00.04

14.4K 1.1K 9
                                    

***

Budayakan vote sebelum membaca 🙌

Setidaknya anda menghargai karya orang ..🐝

Selamat membaca...📖📖

Saat ini, Albert sedang memandangi Ares yang masih tertidur. Diusapnya wajah menggemaskan itu dengan sayang. Wajahnya mengeras ketika melihat luka-luka yang ada di tubuh ringkih itu. Dia tak habis pikir dengan perbuatan orang itu yang tega melukai bayi mungil tak berdosa ini.

-flashback...

"Saya melihat banyak sekali lebam di tubuh anak itu. Luka-luka itu terlihat masih baru, karna masih mengeluarkan darah. Bisa saya tebak kalau anak itu sebelumnya mendapat kekerasan fisik" jelas Reza dalam sekali helaan nafas. "Saya belum memastikan, tapi saya yakin kekerasan yang dia terima akan mempengaruhi psikis anak itu. Dia mungkin akan mengalami trauma. Saya harap anda mengerti yang saya maksud tuan!!"

Albert mengangguk. Wajahnya sudah memerah marah semenjak Reza menjelaskan keadaan bocah yang dia tolong. Ingin sekali ia membunuh orang yang sudah menyakiti malaikat kecil itu. "Ada lagi?"

"Oh, dan tubuhnya juga kekurangan gizi tuan. Umurnya mungkin sudah sekitaran 4-5 tahun, tapi pertumbuhannya terkesan lambat untuk anak-anak seusianya. Kemudian ada bekas luka di bagian lidah nya. Saya belum memastikan luka itu karna keadaan nya sudah mengering." Sahut Reza

"Pantau terus keadaan nya!! Saya ingin dia segera sehat. Untuk masalah lainnya, akan saya pikirkan nanti!"

"Baik tuan" Reza mengangguk patuh menerima perintah dari atasannya.

Albert yang mendengar jawaban patuh dari Reza, mengangguk kemudian berlalu dari sana menuju ruangan bocah yang di tolongnya.

-flashback end...

Albert mengusap wajahnya. Dia benar-benar dibuat geram oleh pelaku tindakan kekerasan yang di rasakan Ares. Niat ingin membunuh terkobar dalam emosinya.

"Geri, kamu tau apa yang kamu lakukan?" Tanya nya pada Geri yang sedari tadi mengamati tingkahnya di pojok ruangan.

"Akan saya laksanakan pak!" Geri menyanggupi permintaan bosnya. Tentu saja dia tau dan mengerti apa yang ingin bosnya lakukan.

"Persiapkan juga data anak ini! Saya akan mengadopsinya!!" Tegas Albert

"Baik pak"

Albert mengangguk puas. Sekali lagi dia memandang wajah mungil dan imut dihadapannya. Dia masih belum tau nama dari bocah yang menarik perhatiannya ini. Akan dia tanyakan nanti ketika bocah itu sudah terbangun.

***


"Sudah bangun?" Tanya Albert ketika melihat bocah itu membuka matanya.

Ares melihat paman baik didepannya. Wajahnya yang tampan membuat Ares berdecak terkagum hingga mulutnya terbuka.

"Emm aman!" Ares mengangguk lucu menjawab pertanyaan Albert.

"Nama mu siapa?" Tanya Albert.

"Ama ayes tuh ayes aman" jawab Ares lucu.

"Ayes?"

THE STORY OF BABY ARES Where stories live. Discover now