Aku, Kamu, dan Bandung (zeede...

By rzndxrzl

61.8K 6.1K 291

Ini tentang aku, dirinya, dan rasa cinta kita yang bersemi di Kota Bandung. "Gua sayang sama lu. Kita lewati... More

⚠️⚠️
Para Pelakon
Prolog
Telat
Siapa Dia?
Penasaran
Perkara Dasi
Namanya Razel
Taman Belakang Sekolah
Salah Paham
Nomor Siapa?
Dia
Jevara
Diajak
Kantin
Christy
Murid Baru
Cemburu?
Pulang Bareng
Rencana Pdkt
Museum
Museum (II)
Khawatir
Rumah Razel
31
Jadian?
Pacar
Ruang Musik
Dijemput
Kamar
Dapur
Kangen
Razel Birthday
Siapa?
Ketahuan
Bukan update
Sunyi
Bujuk
Aman
Menunggu
Jealous
D-Day
Muak
Ada Aku
Takayesha Amara
Pisah

Pundung

661 86 2
By rzndxrzl

Satu minggu sudah aku tidak bertemu dengan Razel, aku sudah sangat merindukannya.

"Azel lagi apa ya?" Gumamku.

Aku membuka ponselku untuk mencari hiburan agar tidak bosan.

"Cil" Ucap Jevara seraya membuka pintu kamarku.

"Apa?" Balasku pada Jevara.

"Mau bakso ga?" Tanya Jevara padaku.

"Boleh" Balasku.

"Bakso apa mie ayam?" Jevara kembali bertanya.

"Bakso aja deh, tapi yang kecil aja" Balasku.

"Ya udah hayu beli" Balas Jevara.

"Lah kirain mau sendiri, ya udah bentar" Ucapku.

Aku langsung mengambil dompetku yang berada di atas nakas milikku.

Setelah itu aku dan Jevara langsung berjalan menuju ke bawah.

"Bun, aku mau keluar dulu ya sama kak jepa" Ucapku pada Bunda.

"Mau kemana kak?" Balas Bunda padaku.

"Mau beli bakso Bun, Bunda mau bakso atau mie ayam?" Tanyaku pada Bunda.

"Bakso aja kak, adek juga beliin ya kak" Balas Bunda.

"Oke Bundaa" Balasku.

Aku pun langsung menyusul Jevara yang sudah berada di luar rumah. Setelah itu aku menaiki motor Jevara yang sudah ia hidupkan.

Kami pun berangkat untuk mencari penjual bakso yang terdekat dari rumah.

Setelah sampai di depan kios yang menjual bakso aku dan Jevara langsung turun dari motor.

"Mau makan di sini atau di rumah dek?" Tanya Jevara padaku.

"Bawa pulang aja" Ucapku pada Jevara.

Jevara menganggukkan kepalanya dan langsung memesan bakso. Aku duduk sambil menunggu Jevara.

"Emang lo belum komunikasi sama Razel lagi?" Tanya Jevara padaku.

"Belum kak" Balasku.

"Ohh" Balas Jevara sambil menganggukkan kepalanya.

"Iya, kangen gue" Balasku.

"Sabar aja" Balas Jevara.

"Ya sabar gue mah" Balasku.

"Nanti bakso gue yang bayar" Ucap Jevara.

"Tumben lu" Balasku.

"Tumben-tumben, biar lo ga galau terus" Balas Jevara.

"Iye dah kak, makasih ya" Balasku pada Jevara.

Jevara menganggukkan kepalanya dan pesanan kami pun datang.

"Berapa mas?" Tanya Jevara.

"Empat puluh ribu" Balas mas-mas penjual bakso pada Jevara.

Jevara langsung mengeluarkan uang dari dompetnya dan menerima bakso yang sudah ia pesan.

"Makasih mas" Ucap Jevara.

Aku dan Jevara langsung berjalan menuju motornya dan kami pun kembali pulang ke rumah.

Setelah sampai di rumah aku langsung berjalan masuk ke dalam rumah.

"Bunda, aku udah pulang" Ucapku pada Bunda.

Sementara Jevara berjalan ke meja makan untuk menaruh bakso yang sudah dibeli.

"Panggil adek gih" Balas Bunda.

Aku menganggukkan kepalaku dan berjalan menuju ke kamar Christy.

"Dek, cepet turun, ada bakso" Ucapku dari luar kamar Christy.

Christy pun langsung keluar dari kamarnya.

"Kamu beli tadi Zoy?" Tanya Christy padaku.

"Iyaa, tadi beli sama kak jepa" Balasku.

Kami berdua berjalan menuju ke bawah untuk makan bersama.

Saat ini kami sudah berada di depan meja makan.

"Semalem Mami pulang jam berapa Bun?" Tanyaku pada Bunda saat sedang memakan bakso.

"Jam setengah satu malam kak" Balas Bunda.

"Ohh, tumben malem banget" Balasku.

"Iya kak, lagi lembur kata Mami banyak kerjaannya" Balas Bunda.

Aku menganggukkan kepala dan melanjutkan kegiatan makan.

"Kak, masuk ke sekolah lagi kapan?" Tanya Christy padaku.

"Sebulan lagi dek, bentar lagi. Sabar" Balasku.

"Oh ya lo udah mau lulus ya kak" Ucapku pada Jevara.

Ia menganggukkan kepalanya sambil mengunyah bakso terakhir yang ada di mangkuknya.

"Keren amat" Ucapku.

"Keren dong" Balas Jevara setalah itu ia meminum segelas air putih.

"Ini kalian udah kan, kuahnya ga mau dihabisin?" Tanya bunda yang hendak membereskan mangkuk.

"Udah Bun" Balasku dan Jevara.

"Adek juga udahh Bun" Ucap Christy.

Bunda menganggukkan kepala dan langsung membereskan mangkuk serta membawanya ke wastafel.

Aku berjalan menuju ke ruang tengah untuk bersantai. Aku membuka ponselku dan membuka aplikasi Twitter.

"Razel? Sama siapa?" Gumamku saat melihat postingan Twitter Razel.

"Belum ngabarin kirain belum bisa pegang hp ternyata lagi sama orang lain" Batinku.

Tak berselang lama, pesan dari Razel masuk ke ponselku.

Aku langsung membalas pesan tersebut.

"Mau ke kamar ga dek?" Tanya Jevara padaku.

"Oh ya boleh" Balasku.

Kami berdua pun langsung berjalan menuju kamarku.

Aku menaruh ponselku di atas nakas kemudian duduk dan menyandarkan tubuhku pada headboard kasur.

"Kak" Panggilku pada Jevara.

"Kenapa?" Balas Jevara.

"Kalo misalkan Mami gue selingkuh gimana ya" Balasku seraya menatap Jevara.

"Maksud lo? Tante tara secinta itu sama Bunda lo dek, jadi ga mungkin" Balas Jevara.

"Ga ada yang ga mungkin di dunia ini" Balasku.

"Iya sih, emang lo tau dari mana kalo Mami lo selingkuh??" Balas Jevara.

"Ya ga tau sih gue, tapi semoga aja ngga" Balasku.

"Kalo selingkuh beneran gue gorok Mami lo biar kata dia tante gue, gue ga suka sama orang yang selingkuh" Balas Jevara.

"Sejak kapan ada orang yang suka sama orang tukan selingkuh? Ga waras kayaknya kalo ada mah" Balasku.

"Lcd nya udah kena itu mah kalo emang ada" Balas Jevara.

"Lu jangan ninggalin gue ya kak" Ucapku pada Jevara.

"Ga lah, masa gue ninggalin opet gue" Balas Jevara.

"Sialan lu" Balasku.

Aku menyandarkan kepalaku pada bahu Jevara.

"Alah ntar lo yang ninggalin gue lagi dek" Ucap Jevara.

"Ngga" Balasku.

"Rill kah dek?" Balas Jevara.

"Rill mas bro" Balasku.

Jevara hanya terkekeh kecil mendengar itu.

"Bocil joyy" Ucap Jevara padaku.

"Gue udah gede" Balasku.

"Halah, sama Bunda aja lo masih manja" Balas Jevara.

"Ssg lah, suka-suka gue" Balasku.

"Nah ya udah berarti lo bocil" Balas Jevara.

"Bocilnya Bunda" Balasku.

"Betul, emang rill bocil" Balas Jevara.

Jevara mengelus rambutku dan kami melanjutkan obrolan kami sebelum sama-sama tertidur.

ㅤㅤㅤ─────────────────

Author POV

"Ini kid pundung sama gua apa gimana ya" Gumam Razel karena Razeendra tak kunjung membalas pesannya.

Razel keluar dari kamarnya untuk menemui Mamanya.

"Ma" Panggil Razel pada Mamanya, Cindy.

"Kenapa Azel?" Balas Cindy pada Razel.

"Cara bujuk orang biar ga marah gimana ma?" Tanya Razel pada Mamanya.

"Banyak caranya, kamu temuin juga bisa" Balas Cindy.

"Ohh gitu" Balas Razel sambil menganggukkan kepalanya.

"Iya, kenapa? Razeendra lagi marah sama kamu" Tanya Cindy pada Razel.

"Iya kayaknya ma" Balas Razel.

"Kenapa? Kok bisa?" Balas Cindy.

"Iya, tadi Azel post foto sama temen di twitter yang tadi siang main sama Azel" Balas Razel.

Flashback on

Razel saat ini sedang berada di luar rumah bersama teman barunya, Asha.

Kebetulan mereka tak sengaja bertemu di mall, saat berada di sebuah tempat makan.

"Razel temannya Olla ya?" Tanya seseorang pada Razel.

Razel langsung menolehkan kepalanya pada sumber suara itu.

"Iya, Asha ya?" Balas Razel.

Asha menganggukkan kepalanya kemudian duduk di samping Razel.

"Ini aku duduk di sini gapapa kan?" Ucap Asha pada Razel.

"Gapapa" Balas Razel.

"Sendiri aja?" Tanya Asha.

"Iya sendiri, lu sendiri juga?" Balas Razel.

"Iya sendiri" Balas Asha.

Razel menganggukkan kepalanya.

"Udah berapa lama temenan sama Olla?" Tanya Asha pada Razel.

"Udah lumayan lama" Balas Razel.

Mereka pun mengobrol berdua lumayan cukup lama hingga pada akhirnya berfoto berdua.

"Thank you ya Zel, see you" Ucap Asha.

"See you" Balas Razel.

Flashback off.

"Kamu seharusnya izin mau pergi tadi ke Razeendra" Ucap Cindy pada Razel.

"Aku ga sengaja itu ketemunya maa" Balas Razel.

"Mau sengaja atau ngga tapi komunikasi dalam suatu hubungan itu penting Azel, kamu juga bisa belajar buat lebih menghargai pasangan kamu" Balas Cindy.

"Bener juga ma, oke deh besok Azel ajak ketemu Zeendra" Ucap Razel pada Mamanya.

Mamanya hanya menganggukkan kepala kemudian Razel kembali ke kamarnya.

"Berarti gua salah juga ya tadi?" Gumam Razel.

pake nanya

Razel langsung mengambil ponselnya kembali untuk mengirimkan pesan pada Razeendra.

────────────────────

Jangan lupa vote ya readers, saya update lagi habis ini

─Az

Continue Reading

You'll Also Like

7M 295K 59
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 79.1K 36
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
10.6M 675K 43
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
497K 53.7K 23
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...