Pelangi untuk Cada

By akuvenuss

2.8K 1.8K 3.4K

"Menurut studi numerologi, nama 'Cada' mempunyai kepribadian Peduli sesama, dermawan, tidak mementingkan diri... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11

Bab 6

186 144 322
By akuvenuss

Mengandung kata-kata kasar, jangan di ikutin yaa ngomong kasar nyaa:(

Mohon bijak dalam membaca!!

Buang yang jeleknya dan ambil yang baiknya...

Selamat membacaaa...

                          
                                🍏


Matahari sudah selesai dengan tugasnya, kini hanya ada bulan dan bintang di atas langit malam yang begitu tampak cantik.

Empat remaja laki-laki tengah berkumpul di tempat yang tidak terlalu luas, namun juga tidak terlalu sempit. Kursi, meja dan beberapa benda lainnya berserakan di lantai, tidak ada satu pun dari mereka yang berinisiatif untuk membereskan kekacauan tersebut.

Dasar mageran!

Asap rokok memenuhi ruangan tersebut, belum lagi botol minuman berserakan dimana-mana.

Seorang lelaki yang masih berpakaian seragam sekolah dengan semua kancing yang terbuka, menampilkan kaos hitam polosnya, meneguk minuman yang sudah habis dua botol.

"Gila! segitu sukanya lo sama teh pucuk sampe beli enam botol!" seru lelaki dengan rambut yang begitu berantakan.

"Kalo minum sebotol kurang anjir," ujar Davin.

"Sisain lah buat kita-kita," ucap Digo.

"Eh denger ya lo semua, ini punya gue!"

"Bacot ye lo, lupa lo beli ini pake uang siapa?"

"Duit siapa?"

"Duit Arnesh lah!"

Davin melemparkan botol teh pucuk yang isinya sudah habis tepat di kepala Digo,"Tolol."

"Sakit bego." Digo yang tidak terima akhirnya melemparkan botol tersebut, alih-alih ingin membalas Davin. Sayangnya lemparannya meleset.

Pletakk

Arnesh menatap tajam ke arah Digo, "Gue salah apa bangsat!"

Pakaian yang dikenakan Arnesh tidak jauh berbeda dengan apa yang digunakan sahabatnya. Namun sedikit mencolok, bagaimana tidak, Arnesh memakai satu anting di telinga kirinya, belum lagi satu tangannya terdapat tatto bertuliskan hurup P.

"Wee selo boss, si Davin duluan!" seru Digo membela diri.

"Muka lo asem amat Nesh, napa?" tanya Aral yang melihat wajah temannya yang sangat kusut sedari tadi.

"Pelangi," jawab Arnesh. Ia menatap layar ponselnya, Pelangi hanya membalas satu pesannya. Padahalkan dia mengirimkan tujuh bubble chat.

"Apa? Lo mikirin Pelangi Nes?" tanya Davin menatap sahabat bresengseknya dengan tatapan tidak percaya.

"Dia cewe gue."

Tawa Davin pecah mendengar perkataan Arnesh, ia bahkan sampai memegang perutnya,"ha ha ha...lucu lo!"

"Davin!" tegur Aral.

"Maaf-maaf ni Nesh, kita semua tau kalo lo cuma—" belum selesai dengan ucapannya, mulut Davin di bekap oleh Digo.

"Mulut lo harus gue jejelin helm kayanya biar diem," potong Digo.

"Anjing Digo! Tangan lo bau bensin!" pekik Davin setelah Digo melepaskan tangannya.

Arnesh berdiri lalu membuang dan menginjak puntung rokok sampai apinya padam, "Lo gak tau apa-apa Davin!"

"Lo sendiri yang bilang Nesh! kenapa udah mulai ada rasa lo sama dia?" tanya Aral dengan nada ketus.

"Bukan urusan lo!" bentak Arnesh.

Digo melemparkan kacang tepat di dada Arnesh,"Urusan kita lah, lupa lo dulu pernah bilang apa?"

Davin terkekeh melihat wajah Arnesh yang sedang menahan emosi. Ia menghampiri Arnesh lalu merangkulnya, "Kalo lo lupa gue bakal ingetin," bisiknya di telinga kanan Arnesh.

"Jangan sampe lo nyakitin sodara gue!" ucap Aral dengan penuh peringatan.

"Gue udah ingetin lo dari awal, jangan main-main sama hati...lo nya keras kepala!" semprot Digo.

Aral melemparkan gantungan kunci bergambar pelangi dan mendarat di bawah kaki Arnesh. "Gue nemuin itu di perpus."

"Gue cabut duluan." Setelah mengambil gantungan kunci yang di lemparkan oleh sahabatnya, Arnesh pergi meninggalkan tempat itu. Ketiga sahabatnya tengah menatap punggung Arnesh dengan tatapan bingung.

"Gak heran sih, kalo Arnesh suka sama Pelangi," celetuk Digo.

"Cantik si anaknya," timpal Davin.

"Modal cantik doang kalo otak gak adaan buat apa!" sinis Aral.

Digo dan Davin saling menatap seolah mengatakan 'tu bocah ngapa dah' lalu mereka mengangkat kedua bahunya.

"Mau kemana lo, Ar?" tanya Davin yang melihat Aral berjalan ke arah pintu.

"Balik."

                             
🍏🍏

"Kenapa Papa panggil kita semua?" tanya Asha sembari menghampiri Bima—Papanya, lalu duduk di sebelah Bima.  Sedangkan Pelangi memutar bola matanya malas. Ia hanya berdiri di dekat pegangan tangga.

"Pelangi duduk," titah Bima.

"Gak mau!" tolak Pelangi.

"Sayang sini duduk deket bunda," ucap Mentari.

Pelangi menghampiri Mentari. "Ini mau ngomongin apa Bun?"

Belum sempat Mentari menjawab pertanyaan putrinya. Bima lebih dulu menyela.

"Saya akan menjodohkan Pelangi dengan anak dari teman saya," tutur Bima.

Mendengar apa yang Bima katakan, mata Pelangi hampir saja copot dari tempatnya.

"APAA?!" teriaknya.

"Saya akan menjodohkan kamu," ulang Bima.

"Kenapa harus Pelangi, kan masih ada Asha!" protes Pelangi.

"Asha harus fokus terhadap pendidikan," ujar Bima.

"Pelangi gak mau, Pah!" tolaknya.

Bagaimana nanti kalo di jodohkan dengan bapa-bapa? Temen Papa kan udah berumur semua, Batinnya.

Pelangi bergidik ngeri membayang
kan hal itu.

"Jangan panggil saya Papa! Satu lagi setuju atau tidak perjodohan ini akan tetap berlangsung!" Setelah mengatakan itu Bima langsung pergi ke ruang kerjanya.

Dasar ngeselinnn! Batin Pelangi berteriak.

Asha menghampiri Pelangi, berniat ingin mengusap pundaknya, namun Pelangi lebih dulu menghindar.

"Apansi lo deket-deket!"

"Sabar ya, Pelangi," ucap Asha.

"Bacot! Diem gak lo!" Pekik Pelangi.

"Pelangi jangan gitu ah, omongannya," tegur Mentari.

"Bun, ngomong dong sama Papa, kalo aku gak mau di jodohin. Kan Bunda tau aku udah punya pacar," tutur Pelangi menjelaskan.

"Ini demi kebaikan kamu," ucap Mentari.

"Aku gak mau!" teriak Pelangi, sambil menghentakkan kakinya, lalu pergi ke kamarnya.

"Bunda tenang ya, nanti Asha yang ngomong," ujar Asha.

"Iya sayang."


                                🕊

Alloooo

Lam kenall yaa kakaaa~

Selamat datangg di ceritaa

Pelangi Untuk Cadaa

Dapet cerita inii darimana?

Gimana nii part inii

Semogaa sukaa yaa

Jangan lupaa vote banyakk banyakk

Teruss komen banyakk banyakk

Biar akuu tambah semangatt

Kalo ada typo mohon di maafkan

Ajak semuaa keluarga, mantan,
pacar, temen, sodara kamu..

Buat bacaa ceritaa akuu.

Terimakasih🍓

Papaiiiii

Sampai jumpa di bab bab

Selanjutnyaaaa

   saranghaeee💗
 

 

Continue Reading

You'll Also Like

10.6M 675K 44
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6M 335K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.8M 129K 49
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
4.2M 319K 52
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...