Married My Daddy

By roxxi94

114K 5K 430

Karena ulah gila sang ibu, Rhea harus menikah dengan mantan tunangan sang ibu yang merupakan seorang konglome... More

Prolog
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Cast
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22

Bab 1

9.5K 355 25
By roxxi94

***

Rhea datang ke acara kampus dengan diantar oleh supir dan seorang pengawal. Kehidupan Rhea yang awalnya sederhana, kini ia seketika berubah menjelma seperti putri raja yang harus dikawal dan dipantau selama dua puluh empat jam semenjak menikah dengan Calvin, pria tiga puluh sembilan tahun yang Rhea panggil dengan sebutan Daddy.

Rhea Ivanka sebelumnya tak pernah bermimpi untuk menikah semuda ini, apalagi ia harus menikah dengan Calvin, pria yang jauh lebih tua darinya, pria yang sebelumnya pernah hampir menjadi ayah tirinya, dan sekarang Calvin malah menikah dengannya.

"Daddy Lo mana? Kok sendirian aja? Biasanya kan dia anterin Lo dulu sesibuk apapun." Tanya Vera sahabat Rhea.

"Lagi ada kerjaan katanya, dan nggak bisa ditinggal, makanya gue dianter sama supir." Balas Rhea. "Padahal gue pengen nyetir sendiri, pulangnya jalan sama Lo, dia larang gue, takut gue kenapa-kenapa katanya." Imbuh Rhea.

"Ya jelaslah, dia kan posesif banget sama Lo. Lo harusnya bangga dan bersyukur karena bisa diposesifin sama pria macam dia. Kalau gue sih bakalan nurut senurut-nurutnya, apapun yang dia mau bakalan gue lakuin. Gue beneran iri sama Lo." Jelas Vera.

"Iya juga sih, tadinya aja gue sebenernya nggak boleh dateng kesini. Tapi gue maksa, dan syaratnya gue harus pakai pengawal."

"Mama Lo udah nggak pernah gangguin Lo lagi kan? Dimana dia sekarang?"

"Gue habis transfer duit ke dia."

"Transfer duit?" Vera tampak terkejut. "Ngapain lagi? Dia udah kayak gitu sama Lo tapi kenapa Lo masih aja peduli sama dia, dia udah hampir jual Lo ke mucikari kalau Lo lupa, untung ya, untung aja om Calvin nikahnya sama Lo bukan sama nyokap Lo. Pria sebaik dia nggak pantes buat nyokap Lo, maaf kalau gue ngomong begini, abis gue kesel banget sama nyokap Lo." Tutur Vera dengan penuh rasa emosi.

"Mau gimana lagi, meskipun kayak gitu juga dia tetep nyokap gue Ver. Gue nggak tega kalau harus telantarin dia gitu aja, selama ini yang besarin gue dan nyekolahin gue juga dia. Meskipun dia agak jahat, tapi gue yakin dia nggak akan sejahat itu sama anak kandungnya sendiri."

"Lo tuh emang polos atau bego sih Rhe, dia itu udah manfaatin elo, apalagi sekarang Lo nikah sama konglomerat sekelas om Calvin. Bisa-bisa Lo diperas sampai kering sama tuh nenek lampir."

"Ver!"

"Terserah Lo deh ya, gue udah ingetin, kalau pada akhirnya dia emang terbukti manfaatin elo, nggak tau deh gue, yang penting gue udah ingetin Lo untuk selalu hati-hati." Tegas Vera dan hal itupun membuat Rhea tampak gelisah serta tak mengerti harus berbuat apa.

Brianna adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki, Rhea tidak mungkin meninggalkan dan membiarkan Brianna begitu saja untuk saat ini. Apalagi setelah ia dan Calvin menikah, Brianna begitu tampak terpukul bahkan hampir depresi, Rhea merasa sangat bersalah, tapi mau bagaimana lagi, ia juga butuh tanggung jawab Calvin.

***

Sebelum membuka jati diri seperti sekarang, Calvin adalah seorang barista disebuah kafe biasa. Ia menjalin hubungan dengan Brianna yang lebih tua darinya karena Brianna adalah sosok wanita yang dewasa dan tak banyak menuntut seperti kebanyakan wanita. Brianna terlihat begitu awet muda meskipun usianya sudah berkepala empat.

Meski Brianna adalah janda dan memiliki satu orang anak perempuan, namun hal itu bukan masalah bagi Calvin, Calvin tetap menerima Brianna apa adanya. Dan setelah ia menikah dengan Brianna, rencananya ia akan membuka jati dirinya dan memberikan segalanya untuk wanita itu.

Namun sayang seribu sayang, Brianna ternyata diam-diam mengkhianatinya. Brianna menjalin hubungan dengan pria yang lebih kaya, padahal sebenarnya jauh lebih kaya Calvin bila dibandingkan dengan pria itu. Setelah ketahuan, Brianna pun memutuskan Calvin, ia beralasan jika Calvin tidak akan mampu memberikannya apapun jika mereka sampai menikah. Selama ini Brianna menjadikan Calvin kekasih hanya untuk tempat persinggahan saja, karena Calvin yang amat tampan, Brianna pun memanfaatkannya, dan bodohnya Calvin, ia malah jatuh ke dalam perangkap nenek lampir itu.

Mengingat hal itu, membuat Calvin tersenyum miris. Tapi sekarang, Calvin akan balas dendam, apalagi saat ini ia sudah menikahi Rhea mantan calon anak tirinya. Melalui Rhea, Calvin akan membuat hidup Brianna hancur sehancur-hancurnya. Tuhan memang berpihak pada Calvin sekarang, karena Brianna yang menjebaknya, namun ia malah menikah dengan putri Brianna.

Jauh lebih menguntungkan bukan? Apalagi ia mendapatkan daun muda seperti Rhea, bukan cuma Rhea, tapi juga calon anaknya.

Calvin benar-benar merasa sangat bahagia. Ia menganggap jika nasibnya kali ini adalah hadiah terindah yang pernah ia terima. Setelah pengkhianatan yang Brianna berikan, kini Tuhan memberikannya pengganti yang jauh lebih baik dan lebih segala-galanya bila dibandingkan dengan sebelumnya.

"Biar saya yang jemput Rhea, dia pulang pukul satu siang kan?" Tanya Calvin pada pengawalnya.

"Iya Tuan." Balas pengawal tersebut sambil memberikan hormat.

"Kegiatan apa saja yang dia lakukan selama di kampus? Apa ada hal membahayakan yang dia lakukan?"

"Tidak ada Tuan, karena di kampus nyonya sedang ada kegiatan bazar, jadi beliau hanya duduk dan bersantai bersama dengan teman-temannya, selain makan-makanan yang ada disana, nyonya juga mencoba beberapa games yang disediakan." Jelasnya.

"Dia tidak bertingkah aneh kan sampai membahayakan dirinya sendiri?" Tanya Calvin.

"Tidak Tuan." Pengawal itu menggeleng pelan, ia terlihat begitu jujur saat menyampaikan hasil laporannya pada Calvin, dan Calvin tentu saja percaya akan hal itu.

"Ya sudah kalau begitu, kamu bisa kembali!"

"Siap Tuan, permisi Tuan!" Pamit pengawal tersebut dan Calvin pun hanya membalasnya dengan anggukan pelan.

***

Rhea masih berada di kampus, ia sedang menunggu jemputan bersama Vera yang membawa mobil sendiri. Kandungan Rhea saat ini telah memasuki bulan ke dua, masih belum terlalu kelihatan, namun tubuhnya sudah cukup berisi. Calvin begitu perhatian dan sangat menjaga betul istri kecilnya itu. Luka sedikit saja bahkan selalu menjadi masalah bagi Calvin, dan hal itu sudah biasa bagi Rhea.

"Bareng gue aja yuk!" Ajak Vera.

"Enggak, nanti Daddy bisa marah kalau gue bareng sama Lo." Tolak Rhea.

"Alaaah... Marahnya laki Lo paling apaan? Dia kan bucin banget sama Lo."

"Nggak lah, mana mungkin? Dia kayak gitu karena sekarang gue lagi hamil aja, dia seneng karena sebentar lagi bakalan punya penerus. Dia masih suka sama mama gue, mereka pacaran udah dua tahun, mana mungkin Daddy bisa secepat itu berpindah perasaannya. Jangan ngaco deh Lo." Jelas Rhea membuat Vera menghela nafas berat.

"Ya Lo harus buat dia cinta dong sama Lo, emang Lo nggak suka ya sama dia? Gila aja kalau Lo sampai nggak suka, buta kali mata Lo, katarak ya Lo?"

"Vera ih! Kok Lo malah ngata-ngatain gue kayak gitu sih? Amit-amit tau nggak. Nak, jangan dengerin aunty Vera ya! Omongannya suka ngawur. Mommy suka kok sama Daddy, tapi kalau untuk cinta, masih pikir-pikir dulu, mommy takut patah hati." Ujar Rhea sambil mengusap perut datarnya.

"Ye... Belum dicoba Lo udah pesimis gitu, coba dulu dong!" Ejek Vera.

"Nggak mau dulu ah, gue takut."

"Alaaah... Cemen lu!" Vera kembali mengejek Rhea.

Setelah cukup lama menunggu, Calvin akhirnya datang dengan penampilan yang rapi dan begitu menggoda mata para wanita. Penampilannya yang cerah dan senyumannya yang charming membuat para mahasiswi di kampus Rhea sampai tak bisa mengedipkan mata.

"Tuh! Daddy Lo tuh! Ya ampuuun... Cakep bener tuh muka, kayak begitu Lo nggak suka, beneran rabun-rabun tuh mata!" Ucap Vera sambil mencak-mencak seperti orang kesetanan, sedangkan Rhea hanya menatap sahabatnya itu dengan tatapan jengah.

"Rhea!" Panggil Calvin sambil berjalan menuju kearah istrinya. Seisi kampus sudah mengetahui status diantara mereka berdua, dan tentu saja hal itu sering sekali menjadi omongan dan gosip-gosip murahan yang disebarkan oleh para gadis-gadis yang tidak suka dengan sosok Rhea. Sebenarnya lebih tepatnya ke iri hati dan dengki sih ya, Rhea kan cantik, tapi berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, sedangkan suaminya adalah konglomerat terkenal. Seorang bisnisman yang memiliki pabrik susu dan roti.

"Daddy kok jemput aku? Emangnya kerjaannya udah selesai? Katanya sibuk banget?" Tanya Rhea pada Calvin.

"Daddy pasti sempatin jemput kamu sayang, Daddy tidak mungkin membiarkan kamu tanpa pantauan Daddy." Calvin bahkan tidak pernah malu ketika memanggil Rhea sayang didepan Vera, Rhea yang dipanggil sayang tapi Vera yang ketar-ketir.

"Tapi kan udah ada pengawal Dad."

"Yang suami kamu itu Daddy manis, bukan pengawal."

"Om punya tiket ke planet mars nggak? Kalau om punya aku beli dong sekarang, bawa aku terbang kesana om, secepatnya." Ujar Vera pada Calvin, mendengar itu Calvin pun langsung tertawa geli.

"Apaan sih Lo? Mana ada tiket ke Mars?"

"Abisnya laki Lo sih... Bikin baper mulu." Ungkap Vera. "Dari pada aku kejang-kejang karena lihat om Calvin, mendingan sekarang aku duluan aja deh om. Seharian ini udah aku jagain lho om istrinya, jangan lupa uang jajannya ya om." Sindir Vera pada Calvin.

"Mau berapa nanti sebutkan saja, nanti akan saya transfer ke rekening kamu." Tutur Calvin dengan begitu entengnya.

"Nanti aku chat Rhea deh om, bye om Calvin, bye Rhea manis..." Vera pun akhirnya pergi meninggalkan Calvin dan Rhea, dari pada jadi obat nyamuk, mending ia pergi saja.

"Sahabat kamu lucu juga." Ucap Calvin pada sang istri.

"Dia emang begitu, kadang juga nyebelin." Keluh Rhea.

"Tapi dia anak yang baik, dia begitu peduli dengan kamu."

"Hm. Dia emang sebaik itu. Selalu peduli sama aku." Rhea tampak tersenyum manis, senyuman yang selalu membuat Calvin suka sejak dulu, tidak membosankan sama sekali.

"Kita pulang sekarang yuk!" Calvin tiba-tiba saja menggandeng tangan Rhea, merangkul pinggang istrinya dengan posesif. "Hari ini anak Daddy tidak rewel kan? Sudah makan siang belum? Mau makan apa hm?" Calvin memang selalu perhatian dan semanis itu, sejak masih bersama Brianna Calvin memang selalu perhatian dan begitu baik pada Rhea. Calvin itu bukan tipe pria yang dingin atau sok cool. Calvin adalah pria yang charming, to the point, sabar dan juga penyayang.

"Dad... Dilihatin banyak orang tauk..." Keluh Rhea.

"Maaf, habisnya Daddy sudah tidak sabar mau sapa anak Daddy. Kita ke mobil sekarang yuk! Daddy mau peluk dan cium." Mendengar itu, wajah Rhea seketika langsung bersemu merah. Padahal Calvin ingin memeluk dan mencium anaknya, bukan mencium atau memeluk Rhea.

"Hm, ayo!" Rhea pun mengangguk setuju, dan mereka berdua lantas segera beranjak menuju mobil Calvin yang ada di parkiran.

Dari kejauhan ada pasang mata yang memandangi mereka berdua dengan penuh rasa dendam dan iri. Seorang wanita yang masih belum rela melepaskan mantan tunangannya untuk sang putri. Rasa sesal dan iri menguasai hatinya. Ternyata ia tak cukup jika hanya ingin memeras Rhea saja. Namun ia juga menginginkan lebih dari itu. Ia ingin berada diposisi Rhea, menjadi nyonya Widjaja, tempat dimana ia seharusnya berada.





***




TBC



Part awal beri tanggapannya. Vote n comment yang banyak yah. Besok up Cakra.

Continue Reading

You'll Also Like

2M 30.6K 46
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
895K 135K 47
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
6.1M 318K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
4.9M 183K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...