***
Happy reading
-vote
Maaf banget buat semuanya yang udah nungguin kelanjutan cerita Ares.....
Maaf karna aku baru update...
Kemarin akun aku bermasalah makanya ga bisa update..
akun aku engga bisa kebuka Guys...
Untung masih tersambung sama akun google ku...
Sebenarnya bisa saja sih loginnya dari kemarin-kemarin..
Masalahnya aku juga lupa sandi google itu apa karna udah lama ga aku pake ...
Jadi gitu deh..
Lama pulihin nya...
Kalian pasti udah lumutan yah nunggu nya🥲🥲😀
Maap ye...
______________________________________
"Bagaimana keadaan putra saya" tanya Albert begitu melihat dokter keluar dari ruang pemeriksaan Ares
"Keadaan tuan muda Ares saat ini baik-baik saja tuan. Untuk luka-luka di tubuh nya akan mengering setelah 3 hari ke depan" jelas dokter yang bernama Reza itu
"Lakukan yang terbaik!!" Perintah Leonard tegas
"Baik tuan!"
Kemudian mereka semua memasuki ruang inap Ares.
Di sana Ares tertidur lelap di bangsal nya.
Albert mendekat dan mengelus pelan rambut putra bungsunya itu.
Kemarin Gery memberikan informasi yang benar-benar mengguncang pikiran dan perasaannya.
Andai dia tau sedari awal..
Dia mungkin bisa mencegah semuanya.
Putra nya pasti tidak akan merasakan kesakitan dan penderitaan seperti sekarang ini.
Flashback...
"Kau sudah mencari informasi tentang wanita itu Gery?" Tanya Albert pelan
"Sudah tuan. Wanita itu bernama asli Janeth Oslan asal Irlandia tetapi tinggal di Bali. 5 tahun yang lalu dia datang ke Jakarta untuk menyusut kematian ayahanda nya. Thomas Oslan nama ayahnya tuan!" Jelas Gery
"Thomas Oslan? Pengkhianat itu?"
"Benar tuan. Thomas Oslan merupakan ayah biologis Janeth"
"Lalu bagaimana bisa jadinya Ares menjadi anak wanita itu?"
"Ingat kah anda 5 tahun yang lalu saat Anda pergi ke bar gara-gara merasa kesal pada tuan besar Leonard?"
"Tentu! Aku masih ingat akan hal itu. Aku bahkan masih ingat kejadian pada pagi hari nya!!" Angguk Albert tegas.
"Nah itu intinya. Ternyata wanita yang saat itu anda tiduri karna mabuk adalah Janeth. Sebelumnya dia mendatangi bar karna ingin membalas dendam pada tuan. Menurut informasi, Janeth sudah memata-matai anda selama 3 bulan penuh" jelas Gery yang langsung membuat Albert terdiam kaku
"Jadi maksud mu..." Albert menggantung kalimatnya
"Ya benar tuan! Ares adalah putra biologis anda!" Sahut Gery tegas
Albert mengusap wajah nya kasar. Mengapa dunia bisa sesempit ini?
Albert bahkan tidak pernah menyangka kalau bayi menggemaskan yang dia adopsi itu ternyata putra kandung nya sendiri
"Lalu kenapa Ares bisa ada di panti asuhan?"
"Janeth yang saat itu masih memiliki dendam pada keluarga Leonard menitipkan Ares sementara di panti supaya ia bisa menjalankan misi nya. Namun ternyata itu sia-sia karna Ares malah bertemu dengan anda dan anda mengadopsi nya. Itu lah awal mengapa Janeth ikut membenci Ares. Dia tidak menyukai Ares yang bisa tertawa bahagia bersama ayah kandungnya sedang Janeth sendiri tidak." Jawab Gery
Albert mengangguk mengerti.
"Tapi tuan ada satu lagi informasi penting tentang Janeth dan nyonya Maria!"
"Apa?" Tanya Albert dengan kening mengerut
"Tidak kah anda merasa aneh mengapa Janeth mengoperasi mukanya menyerupai nyonya Maria bertepatan dengan nyonya yang pergi?"
"Ya, saya sedikit merasa aneh akan hal demikian"
"Nyonya Maria yang selama ini anda kenal adalah Janeth sendiri tuan!!" Informasi itu langsung membuat Albert terkejut setengah mati
"Apa maksudmu!?"
"Begini tuan. Seperti yang saya katakan sebelumnya, Janeth ini memiliki dendam kepada keluarga Leonard. Namun karna tidak memiliki kesempatan untuk membalas kan dendamnya, Janeth akhirnya menggunakan cara licik. Selama tiga tahun dia mengamati tingkah dan kepribadian nyonya Maria. Setelah mempelajari semuanya, satu tahun kemudian dia mengoperasi wajahnya kemudian membunuh nyonya Maria!"
"Bagaimana bisa dia membunuh ibu ku!!!"
"Dia mengambil kesempatan itu saat kepergian nyonya ke Swiss 1 tahun yang lalu. Saat itu nyonya pergi sendirian tanpa ada yang menemani ataupun mengawal nya. Janeth yang sedari awal sudah memata-matai nyonya langsung saja menahan nyonya dan membunuhnya saat itu juga. Setelah itu dia membuang jasadnya ke jurang" jelas Gery
Albert menggeram marah
Informasi itu benar-benar membuatnya murka
Ingin sekali dia menguliti wanita itu
"Akan ku balas darah ibu ku Janeth!!!" Geramnya
Flashback off....
Albert menghela nafas kasar
Tak pernah di bayangkan oleh nya bahwa semuanya akan jadi serumit dan se kacau ini.
"Kamu jangan khawatir! Kita bisa menyelesaikan ini" ujar Leonard setelah menepuk pelan pundak putra kedua nya itu
Albert mengangguk paham. Kemudian kembali memandang wajah Ares yang ternyata adalah putra kandungnya sendiri.
Albert ingin menangis saja rasanya ketika membayangkan kehidupan sulit putra nya dulu.
"Cepat sembuh sayang" gumam Albert kemudian mencium puncak kepala Ares dengan sayang
Mereka yang melihat interaksi itu hanya bisa tersenyum pelan.
Semuanya sudah tau mengenai Ares, Albert, Maria, dan Janeth.
Untuk kematian Maria awalnya begitu mengguncang mereka. Terlebih Leonard yang sayang mencintai istrinya.
Selama 1 tahun terakhir, Leonard begitu buta dengan cinta sehingga dia bahkan tidak bisa mengenali istrinya sendiri.
Penyesalan hanyalah sebatas penyesalan!....
***
"Enghhh...." Lenguhan pelan itu keluar dari bibir kecil yang sedari kemarin tertidur dengan nyaman di bangsal rumah sakit.
Secara perlahan dia menggerakkan tubuh kaku nya kemudian mencoba membuka mata yang terasa lengket itu
Hal pertama yang menyambut pandangan mata berbinar itu adalah intensitas cahaya lampu ruangan.
"Enghhhh Daddy..." Gumam nya pelan
Ares mengedarkan pandangannya mencari sang ayah. Semalam dia bermimpi, ayahnya menemukan dan menolong nya.
"Hikks... Ayah" isakan lirih mulai keluar dari kedua belah bibir nya.
Cklekk...
Suara pintu terbuka dari luar.
Ares segera memandang ke arah suara dan mendapatkan ayah nya berdiri disana
"Daddy..." Panggil nya pelan
Albert yang awalnya masih sok tidak menyangka putra nya sudah bangun langsung berlari kemudian memeluk tubuh ringkih itu
"Hikksss... Daddy .." Isak Ares membalas pelukan sang ayah
"Tenang sayang... Daddy disini.. jangan takut" gumam Albert sambil sesekali mencium dahi putra nya. Tangan nya setia mengelus punggung kecil itu menyalurkan kehangatan pada sang putra
"Daddy jangan pelgi agi .." pinta Ares dengan mendongakkan kepalanya menunjukkan mata bulat berkaca-kaca miliknya
"Iya sayang, Daddy tidak akan pergi kemana-mana" sahut Albert kemudian kembali memeluk Ares erat
Hati Albert benar-benar merasa lega setelah mengetahui Ares sudah sadar. Dia berdoa dalam hati, semoga ini terakhir kalinya sang putra merasakan sakit. Semoga kedepannya kehidupan Ares baik baik saja. Albert mengharapkan itu
***
Wkwkwk....
Ga jelas ya part ini?
Aku juga merasa begitu...😭😭
Aku kaku banget buat lanjut nih cerita..
Mungkin karna lama ga menulis cerita ini, jadinya ide-ide dalam otak ku itu hilang semuanya.
Menyelesaikan part ini saja aku butuh waktu berjam-jam untuk berpikir hohoho😭😭
Maap ye semuanya...🙇🙇
Oh iya..
Mungkin kedepannya aku juga akan jarang up..
Aku Lagi mau pindah kota..
Jadi kesibukannya banyak bangetttttt....!!!
Ngurus berkas lah... Ngurus ini itu nya lah...
Intinya banyak deh....🙇
Apa aku tamatin aja yah cerita ini?
Katanya lebih pendek part nya lebih baik...😀😀
Gimana menurut kalian??
Kabarin kalau udah rame....
_________________
T
B
C
Next?
Jangan lupa vote dan komen...
Salam dari author 🐝
______________________
Typo bertebaran 🚫
Belum direvisi 🚫
Harap maklum ✅
See you....
Tertanda, Juli 2023
Hel:")