SCANDAL CONTRACT

By ThIsGiRlAw

9.2K 322 23

[COMPLETED] Sepuluh tahun yang lalu, Gwenn mengira hubungannya dengan Akiro benar-benar sudah selesai. --- Se... More

-PROLOG-
1. Dendam Masa Lampau
2. Akiro's Life
3. Gwenn's Life
4. Finding Soulmate
5. Finding Soulmate pt.2
6. How Are You?
7. Flashback
8. Taruhan
9. Taruhan pt.2
10. Musuh kehidupan glamor
11. Hari yang berat
12. Tarik Ulur
14. Panggilan Misterius
15. Eric
16. Bisikan Dibelakang
17. Celah Pertama
18. Drama di Pesta
19. Obrolan Panas
20. Prinsip Hidup Gwenn
21. Konsekuensi Yang Harus Ditanggung
22. Nomor Teleponmu?
23. Penjilat handal
24. Pesona Tak Terduga
25. Trending
26. Akun Anonim
27. Scandal Contract
28. Mrs.Fratt
29. Perbuatan Si Iblis
30. Konferensi Pers
31. Berkencan
32. Berkencan pt.2
33. Kemenangan
34. Pemimpin Baru
35. Dingin kemudian Panas
36. Janji
37. Penolakan
38. Calon Mertua
39. Pertanyaan Intens
40. Double Date?
41. Sensasi Aneh
42. Sabrinna Spencer
43. Sejarah Masa Lalu
44.Paket Misterius
45. Video Singkat
46. Kesempatan Penembusan Dosa
47. Berapa Peluru yang kau Punya?
48. Puncak Acara
49. Peluru Terakhir
50. Titik Balik
51. Rumah Sakit
52. Perang Dimulai
53. Plester untuk hari yang kacau
54. Kembali Padaku
Epilog

13. Hutang Dendam

162 5 0
By ThIsGiRlAw

"Wah, kusarankan kau benar-benar harus pergi ke dokter Akiro. Sepertinya otakmu memiliki masalah."

Akiro menghela napas sekali bersamaan dengan berakhirnya kalimat yang sudah keluar belasan kali dari mulut James itu.

James bangkit dari duduknya kemudian berjalan cepat dan menghampiri Akiro yang tengah berbaring telentang diatas sofa. Kini mereka berdua sedang berada di apartemen Akiro, mengingat Akiro tidak memiliki jadwal pemotretan hari ini atau syuting iklan jadi dia memutuskan untuk istirahat.

"Kenapa kau menolaknya, padahal itu kesempatan yang bagus," ujar James lagi tak habis pikir sembari berkacak pinggang. Melihat Akiro yang kini tengah berbaring santai dan sudah hendak terjun ke alam mimpinya membuat James menggeleng tak percaya dengan sikap santai Akiro. 

Masih setia memejamkan kedua matanya rapat, Akiro berujar singkat, "Bukannya kau pernah bilang kemarin kalau itu hanya perusahaan pemula dengan brand kecil mereka? Mendadak amnesia?" 

James mendadak terdiam mendengar kalimat Akiro sebelum bergumam pelan yang nyatanya terdengar oleh Akiro. "Padahal bukan aku yang mengatakannya, aku hanya menuruti perintah Mrs. Bella."

Akiro refleks bangun tidurnya membuat James berjengit kaget dan berakhir memegangi dadanya saat Akiro menegakkan punggungnya dan melayangkan tatapan tajamnya ke arah James.

"Kau bilang apa tadi? Mrs. Bella? Kau memberitahunya?" tanya Akiro, nada bicaranya yang terdengar serius berhasil meruntuhkan tembok keberanian James, membuatnya seketika tergagap.

"A...aku tidak punya pilihan lain. Bisa-bisa mereka memecatku juga tidak memberitahu..." 

"Argh, James..." desis Akiro sembari mengacak rambutnya frustasi. Akiro sudah menyuruh James agar tidak memberitahu soal kontrak kali ini kepada agensinya tetapi James terlalu polos untuk berbohong dan berakhir menghancurkan rencana Akiro.

"Maafkan aku, kupikir tidak masalah karena jika kau memang tidak ingin bekerja dengan Mrs. Victoria maka agensi kita akan mencari kontrak kerja lain untukmu," James berusaha membujuk guna menenangkan emosi Akiro yang mendadak naik tanpa alasan itu. 

Pandangan Akiro naik dan berakhir menatap James lekat, "Tetapi aku ingin menerima kontrak itu. Aku ingin bekerja dengan perusahaan pemula dengan brand kecil itu."

Untuk sesaat yang terasa singkat, James merasa mati kutu dengan reaksi yang Akiro berikan kepadanya. James pikir Akiro memang tidak berniat menerima kerja sama itu apalagi setelah menolak mereka diawal tetapi kenapa Akiro terlihat sangat marah sekarang? Jujur, dalam sejarah bekerja dengan Akiro beberapa saat belakangan baru kali ini mereka berselisih paham seperti ini. 

"Oh, maafkan aku," ujar Akiro tiba-tiba setelah melihat wajah pucat James, seharusnya ia tidak boleh terlalu keras dengan James padahal pria itu tidak mengerti apapun perihal keadaannya.

Akiro memijat pelipisnya sekali berusaha menjernihkan pikirannya dan dijawab anggukan kecil oleh James.

"Tidak apa-apa, kau bisa menjelaskannya secara perlahan kepadaku agar aku bisa mengerti," ujar James.

"Aku akan menjelaskannya secara singkat. Jadi aku memiliki masalah dengan Mrs. Victoria."

"Mrs. Victoria? Pemilik brand pakaian VEE itu?" tanya James terkejut.

Akiro menangguk kemudian mengalihkan tatapan seriusnya pada lantai apartemennya sebelum melanjut, "Intinya dia memiliki hutang kepadaku dan dia harus membayarnya melalui kontrak kerja sama ini," lanjut Akiro membuat James semakin bingung.

Sebenarnya ada hubungan apa Akiro dan Mrs. Victoria itu? Apa mereka pernah bertemu sebelumnya?

"Kalau begitu kita tagih saja langsung ke kantornya, aku tahu letaknya," ujar James memberi usul.

Akiro kemudian menggeleng sebelum mengangkat kepalanya dan menatap James dengan tatapan seriusnya, "Itu bukan sebuah nominal tapi tindakan, aku perlu tindakannya."

James mematung untuk sesaat, otak kecilnya berusaha memproses dan detik selanjutnya James melebarkan matanya. Entah apa yang terjadi dengan mereka di masa lalu tetapi Mrs. Victoria itu pasti melakukan suatu kesalahan besar kepada Akiro dan sekarang pria itu menuntut pembalasan dendam. Iya, hutang dendam.

"Oke, aku mengerti sekarang," histeris James sembari menepuk tangannya sekali, terlihat bahagia saat berhasil menyimpulkan kesalahpahaman mereka hari ini.

"Tapi kenapa Mrs. Bella menyuruhku untuk segera menolak kontrak mereka?" tanya James lagi sebagai pertanyaan terakhir hari ini yang belum terjawab

Akiro tersenyum miring, "Kita memiliki pemikiran yang sama," ujarnya sebelum bangkit berdiri dan berjalan menghampiri James.

"Kenapa Mrs. Bella menentang keras penerimaan kontrak itu? Walaupun perusahaan mereka masih dalam skala kecil tetapi menerimanya juga tidak akan merugikanku, malahan sebaliknya, itu bisa menambah wawasanku. Kenapa dia seakan terburu-buru ingin menolaknya hingga menyuruhmu untuk menjelek-jelekkan mereka didepanku? Kenapa?" ujar Akiro sebelum mengakhirinya dengan menekankan pertanyaan terakhirnya secara berbisik tepat ditelinga James.

Akiro menaikkan alis kanannya sebelum tersenyum akan ekspresi James yang semakin disergap kebingungan. 

James terdiam untuk sejenak, apa yang dikatakan oleh Akiro terasa benar untuk dipertanyakan. Kenapa mereka melakukan hal seperti itu?

"Jadi tolong atur jadwal pertemuanku dengan mereka," lanjut Akiro sebelum berjalan menjauhi James dan kembali mengistirahatkan tubuhnya ke atas sofa.

"Besok?"

"Bagus, lebih cepat lebih baik."

---

"Bagaimana?" tanya Gwenn begitu Grace menjauhkan ponselnya dari telinganya.

Grace menatap Gwenn sejenak sebelum menggeleng singkat. Niat awal yaitu Gwenn menyuruh Grace untuk menghubungi manajer Akiro agar mereka bisa bertemu untuk membicarakan penolakan itu secara baik-baik dan pastinya dengan alasan yang bisa Gwenn terima, tetapi nyatanya Akiro sendiri yang mengibarkan bendera perangnya dengan sikap sok sibuknya itu.

"Kata manajernya, dia sedang ada urusan jadi tidak bisa bertemu hari ini," ujar Grace memberitahu.

Gwenn menghempaskan punggungnya secara kasar ke sandaran kursi kerjanya sebelum menghela napas frustasi, "Sesibuk apa memangnya dia? Kau yakin dia benar-benar seorang model pemula?" kesal Gwenn.

Grace hanya mengedikkan bahunya dan menampilkan senyum terpaksanya.

"Telepon saja lagi dan bilang aku akan berbicara lewat ponselmu saja, tidak perlu bertemu," ujar Gwenn tidak menyerah membuat Grace menangguk kaku.

Hanya ada dua alasan bagi mereka untuk tidak mengangkat panggilan dari Grace, pertama, Akiro memang benar-benar sibuk. Kedua, Akiro berbohong. Dia sengaja melakukannya agar Gwenn merasa kesal atau parahnya lagi pria itu semacam ingin membalas dendam kepada Gwenn.

Bagi Gwenn, alasan kedua lebih masuk akal.

Mata Gwenn spontan membesar antusias kala panggilan itu terhubung. Grace menatap ke arah  Gwenn seolah meminta bantuan yanglangsung dihampiri Gwenn oleh segera.

"Katakan kepada manajernya untuk mengirim nomor Akiro biar aku yang akan menghubunginya sendiri," bisik Gwenn yang diangguki race, wanita itu mengatakan seperti yang Gwenn perintahkan.

Sembari mendekatkan telinganya ke arah speaker ponsel, Gwenn berusaha mempertajam pendengarannya sembari menunggu jawaban dari James.

"Tapi...Akiro bilang dia tidak akan memberikan nomor ponselnya ke orang asing."

Nada bicara James yang terdengar ragu diawal sebelum melanjutkan sampai secara amat jelas hingga ke telinga Gwenn.

Grace meneguk ludahnya sekali, sepertinya perang perihal harga diri Gwenn akan dimulai lagi.

Mulut Gwenn terbuka untuk sesaat berusaha memproses sebelum merebut ponsel dari tangan Grace dan mengambil alih panggilan itu.

"Dimana Akiro? Bilang kepadanya, orang asing ini ingin berbicara kepadanya, sekarang juga," Gwenn menekankan nada bicaranya diakhir bagai sebuah peringatan membuat James mati kutu di seberang telepon.

"James, bilang kepadanya aku sangat mengantuk dan ingin tidur sekarang."

James menoleh ke Akiro dengan raut pucatnya, seharusnya ia tidak mengangkat panggilan itu sehingga perselisiha ini tidak akan pernah terjadi. Tapi nyatanya berbeda dengan betapa cemasnya James terhadap karir Akiro kedepannya, Akiro tampak santai duduk disofa sembari menyilangkan kaki. 

"Buat mode speaker," pinta Gwenn membuat James mematung untuk sesaat, melirik sekilas ke arah Akiro yang sibuk menyesap kopinya sebelum menjauhkan ponselnya dari telinganya dan menekan tombol speaker.

"Tidur? Tidur kau bilang? Ini baru jam satu siang, jika kau sibuk maka seharusnya ini bukan wakt untuk tidur siangmu. Orang sibuk tidak akan tidur siang!" 

---

Continue Reading

You'll Also Like

492K 20.7K 51
Aku korban tapi kenapa aku juga yang disalahkan? Risa menjadi korban pelecehan seksual oleh teman sekelasnya. Laki-laki penyendiri yang ia percayai t...
3.1M 49.8K 35
βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah i...
8.2M 304K 38
!! WARNING -- EDISI BELUM REVISI !! [ADA DI TOKO BUKU @Penerbit Coconut Books] Highest #2 in Romance Jonathan Tanjaya , duda tampan beranak t...
218K 24K 63
Bagi Rian Andira, hubungan percintaan adalah yang tersulit. Kekayaan, Harta, gelar, perusahaan maha besar, bahkan penggemar yang menggilainya semua b...