Monster's Wife [Gabrielle's S...

By StyllyRybell_

233K 18.5K 4.1K

🔞 WARNING CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASA DAN ADEGAN DEWASA! HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! BAGI YAN... More

Prologue
Chapter 1 : Swapped Dresses
Chapter 2 : Handcuffs
Chapter 3 : The Beginning
Chapter 4 : Gabrielle's Threat
Chapter 5 : She
Chapter 6 : Enough
Chapter 7 : Whatever He Wants
Chapter 8 : Disobedience
Chapter 9 : Undesirable
Chapter 11 : Unwanted Woman
Chapter 12 : Mad Man
Chapter 13 : Afraid
Chapter 14 : All For You
Chapter 15 : Diamond
Chapter 16 : Kids
Chapter 17 : Honey Moon
Chapter 18 : Pregnancy Programme
Chapter 19 : Vermiglio
Chapter 20 : Under Control
Chapter 21 : Favorites
Chapter 22 : Betray
Chapter 23 : Yes
Chapter 24 : Monster
Chapter 25 : Sinner
Chapter 26 : Fooled
Chapter 27 : Madness
Chapter 28 : Tragedy

Chapter 10 : The Party

6.5K 579 90
By StyllyRybell_

"Do you scare of me?"

Letizia memeluk Gabrielle dengan erat. "No," bisiknya memejamkan mata, menikmati kehangatan tubuh suaminya berada di dekapan. Ini membingungkan, Letizia tidak tahu harus berbuat apa dan mendukung Gabrielle atau ibunya. Namun, ia terluka melihat Gabrielle yang seperti ini.

Mengingat luka di tangan Gabrielle, Letizia melepaskan pelukan dan mengambil perlengkapan kesehatannya, lalu mengobati pria itu. Ia menoleh pada Gabrielle di mana suaminya itu mengambil ponsel dengan sebelah tangan setelah terdengar notifikasi.

Kerutan di dahi Gabrielle kala menatap layar mobile phone-nya mengundang perhatian Letizia. "Ada apa?"

"Tentang pekerjaan," ucapnya menyimpan kembali ponsel, namun kerutan di dahi pria itu tidak juga hilang, seolah-olah Gabrielle terusik.

"Kau terlalu banyak bekerja," sarkasnya menyimpan kembali kotak kesehatan di tangannya. Ia sedikit kesal karena Gabrielle begitu gila kerja dan selalu sibuk, padahal mereka baru saja mengalami momen menyedihkan, tapi pria itu bisa saja meledak-ledak lagi sekarang.

Letizia pergi ke kamar mandi. "Kita harus segera bersiap, acaranya nanti malam."

***

Danzi La Castello | Milan, Italy
07.32 PM.

Letizia memerhatikan dress hitam floor-length backless yang melekat sempurna di tubuhnya pada cermin. Punggungnya terekspos jelas menampilkan tato mawar hitam dengan tulisan La Rosa Nera di Gabrielle dan pinggang mulusnya. Apa ia boleh memakai gaun yang sangat terbuka itu?

Letizia menyentuh belahan V-neck bertabur berlian di atas kain sutra hitam di dadanya. Gaun itu double V-neck yang mengekspos belahan dada dan punggungnya, Gabrielle pasti membenci ini. Namun, gaun itu adalah pemberian Kelsey untuk dipakai di acara orang tua Gabrielle.

"Ada apa, Signora?" tanya Maria bingung, masih menata rambut Letizia.

Letizia melirik Maria dari cermin. "Pakaian ini terlalu terbuka, kau tahu sendiri bagaimana Gabrielle membenciku memakai pakaian seperti ini."

"Apa Nyonya ingin menggantinya?"

Letizia diam saja, termenung hingga sanggulan simple dan elegan Maria selesai. "Di mana hadiahku?" tanyanya mengalihkan topik.

Maria bergegas mengambil kotak merah berukuran A4 dengan pita besar berawarna hitam. "Ini, Nyonya."

"Semuanya sudah dipersiapkan, bukan? Persis seperti laporan yang kuterima."

"Benar, Signora tidak perlu khawatir."

Letizia pun beranjak menemui Gabrielle yang berada di branda. Ia menaiki lift dengan perasaan tegang, ia takut Gabrielle marah karena pakaian yang melekat di tubuhnya. Ia tidak lupa pria itu pernah merobek pakaian di tubuhnya karena marah akan hal serupa.

Ting!

Letizia tersadar dari lamunannya dan segera bergegas, mendapati pria itu menatapi dengan datar Massimiliano memukuli anak buahnya. Bagaimana bisa Gabrielle menyiksa anak buahnya di kediaman orang tuanya, disaksikan anak buah ayahnya pula! Letizia berucap sedikit terkejut, "Hentikan! Ada apa, Gabrielle?"

Gabrielle tidak membalas, tatapan datar itu berubah menjadi tajam begitu melihat gaun yang melekat di tubuh Letizia. Ace ikut terkejut, takut bosnya murka. Siapa pun tahu bahwa Ace-lah orang pertama yang akan dihabisi Gabrielle jika wanita itu berbuat aneh. Ia buka suara, "Signora, Tuan L tidak menyukai pakaian Anda, sebaiknya-"

"Diam Ace," potong Letizia tidak kalah tajam. "Aku tidak butuh kau untuk berbicara dengan suamiku."

Tatapan Gabrielle semakin tajam dan mencekam, seolah-olah aliran matanya memiliki mata pisau dan menembus ke netra cokelat Letizia untuk membutakannya. Ia berucap dengan suara berat nan mencekam, "He is right, Lily."

"I'm not changing, ini gaun yang ibumu berikan-"

Gabrielle mengeraskan rahang dengan ekspresi mengerikannya ia berucap tajam, "Kita tidak akan pergi sampai kau mengganti pakaianmu."

"Apa keinginanku benar-benar tidak penting untukmu sehingga kau bisa mengaturku sesukamu?" tanya Letizia seolah tak gentar. Melihat Gabrielle tidak bisa menjawab, ia langsung berjalan melewati Gabrielle. "Kita pergi sekarang."

Namun di saat Letizia berada tepat di sampingnya, Gabrielle menahan tangan istrinya dengan ekspresi sedikit melunak, meski masih mengerutkan dahi. Dengan tatapan masing-masing masih lurus ke depan, Gabrielle berbisik tajam, "Jangan pernah melawanku di depan orang lain."

"Maka berhenti memerintahku di depan orang lain."

Gabrielle mengalihkan pandangannya dari depan ke arah kanannya-Letizia dengan tajam, dicekik emosi. Ia menarik tangan istrinya hingga mereka saling berhadapan dengan tatapan menusuk satu sama lain. Gabrielle melepas sanggulan Letizia dengan satu gerakan mudah, hingga rambut itu jatuh tergerai indah. Karena sanggulan itu, rambut panjang Letizia bergelombang cantik. Ia merapikan surai lembut istrinya untuk menutupi dada. "Jika aku melihat satu helai rambut ini berada di punggungmu, aku akan memotongnya," bisiknya dengan suara berat dan tajam.

Jantung Letizia berdebar kencang mendengar ucapan suaminya dan sentuhan pada pria itu, seolah-olah perkataan itu bukanlah ancaman belaka dan sang iblis penguasa neraka siap menjebloskan Letizia ke sana. Ia meneguk saliva, merasa tenggorokannya tercekat. Letizia tidak akan mau rambutnya dipotong lagi, sudah sekian tahun ia memanjangkannya karena Gabrielle memotong rambut itu sebab ia mewarnainya.

Gabrielle berbalik menuju mobil di mana Ace membukakan pintu limosin hitam yang terparkir rapi. Tidak butuh waktu lama setelahnya, Letizia menyusul. Ia melihat Gabrielle mengalihkan pandangan pada kaca mobil, seolah marah. Letizia ikut mengalihkan pandangan dengan memerhatikan pemandangan dari balik kaca.

***

L'albergo di lusso Danzi's | Milan, Italy
08.26 PM.

Letizia menoleh risih pada Gabrielle yang mengawasi rambutnya untuk tetap berada di tempatnya, bahkan membuat ia sampai terus-menerus merapikan surai panjangnya saking takutnya helaian rambutnya pindah. Lagipula ia merasa tidak nyaman dengan pakaian terlalu terbuka seperti ini, ia tidak terbiasa karena Gabrielle selalu melarangnya mengenakan dress dengan potongan sangat rendah itu. Bisa dibilang Letizia kurang percaya diri dan malu belahan dadanya terpampang jelas.

Sementara Maria menunduk dalam karena Gabrielle terus memerhatikannya. Ia rasa kedua asisten majikannya itu pasti telah memberitahu bosnya bahwa Maria melihat Gabrielle berdansa dengan wanita lain, ia hanya tunggu waktu saja kapan Letizia meninggalkan Maria dan langsung mengeksekusinya.

Letizia memerhatikan Luke dan Kelsey menyambut para tamu meski wanita itu terlihat ceria, Letizia tahu bahwa Kelsey sedang menyimpan luka karena perihal anaknya menodongkan pistol ke kepalanya. Dapat dipastikan pula Luke tidak mengetahui hal itu karena tidak mungkin ayah Gabrielle diam saja.

"Aku ingin memberi hadiahku sekarang," ucap Letizia beranjak pergi ke meja yang di atasnya terdapat bertumpuk-tumpuk kado mulai dari bag Gucci, Channel, Louis Vuitton, bahkan sebuah kotak sebesar satu meter.

Letizia baru saja melangkah, namun tangan besar Gabrielle sudah melingkar pada pinggang rampingnya dan berjalan beriringan. Setelah tepat di hadapan Kelsey, Gabrielle sama sekali tidak menatap ibunya, seolah-olah wanita itu tidak ada di sana.

"Aku harap kau menyukainya," ucap Letizia seiring memberikan hadiah di tangannya.

Kelsey tersenyum tipis menerimanya. "Boleh kubuka sekarang?" tanyanya yang diangguki Letizia. Ia pun membuka kotak tersebut dan mendapati beberapa kunci serta surat kepemilikan rumah. Kelsey kembali tersenyum. "Kau tidak perlu memberikan ini."

Letizia tertawa mendengarnya. "Anggap saja kau baru membuka kotak kado pertama dan rumah itu adalah kotak kado kedua. Jadi, bukan itu hadiah utamanya."

Luke tertawa mendengarnya. "Jadi maksudmu kami harus pergi ke sana dulu untuk mengetahui kejutannya?"

Letizia menggeleng tidak setuju. "Kau bisa periksa berkas di belakangnya."

Kelsey pun mengikuti kata-kata Letizia dan mendapati desain, laporan, serta gambar-gambar rumah itu. Yang membuat Kelsey terkejut di sana terdapat banyaknya gambar Kelsey dan Luke serta Gabrielle di dinding dengan cetakan besar. Gambar-gambar Gabrielle saat tumbuh bersama Letizia yang tidak Kelsey miliki pun terpajang di dinding. Ibu Gabrielle terharu dan langsung memeluk Letizia yang malah membuat Gabrielle buang muka. "Terima kasih," lirihnya.

"That's mean a lot to us," ucap Luke melirik anaknya yang menatapnya juga.

Gabrielle memutar mata dan mengodekan Ace untuk memberikan tas dokumen pada Luke. Sang asisten berucap, "Tuan L memberikan saham pada projek La Pace Dell'anima sebesar 30%."

Luke tersenyum miring. "Kau masih mengingat aku sebagai workaholic, Dominico?"

Gabrielle tersenyum amat tipis sambil menarik pinggang istrinya. "Congratulazioni Signore and Signora Stone," ucapnya seiring beranjak pergi.

Letizia merapikan rambutnya agar tidak tergerai ke belakang, melirik suaminya dengan kesal. "Kau terlalu dingin, L." Merasa Gabrielle tidak membalas, Letizia mengambil sampanye dan menenggaknya kasar. "Mereka orang tuamu, bukan rekan kerja."

Melihat Gabrielle tidak berniat merespons malah memainkan ponselnya membuat Letizia makin kesal, apalagi saat pria itu menyeringai tiba-tiba melirik ponselnya. "Ada apa?" tanya Letizia penasaran sekaligus cemburu karena di saat ia marah pria itu justru dapat tersenyum miring karena suatu hal.

Seringai tipis Gabrielle mendadak lenyap. "Pekerjaan," jawabnya seadanya.

"Pekerjaan apa?" tuntut Letizia kesal, pria itu selalu memberikan alasan yang sama terus-menerus tanpa berniat memperjelasnya.

"Aku memenangkan tender," jawabnya menatap Letizia dengan tatapan tenang seiring menyimpan mobile phone-nya.

Bertepatan saat itu juga musik berubah menjadi lembut dan haru, layar besar di atas panggung pun menampilkan gambar-gambar Luke dan Kelsey bersama mulai suka hingga duka. Letizia tersentuh saat melihat gambar Kelsey tengah mengandung dan Luke mencium perut buncit wanita itu, di saat Kelsey melahirkan dengan penuh keringat di wajah hingga tubuhnya Luke selalu berada di sisinya. Gambar beralih saat Gabrielle lahir, pertumbuhannya yang selalu disayangi kedua orang tuanya. Gabrielle kecil tersenyum lebar dan tertawa lepas, jauh berbeda dengan dirinya yang sekarang.

Airmata Letizia menggenang entah mengapa ia ingin melihat Gabrielle versi kecil. Ia ingin mempunyai anak bersama Gabrielle, merawatnya penuh cinta seperti Luke dan Kelsey. Lalu mencaritahu apa penyebab Gabrielle bisa sedingin ini dan menghindari hal itu dapat terjadi pada anak mereka nantinya.

Gambar-gambar Gabrielle kecil tidak lagi tersenyum melainkan wajah datar atau bahkan terganggu saat difoto. Hingga gambar menampilkan Letizia kecil bersama Gabrielle kecil yang kembali tersenyum bahagia.

Hati Letizia terasa sakit sekaligus hangat melihat gambar-gambar itu, seolah-olah ia adalah pembawa bahagia Gabrielle. Airmata mulai deras berjatuhan, tangan Letizia tiba-tiba saja digenggam di atas meja oleh suaminya sementara sebelahnya lagi menyeka airmata Letizia.

Letizia tersenyum lembut ke arah Gabrielle dan berbisik, "I love you."

Gabrielle menyentuh pipi mulus Letizia dengan tangannya dan berucap dengan suara parau, "I love you forever, Lily."

Letizia menelisik netra biru laut Gabrielle, mencari tanda bahwa pria itu setuju atau tidak akan keinginannya, mengingat Gabrielle selalu menyuruhnya meminum pil kontrasepsi. Ia berucap pelan, "I want to have children."


#To be Continue...



Holaaa! Maaf ya kemaren ngilang huhuhu soalnya ada problem that mess up my head semoga author bisa up terus yaa aamiin





#300623 -Stylly Rybell-
Instagram: maulida_cy

Continue Reading

You'll Also Like

1.3K 65 7
WARNING! DON'T COPY MY STORY! BILLIONAIRE SERIES #1 Zachary Lykaios; the Perfect Billionaire! Memiliki kehidupan yang diinginkan semua pria; paras ya...
381K 28.6K 52
(Sinopsis lengkap terdapat di dalam) Find book trailer here https://youtu.be/Xu3i_Y0teYs 🔞 WARNING: This story is mature content. There are strong a...
948 70 6
"𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐢𝐬 𝐧𝐨𝐭 𝐚𝐥𝐰𝐚𝐲𝐬 𝐜𝐫𝐮𝐞𝐥, 𝐡𝐞 𝐚𝐥𝐬𝐨 𝐡𝐚𝐬 𝐚 𝐡𝐞𝐚𝐫𝐭 𝐭𝐨 𝐥𝐨𝐯𝐞" ••• Alessandra Castillo, adalah salah sa...
925K 27.8K 24
Ini adalah versi revisi!! Hidupku hancur setelah hari itu tiba, kehidupan yang awalnya selalu di landasi dengan keceriaan kini telah hilang ditelan o...