Damian

By patrucckk

299K 16.2K 1K

"maafkan aku Violetta" Tentang Damian yang begitu menyesal atas segalanya yang dia lakukan kepada istrinya. ... More

prolog 🌑
1. Rebirth🌑
2. Damian Obsession 🌑
3. Hangout🌑
4. I'm Obses with you🌑
Cast
5. Just A Little Game 🌑
6. Suprise🌑
8. Cotton Candy🌑
9. An Expression🌑
10. Big Baby🌑
11. you're mine Violetta🌑
12. Keep smile Bianca🌑
13. Bianca Mother 🌑
14. The Side🌑
15. Darrel🌑
16. I'm Crazy because of you🌑
17. First Kiss🌑
18. The True🌑
19. Suprise for you Big Brother🌑
20. Well See🌑
21. Dinner time🌑
22. The Fact🌑
23. Finally, You're Mine Violetta 🌑
24. Scared 🌑
25. a promise 🌑
26. Big Brother is the real Devil🌑
27. here's one option 🌑
28. the result🌑
29. Broken🌑
30. Friendship 🌑
31. just one step away🌑
32. The Two Devils 🌑
33. They meet Again 🌑
33. Damian vs Darrel 🌑

7. Little Bunny🌑

11.6K 531 58
By patrucckk

Gue up
Selamat membaca!!

"Kakak kenapa pulangnya lama sekali, Kakak makan apa disana? apa makanannya enak? Kakak tidurnya nyenyak kan disana?" pertanyaan itu selalu terlontar di mulut Violetta, sedangkan Kenzo hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya.

"Kakak rindu Vio kan, pas Kakak disana?" pertanyaan itu membuat Kenzo seketika menatapnya dengan begitu dalam.

"tentu saja aku merindukan Adik manis ku ini" Kenzo mencubit pipi Adiknya yang sedikit berisi itu membuat Violetta mengangguk.

"Kakak... Apa Kakak sudah memiliki pasangan saat Kakak berada disana?" seketika tangan yang berada di pipi Violetta terhenti, Kenzo menurunkan tangannya dan menatap Adiknya begitu datar, apa lagi pertanyaan barusan membuat Kenzo tidak enak.

"Tidak" satu ucapan itu mampu membuat Violetta termenung sesaat. "oh, aku pikir Kakak sudah memiliki pasangan saat berada disana" ucap Violetta membuat Kenzo menghela nafasnya pelan.

"tidurlah sekarang, besok kau akan ke kampus" ujar Kenzo, saat ini mereka berada di kamar Violetta, karena Violetta ingin bertanya tentang Kenzo selama berada di luar negeri.

"Oh, aku lupa. Baiklah selamat malam Kakak" Violetta langsung mengambil selimutnya dan bersiap untuk tidur.

Kenzo terkekeh pelan melihat tingkah mengemaskan Adiknya. "selamat malam my dear" Kenzo mengecup pelipis Adiknya begitu lembut. "selamat malam juga Kakak" ucap Violetta dan memejamkan matanya untuk tidur.

Kenzo menatap Adiknya dengan senyum kecilnya, tak lupa ia mengelus pipi sang Adik dengan begitu sayangnya, bagi Kenzo. Adiknya begitu manja sekali kepadanya dan itu tidak membuat Kenzo merasa risih sedikit pun, justru ia menyukai Adiknya yang terus menempeli dirinya seperti prangko.

Tapi itu justru berbanding terbalik saat di luar, dia akan menjadi wanita dengan kepribadian yang berbeda.

Kenzo melangkahkan kakinya menuju pintu kamar, ia sedikit melirik Violetta apakah Adiknya itu sudah tidur atau belum, saat melihat Adiknya yang sudah tertidur begitu nyenyak, ia segera membuka cno pintu dan menutup begitu hati-hati.

Kenzo menyandarkan punggung tegapnya pada pintu kamar Violetta, ia memegang jantungnya yang berdetak sangat cepat. "kenapa perasaan seperti harus muncul" gumamnya, selama ini Kenzo sudah menyimpan perasaan terhadap Adiknya, perasaan terlarang yang tidak semestinya ada.

"aku ingin menghapus perasaan ini, tapi mengapa begitu sulit sekali" Kenzo mengcekram kuat dadanya, entah sejak kapan perasaan itu muncul semakin ia menyangkal itu semua semakin begitu sulit baginya.

Perasaan itu sudah tumbuh saat Violetta berusia 10 tahun dan ia dulu masih berusia 13 tahun, sebagai seorang Kakak tentu saja ia akan melindungi Adiknya dari bahaya orang lain, dan tentu saja Violetta selalu merasa nyaman terhadap Kakaknya dan menempelinya kemana saja dan selalu bergantung kepadanya ibaratkan seperti prangko yang tidak akan pernah terpisah sama sekali.

"maafkan aku Violetta, semakin aku berusaha menghapus perasaan ini, tetapi semakin sulit bagiku untuk menghapusnya. Aku harap kau tidak membenci ku" gumamnya kemudian ia berdiri dari tempatnya dan berjalan menuju kamarnya.

🌑Damian🌑

Malam telah berganti pagi hari, Violetta sudah bersiap pergi ke kampusnya dengan gaun hitam putihnya, Violetta lebih suka memakai gaun dengan rok panjang yang senada berbanding dengan wanita luar sana yang kemana-kemana selalu memakai celana panjang.

Violetta lebih suka memakai rok panjang karena cara pakainya begitu simpel dan untuk bajunya dia lebih suka baju yang sedikit kebesaran.

Violetta berjalan memasuki lift, dan memencet tombol lantai 1,saat sudah berada di lantai 1 buru-buru Violetta menemui Kakaknya yang sedang duduk di ruang tamu.

"pagi Kak Kenzo" Violetta memeluk leher Kenzo membuat sang empu tersentak. Kenzo melirik Adiknya yang sedang tersenyum manis ke arahnya, dengan gerakan tangan, Kenzo menupuk sofa yang di sebelahnya agar duduk.

Violetta dengan patuh mendudukan bokongnya di sebelah Kenzo. "kenapa, kau mengagetkan ku tadi, hm?" tanya Kenzo mendapatkan cengiran dari Violetta.

"maaf, aku tidak sengaja. Aku hanya iseng saja" tutur Violetta membuat Kenzo menghela nafasnya pelan.

"kau, mau ke kampus kan?" tanya Kenzo dan mendapatkan anggukan kecil dari sang Adik.

"kalo gitu biar Kakak yang antar" lanjutnya kemudian dia mengambil kunci mobil yang ada di atas meja dan mengadeng tangan Adiknya keluar mansion.

Saat baru membuka pintu mereka terkejut dengan kedatangan seorang pria tegap dengan manik obsidian-nya, membuat Kenzo seketika menatapnya dingin sedangkan Violetta terdiam di tempatnya.

"untuk apa kau kesini" tanya Kenzo dengan manik yang menatap tajam manik obsidian itu, sang empu yang merasa di pertanyakan menatap manik biru laut itu namun seketika dia menatap Violetta yang sedang menundukan kepalanya.

"apa kau tuli Tuan Damian Leonel L'nades" ucapnya dengan sedikit penekanan pada nama pria tersebut.

Damian yang di panggil namanya bersuara. "aku kesini ingin mengantar Violetta ke kampusnya" ujarnya dan mendapatkan delikan dari Kenzo sedangkan Violetta segera mengangkat kepalanya dan menatap pria di depannya dengan guratan wajah bingung.

"kau ingin mengantar Adikku? ch, Jangan bermimpi, pria hina seperti mu tidak pantas untuknya diantar oleh mu" hina Kenzo membuat Damian mengepalkan tangannya kuat bersiap memukul pria di depannya, namun ia tahan karena gadisnya berada di samping pria itu jadi Damian mengurungkan niatnya.

"aku datang kesini karena perintah ibuku, dia menyuruhku untuk mengantar Violetta karena Darrel masih tahap pemulihan jadi ibu menyuruhku untuk mengantar Violetta ke kampusnya" jelasnya, emang benar apa Damian katakan. Ibunya menyuruhnya untuk menemui Violetta dan mengantar gadis itu dan tentu saja Damian tanpa berpikir dua kali langsung meng-iyakan permintaan Ibunya.

Violetta yang paham pun mengangguk mengerti ia menatap sang Kakak yang masih menatap dingin Damian.

"aku pergi dengan Damian, Kak Kenzo. Kakak lanjutkan saja pekerjaan Kakak" Kenzo segera mengalihkan perhatiannya dan melayangkan protes.

"tapi Violetta---"

"Kakak tenang saja, aku akan baik-baik saja lagi pula aku hanya pergi ke kampus" tuturnya seketika membuat Kenzo menghela nafasnya gusar.

"Baiklah, tapi hati-hati karena pria di depan mu ini sungguh manipulatif" ujarnya dengan bisikan agar Damian tidak mendengarnya.

"aku mengerti Kakak, ayo Damian kita pergi" Violetta berjalan duluan meninggat pria itu bersama Kakaknya.

"tenang Damian, jangan sampai kau melewati batas" batinnya, liat saja jika semua rencana-nya berhasil dia akan membawa jauh Violetta dan akan mengajarkan gadisnya itu tentang bagaimana cara memperlakukan suaminya dengan benar.

Damian membalikan badannya menyusul Violetta yang sudah berada dalam mobil.

🌑Damian🌑

Selama perjalanan menuju kampus Violetta tidak ada di antara mereka berdua yang mau membuka suara.

Damian melirik Violetta menggunakan ekor matanya yang sedang melihat ke arah jendela, Damian ingin memulai obrolan tapi dia teringat dengan kata-kata Violetta semalam membuat hatinya begitu sesak seketika.

Damian menghentikan mobil sport-nya di Kampus Georgele'gs dimana Violetta melanjutkan pendidikannya.

"terima kasih sudah mengantar ku" saat hendak membuka mobil tiba-tiba saja tangan kanan Violetta di tarik oleh Damian membuat Violetta menabrak dada bidang pria itu.

"pulang aku jemput" bisiknya sesekali Damian mengusap punggung kecil itu, membuat Violetta tersentak berusaha menjauhkan dirinya dari Damian, dan segera keluar dari mobil.

Damian terkekeh pelan melihat tingkah gadisnya yang salah tingkah.

"what a cute little bunny" kekehnya kemudian menjalankan mobilnya menuju kantornya.

🌑Damian🌑

Violetta terus berjalan di lorong kampusnya dengan begitu tenang seolah tidak terjadi apa-apa.

"malaikat cantik kita sudah datang"

"Violetta adalah berlian di keluarga Cessar dan juga berliannya kampus Georgele'gs"

"sungguh aku ingin sekali menjadi suaminya"

"dia begitu cantik seolah aku ingin sekali cepat-cepat ingin menikahinya"

Itulah celotehan para kaum pria yang berada di kampus karena seluruh isi kampus tau kalo Violetta itu cantik dan juga lemah-lembut jadi banyak pria dari kalangan orang kaya berbondong-bondong memperebutkan hati dari Violetta gadis yang selembut kapas itu.

Violetta abai, ia terus berjalan sampai memasuki ruangannya dimana dosen akan segera masuk, dan benar saja dosen yang akan mengajar sudah masuk dan mahasiswa dan siswi berbondong ikut masuk juga.

Selama pelajaran Violetta selalu fokus yang apa dosennya jelaskan hingga suara seseorang mengalihkan atensi isi ruangan.

"Dimana Violetta Aurora Cessar?" seluruh atensi menatap iba pada Violetta yang pasti bakal kena marah.

Violetta dengan ragu mengangkat tangannya.

"saya pak" jawabnya gugup.

"kau ikut dengan saya cepat" dosen killer itu berjalan cepat keluar dari ruangan, sehingga terpaksa Violetta berdiri dari kursinya dan ikut menyusul dosennya.

"pasti dia bakal kena marah, karena kemarin dia tidak datang" ujar Selena sahabat Violetta juga.

"sudahlah, jangan banyak bicara nanti kita dengar apa yang Violetta katakan nanti" sahut pria yang memiliki rambut merah muda namanya Jack.

Selama perjalan Violetta terus mengikuti dosen yang berada di depannya, dengan perasaan takut ia meremas rok panjangnya, pasti dia akan kena marah karena tidak datang kemarin.

Saat sudah berada di depan pintu ruangan, pak dosen tersebut langsung masuk di ikuti Violetta di belakangnya.

"bisa kau jelaskan mengapa kau tidak hadir kemarin" tanya dosennya yang sudah duduk di kursinya.

Violetta bingung harus menjawab apa, karena dosennya di depannya sangat kejam apa pun alasannya dia tidak akan terima dan berakhir hukuman.

"kau dengar apa yang aku katakan sayang, hm" ujar Hennry Immanuel jhon, membuat Violetta merinding di tempat.

Bersambung!!!

Hennry Immanuel Jhon

Jack Addres


Selena Gimpo

Gue kembali guys, gk dapat iPhone 15 gue tapi gue mau lanjut jahit lambang kelas dulu ye bye..

Continue Reading

You'll Also Like

138K 11.4K 37
Landers University, salah satu kampus ternama di California, Amerika Serikat. Tentu saja di setiap kampus memiliki beberapa mahasiswa dan mahasiswi f...
1.3M 97K 33
18+ Kayla tidak tahu, bagaimana bisa prolog yang ia baca dengan yang teman-temannya baca dari salah satu web-novel bisa berbeda. Prolog yang Kayla ba...
1.1M 41.1K 19
Cr : Pinterest "Kasihan banget nasib kamu Evelyn, kamu jahat karena semua milik kamu diambil protagonis wanita. Huft kalau aja aku jadi Evelyn, mungk...
6.6K 563 13
Namanya Libina Arabella. Cewek multitalenta kesayangan Asta High School yang kepopuleran dan eksistensinya tidak dapat diragukan lagi. Tidak melebih...