Damian

By patrucckk

299K 16.2K 1K

"maafkan aku Violetta" Tentang Damian yang begitu menyesal atas segalanya yang dia lakukan kepada istrinya. ... More

prolog πŸŒ‘
1. RebirthπŸŒ‘
3. HangoutπŸŒ‘
4. I'm Obses with youπŸŒ‘
Cast
5. Just A Little Game πŸŒ‘
6. SupriseπŸŒ‘
7. Little BunnyπŸŒ‘
8. Cotton CandyπŸŒ‘
9. An ExpressionπŸŒ‘
10. Big BabyπŸŒ‘
11. you're mine ViolettaπŸŒ‘
12. Keep smile BiancaπŸŒ‘
13. Bianca Mother πŸŒ‘
14. The SideπŸŒ‘
15. DarrelπŸŒ‘
16. I'm Crazy because of youπŸŒ‘
17. First KissπŸŒ‘
18. The TrueπŸŒ‘
19. Suprise for you Big BrotherπŸŒ‘
20. Well SeeπŸŒ‘
21. Dinner timeπŸŒ‘
22. The FactπŸŒ‘
23. Finally, You're Mine Violetta πŸŒ‘
24. Scared πŸŒ‘
25. a promise πŸŒ‘
26. Big Brother is the real DevilπŸŒ‘
27. here's one option πŸŒ‘
28. the resultπŸŒ‘
29. BrokenπŸŒ‘
30. Friendship πŸŒ‘
31. just one step awayπŸŒ‘
32. The Two Devils πŸŒ‘
33. They meet Again πŸŒ‘
33. Damian vs Darrel πŸŒ‘

2. Damian Obsession πŸŒ‘

22.2K 1K 68
By patrucckk

Gue up
Selamat membaca!!!!

"mengapa bisa begini, apa yang terjadi?" gumam Damian mengeratkan pegangannya pada kedua sisi wastafel. Ya, Damian sedang berada di toilet pria sekarang, setelah meminta izin kepada keluarganya.

"dan mengapa keluarga Noella ada di sini? Dan apa barusan? Aku harus bertunangan dengan Bianca?" Damian mengcengkram rambutnya guna melampiaskan amarah dan emosinya, padahal di kehidupan sebelumnya keluarga Noella tidak di undang dalam acara pertunangannya dengan Violetta, tapi mengapa sekarang keluarga Noella ada disini bahkan ia harus terikat dengan wanita ular itu.

Damian sama sekali tidak mengontrol dirinya sekarang, apa lagi melihat Violetta-nya di sentuh oleh pria lain membuat dirinya terbakar api cemburu, sejak dari dulu. Di kehidupan pertamanya Violettanya hanya milik seorang Damian dan tak akan ia lepaskan atau ia berikan kepada orang lain walau itu Adiknya sendiri.

"Argghh, bajingan" Damian memukul cermin wastafel itu hingga pecah tanpa memedulikan tangannya yang mengeluarkan darah segar, Damian  menatap cermin di depannya dengan pandangan lurus bahkan darah yang menetes mengenai lantai tak ia pedulikan, yang di pikirannya hanya nama Violetta saja.

"aku tidak peduli kalo kau sudah bertunangan atau tidak. Aku akan merebut mu dan mengikat mu dengan benih cinta ku" seringai Damian dengan pandangan obsesinya, membayangkan Violetta-nya berada dalam kukungannya dengah suara mendesahnya yang dimana membuat sisi gelap Damian bangkit.

"aku tidak sabar untuk mendapatkan mu baby" ujarnya kemudian melangkahkan kakinya keluar dari toilet.

Damian mengedarkan pandangannya yang dimana terdapat keluarga dan yang lain sedang berbincang, hingga siluet tubuh perempuan yang ia kenal sedang berlari memasuki toilet wanita.

Senyum miring terpampang jelas di wajah Damian, dan melangkahkan kakinya menuju toilet wanita. Damian membuka sedikit pintu dan mengintipnya melalui celah dan dapat dia lihat, gadisnya sedang mencuci tangannya.

Damian mengigit bibir bawahnya melihat wajah Violetta yang begitu cantik. Ya, Violetta gadis itu sedang mencuci tangannya sehabis makan malam.

Damian perlahan memasuki toilet wanita tanpa menimbulkan suara sama sekali dan berdiri di belakang Violetta. Violetta yang belum sadar sama sekali hanya melanjutkan kegiatannya.

Damian tersenyum tipis melihat tubuh mungil Violetta yang cuman sebatas dadanya melalui pantulan cermin.

Damian merentakan tangannya dan memeluk perut Violetta dari belakang dan berbisik.

"aku merindukan mu" bisik Damian.

Violetta yang menyadari sebuah lengan kekar berada di perutnya segera membalikan badannya dan melihat orang yang telah berani memeluknya.

Seketika mata Violetta membulat sempurna melihat manik obsidian yang sedang menatapnya juga.

"ada apa? Kenapa wajah mu seperti itu, hm?" tanya Damian mengeratkan pelukannya pada pinggang Violetta sehingga tubuh mereka bersentuhan.

"A-apa ya-yang kau lakukan?" tanya Violetta yang sudah panik sesekali ia mendorong dada Damian pelan, membuat jarak diantara mereka, namun nihil Damian tetap menariknya mendekat membuat Violetta sedikit sesak.

Damian menatap  wajah Violetta yang sama sekali tidak bisa tenang membuat Damian berdecak pelan, Damian menarik tengkuk Violetta agar menatapnya.

"kenapa gak bisa diam, hm?" tanya Damian membuat Violetta diam seribu bahasa apa lagi suara bass-nya membuat semburan merah memenuhi wajah Violetta. Damian terkekeh melihat wajah Violetta yang sudah memerah seperti tomat membuat Damian merasa gemas dan ingin mengurung gadis ini hanya untuk dirinya.

"malu" cicit Violetta seperti bisikan namun Damian dapat mendengarnya.

Damian tertawa pelan yang dimana membuat Violetta tertegun dengan wajah Damian yang sedang tertawa seperti tidak memiliki beban apa pun.

Violetta mengigit bibir bawahnya merasakan sesak di dalam dada-nya mengingat perjuangannya dulu dalam mendapatkan hati Damian agar pria yang di depannya ini mau menerimanya, namun justru hinaan dan makian yang ia dapat dari pria yang ia cintai.

Mengingat itu semua entah kenapa Violetta ingin sekali menangis, menumpahkan segala kesedihannya, jika kalian bertanya apa Violetta masih memiliki perasaan terhadap Damian? Tentu saya Ya. Violetta masih memeliki perasaan terhadap pria di depannya, se-berusaha apa pun Violetta lakukan untuk melupakan Damian, namun tetap saja pikiran dan hatinya selalu tertuju ke Damian.

Violetta menggelengkan kepalanya berusaha menghapus pikiran itu "tidak Violetta, kau harus melupakannya... Kau tidak boleh menjadi wanita murahan karena cuman karena seorang pria. Ingat dia tunangan sahabat mu, Bianca" batin Violetta.

Damian menghentikan tawanya dan melihat wajah cantik Violetta namun seketika wajahnya terkejut melihat gadisnya sedang menangis, buru-buru Damian segera menenangkannya.

"hei... Kenapa menangis!? Apa aku melakukan sesuatu?" tanya Damian panik, jari jempolnya ia gunakan untuk menghapus air mata Violetta.

"hei... Katakan kepada ku, kenapa diam saja" sungguh Damian tidak ingin membuat gadisnya sedih.

"apa kau----"

"Violetta, apa kamu ada di dalam? Kenapa lama sekali?" tanya Darrel mengetok pintu toilet.

Damian mengeram marah mendengar suara adiknya "sial" Damian mengumpat dan merutuki Darrel yang berani menganggu-nya dan juga Violetta.

Buru-buru Violetta membersihkan air matanya dan kembali berteriak "ya, aku ada di dalam, tunggu sebentar!" Damian meringis pelan saat mendengar suara teriakan Violetta yang cukup keras membuat telinganya berdenyut.

Violetta menatap datar Damian dan mendorongnya cukup keras agar pelukan mereka terlepas dan berlalu dari sana membuka pintu toilet wanita.

"kamu kenapa lama sekali? Apa terjadi sesuatu hm?" tanya Darrel khawatir sambil memegang kedua tangan Violetta dan itu justru di lihat langsung oleh Damian yang sedang bersembunyi di bilik toilet.

Damian mengepalkan kedua tangannya melihat begitu lancangnya adiknya Darrel menyentuh miliknya. "tangan itu, telah menyentuh milikku" gumamnya.

"aku baik-baik saja. Ayo kita temui keluarga kita" ajak Violetta merangkul tangan Darrel.

"baiklah, ayo kita temui keluarga kita" tungkasnya setelah itu mereka berdua jalan bersamaan menemui keluarga mereka.

Damian keluar dari salah satu bilik toilet setelah kepergian mereka dan menatap lurus kedua sepasang kekasih yang sedang tertawa lepas, apa lagi tangan Darrel yang mengusap rambut Violetta membuat Damian terbakar api cemburu.

"kali ini kau bisa bersenang-senang.... Tapi kedepannya aku tidak akan melepaskan mu" setelah itu Damian melangkahkan kakinya menemui keluarganya juga.

🌑Damian🌑

"baiklah, kalo gitu kami pulang dulu ya" ucap Laurent lalu berpelukan dengan Amanda dan ibu Bianca.

"ayo.. Sana pamitan sama tunangan dulu" kali ini Davi yang sedang menggoda putrinya membuat Violetta memalingkan wajahnya ke arah lain, membuat seluruh keluarga tertawa kecuali Damian yang terus menatap Violetta denga intens.

"hahaha... Kalo gitu kami pulang dulu ya, nak Darrel jangan lupa berkunjung ke kediaman kami ya" ujar Laurent yang di balas anggukan oleh sang empu tak lupa senyum manis di wajah pemuda itu.

"tentu saja ibu... Apa lagi aku  gak sabar buat ketemu sama calis besok" ujar Darrel menggoda, membuat Violetta menunduk malu berbeda dengan mereka yang mengernyitkan dahi mereka.

"calis?" beo Amanda.

"iya calis... Calon istri" sedangkan mereka mengangguk mengerti atas ucapan Darrel barusan.

"anak ini, ada-ada aja" heran Amanda.

"kalo gitu kami duluan ya.... Sampai ketemu besok" ajak Davi sambil mengandeng dua wanita berbeda usia itu.

"ohh iya, besok Damian bakal datang juga kan?" ujar Chloe ibu Bianca, seketika pandangan Bianca tertujuh pada Damian dengan berbinar.

Damian menatap datar Bianca yang sedang tersenyum ke arahnya lalu beralih ke ibu Bianca.

"ya, aku akan datang" jawab Damian namun tidak dengan hatinya yang selalu memaki-maki Bianca.

Bianca melompat kesenangan "yeayy!! Besok Damian bakal berkunjung" ujarnya Bahagia membuat  keluarga L'nades dan Noella terkekeh.

"kayaknya calon kakak ipar bakal sangat manja deh sama kakak" goda Darrel sambil menyikut pinggang Damian membuat sang empu memutar bola matanya malas.

"kamu tenang saja sayang Damian bakal datang kok, kalo bocah ini tidak datang.... Telpon bunda, biar bunda hajar dia habis-habisan" ujar Amanda melirik putranya, membuat Damian menghela nafas gusar.

"kenapa harus jadi seperti ini" gumam Damian memijit pelipisnya yang sedikit pusing.

🌑Damian🌑

Violetta menatap dirinya di pantulan cermin kamar mandi. Selepas acara barusan buru-buru Violetta memasuki kamarnya dan menuju kamar mandi.

Sekelebat ingat muncul saat Damian barusan memeluknya dari belakang dan mengucapkan kata 'rindu', entah kenapa hatinya berbunga-bunga mengingat kejadian barusan.

Seolah tersadar akan ia ingat buru-buru Violetta membasuh wajahnya menggunakan air keran.

"tidak Violetta... Jangan pernah kau berpikir seperti itu. Mungkin saja Damian segaja memeluk mu dan mungkin saja ucapan barusan hanyalah omong kosong belaka, jangan pernah menjadi wanita murahan Violetta... Ayo sadar" ujarnya menepuk pipinya menyadarkan dirinya sendiri.

"sekeras apa pun aku melupakanmu, entah kenapa begitu sulit sekali" genangan air berkumpul di kelopak mata Violetta bersiap untuk jatuh, namun tetap saja semakin ia tahan air matanya malah semakin banyak hingga berjatuhan membasahi pipinya.

"mengapa kau melalukan ini kepada ku Damian, tolong! aku ingin melupakanmu.. Jadi kumohon pergi lah dari kehidupan ku" ujarnya hingga badanya merosot ke lantai.

Tanpa ia sadar sebuah perekam suara yang berada di bawa wastafel, merekam apa yang di ucapkan Violetta barusan.

Pria itu terkekeh pelan mendengar ucapan gadisnya barusan, menjauh darinya? Bermimpi lah karena dia akan mengikat Violetta ke dalam sangkar emasnya dan memberikan kenikmatan yang tak akan ia lupakan.

Pria itu memutar kursinya sehingga berhadapan dengan jendela besar dengan pemandangan bulan yang begitu indah

"jangan pernah berpikir seperti itu sayang. Karena Damian mu ini akan membawa malaikatnya ke dalam sangkar emasnya" Ya, pria itu adalah Damian.

Dia menyuruh beberapa bawahannya untuk  menyelinap masuk ke kediaman Cessar, ada yang menjadi pelayan, koki, bahkan tukang potong rumput. Tak segan-segan Damian memerintahkan mereka untuk memasang kamera ukuran mini di setiap kamar gadisnya, Gila memang tapi itulah Damian dengan obsesi gilanya.

Bersambung!!

Please jangan teror aku lagi HUAAAA...

Continue Reading

You'll Also Like

138K 11.4K 37
Landers University, salah satu kampus ternama di California, Amerika Serikat. Tentu saja di setiap kampus memiliki beberapa mahasiswa dan mahasiswi f...
35.8K 210 21
π˜Ύπ™€π™π™„π™π˜Ό π™ˆπ™€π™‰π™‚π˜Όπ™‰π˜Ώπ™π™‰π™‚ π™π™‰π™Žπ™π™ 18+, π˜Ώπ˜Όπ™‰ 21+, π˜½π™Šπ˜Ύπ™„π™‡ π˜Ώπ™„ π™‡π˜Όπ™π˜Όπ™‰π™‚ π™ˆπ˜Όπ™ˆπ™‹π™„π™!!! πŸ”žπŸ”žπŸ”ž menceritakan seorang pria bernama A...
6.2K 238 27
"Let's dancing in the dark lady... even if you want to run, there's no turning back" Crystal Xevana Leonard anak ke 4 putri tunggal dari pasangan Bil...
40K 1.9K 20
Ashalina Marcella Agatha seorang gadis cantik berusia 19 tahun, berdarah Indonesia-Australia yang tinggal di Prancis karena harus menempuh pendidikan...