"Felix" panggil Hyunjin. Hyunjin tau Felix pasti sakit hati. Sedangkan Bangchan, Jeongin dan Lino yang melihat kedatangan Felix kini memberikan tatapan tidak suka. Mendengar suara Hyunjin yang memanggil Felix ia menghentikan ciumannya.
"Eh LU NGAPAIN KESINI HAH" Kesal Changbin.
"Bin udah bin" ucap Hyunjin. Ya bisa dibilang dari dulu Changbin, Bangchan, Lino dan Jeongin memang sudah tidak menyukai Felix namun mereka harus selalu pura-pura demi Hyunjin. Hyunjin pun berusaha berdiri untuk menghampiri Felix yang masih mematung.
"Eh Njin lu mau ngapain anjirr" Ucap Bangchan yang buru-buru menghampiri Hyunjin.
"Udah gw gak papa elah" Hyunjin bergegas menghampiri Felix dan memeluknya. Memang mereka jarang berpelukan namun bagi Felix tidak ada Pelukan yang senyaman pelukan Hyunjin. Felix langsung saja menangis saat Hyunjin memeluknya.
"Nangis aja sepuasnya gak papa" Ucap Hyunjin yang masih stay memeluk Felix. Meskipun ia selalu bertengkar dengan Felix hanya karena masalah kecil jujur Hyunjin gak suka liat Felix nangis.
Setelah merasa Felix sudah tidak menangis Hyunjin melepaskan pelukannya dan menghapus lembut air mata Felix.
"Udah gw bilang kan kalau lu nangis tu muka lu jelek kek setan" Ucap Hyunjin tersenyum.
"Bangsat" Kesal Felix yang memukul bahu Hyunjin.
"Au Sakit Fel" Ucap Hyunjin yang memegang bahu nya yang tadi dipukul Felix.
"Biarin habisnya ngapain nyamain aku sama setan lu kali setannya" Kesal Felix.
"Muka ganteng kek pangeran dibilang setan" Ucap Hyunjin.
"Kak Hyunjin jangan banyak tingkah deh kakak sakit lo istirahat aja" Ucap Jeongin.
"Hmm Njin kenapa wallpaper lu pake foto gw? " Bisik Felix dengan suara beratnya.
Deg!
Apa yang harus Hyunjin katakan. Tidak mungkin jika ia mengatakan kalau dia menyukai sahabatnya. Tak lama kemudian telpon Hyunjin berbunyi tertulis nama "Jimin sunbaenim"
"Kenapa Hyung? "
"Okh Hyunjin 4 hari lagi kamu bisa kerja di Cafe Hyung gak? "
"Hmm 4 hari lagi? Bisa kenapa? "
"Oke Hyunjin Hyung tunggu ya"
"Baik Hyung"
Hyunjin pun mematikan telponnya.
Park Jimin
28 tahun
Jimin adalah orang yang sudah membantu Hyunjin mencarikan sebuah pekerjaan.
"Siapa Njin? " Tanya Lino.
"Jimin Hyung"
"Hah ngapain? Gak biasanya nelpon biasa nelpon kalau ada kerjaan doang" Ucap Lino.
"Emang dia nyuruh gw kerja di cafe nya 4 hari lagi"
"cafe? Lu tau kan cafe tuh kayak gimana? " Tanya Felix.
"Kalau gw gak tau gak mungkin gw mau kerja"
"Lu serius? "
"Emang kapan gw gak serius? "
"Udah deh lu Lix udah mumet otak gw liat lu berdua berantem mulu" Kesal Bangchan.
.
.
.
Skip 4 hari kemudian
Sesuai janji Hyunjin pergi ke Cafe Jimin.
Style nya Hyunjin
Hyunjin langsung saja berangkat. Felix sudah pergi entah kemana. Ya tepat sekarang pukul 7 malam. Baru saja masuk Cafe itu sudah rame. Tiba-tiba seseorang menarik tangan Hyunjin. Saat diruangan yang gelap seseorang menutup mata Hyunjin dengan Kain.
"Maafin gw njin tapi gw pengen coba badan lu" Bisik seorang lelaki tepat ditelinga Hyunjin dan Hyunjin sangat tau siapa pemilik suara itu.
"J-jimin Hyung shh"
"Ya ini aku sayang" bisik Jimin tangannya terus saja menelusuri badan Hyunjin. Bahkan kini Jimin sudah melumat bibir Hyunjin. Jimin semakin lancang kini dia mencium leher Hyunjin bahkan membuat sebuah tanda. Hyunjin tak bisa berkutik karena sebenarnya tangan sab kakinya diikat.
Kini JiMin membuka celana Hyunjin lalu menghisap milik Hyunjin.
"Ahh Ji-jimin Hyyunggghhhh shhhh mmhhh" Desah Hyunjin tak karuan. Jimin semakin menjadi namun tiba-tiba seseorang menendang JiMin hingga jatuh. Siapa pelakunya? Yap Felix.
Felix ngilang karena dia pengen ngikutin Hyunjin. Felix dateng sendiri? Tentu tidak dia dateng sama Seungmin.
Kim Seungmin
20 tahun
Seungmin adalah teman dekat Felix selain Hyunjin.
Felix terus memukul Jimin sedangkan Seungmin membuka semua ikatannya dan memaikan pakaian Hyunjin.
"Minum dulu" Ucap Seungmin yang memberikan sebuah air. Jimin yang melihat itu langsung smirk. Ya minuman itu sudah ia isi obat perangsang. Tak lama kemudian badan Hyunjin terasa panas. Merasa tak kuat Hyunjin bergegas pergi ke rumah. Kkami? Iya Kkami masih ia titipkan dirumah Bangchan.
.
.
.
"Shh aahhh uhh" desah Hyunjin tak karuan di kamarnya tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dan terlihat Felix berdiri depan pintu. Hyunjin dengan cepat pergi ke kamar mandi namun dihentikan Felix.
"Gw tau lu habis minum obat perangsang makanya pergi begitu aja kan sini biar gw bantu" Ucap Felix yang menarik tangan Hyunjin dan mendudukkan Hyunjin dipinggir ranjang.
"Ma-maksud lo Lix? "
"Gw bantuin ngilangin napsu lu mau dari mana" Felix sebenarnya tau apa yang harus ia lakukan namun ia tidak ingin tergoda. Jujur dari awal memang Felix tergoda dengan desahan Hyunjin karena itu adalah pertama kalinya ia mendengar desahan Hyunjin. Bukannya menjawab Hyunjin hanya diam. Merasa tak tahan dengan cepat Felix menghisap milik Hyunjin.
"Uhh Lix mpphh biaahhrrr guwehh senndirihhh aaahhh" Desah Hyunjin tak karuan. Namun Felix masih melanjutkan nya. Tak lama kemudian cairan Hyunjin keluar dan memenuhi mulut Felix dengan cepat Felix menelan nya.
"Gantian" Ucap Felix. Terkejut? Tentu Hyunjin terkejut apa maksud Felix? gantian?.
"Maksud lo? "
"Udah cepetan anjing gw gak tahan" Dengan cepat Felix menindih Hyunjin lalu mencium bibir Hyunjin bukan hanya ciuman tapi lumatan.
Ini adalah pertama kalinya Hyunjin menyentuh bibir Felix dengan bibir nya. Manis itu yang dirasakan Hyunjin. Hyunjin pun membalas lumatan Felix bahkan kini Hyunjin membalikkan posisi mereka sehingga sekarang Hyunjin yang menindih Felix.
Tak ingin Felix kehabisan oksigen Hyunjin menghentikan lumatan nya. Hyunjin hanya menatap Felix.
"Lakuin aja cepat gw gak tahan" sesuai perintah Hyunjin melepas semua pakaian Felix dan pakaiannya. Tanpa aba-aba Hyunjin menghisap milik Felix. Itu membuat Felix mendesah sejadi-jadinya. Felix memang sudah pernah berhubungan namun entah kenapa dengan Hyunjin sangat berbeda.
Setelah puas Hyunjin memasukkan jarinya ke Hole Felix. Jelas itu membuat Felix gila.
"Aahh uhh yesshh disituuahhh enaakk Njinhhh aaahh" Desah Felix saat Hyunjin berhasil menemukan spot Felix.
"Langsunghhh ahhh ke intiihh aja ahh ahhh" Hyunjin langsung melepas jarinya dari hole Felix dan bergegas memasukkan miliknya dengan hati-hati karena Hyunjin tau ini pertama kalinya hole nya di masukkan.
"Kalau sakit cakar aja punggung gw" Ucap Hyunjin. Sempit itu yang dirasakan Hyunjin. Sedangkan Felix mulaii mengeluarkan air mata karena merasa kesakitan.
JLEB!
Milik Hyunjin berhasil masuk namun Hyunjin memilih untuk tidak menggerakkan pinggangnya.
"Gerakhh" mendengar perintah Felix, Hyunjin kemudian menggerakkan pinggangnya. Sungguh miliknya terasa terjepit. Meskipun begitu Hyunjin merasakan kenikmatan yang luar biasa.
"Fastteerrshhh pleaseee ahhhhh"
Hyunjin mempercepat gerakannya dan mengeluarkan miliknya didalam hole Felix. Mereka berdua pun tertidur lemas.
.
.
.
.
.
Hai im back
Jangan lupa vote sama comment nya diramaiin ya