Magi [Reader]

By LeviaMesyana

287 34 13

Ini cerita yang lanjutan dari akun @rinarina160 bagi yang mengikuti akun itu, ini akun yang baru ya~ tapi gak... More

Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7 + Curhat

Chapter 1

105 5 9
By LeviaMesyana

                                                        Warning : Typo

                                                       Cip. Shinobu Ohtaka

        Reader disini akan dinamakan Rose jika kalian gak suka silahkan gunakan [Y/N] saja

BAB 1

Reader pov

"ugh...."

Cahaya menyilaukan mataku, perlahan-lahan aku membuka kedua mataku. Kepalaku pusing dan sakit. 'Sebenarnya apa yag terjadi tadi?'.

"Ah, dia bagun, Alibaba- kun!"

"Apa dia baik-baik saja?"

"Aku akan panggilkan tabib!"

Tap tap tap Clek Blam[anggap aja pintu terbuka-tertutup :p]

Aku mendengar suara dari sampingku, kepalaku masih pusing. Pelan-pelan aku memfokuskan kedua mataku, aku melihat seorang anak perempuan berambut merah dan seorang anak laki-laki berambut biru panjang di kepang yang terlihat lebih muda dari anak perempuan tersebut.

Anak laki-laki itu membantuku ketika dia melihat aku sedang berusaha untuk bangun.

"Apa Onee- san baik-baik saja? Alibaba- kun sedang memanggil tabib" Ucap anak laki-laki berambut biru itu. Tunggu--- anak laki-laki tersebut sepertinya aku kenal-- tapi siapa? Aku lupa, kepalaku masih sakit. 'Apa amesia sementaraku separah ini kah? Sampai-sampai kepalaku sakit seperti ini' pikirku gaje. Ya, aku memang suka pelupa bahkan aku sendiri perpikir penyakit pelupaku itu adalah amesia sementara.

"Dimana aku?" tanyaku setelah sakit dikepalaku mulai mereda.

"Onee- san sekarang ada di Sindria" Jawab anak laki-laki tersebut sambil tersenyum kearahku.

"Shindria?" Ucapku, aku terkejut dan binggung. Bukanya Sindria itu nama negeri Sinbad di anime Magi ya? Kenapa anak laki-laki ini bilang bahwa aku sedang berada di Sindria? 'Apa aku terlalu lama menonton amime magi sampai-sampai terbawa mimpi begini?'. Aku menatap anak laki-laki tersebut lamat-lamat.

Loading....

10%

Anak laki-laki tersebut menatapku juga sambil tersenyum.

35%

Masih beradu tatap-tatapan.

73%

"Anu....Onee- san?"

"..."

91%

"..."

"..."

100% Complete

"ALADIN....."

"AAA......"

Aku berteriak terkejut dan anak laki-laki tersebut-a.k.a Aladin- juga ikut berteriak karena terkejut dengan teriakan ku bahkan anak perempuan yang disebelahnya pun ikut terkejut. Aku membalikkan tubuhku membelakangi mereka berdua sambil merapalkan mantra entah apa itu.

"Ini pasti mimpi,ini pasti mimpi,ini pasti mimpi....."

"Anu...Onee- san? Daijoubu*?"

Aku membalikan badanku menghadap mereka dan mencubit kedua belah pipiku sampai memerah.

"Itai..itai..itai"

"Apa yang Onee- san lakukan? Kenapa menyakiti diri sendiri?" Ucap Aladin sambil menarik tanganku yang ku gunakan untuk mencubit pipiku tadi.

'Ini bukan mimpi?!' "INI BUKAN MIMPI!!!" teriakku lagi?, Aladin dan anak perempuan-a.k.a morgiana- menutup telinga mereka karena teriakanku. Aku langsung menutup mulutku dengan kedua tanganku.

BRAK

"ALADIN!,MORGIANA! APA YANG TERJADI?" Teriak seseorang setelah membuka a.k.a membanting pintu dengan keras.

"Eh"

-----Skip-----

Disini lah aku berada,didalam sebuah ruang berhadapan dengan banyak pasang mata yang menatapku. Aku merasa risih dilihat seperti meintrogasiku, 'mamah tolong anakmu ini mah...anakmu dalam bahaya sekarang...' batinku berucap merasa miris sekali nasibku.

"Jadi, Oujo- chan siapa namamu?" Ucap salah satu dari mereka, aku melihat asal suara itu dan ternyata dia adalah Ja'far.Aku mulai bingung harus menjawab apa dari pertanyaanya itu, 'Apa aku harus memberitahu nama asliku atau nama palsu saja?'... 'Apa aku bilang lupa ingatan saja? Tapi....' aku mengingat kembali kejadian saat aku pertama kali bangun.

'Ugh...sungguh memalukan...'

"Nona...ada apa? Kenapa kau melamun?" Tanya Ja'far membuyarkan pikiranku tentang kejadian yang memalukan tadi, 'ya sudah deh, apa boleh buat'.

"Mmh...Namaku? Namaku...."

"Iya, Namamu?"

"Aku tidak ingat"

"Eh?"

"Aku tidak ingat namaku dan aku tidak tau kenapa aku bisa ada disini"

Yah, itu tidak sepenuhnya bohong sih. Aku memang tidak tau kenapa aku ada disini, di dunia anime yang seharusnya tidak ada didunia asliku. Kalo masalah lupa ingatan itu cuman kebohonganku saja karena aku ingat jelas dari aku menutup mata sampai membuka mataku.

Mereka menatapku terkejut, mereka mulai berbisik-bisik mengira-ngira apa yang terjadi padaku.

"Terus, kenapa Onee- san bilang "Ini bukan mimpi" sampai berteriak seperti tadi dan Onee- san juga menyebut namaku tadi" Tanya Aladin dengan wajah polosnya, ah...Aladin..kamu mau di tabok sepertinya... //(Thor): Jangan,wajah seimut itu mau ditabok?! Buat Rin aja biar Rin cium #ditendangreader. (Reader):Diam, jangan ikut campur.\\

"Ah...itu...ya...hahaha.."

Aku bingung harus jawab apa, 'Gawat...bagaimana ini,aku harus jawab apa?'. Tiba-tiba terlintas bola lampu yang menyala diatas kepalaku--(Plak)—aku dapat ide entah ini berhasil atau tidak, aku tau. Tapi akan ku coba.

"Aku cuman memikirkan tempat semewah ini, itu saja. Aku berpikir "Bagaimana bisa aku ada disini? Tempat yang mewah seperti ini, waaah..ini sungguh seperti mimpi...", begitu" Jawabku sambil memperagakan gerakan seperti anak kecil diberi permen dengan mata berbinar-binar.

Meraka terkejut serta bingung dan setelah itu mereka tertawa, ah sungguh memalukan. Aku hanya tertawa garing dengan wajah yang memerah karena malu. 'Sungguh, itu tadi memalukan. Aku tidak pernah seperti itu kecuali dibelikan sesuatu yang berbau anime kesukaanku'.

"Ahahaha....Baiklah, kau bisa tinggal disini sepuasmu sampai ingatanmu kembali" Ucap Sinbad sambil tertawa karena tingkahmu tadi.

"Uwah...Benarkah?"

"Iya, aku juga bertanggung jawab atas dirimu karena kau berada diwilayahku saat ditemukan Aladin dan teman-temannya tadi"

"Arigatou*"

"Kochirakoso*"

Waah, aku tak mengira akan diperbolehkan tinggal disini,aku kira aku akan dimasukkan kedalam penjara dan dihukum mati. Entah kenapa pikiranku mulai gak jelas lagi.

"Sebaiknya kau istirahat nona, Kita akan bicara lagi besok. Ja'far, antar dia kekamarnya"

"Baik, lewat sini nona"

Ja'far menuntunku(?) menuju kamarku, diperjalanan menuju kamarku aku melihat-lihat disekitarku. Menghapal-hapal jalan yang ada didalam istana ini, sepanjang perjalanan suasana di sekitar kami hening tidak ada yang memulai berbicara diantara kami sampai didepan sebuah ruang yang kuduga adalah kamarku.

"Ini kamarmu nona, silakan beristirahat. Saya permisi" Ucap Ja'far sambil membukukkan tubuhnya sedikit lalu pergi dari hadapanku tampa sepatah katapun lagi.

Yah, aku cukup lelah sih. Dihari pertamaku tiba didunia antah berantah ini cukup menguras tenagaku. 'Sebaiknya aku tidur dan masalah aku kenapa bisa da disini lain kali saja'

Aku langsung menuju ranjang yang lebar x panjangnya luar bisa bahkan bisa muat 10 orang kurasa dan tertidur nyenyak detik itu juga.

--------

*Esok Harinya*

Aku terbangun dari tidurku, tubuhku terasa segar seperti terisi kembali. Aku mulai bangkit dari kasurku dan merengangkan(?) tubuhku yang kaku.

Tok Tok Tok

Tiba-tiba ada suara ketokan dari luar pintu kamarku, 'Siapa?' aku bepikir mungkin itu pelayan yang biasa datang setiap pagi untuk menyiapkan kebutuhan tuannya sehari-hari. Seperti didalam komik-komik yangku baca dulu.

"Masuk"

Cklek

"Nona, kami akan menyiapkan air hangat dan pakaian untuk anda"

Ternyata dugaanku benar, orang yang mengetok pintu tadi adalah pelayan perempuan di istana ini. Mereka memberi salam padaku dan mereka mulai membersikan kamarku, Aku merasa bingung melakukan apa, apa aku harus membiarkan mereka membereskannya atau menjegah mereka melakukannya dan membereskannya sendiri.

Aku tidak tau dan juga ini pertama kali ada seseorang yang menyiapkan sesuatu yang setiap hari bisa ku lakukan sendiri.

"Sebaiknya tidak usah, aku bisa sendiri kok. Kalian tidak perlu repot-repot begitu"

"Tidak apa nona, ini sudah tugas kami sebagai pelayan" Jawab salah satu pelayan perempuan.

Mereka membukuk sedikit pada ku dan langsung melesat melakukan tugasnya tampa bicara lagi. Aku inggin mencegahnya tapi aku juga merasa ragu, secara jelas ini adalah tugasnya sebagai pelayan dan aku tidak mau mengambil apa yang sudah seharusnya adalah tugas mereka. Bila aku mencegah mereka bisa saja kepala pelayan mereka menghukum mereka karena melalaikan tugas.

*Beberapa menit kemudian*

Aku sudah siap dengan pakaian yang sesuai dengan dunia ini, ini memang pakaian dari dunia ini. Mereka meminjamkan pakaian untukku karena aku tidak punya pakaian selain pakaian yang ku kenakan sebelum masuk ke dunia ini.

'Bagaiman kabar mereka didunia sana ya, apa mereka mencariku atau tidak'

'ha...aku kangen kalian, papah,mamah,minna*. Apa kalian mencariku? Apa kalian kangen padaku? Aku kangen pada kalian...'

Aku merasa miris pada nasipku, aku mehela pelan memikirkan bagaimana kehidupan didunia asalku tampa ada diriku.

Aku membaringkan tubuhku di kasurku, 'sekarang nasipku disini bagaimana? Apa aku akan di usir dari sini? Setelah itu aku tinggal dimana? Aku tidak punya uang sepersenpun'

"Haa.. dari pada memikirkan itu dan mengalau. Lebih baik menikmati kehidupan yang sekarang dulu"

Aku hanya berbaring dan cuman tidur-tiduran. Lama-kelamaan aku mulai bosan karena cuman uring-uringan(?). aku bingung harus melakukan apa dan aku merasabosan sekarang.

"haa...lebih baik aku keliling saja, sesekali menghapal-hapal jalan di istana yang luas ini"

Aku bangkit dari kasurku dan melangkah keluar kamar mengelilingi istana. Saat aku asik berkeliling istana, aku melihat Aladin, Alibaba, Mogiana, dan Hakuryuu. Ah, jangan lupa seorang wanita berambut merah yang sama seperti Morgiana yang ternyata adalah Putri Ren Kougyoku.

Aku sembunyi dibalik dinding dan mendengar pembicataan mereka. 'Apa yang mereka bicarakan?' batinku--- tunggu... kalo dipikir-pikir lagi momen ini sama seperti momen di anime Magi yang sebenarnya--- 'Itu artinya...'

"Aku sudah mencari kalian bertiga atas permintaan dari Raja Sinbad" Ucap Hakuryuu.

"Aku hanya menemani dia" Tambah Kougyoku.

"Apa yang diinginkan Raja Sinbad?" Balas Alibaba sambil berdiri diikuti Aladin dan Morgiana.

"Dia menyuruh(?) untuk menemani kalian berempat, kapan saja dan belajar dari kalian. Semoga kita bisa berkerja bersama-sama" Jawab Hakuryuu.

"Kau magi, 'kan?" Tanya Hakuryuu pada Aladin sambil melangkahkan kakinya kearah Aladin.

"Terima Kasih sudah menolong kakakku Hakuei, dipadang rumput Kouga" Ucap Hakuryuu sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Aladin.

Ya, aku tau setelah ini apa yang terjadi. Tapi, aku tidak mau menganggu mereka. Jadi ku putuskan pergi dari sana. Aku tidak inggin masa depan dunia ini hancur dan tidak sesuai dengan alur cerita yang sebenarnya.

"Tunggu—apa yang dimaksud berempat yang di ucapkan oleh Hakuryuu tadi ya? Bukannya cuman bertiga ya?"

Aku hampir melupakan hal yang penting ini, apa yang dimaksudnya berempat itu termasuk aku ya?—'Ah,tidak-tidak itu tidak mungkin aku hanya seorang yang seharusnya tidak ada disini. Tidak itu tidak mungkin' batinku sambil menggelengkan(?) kepalaku menghilangkan dugaan yang tidak mungkin.

'Tapi, kalo benar...bagaimana?'—'Bodo ah, jangan pikirkan yang berat-berat dulu. Hal yang itu jadikan satu saja dengan yang hal-hal berat lainnya, sekarang yang perlu kulakukan adalah menikmati kehidupanku yang sekarang...'

"Apa yang akan ku lakukan setelah ini ya..."

.

.

.

Bersambung....

Halo semuanya apa kabar kalian? ini adalah cerita ulang yang di tulis sama akun

Akun itu sendiri adalah akun aku yang emailnya dah gak ada, dan sempat bermasalah beberapa kali makanya pindah kesini....

Untuk kalian yang sudah lumutan maaf ya baru sekarang buka lagi ceritanya, bahkan aku sendiri lupa sama ini cerita ehe wwwwww


1496 Kata

03/08/2023

Continue Reading

You'll Also Like

74.7K 3.3K 49
Almeera Azzahra Alfatunnisa Ghozali seorang dokter muda yang tiba-tiba bertemu jodohnya untuk pertama kali di klinik tempatnya bekerja. Latar belakan...
47.3K 6.4K 39
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
474K 47.2K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
163K 15.6K 38
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...