikum, siapa ya?" tanya Ana.

"Saya ayah Alcyone. Apakah kamu Ana?"

"Iya benar tuan. Ah maksud saya papa..."

"Kamu sudah tahu berita tentangnya?"

"Sudah pa..."

"Kamu jangan khawatir, saya akan merencanakan sesuatu."

"Merencanakan apa ya pa?"

"Nanti kamu akan tahu, saya hanya ingin memberitahu soal ini ke kamu karena saya tidak ingin kamu berpikir macam-macam, khawatir kamu malah sakit, jagalah janin yang ada didalam kandungan kamu... Dan tetaplah berdiam diri dirumah..."

Ana penasaran sebenarnya apa yang akan dilakukan oleh ayah mertuanya. Apakah mungkin beliau akan merencanakan dendam atas mereka?

Merebut kembali Alcyone dan membebaskannya. Ana khawatir, ia takut setelah ini akan terjadi sesuatu hal yang lebih menakutkan.... Semoga saja tidak akan terjadi apa-apa...

Keesokan harinya sekitar puluhan anggota dari geng tengkorak hitam saling menyerang ke berbagai kantor polisi yang tersebar di berbagai kota.

Mereka melakukan pembakaran, kerusuhan, keributan dan perkelahian dengan para anggota polisi, disana juga mereka saling menggunakan benda tajam maupun tumpul untuk menyerang musuhnya.

Pemberitaan ini heboh diberitakan seluruh televisi, dimana setelah pemberitaan Alcyone kini pemberitaan terkait kerusuhan ini menjadi yang nomor satu jadi topik perbincangan diberbagai kalangan.

Mereka bahkan berani menawan banyak orang maupun anggota polisi untuk dijadikan sandera yang dimintai tebusan Alcyone.

Ini adalah bukti protes mereka atas ditangkapnya dan atas tuntutan hukuman matinya kemarin.
Mengibarkan bendera menunjukkan keagungan mereka.

Hingga sampai banyak orang yang tidak berani keluar rumah untuk melakukan berbagai macam aktivitasnya diluar.

Ana cemas dengan pemberitaan ini, dengan situasi ini. Ia khawatir banyak orang menjadi korban... Ia langsung segera telepon Dietrich. Tapi sayangnya tidak diangkat.

Dietrich sepertinya menjadi pelopor utama penyebab kerusuhan ini, apalagi ia bekerja sama dengan para mafia lainnya untuk bergabung dalam pemberontakan.

Banyak orang yang telah menjadi korban atas peristiwa ini, selama tiga hari berturut-turut kerusuhan terus terjadi. Pasukan militer banyak yang diterjunkan diberbagai titik.

Seperti tidak ada yang bisa menghentikan ini... Adu tembak dan baku hantam terus terdengar.

Ana merasa kalau dirinya memiliki andil untuk terlibat dalam hal ini. Ia berkenan untuk jadi penengah diantara mereka. Ia langsung beranikan diri untuk...

Pergi ke kantor polisi. Ke wilayah konflik itu.

Mungkin ini sedikit terdengar gila... Tapi ia benar-benar melakukannya.
Ana mendengar suara baku tembak yang sangat dekat disana.

Bahkan kini anak buah Alcyone menghampirinya, cukup kaget dengan kedatangannya saat itu.

"Nona kenapa bisa ada disini?!" tanya anak buahnya.

"Aku mau bertemu dengan pimpinan kalian. Aku ingin kalian menyudahi kerusuhan ini. Banyak orang yang sudah menjadi korban." ujar Ana.

"Tidak bisa nona, sekalipun nona yang turun tangan untuk menghentikan, kerusuhan ini akan tetap berjalan. Nona silahkan pulang, dibanding harus membuang waktu berada disini." ujar pria itu.

Continue Reading

You'll Also Like

21.2K 794 35
[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR GAK KETINGGALAN PART SELANJUTNYA] [DAN BUDAYAKAN VOMEN (VOTE DAN COMEN) AGAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT NULISNYA]...
1M 154K 50
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
275K 1.9K 6
SEBAGIAN PART DI PRIVAT, SILAHKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU ❤ Blurb Sivya Alinka Pramadipta, seorang gadis yang terjebak akan masa lalu. Rasa cinta kepa...
6.6M 340K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...