NAVYA: Secreet Wife

By admla_

73.6K 5.8K 1.6K

-Don't forget follow, vote, and comment! -Don't copy my story! Jangan jadi plagiat kalau ingin mempunyai kary... More

PROLOG
NSW: Teman Lama
NSW: Permintaan Agnes
NSW: Bersama Papa
NSW: Samuel Marah
NSW: Sorry
NSW: Hilang?
NSW: Kembalinya Queen Of Darkness
NSW: Keluarga Psikopat
NSW: Tuan Samuel
NSW: Navya Cemburu?
NSW: Family Time
NSW: Teman Lama (2)
NSW: Kecurigaan Sean
NSW: Kedatangan Amberly
NSW: Klinik
NSW: Don't Leave Me
NSW: Sick
NSW: Malam yang indah
NSW: I'm Here
NSW: Apapun Untuk Keluarga
NSW: Kedatangan Cegil
NSW: Sebuah Informasi
NSW: Duo Spy
NSW: Pilihan Yang Berat
NSW: Wait For Me
NSW: Terungkap
NSW: Terasa Asing
NSW: You're Still My Princess
NSW: Peace
NSW: The Best Parents
NSW: Jangan Hina, Camila
NSW: Samuel vs Dua Ipar
NSW: Posesif Dad
NSW: I Hated That Incident
NSW: Shinning Day

NSW: Tingkah Konyol Regal

1.8K 176 45
By admla_

Holla, kalian apa kabar? Maaf baru update. Aku kira baru seminggu ngga up, ternyata hampir sebulan ya, hehehe.

Sorry guys😁

Oh ya, jangan lupa vote and komen. Janji deh, ngga akan lama update lagi. Kemarin juga banyak hal yang terjadi sama aku. Jadi terus ke tunda deh.



Regal memasuki ruangan kerjanya. Pria itu baru saja tiba di kantor setelah terjebak macet. Ketika dia baru duduk, Jordan masuk ke dalam ruangannya dengan membawakan dua map biru, "Selamat pagi, pak Regal."

"Pagi. Ada apa, Jordan?" tanya Regal.

"Anda dipanggil oleh tuan Vano sekarang," ucap Jordan dengan sopan.

Kening Regal mengerut, "Jendral? Tumben ke kantor," heran Regal. Karena biasanya Vano akan datang ke kantor sebulan sekali untuk mengecek keadaan kantor saja.

"Tuan Samuel tidak masuk hari ini, jadi tuan Vano yang mengambil alih tugasnya," jelas Jordan.

Regal mengangguk paham, "Oke. Ayo, kita temuin Jendral." Regal kembali bangkit dari duduknya.

Mereka pun keluar dari ruangan khusus Regal dan melangkah menuju ruangan khusus CEO yang berada diujung lorong lantai dua puluh. Regal melewati ruangan para sahabatnya, dapat diia lihat kalau para sahabatnya sedang sibuk bekerja.

Regal berdiri di depan ruangan CEO. Detak jantungnya berdetak kencang, entah kenapa dia takut. Pria itu melirik sekilas kearah Jordan, "Gue ngga di pecat kan, Jor?" tanya Regal.

Jordan tersenyum tipis, lalu menggelengkan kepalanya.

Regal menarik nafas panjang lalu ia hembuskan secara perlahan. Regal mengetuk pintu ruangan khusus CEO dari luar. Sedangkan didalam Vano tengah fokus dengan laptop yang ada di hadapannya, ia menatap kearah pintu ketika mendengar suara ketukan. 

"Masuk!" sahut Vano dari dalam.

Mendengar jawaban Vano dari dalam membuat Regal sebagai grogi. Pria itu membuka pintu ruangan dengan tangan yang gemeteran. Jordan yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Ekspresi Regal sangat lucu.

Regal masuk ke dalam ruangan khusus CEO. Pria itu menatap seorang pria yang sudah tidak muda lagi sedang duduk dikursi kebesaran milik Samuel.

"Anda memanggil saya, Jendral?" tanya Regal.

Vano melirik kearah sumber suara, ia berdeham pelan, "Saya langsung pada intinya saja. Hari ini kamu, Sean, Farhan, dan juga Megan saya berikan misi khusus. Kalian datang ke rumah sakit dan jenguk keadaan Agnes. Tentunya kalian juga membantu Samuel serta Navya. Apa kamu mengerti?" ucap Vano yang the point.

Regal melongo bingung. Dia masih tak paham, "Misi? Terus kerjaan kami gimana? Kami bisa di pecat sama Samuel kalau ngga kerja," kata Regal.

"Hei, Samuel memang CEO kalian, tapi kedudukan saya lebih tinggi daripada Samuel. Saya pemilik perusahaan ini, dan saya yang berhak memecat kalian atau tidak!" tegas Vano.

"Oh iya. Emang Nesa sakit apa? Kok Samuel dan Navya tidak mengabari kami semua," ujar Regal yang penasaran.

Vano menghela nafas panjang, "Kamu cek saja sendiri. Saya sedang tidak mood untuk berbicara. Segera laksanakan tugasmu!" pungkas Vano.

Regal berdiri tegak dan mengangguk cepat, "Baik. Saya pamit undur diri, Jendral!" Vano berdeham pelan.

Regal pun keluar dari ruangan khusus CEO. Pria itu tersenyum sumring, hari ini dia dan teman-temannya tidak perlu bekerja. Regal berjalan dengan raut wajah yang tersenyum senang, pria itu memasuki salah satu ruangan sahabatnya.

Pemiliki ruangan itu berdecak kesal, "Minimal ketuk pintu, anjing," cetus Megan.

"Santai dong. Gue ada kabar baik nih," ucap Regal.

Megan menaikkan sebelah alisnya, "Apaan? Awas aja ngga penting. Lo gue tendang ke sungai amazon," sinis Megan.

"HARI INI KITA NGGA PERLU KERJA HUUUU! JENDRAL KASIH KITA MISI KHUSUS!" Pekik Regal lantang sehingga terdengar ke ruangan Sean dan juga Farhan.

Kedua pria itu langsung pergi ke ruangan Megan setelah mendengar suara Regal. Pria itu tengah tersenyum senang karena tidak perlu bekerja hari ini. Sean menatap para sahabatnya dengan bingung.

"Maksud lo apa? Jendral kasih misi apa?" tanya Sean tiba-tiba.

Regal melirik kearah pintu ruangan. Di mana Sean dan Farhan berdiri didekat pintu masuk.

"Misi kita jenguk Agnes dan bantu Samuel. Gue ngga tahu pastinya gimana, tapi Jendral bilang, hari ini kita harus jalanin misi jenguk Agnes yang lagi sakit," jelas Regal.

Sean dan yang lain saling melemparkan tatapan bingung, "Agnes sakit?" ucap Megan.

Regal mengangguk pelan, "Iya."

Farhan merangkul mereka berdua, lalu tersenyum, "C'moon. Kita harus menjalankan misi, bro," kata Farhan yang disetujui oleh Regal.

"Lo pada duluan aja deh. Gue mau balik ke apartemen dulu. Ganti baju doang si," ucap Megan yang merapikan meja kerjanya.

Ketiga pria itu mengangguk setuju. Mereka juga sudah pasti akan berganti pakaian dulu. Tidak mungkin mereka menjalankan misi dengan menggunakan pakaian formal seperti ini.

Sedangkan ditempat lain, Samuel yang masih berada di rumah sakit. Pria itu tengah menyuapi putrinya makan bubur. Navya yang sedang mandi, dan Samuel tak mengizinkan istrinya banyak gerak.

Agnes menatap sang papa, "Papa udah. Nesa nda suka bubur," ucap Agnes.

Samuel tersenyum lembut, tangannya mengelus rambut putrinya dengan lembut, "Sedikit lagi ya. Nesa harus minum obat. Kamu mau sembuh 'kan?"

"Mau, tapi Nesa udah kenyang papa," lirih Agnes.

Samuel menghela nafas pasrah. Pria itu meletakkan mangkok bubur keatas nakas. Ia mengambil buah potong yang tadi dia beli di minimarket, "Kalau ngga mau makan bubur, berarti Nesa harus makan buah, ya, Nak?" ucap Samuel lembut.

Agnes mengangguk pelan, "Suapin papa," pinta Agnes dengan nada manja.

Melihat tingkah anaknya yang manja membuat Samuel terkekeh pelan. Pria itu menyuapi putrinya dengan sabar dan telaten. Beruntung Samuel sudah tahu skill mengurus anak sejak dulu.

Navya yang sudah selesai mandi sejak tadi tersenyum bangga kepada suaminya. Samuel bisa mengurus anak mereka tanpa bantuan darinya. Navya memegang perutnya yang masih rata, dia tak sabar menunggu kelahiran anak keduanya dengan Samuel.

Navya pun melangkah menghampiri suami dan anaknya. Wanita itu berdiri disebelah sang suami, "Sini biar aku aja," kata Navya.

"No! Kamu istirahat aja, Sayang. Aku bisa kok suapin Nesa," tolak Samuel lembut.

"Sam, aku daritadi kamu suruh istirahat terus loh," ujar Navya dengan mengerucutkan bibirnya kesal.

Samuel melirik kearah istrinya sekilas, "Kamu ngga boleh kecapean Navya sayang. Kamu lagi hamil, harus banyak istirahat," tutur Samuel lembut.

Navya memeluk lengan suaminya, "Suapin anak ngga bikin capek, Sam," rengek Navya.

Agnes yang menjadi penonton antara percakapan papa dan mama. Anak itu menyimak dengan mengunyah buah yang dia makan.

"Papa cama mama kenapa berantem?" ucap Agnes tiba-tiba.

Pasangan itu melirik kearah anak mereka, "Papa sama mama ngga berantem kok. Mama cuma bujuk papa buat suapin Nesa," jelas Navya lembut.

Samuel mengangguk setuju. Pria itu memberikan piring yang berisikan potongan buah.

"Aku izinin, tapi cuma suapin aja ya! Sisanya biar aku aja!" tegas Samuel.

Navya tersenyum senang, dia mengecup pipi Samuel sekilas didepan anak mereka, "Makasih, sayangku," senang Navya yang membuat sudut bibir Samuel terangkat.

Pria itu melangkah menuju sofa, lalu mendaratkan tubuhnya diatas sofa. Kening Samuel mengerut mendengar suara notifikasi dari ponselnya, ia mengambil handphone miliknya yang berada di sebelah.

Samuel melihat banyak pesan masuk dari grup chat inti Devil's Angel, "Tumben rame," gumam Samuel.

Pasalnya, setelah mereka semua bekerja sudah sangat jarang pada muncul di grup.

•••••Room Chat••••••
Sekumpulan Pria Tampan

RegalSat
HELLO GENGS
KEMBALI LAGI DENGAN REGAL DI SINI!

SeanTll
Brisik njing

RegalSat
Kok sean gitu sama aku:(

Farhannjing
Alay lo setan

RegalSat
Dih, nyamber aja lo terumbu karang

Farhannjing
Suka-suka gue lah

Bastiannjing
Apaan nih? Tumben rame

RegalSat
Baru muncul lo. Eh by the way, ikut ngga? Kita mau jenguk Nesa di rumah sakit.

Bastiannjing
LAH? NESA SAKIT? KOK NGGA ADA YANG KASIH TAHU GUE😔

Zach
Nesa sakit apa?

Bian
Kok baru bilang, Gal? Kalau tahu dia sakit gue sama Zach balik ke Indonesia

RegalSat
Kita aja baru tahu tadi

MeganGblk
Samuel diem aja anjing

Farhannjing
Tau nih. Minimal jangan rahasia-rahasiaan lah sama kita

SeanTll
Dia udah kayak istrinya, suka diem-diem aja kalo ada masalah

Bastiannjing
HAHAHAH
KETIKA SEAN SUDAH ANGKAT BICARA, ITU BERARTI SUATU HAL YANG FAKTA

RegalSat
Bukan gue yang bilang, tapi gue setuju sama Sean

MeganGblk
Udah kagak ngasih tau kita, sekarang malah ngilang orangnya

Bian
Sibuk kali. Siapa tau anaknya rewel

Farhannjing
Dia nyimak doang

MeganGblk
NIMBRUNG NJIR! MINIMAL JELASIN LAH😡

Samuel
Berisik anjing
Alay lo semua. Gue sibuk, banyak urusan kagak ada waktu buat jelasin

SeanTll
Dih bangsat, sok sibuk lo. Kalau lo sibuk kagak bakal pegang hp njing

RegalSat
100% buat Sean

Farhannjing
Minimal kasih tau kita dong. Kita kan sahabat lo, masa lo ada masalah kayak gini ngga kasih tau kita

Samuel
Bukan ngga mau kasih tau, gue kemarin panik karena Agnes sakit. Lo pasti ngerti posisi gue, Han. Kita sama-sama udah punya anak, kalau Jena yang sakit pasti lo bakal kayak gue

Farhannjing
Pasti itu. Tapi maksud kita tuh lo bilang kalau Agnes di rawat, jadi biar kita semua luangin waktu buat jenguk anak kalian

MeganGblk
Nah. Agnes ponakan kita, bro

Samuel
Oke, maaf kalau gue telat kasih tau kalian. Kalau mau dateng silakan, ke rumah sakit Narendra, ruang mawar vvip di lantai sepuluh

SeanTll

Otw sama Mila cantik

Farhannjing

Gue juga otw sama Letta, tapi jemput anak gue dulu

RegalSat


Otw bos. Tinggal jalan aja nih, mau nitip kagak? Gue mau mampir ke minimarket

Samuel
Kagak. Gue udah beli keperluan tadi pagi

RegalSat
Oke

Bastiannjing

Gue otw sama Bianca


MeganGblk

Otw juga nih


Bian

Gue sama Zach otw Indonesia. See you in Indonesia😍


Zach
Kita jenguknya telat ya. Tunggu kita semua

RegalSat
Anjir, lo berdua ke Indonesia cuma buat jenguk anaknya Samuel?

Zach
Iya. Kalian dateng masa kami ngga

Samuel
Harusnya lo berdua jangan ke Indonesia cuma buat anak gue. Kasihan lo berdua

Bian
Santai bro. Lo sahabat kami, dan Nesa keponakan kami. Masa dia sakit kita ngga jenguk, ya, ngga Zach?

Zach
Betul. Udah santai aja

Samuel
Oke, take care all

•••••••

Samuel tersenyum haru membaca pesan-pesan para sahabatnya. Mereka sangat peduli dengan kondisi anaknya, bahkan sampai Bian dan Zach datang ke Indonesia hanya untuk menjenguk anaknya.

Samuel meletakkan handphone-nya diatas meja. Dia menghampiri Navya yang baru saja berhasil menidurkan putri mereka setelah minum obat. Samuel menarik Navya ke dalam pelukannya.

Navya bingung dengan sikap suaminya, "Kenapa?" tanya Navya.

"Sahabat kita mau ke sini, sayang. Mereka mau jenguk princess. Bahkan Bian dan Zach sudah dijalan buat ke Indonesia," kata Samuel lembut.

Navya terkejut. Dia melepaskan pelukan suaminya, lalu menatap Samuel dengan tidak percaya, "Serius kamu? Kok mereka pulang ke sini cuma buat jenguk anak kita," ucap Navya.

"Aku juga ngga tau. Tapi aku senang, Nay. Ternyata banyak yang sayang sama anak kita, dan mereka juga sahabat terbaik banget. Aku bersyukur mempunyai sahabat seperti mereka," pungkas Samuel dengan bola mata yang berkaca-kaca.

Navya mengelus pipi Samuel. Ia tersenyum lembut, "Jangan nangis ihh. Masa suami aku nangis," ujar Navya.

Samuel menyentuh tangan istrinya, tatapan mereka saling bertemu, "Aku bukan nangis, Nay. Aku cuma terharu sama sikap para sahabat kita. Mereka benar-benar peduli dan solid banget," pungkas Samuel.

"Me too. Kita berdo'a ya, semoga kita semua selalu di kelilingi oleh orang-orang baik. Dan pastinya buat para sahabat kita juga." Samuel mengangguk lalu memeluk tubuh istrinya dengan erat.

••••••••••

Siang ini ruangan Agnes sangat ramai kedatangan para sahabat dari orang tuanya. Tidak hanya itu, ada Jena yang datang untuk menjenguk sahabat sekaligus adiknya. Jena yang duduk diatas brankar, ia menatap Agnes yang sejak tadi hanya berbaring di tempat tidur.

Jena melirik kearah sang mama dan papa yang tengah mengobrol, "Ma, pa," panggil Jena.

Letta dan Farhan kompak menatap anak mereka, "Iya, Sayang? Jena mau turun?" ujar Letta.

Jena menggelengkan kepalanya pelan, "Ngga, ma. Jena mau gantiin Nesa boleh? Kasihan Nesa. Pasti kesakitan karena pake infusan," kata Jena dengan menunjukkan wajah polosnya.

Mendengar hal itu orang tua Jena dan Agnea tersenyum.

"Ya ampun, anak kalian so sweet banget sih. Jadi pengen punya anak kayak Jena sama Nesa deh," celetuk Bianca, yang merasa gemas dengan kedua anak kecil itu.

Bastian yang mendengar hal itu tersedak air liurnya. Regal dan Megan berdeham, "Tolong dong peka ya, pak. Pacar anda kode minta di nikahin tuh," ucap Regal dengan menyenggol lengan sahabatnya.

"Nikah dulu Ca, baru punya anak," kata Megan kepada sepupunya.

Bianca memutarkan bola matanya malas, "Gue cuma di pacarin doang, tapi dia ngga mau nikahin gue," ucap Bianca.

"PARAH SI LO, BAS!" pekik Regal.

Para sahabatnya yang lain menggelengkan kepala mereka, "Kata gue si mending cari yang baru, Ca," timpal Farhan yang memanaskan suasana.

"Setuju. Daripada sama Babas. Ngajak pacaran doang, nikahin kagak," sindir Megan.

Bastian mendengus kesal, "Kok jadi bahas gue si? Kan tadi lagi bahas tentang Jena sama Nesa," kesal Bastian karena dibully teman-temannya.

Letta dan Navya menghampiri brankar. Kedua wanita itu tersenyum lembut, "Jena ngga bisa gantiin Nesa. Karena yang sakit bukan kamu, sayang," tutur Navya lembut.

Jena menatap wanita itu dengan raut wajah sedih, "Tapi kasihan adik Jena. Pasti Nesa kesakitan," lirih Jena. Dia sudah menganggap bahwa Nesa adalah adiknya.

Letta mengelus kepala putrinya, "Tenang aja, Jena. Adik kamu pasti kuat kok," ucap Letta.

Agnes hanya diam. Sejak tadi dia tak mengucapkan apapun. Jika sedang sakit seperti ini, maka Agnes akan banyak diam dan tidak bersikap seperti biasanya.

Anak itu melirik kearah sang mama sekilas, "Kakak Jena mau peluk Nesa ngga?" celetuk Agnes yang secara tiba-tiba meminta Jena untuk memeluknya.

Jena yang mendengar hal itu langsung mengangguk cepat. Jena pun berpindah tempat menjadi disebelah Agnes, anak itu membawa Agnes ke dalam pelukannya.

Para orang dewasa yang berada didalam ruangan itu pun tersenyum. Hati mereka menghangat melihat kedekatan dua anak kecil yang saling menyayangi satu sama lain.

Mila yang sejak tadi menyimak pun tersenyum. Sean berada disebelah kekasihnya, dia merangkul pundak Mila sejak tadi. Sean melirik sekilas kearah kekasihnya, "Mereka lucu ya, Mil," bisik Sean.

Mila mengangguk setuju, "Iya. Pengen aku bawa pulang rasanya," balas Mila dengan berbisik.

"Soon, anak kita bakal lebih lucu dari mereka," kata Sean santai.

Mendengar hal itu Mila terdiam. Mila melirik kearah kekasihnya yang tengah tersenyum melihat tingkah dua anak kecil yang menghibur mereka semua.

Perkataan Sean tadi terus mengiang-ngiang di otak Mila sekarang. Secara tidak langsung, Sean mengatakan ingin mempunyai anak bersamanya. Mila tersenyum malu.

•••••••••

See you next part!

Continue Reading

You'll Also Like

373K 26.3K 65
Berawal dari sebuah permainan, Davanka Daneswara dan Violetta harus menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, padahal keduanya sama-sama sudah memi...
1.1K 281 7
[ACTION - ROMANCE] [FRIENDSHIP - LOVE] Arunika sebatang kara, hanya ditemani dua Adik laki-lakinya. Dan dua teman yang hanya dianggap sebagai rekan b...
61.7K 4.9K 10
Sebuah kisah anak remaja yang terjebak dalam permainan orang dewasa. Ketakutan, penderitaan, dan kekacauan kian datang. Kisah ini dimulai ketika Del...
GABY By silpi

Teen Fiction

250K 21.7K 30
Ini kisah tentang Gaby, anak bungsu dari seorang mantan DJ terkenal. DJ AR. Gadis berusia 18 tahun yang harus mengalami sebuah tragedi menyakitkan da...