Thinking of Her

By ZeeBknSusu

6.2K 667 84

"Aku pengen jadi orang yang pertama dan terakhir yang kamu pikirkan" Zee "Haha...kamu lucu deh bercandanya!"... More

Slechte Voorzitter Van de Studentenraad
Het Verleden Dat Terugkomt
Word verliefd of hart?
Er kehrt zurück!
Is het liefde of probeer je gewoon met mij te spelen?

Ben Ik Verliefd?

772 108 12
By ZeeBknSusu

"You can't say you hate me, then call me when you're hurt. Baby, you know that's not how this works"


Author POV

Chika yang ditahan oleh Zee pun menghentikan langkahnya. Chika kini berdiri berhadap hadapan dengan Zee. 

"Kak Chika" panggil Zee lagi

Chika menyilangkan kedua tangannya, "Paan"

"Ehh g-gue..ekhemm. Gue minta maaf ya kalau tadi Lulu agak gak sopan gitu"

Chika menatap kearah Zee tak paham, 

"Kan yang ngeledek gue itu Lulu. Kenapa jadi lo yang minta maaf ya?"

Zee hanya terdiam tak membalas ucapan Chika, "Lah iya, kenapa jadi gue yang minta maaf" batin Zee. Chika pun kesal karena pertanyaannya tidak di jawab dengan Zee.

"Gue buang buang waktu doang kalau ngomong sama orang yang punya telinga tapi gak di pake dengan bener!" ucap Chika kesal.

"Ehh m-maaf kak, gue-" Tanpa mendengar Zee untuk melanjutkan perkataannya, Chika berjalan melewati Zee. Ia seolah tak peduli akan hal yang diucapkan oleh Zee.

"Kak Chika" panggil Zee lagi, Chika yang mendengar itu membuang nafasnya kasar.

"Apasih!" balas Chika tanpa menoleh.

"Kenapa harus kasar banget sih kak! Gak bisa yah, kalau ngomong tuh santai aja?" tanya Zee 

Chika menoleh kearah Zee, "Mau gue kasar atau gak, bukan urusan lo! Paham lo?!" ucap Chika dengan suara yang kecil namun terdengar intimidasi.

Zee menggeleng gelengkan kepalanya pelan, kemudian ia berlari kecil menuju kantin kembali. Meninggalkan kakak kelasnya itu sendiri di koridor sekolah.

"Lah marah dia?" gumam Chika setelah melihat Zee pergi dengan ekspresi wajah yang tidak menyenangkan.

Skip

Bel sekolah berbunyi, para siswa dan siswi dengan tergesa merapikan barang barang mereka, memasukkannya kedalam tas mereka masing masing. Eli dan Lulu yang baru saja keluar dari kelas mereka melihat Zee dengan lemas berjalan menyusuri koridor sekolah. Mereka pun memilih untuk menghampiri Zee.

"Woi! Lo napa?" tegur Lulu

"Iya, lemes banget kelihatannya" ucap Eli

Zee hanya melirik sekilas kearah mereka berdua, kemudian memberikannya senyuman.

"Ada masalah Zee?" tanya Lulu

"Enggak, gue cuman gak enak badan aja" jawab Zee

"Ouhh, lo entar sampe dirumah banyakin istirahat aja" titah Eli yang dibalas dengan anggukkan kepala oleh Zee.

"Yaudah gue duluan yah, supir gue udah deket" pamit Zee ketika melihat chat dari supirnya mengatakan bahwa ia sudah dekat.

"Hati hati Zee"

Zee pun tersenyum kearah mereka berdua, kemudian berjalan mendahului Eli dan Lulu. Zee melangkahkan kakinya dengan gesit menuju gerbang sekolah. Ia berdiri sambil menunggu kedatangan supirnya itu. Namun entah kenapa supirnya itu tak kunjung datang. Zee pun berdecak kesal, "Katanya udah deket. Hufhh" gumam Zee.

Zee masih berdiri di tempat yang sama sambil sesekali mengecek handphonenya. 

"Hi"

Zee yang mendengar itu mengubah pandangannya kearah suara tersebut. Ia melihat seorang gadis cantik, kemungkinan kakak kelasnya. Freya Jayawardana, itulah nama yang tertera di seragamnya.

"Hi kak Freya" balas Zee

Freya tersenyum, "Zee kan?" 

"Iya kak"

"Nunggu jemputan ya?" tanya Freya

"Iya nih kak, gak tau kenapa supir ku belom sampai sampai" jawab Zee dengan lesu.

"Mau bareng aku aja gak?" ucap Freya

"Ehh gausah kak, gapapa kok. Palingan bentar lagi sampai ini" tolak Zee dengan halus.

"Beneran nih?" tanya Freya memastikan, 

Zee menganggukkan kepalanya, "Iya kak. Makasih ya tawarannya"

"Baiklah, aku duluan ya Zee...cantik" 

Zee terdiam mendengar itu, Freya tertawa kecil kemudian berjalan memasuki mobilnya. Kini mobil Freya telah menghilang dari pandangan Zee namun ia masih saja terdiam ditempatnya. Sebuah senyuman terbit di wajahnya. Zee tersenyum sambil menggeleng geleng kan kepalanya.

"Gak jauh dari sini ada rumah sakit jiwa, lo tinggal belok ke kanan aja terus lurus"

Chika berdiri di hadapan Zee.

"Terus?"

"Lo udah sakit jiwa keknya, senyum senyum sendiri. Gue nyaranin aja"

"Sok asik" Zee berjalan meninggalkan Chika. Sedangkan Chika yang mendengar itu langsung menahan tangan Zee dengan kasar.

"Maksud lo!" Zee melepas paksa tangan Chika yang menahannya.

"Apasih kak!" 

"Lo marah sama gue?" tanya Chika

"Ngapain gue marah sama kak Chika"

"Terus?"

"Terus apanya kak, supir gue udah sampe." 

Zee pun meninggalkan Chika sendiri dan berjalan menuju mobilnya. 

"Kenapa lama sih pak?" tanya Zee kepada supirnya,

"Maaf ya non udah nunggu lama, tadi macet banget didepan sekolah" jawab supirnya.

Zee hanya membalasnya anggukkan kepala.

Rumah Zee

Zee langsung turun dari mobil ketika sampai dirumahnya, ia dengan cepat berjalan kearah kamarnya. Didalam kamar ia melempar tasnya dan Zee mengecek ponselnya sejenak untuk melihat notifikasi apa saja yang masuk. Zee menaikan satu alisnya ketika melihat dua notifikasi yang berasal dari instagram. Satu notifikasi mengatakan bahwa ia di follow oleh akun bernama FreyaJywrdn. Zee pun langsung menekan tombol follow back. Sedangkan notifikasi yang kedua, mengatakan bahwa YsscTamara started following you. 

"Baru di follback ama dia" batin Zee

Zee melempar ponsel miliknya keatas kasurnya kemudian mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian rumah. Ia hendak ke dapur untuk mengambil segelas air putih. Ketika Zee berada di ruang tengah dia melihat kedua ortunya sedang menonton TV dengan tenang.

"Zee gimana sekolah kamu hari ini?" tanya Gracio selaku ayahnya Zee,

"Baik baik aja pa. Semuanya berjalan dengan lancar" 

"Bagus kalau gitu" kata Gracio

"Kalau ada yang gangguin kamu bilang sama mama yah" ucap Shani, ibu Zee.

"Iyaa ma, aku pasti bilang kok"

Zee berjalan mendekati kedua orang tuanya, dan duduk di sofa yang ada di samping orang tuanya.

"Papa, mama" 

"Kenapa nak?" tanya Shani

"Aku boleh gak mulai besok kesekolah naik motor aja?" tanya Zee dengan hati hati.

"Gak boleh." balas Gracio

"Tapikan kalau aku naik motor bisa lebih cepet sampainya kesekolah pa! Terus Zee bisa -"

"Papa bilang gak boleh ya gak boleh Azizi!" tegas Gracio

"Pa..." lirih Zee

"Kamu tuh anak gadis. Gak ada naik motor!" kata Gracio

"Udah ya sayang, ikutin kata papamu saja" ujar Shani

Dengan perasaan kesal, Zee berlari kembali kedalam kamarnya.

"Dia terlalu banyak bergaul dengan temannya si Adel Adel itu Ma. Makanya dia jadi gitu" ucap Gracio.

Kamar Zee

"Kenapa sih! Apa apa gak boleh, apa apa gak boleh....Hufhh"

Zee menghempas tubunya keatas kasurnya. 

"Hadeh, emang gue cewek apaan!"

Keesokan Harinya

"Baiklah anak anak, saya kira cukup. Silahkan beristirahat" tutup bu Feni

"Baik Bu" balas murid murid kelas X.

"Gausah ke kantin deh, masih kenyang" gumam Zee,

Zee mengambil novel yang ia simpan didalam tasnya, dan mulai membaca novel tersebut. Ketika ia sedang sibuk dengan buku novelnya itu, tiba tiba seorang siswi datang menghampirinya dan memberikannya sebuah bungkusan yang berisi cemilan dan minuman yang Zee yakin itu berasal dari kantin.

"Buat lo" 

"Hah? Buat gue? Dari siapa?" tanya Zee berturut turut.

"Iyaa buat lo"

Zee melihat nama yang tertera di seragam siswi tersebut. 

"Jessica Chandra" batin Zee membaca nama tersebut.

"Gue udah kenyang" kata Zee

"Gue cuman nganterin makanan ini doang" balas Jessi

"Dari siapa?" tanya Zee

"Apa mungkin dari kak Freya ya? Tapi gak mungkin juga sih" batin Zee

"Makanan ini dari Chika, gue disuruh ngirimin ini buat lo" jelas Jessi yang membuat Zee melotot tak percaya.

"Hah? Ini dari kak Chika?" tanya Zee memastikan,

"Iyaa, jangan lupa makan katanya" kata Jessi lagi,

"Gue tinggal yah" Jessi pun meninggalkan kelas X.

Zee masih terdiam tak percaya, bahwa ia baru saja mendapatkan bungkus makanan dari Chika. Si ketos galak itu. Ketika Zee masih terdiam, bergelut dengan pikirannya sendiri, tiba tiba Lulu dan Eli datang menghampirinya.

"Halo bosque" baru saja Eli mengucapkan kedua kata itu, Zee berdiri dari duduk nya dan mengambil bungkus makanan itu. Zee melangkahkan kakinya keluar kelas, tak menghiraukan Lulu dan Eli.

"Buset dah tuh orang, baru juga bilang halo bosque udah ditinggal ajah" kata Eli.

"Iya aneh betul"

Siapa sangka, ternyata Zee mendatangi kelas XII. Ketika berada di ambang pintu, Zee melihat kearah dalam kelas, mencari keberadaan seseorang.

"Ekhem"

Zee berbalik badan, "Cari siapa lo? Cari gue ya, kangen lo sama gue"

"Ngapain ngasih ini?" tanya Zee langsung.

Chika terkekeh, "Siapa juga yang ngasih lo itu?" Chika menatap kearah Zee tak peduli, kemudian mendahului Zee masuk kedalam kelasnya. Chika duduk di kursinya.

"Kata kak Jessi makanan ini dari kak Chika" ucap Zee yang kini berada di depan meja Chika,

"Bego. Gue lupa bilang kalau jangan ngasih tau itu dari gue" batin Chika

"Kalau emang itu dari gue, kenapa?" tanya Chika

Zee melirik sekilas kearah bungkusan di tangannya, "Ya gue perlu tau, dalam rangka apa kak Chika ngasih ini"

Chika tertawa kecil membuat Zee bingung, tak paham dengan situasi ini.

"Emang kalau mau ngasih sesuatu harus ada alasannya gitu ya" kata Chika

"Berarti bener, kalau ini dari kak Chika" ucap Zee sambil mengangkat tangannya menunjukkan bungkus makanan itu.

"Iya itu dari gu-"

"Chika" panggil seseorang membuat perkataan Chika terpotong.

Chika yang awalnya menatap kearah Zee pun mengalihkan padangannya kearah gadis yang memanggil namanya.

"Gue udah edit filenya buat kegiatan bulan depan, tinggal lo check aja" kata Freya, yang awalnya Freya menatap kearah Chika. Ia jadi terkejut dengan keberadaan Zee disini, bukankah kelas Zee berada jauh dari sini?

"Iya entar gue check" balas Chika seadanya.

"Hi kak Freya" sapa Zee duluan,

Freya tersenyum, "Makasih ya follbacknya"

Zee pun terkekeh mendengar itu, "Cuman gitu doang kak,"

"Beruntung ya aku, bisa di follback orang keren" ucap Freya yang membuat Chika menaikan satu alisnya.

"Bisa aja kak Freya"

"Lo berdua kalau mau ngobrol bisa jangan di depan gue gak! Ganggu banget tau gak!" protes Chika

"Yaudah Zee kita ngobrol di kantin yuk" ajak Freya

"Eee boleh deh kak" balas Zee

"Kak Chika" panggil Zee

"Apa" balas Chika cuek

"Gue balikin ini yah, gue gak lapar. Makasih niat baiknya" Zee meletakkan bungkusan makanan pemberian Chika di atas meja milik Chika.

Kemudian Zee dan Freya pun berjalan meninggalkan kelas XII. Chika berdiri dari duduknya dengan muka tak percaya, bisa bisanya ada yang menolak pemberiannya.

"Zee!" panggil Chika, namun nihil Zee tak dapat mendengarnya. Ia sudah asik mengobrol dengan Freya.

Dengan perasaan kesal Chika kembali duduk di kursinya. 

"Gak boleh, Freya gak boleh deket sama Zee!" gumam Chika

"Eh tapi kenapa juga kalau dia deket sama Freya, Urusannya sama gue apa coba? Akkhh lo udah gak waras Chik" batin Chika

Skip

Jam pulang telah tiba, seperti biasanya. Zee menunggu kedatangan supirnya di dekat gerbang sekolah. Namun kali ini Zee tidak merasa kesepian, karena ada Freya yang menemaninya. Kenapa? Kenapa Zee terlihat bahagia ketika ketika berada di dekat Freya. Chika yang berada tak jauh dari mereka memandang tak suka kearah mereka. Tak lama dari itu, penjemput Freya telah sampai yang menyebabkan Zee kini sendirian lagi menunggu supirnya. Chika pun memilih untuk menghampiri Zee,

"Zee" panggil Chika ketika berada disamping Zee,

"Hmm napa kak" lihat. Balasannya berbeda ketika bersama Freya. Ia terlihat lebih semangat ketika bersama Freya.

"Lo marah sama gue?" tanya Chika, itu adalah salah satu pertanyaan yang selalu menghantui pikirannya.

"Gak. Ngapain marah sama kak Chika"

"Tapi lo beda!"

"Emang biasanya juga gini kan kak" kata Zee

"Udah ya kak, supir gue udah deket" Zee hendak pergi dari hadapan Chika, namun dengan cepat Chika menggenggam tangan Zee.

"Maafin gue Zee. Gue minta maaf karena waktu itu gue kasar ngomongnya. Waktu itu mood gue lagi jelek parah, soalnya gue lagi ada masalah" Kini Chika menggenggam kedua tangan Zee.

"Gue gak paham kak sumpah. Kak Chika kenapa? Kok tumben banget"

Chika perlahan melepaskan genggaman tangannya, "Gue gak tau, gue gak tau gue kenapa"

"Gue ngerasa.." ucap Chika terhenti,

"Ngerasa apa kak?"

"Gue ngerasa. Gue gak suka lo deket sama Freya"

"Hah?"













To Be Continued

Maaf nih lama upnya, terus ini gak banyak. lusa up lagi deh ya, beneran kok :)

23 Juli 2023











Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 186K 89
What will happen when an innocent girl gets trapped in the clutches of a devil mafia? This is the story of Rishabh and Anokhi. Anokhi's life is as...
176K 35.7K 53
Becca Belfort i Haze Connors, choć przez swoich znajomych zmuszani do spędzania razem czasu całą paczką, od dawna się nie znoszą. Dogryzają sobie prz...
759K 46.2K 49
𝐈𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐓𝐚𝐧𝐠𝐥𝐞𝐝 𝐰𝐞𝐛𝐬 𝐨𝐟 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐬, 𝐚𝐧𝐝 𝐩𝐮𝐫𝐬𝐮𝐢𝐭 𝐨𝐟 𝐓𝐫𝐮𝐭𝐡𝐬, 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐰𝐞𝐚𝐯𝐞𝐬 𝐢𝐭𝐬 𝐦𝐞𝐬𝐦𝐞𝐫𝐢𝐳𝐢𝐧𝐠 �...
2.6M 149K 43
"Stop trying to act like my fiancée because I don't give a damn about you!" His words echoed through the room breaking my remaining hopes - Alizeh (...