KayZie [Brothership]

By xxnkfnazil

202K 13.7K 243

Kaylen sangat ingin mempunyai adik, hingga ia meminta adik kepada gurunya. "emm sorry Miss. But, did you sel... More

1
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

5

14.8K 794 9
By xxnkfnazil

Jam sudah menunjukkan pukul 16.30 , tetapi seorang bocah lucu itu masih tertidur pulas. Mungkin kelemahan saat berbelanja tadi.

"Adek bangun, Fazie~" Kaylen tengah berusaha membangunkan sang adik.

Ia meoel-noel pipi gembul kemerahan itu agar sang empu terbangun. Dan berhasil, Fazie merasa terganggu dan perlahan-lahan mulai membuka matanya.

"Hoaam, aa, aa, aam" Saat Fazie menguap dengaan jail Kaylen menepuk-nepuk mulutnya.

"Nyenyak banget ya tidurnya?" Tanya Kaylen yang dibalas anggukan pelan oleh Fazie.

"Zie haus Kakak" Ucap Fazie dengan nada yang masih lesu.

"Iya ayok turun yuk, kakak gendong" Kaylen mengangkat sang adik ke gendongan koalannya dan melangkahkan kakinya menuju dapur.

Setelah sampai di dapur, Kaylen menurunkan ke salah satu kursi di ruang makan. Lalu ia berlalu dari sana untuk mengambilkan minum.

"Yang dingin Kakak!" Pinta Fazie dengan sedikit keras agar sang Kakak mendengarnya.

"Iya, nih minum" Kaylen memberikan segelas air putih dingin kepada Fazie dan Fazie langsung meminumnya hingga tandas lalu meletakkan gelas kosong itu ke meja makan.

"Haus banget?"

"Iya hehehe" Fazie menyengir lucu.

Kaylen merasa gemas, ia pun menarik main-main hidung mungil milik Fazie.

"Nonton TV yok, Dek"

Setelah sang adik menerima ajakannya, Kaylen merangkul pundak sang adik dan melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga.


Kini Fazie tengah goleran di atas karpet lembut sambil menikmati tontonan kesukaannya yaitu Transformers.

Sedangkan Kaylen, ia sedang duduk disofa sambil bertukar pesan dengan teman-temanya.

"Kakak" Panggil Fazie.

Kaylen mengalihkan pandangannya dari ponselnya dan menatap sang adik.

"Hmm? Kenapa?"

"Fazie disini punya temen engga sih Kak?"

"Anak-anak seumuran kamu disekitaran sini banyak kok, kenapa?"

"Fazie pingin main aja"

"Udah sore, bentar lagi Papa pulang. Besok aja ya?"

"Okey" Jawab Fazie lalu kembali fokus pada tontonannya.

Kini Kaylen sudah berpindah duduk menjadi di sebelah Fazie. Ia memainkan rambut hitam kecoklatan milik adiknya itu.

"Rambut kamu di warnain ya?" Tanya Kaylen.

"Engga kok"

"Masa? Ini ujungnya agak coklat warnanya"

"Iya! Fazie mana berani cat rambut"

"Terus kenapa"

"Ya gara-gara main panas-panasan" Jawab Fazie. Dia memang sering bermain dilapangan dan tak kenal waktu, tapi entah mengapa kulitnya itu tetap putih bersih.

Tap,,,

Tap,,,

Tap,,,

Suara ketukan fantofel terdengar semakin mendekat. Ia Vander, ia baru saja pulang kerja dan melihat kedua anaknya sedang berada di ruang keluarga. Vander pun berjalan menghampiri mereka.

"Papa!" Sambut Fazie dengan riang.

Rasa lelah setelah seharian bekerja pun langsung hilang setelah mendengar sambutan dari anak bungsunya itu.

"Give Papa a hug, Fazie" Vander merentangkan tangannya guna meminta pelukan sang anak.

Dengan senang hati Fazie bengun dari acara golerannya dan merentanngakan tangannya untuk memeluk Papanya itu.

Tapi saat Fazie hendak memeluk Papa, tubuhnya lebih dahulu ditarik oleh Kaylen dan ia menjadi terduduk di pangkuan sang Kakak.

"Adik ku!" Kaylen memeluk sang adik posesif.

Vander pun menggeram pelan, hanya Kaylen kah yang boleh memeluk Fazie, sedangkan ia yang sebagai Papanya tidak boleh.

"Hey! Biarkanlah Papa memeluk Fazie sebentar!"

"No!"

"Fazie anak Papa!"

"Adek Kay!"

"Anak-

" Hussst kok berantem? Kakak, Fazie peluk Papa dulu sebentar, habis itu peluk Kakak lagi yaa" Potong Fazie, ia tau jika ini dibiarkan akan ada adu tinju antar bapak dan anak.

Mendengar ucapan Fazie, Vander pun tersenyum menang kearah Kaylen.

"Lihat, Fazie peluk Papa" Ucap Vander mengejek sang anak sulung. Ia juga mengeratkan pelukannya kepada bocah lucu yang sedang memeluknya ini.

"Helehh! Bentar doang kok gaya! Habis ini Fazie juga bakal peluk Kay lagi" Ucap Kaylen dengan sengit.

Sudah ada sekitar lima menit sepasang Papa dan anak itu berpelukan.

"Udahh! Lama bener, nyaman ye Pak?" Kaylen menarik tubuh Fazie dengan pelan dan kembali ia duduk kan ke pangkuannya.

"Ganggu aja kamu!"

"Sono ah, mandi. Papa bau" Ucap Kaylen. Padahal bocah di pangkuannya itu juga belum mandi, tapi malah ia cium in dari tadi.

"Kurang ajar kamu"

"Nyata Papa! "

.
.
.
.
.

Suasana makan malam kali ini berbeda dari bisanya, terasa lebih hidup setelah kehadirannya bocah lucu yang berada di tengah tengah mereka.

Bahkan Bibi pun merasakannya, dan merasa senang karena ke dua majikannya itu menjadi banyak bicara dan bercanda gurau.

"Papa, udah" Ucap Fazie guna memberi tahu sang Papa bahwa ia sudah menyelesaikan makan malamnya.

"Susunya dihabiskan biar kenyang"

Fazie menurut, ia menghabiskan susu miliknya yang masih sisa setengah itu.

Kaylen menghapus noda susu yang ada di atas bibir milik sang adik menggunakan tangannya.

"Dah, keatas yok tidur" Ajak Kaylen.

"Pa, Zie sama Kakak mau tidur dulu yaa" Pamit Fazie pada sang Papa.

"Iya, Good Night Boys"

"Good Night, Papa" Jawab Kaylen dan Fazie bersamaan.

Lalu keduanya pun berjalan menuju kamar milik Kaylen.

Untuk sekarang Fazie masih tidur di kamar milik Kaylen, karena kamar yang akan ditempatinya sedang direnovasi.

Kaylen mengangkat tubuh sang adik dan didudukkan di atas wastafel. Dan dirinya berdiri di depan sang adik.

"Sikat gigi dulu Dek" Kaylen memberikan sikat gigi yanng sudah diberi pasta gigi kepada Fazie.

Fazie menerimanya, dan mulai menggosok giginya hingga bersih, lalu berkumur-kumur.

"Cuci muka dulu dek" Kaylen bersiap akan menngusapkaan sabun khusus muka ke wajah sang adik.

"Aaaa perih!" Ucap Fazie saat sabun itu terasa perih dimatanya.

"Masa perih? Tutup matanya, Kakak bilas dulu"

Dengan cekatan Kaylen membasuh wajah sang adik hingga bersih. Ah ia harus membelikan perlengkapan mandi khusus untuk sang adik agar tak perih dan juga cocok pada kulit putih adiknya itu.

"Masih perih?" Tanya Kaylen yang dibalas gelengan oleh Fazie.

Fazie merentangkan tangannya meminta di gendong, dan dengan senang hati Kaylen menggendong sang adik ala koala dan beranjak keluar dari kamar mandi.

Kaylen menurunkan sang adik di kasurnya.

"Kakak, Tv nya boleh di nyalain?"

"Fazie mau nonton Tv?"

"Huumm"

"Iya boleh, tapi bentar aja habis itu tidur. Okey?"

"Okeyy!"

Kaylen pun menyalakan televisi dan menyetel tayangan kartun. Lalu ia ikut merebahkan dirinya di samping sang adik dan memeluk tubuh adiknya itu.

"Kalo ngantuk langsung tidur loh" Pesan Kaylen.

"Siap bos!"

"Cup, good night" Kaylen mengecup pipi gembul milik sang adik dan mengucapkan kata penutup.

"Good night, adek" Ulang Kaylen saat sang adik tidak membalas ucapannya.

"Hehehe good night, Kakak"

Setelah puas saat sudah mendengar balasan dari sang adik, Kaylen pun mulai memejamkan matanya. Ia belum tertidur, hanya saja sedang menikmati aroma menenangkan dari tubuh sang adik yang ada dipelukan nya ini.

Setelah beberapa menit, Kaylen mendengar suara dengkuran halus yang berasal dari mulut kecil sang adik. Kaylen pun langsung mematikan televisi yang mash menyala, lalu ikut menyusul sang adik ke alam mimpi.

------------

Terimakasih sudah membaca 🙏🙏

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 263K 62
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
772K 93.4K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
1.2M 117K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.3M 96.6K 56
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...