New Soul

Von wiwichan5050

104K 11.4K 819

Seorang juru masak dan YouTuber yang populer dengan 10 juta fens lebih, pria ramah walau sedikit pendiam dan... Mehr

BAB 1 > new soul .
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
bab 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29 (Revisi)
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36 > End Season 1

BAB 20

1.9K 253 13
Von wiwichan5050

" Eder . Untuk pertama kalinya kamu mengecewakan ayah . Ayah sangat kecewa ." Mata merah menyala dengan tatapan tajam dan wajah yang sangat mirip dengan eder . Sayangnya dia duduk di kursi roda .

Elvio Ariesta , seorang pengusaha sukses yang kesuksesan nya mampu menggetarkan bumi . Kehidupan nya sempurna , di limpahi wajah tampan , tubuh jangkung , harta melimpah ,pengaruh luas , serta istri dan anak yang melengkapi hidupnya . Hanya dua yang tak bisa di miliki Elvio ,cinta Sabela juga kaki yang sempurna .

Elvio cacat sejak dia dilahirkan ,namun semua yang dimiliki nya itu seolah mampu menutupi kecacatan nya .

Sabela wanita lembut dan tangguh mampu membuat nya tak bisa berpaling ,namun sayangnya sabela menolaknya mentah mentah walaupun sudah di janji kekayaan dan kekuasaan Ariesta ,hanya untuk menemani Robert yang bukan apa apa di banding Elvio .

" Kamu punya darah Sabela .tapi kenapa kamu tidak bisa melakukan hal sepele seperti ini dengan benar ?." Suara Elvio tak meninggi samasekali ,namun aura nya membuat pelayan dan Bodyguards hampir tak bisa bernafas.

Berbeda dengan Eder yang tak ber- reaksi samasekali . Dia adalah ayah dan hidup dengan ajarnya selama 15 tahun ,mana mungkin Eder tak terbiasa.

"Maaf ayah ,Ini di luar prediksi ku . " Ucap Eder dengan wajah datarnya .

Elvio menyorot anaknya dengan tatapan setenang lautan .lautan yang dapat menenggelamkan apapun .

" Pergi . Dan terima hukuman mu ."

setelah ucapan Elvio ,Salah satu Bodyguard maju ." Mari tuan muda ."

Eder tak bicara apapun lagi , berlalu dengan Bodyguard yang mengikuti di belakang nya .

Di perjalanan menuju tempat yang hukuman nya .Eder berpapasan dengan salah satu Kakak laki lakinya , Ravel .

"Lihat ada anak anjing haram di sini . "

" Anak haram kenapa kau masih ada di rumah ini ? . Akan lebih baik jika kau mati ." Ucap Ravel ,mencegat Eder .

Eder hanya menatap kakak tirinya dengan dingin , lalu mengalihkan tatapannya ke arah lain .

" Sombong sekali ." Ucap Ravel tak suka .

" Maaf tuan muda . Tuan muda Eder harus mendapatkan hukuman nya segera ,jadi saya mohon biarkan kami lewat. " Ucap Bodyguard itu dengan sopan.

Mendengar itu ,Ravel semakin menatap rendah Eder ,seolah dia adalah seonggok kotoran . " Kamu melakukan kesalahan lagi ?,ck ck aku tidak heran si . Kau kan tak berguna ,Bodoh!." Rave bejalan pergi dengan tawa yang sangat keras .

Bodyguard menatap remaja itu dengan tatapan jengkel. " Aku tidak pernah melihat orang tidak tau diri seperti tuan muda Ravel ."

"Ayo pergi ." Mendengar suara muda yang dingin itu , Bodyguard pun langsung melangkah kembali mengikuti Eder .

Mereka memasuki Ruangan yang berada di bagian terbelakang Mansion .

Lima menit setelah mereka masuk , terdengar suara cambukan keras di dalam .

Di dalam Eder hanya menerima hukuman nya Dengan wajah datarnya sambil menghitung setiap detiknya .

Setiap dia melakukan kesalahan dia akan di hukum seperti ini selama berjam jam . Hukuman fisik seperti ini seolah bukan apa apa untuk Eder ,apa lagi kekerasan adalah suatu hal lumrah sejak dia berusia tiga tahun .

"Maafkan saya tuan muda ..... saya hanya menjalankan perintah ." Bodyguard itu menggenggam cambuk dengan tangan gemetar ,mencambuk anak yang bahkan masih belum menjadi remaja seutuhnya membuat tekanan tersendiri untuk pria itu .

Namun walaupun begitu ,dia tak mengendurkan cambukan nya .

Eder diam ,mulutnya tertutup rapat . Duduk di kursi dengan tubuh tegap .

Bahkan saat setengah badan nya di hiasi luka dan di lumuri darah , ataupun tulang tulangnya retak . Eder hanya mengingat satu nama .

" Apa leon menyukai hadiah ku ? . " Membayangkan wajah menggemaskan dengan raut wajah yang selalu mengantuk , senyuman tipis terpampang samar di wajah tampan nya.

.

.

.

Hari mulai petang suara cambukan itu berhenti .

Sang Bodyguard menjatuhkan cambuknya , lalu tersungkur begitu saja .

Kedua tangan nya bergetar hebat ,di hiasi luka berdarah karna terlalu sering mengayunkan cambuk . ".... Maafkan saya tuan muda . maafkan saya ."

Eder tak acuh dengan Bodyguard itu, memungut baju nya lalu memakainya .

Meninggalkan Bodyguard itu di dalam ruangan senyap .

"Mau kemana ?." Eder menoleh ,mendapati ayah dan ibu tirinya yang perlahan mendekatinya .

" Kamu semakin jarang ada di rumah . ayah juga ingin menghabiskan waktu dengan mu ." Ucap Elvio .

"Ayah-."

" Paling dia pergi ke club , bersenang senang dengan teman teman nya . Dia kan selalu seperti itu ." Potong Rebecca, dengan tatapan mengejek .

" Diam Rebecca ." Ucap Elvio dengan nada dinginnya.

Eder hanya menatap mereka dengan bosan ." Entahlah , aku hanya tidak betah di rumah ayah ."

"Apa maksudmu eder ,ini juga rumah mu . Apakah kamu juga tak bisa menerimaku seperti Sabela ?." Pertanyaan gundah itu hanya mampu di tuturkan Elvio dalam hatinya .

Tak mendapat tanggapan dari ayah nya ,Eder melanjutkan langkahnya. Tapi ayah nya kembali menghentikan nya.

"Apakah karna anak itu,kamu semakin jarang di rumah ?." Tanya Elvio , tatapan nya semakin dingin.

Eder mengepal kan tangan nya .

"Aku tak pernah meminta apapun dari ayah ,karna aku hanya anak buangan . Tapi untuk kali ini aku mohon jangan muncul di depan adikku , ataupun melukai nya .hanya itu ." Elvio terkesiap , bukan karna tadi itu adalah kalimat terpanjang dari anak nya . Namun untuk pertama kalinya dia mendengar Eder begitu berbelas kasih pada orang lain selain ibunya .

Tapi ketidak sukaan muncul di hatinya , mengingat perilaku lembut Eder di tunjukan untuk anak musuh nya.

" Eder kamu lagi lagi membuat ku kecewa , Bagaimana bisa kamu kembali dibutakan hatimu ? ,Kamu tak lupakan bagaimana kamu dibuang oleh ibumu sendiri ?."

" Anak itu hanya akan melukai mu E-."

" Dia tak akan melakukan nya!! ....... hah ,Aku mohon ayah ." Setelah mengucapkan itu ,Eder melangkah pergi tak mengacuhkan teriakan Rebecca yang memanggil nya.

"Tcih anak itu . sebenarnya apa yang kamu lihat dari kotoran seperti itu suamiku ?." Ucap nya menatap sinis punggung Eder.

" Kotoran itu seratus kali lebih baik dari mu dan anak anak mu Rebecca . Dia adalah anak sabela ." Ucap Elvio datar.

Rebecca hanya mampu mengumpat tanpa suara . kekesalan dan amarah nya semakin meluap untuk Eder ataupun untuk Sabela .

" Bagaimana caraku membunuhmu seperti Jalang itu anak haram ." Batin Rebecca penuh dendam .

***

Leon menghelah nafas sambil menambahkan cabai dan kecap asin ke dalam ke dalam Tteokbokki .

Setelah hidangan itu jadi , dia menyajikan nya di mangkuk cukup besar .

" Kenapa aku malah terkurung di tempat ini ya ?." Memandang Tteokbokki yang terlihat menggiurkan.

Leon kembali menghelah nafas saat mengingat dirinya sudah dikurung di apartemen ini selama empat hari penuh oleh sosok iblis kecil yang sangat menyebalkan.

" Yah setidaknya dia tidak melakukan hal hal aneh pada ku . " Membawa Tteokbokki menuju meja makan .

" Ah aku seperti nya sudah punya cukup bukti , apakah perlu ku suruh Tristan sekarang ? . Kenapa Dokumen Dokumen itu malah hilang si ?." Gerutu Leon sambil menguyah .

Saat asik menikmati semangkuk Tteokbokki nya , tiba tiba saja sebuah tangan dingin bertengger di bahu nya .

" Leon sedang makan ya ~ ." Dua tangan dengan otot samar melingkar di lehernya.

Leon yang tau siapa pelaku nya hanya melanjutkan kunyahan nya tanpa terganggu samasekali.

" Tteokbokki nya terlihat enak , mau dong ." Rengek Eder sambil mengusap usapkan pipinya ke pipi mulus milik leon .

Leon hanya patuh , menyuapi Eder dengan Tteokbokki .

"Enak ! ." Ucap Eder sambil tersenyum riang .

" Habis berkelahi ?." Tanya leon ,melirik tangan beserta lengan Eder yang di tutupi perban putih .

" Tidak ." Jawab Eder ,mengusap ujung bibirnya yang terkena noda Tteokbokki .

" Bohong , kamu pasti habis berkelahi . Dengan siapa kamu berkelahi?." Tuduh Leon sambil terus menyuapi Eder .

Eder memasang wajah cemberut , semakin mengeratkan rangkulan nya di leher Leon . " Aku tidak pernah berbohong Leeon! . Aku seperti ini karna melakukan kesalahan ."

" Kesalahan besar apa yang kamu perbuat hingga harus di bungkus seperti mumi ." Ucap Leon, menyamping kan posisinya hingga bisa melihat Eder yang memang di tutupi perban sampai yang tampak hanya kepala nya .

" Itu..... Masalah beeesar ,anak kecil tidak boleh tau ." Leon hanya menatap nya datar .

" Baiklah ."

" Ngomong ngomong , bagaimana dengan hadiahnya ,leon suka tidak ?." Tanya Eder antusias.

"Maksudmu mobil mainan seharga ratusan juta itu ?." Menunjuk miniatur Lamborghini yang tergelatak begitu saja di atas nakas .

" Ku rasa bukan ratusan juta ."

" Terus berapa ?." Tanya Leon dengan raut bingung.

" Mungkin 6 Milyar ?." Ucap Eder terlalu santai.

Leon langsung terperangah ,dia menatap miniatur mobil itu . Tiba tiba benda kecil itu terlihat sangat berharga dengan Kilauan emas yang mengelilingi nya .

" Sangat mahal , BAGAIMANA BISA MAINAN KECIL ITU SANGAT MAHAL!!." Leon menutup mulutnya ,tak percaya .

Sambil memainkan rambut lebat Leon ,Eder berucap. " Aku membelinya di America , mereka bilang itu koleksi yang spesial yang mereka punya. Seluruhnya terbuat dari emas jadi ku pikir Leon akan suka ."

" Tentu saja aku suka !! . Bagaimana mungkin aku tidak suka Eder !." Ucap Leon dengan tatapan berbintang , membayangkan mainan mahal itu di jual . Dia bisa membeli Lamborghini asli ! .

"Terimakasih ,aku mencintaimu Eder!." Eder tersenyum lebar mendengar ucapan itu dari adiknya .

" Sebagai gantinya ayo nonton tv bersama!!."

" Tentu ."

Kedua bersaudara itu duduk bersama di depan TV berlayar besar , dengan Eder yang duduk sangat dekat dengan Leon lalu menyenderkan kepalanya di bahu Adiknya itu .

" Bagaimana dengan bisnis mu , Apakah ada yang menganggu mu lagi ? ." Tanya Leon sambil memainkan Remote TV.

" Mereka menyebalkan , tapi aku tidak akan membiarkan ini mengganggu ku lebih lama." Ucap Eder , tangan nya sibuk memainkan tangan Leon yang lebih kecil dari miliknya .

Jauh di lubuk hati leon ,dia samasekali tak peduli dengan bisnis haram anak ini . yang penting sekarang,dia bosan menonton kartun anak anak .

" Minimal pokemon,lah ini Barbie . Agak lain ni anak ." Dengan iseng leon menekan remote yang membuat siaranTV terganti .

" kita beralih ke berita berikut nya . "

" Berita ini cukup mengejutkan ,saya hampir tidak bisa percaya dengan apa yang saya baca sendiri . ini bersangkutan dengan 'Golden familly ' . Siapa yang tidak tau tentang para dermawan yang suka membantu masyarakat akhir akhir ini , mereka menyumbang sebagian harta mereka untuk orang orang membutuhkan . Bagi masyarakat mereka adalah malaikat ."

"Namun apakah benar , Golden familly yang kita kenal sebaik itu ? . Hem.. kalian bisa menyimpulkan nya sendiri setelah mendengar ini ."

" Narkoba , hal yang dapat merusak generasi muda kita. Dan pengedaran besar besaran telah terjadi di negara tercinta kita ini ,itu pun sudah merayap ke luar negri . Tentu saja kasus seperti ini tak bisa disepelekan . "

"Lebih dari 100 tong di temukan berisi dengan narkoba jenis LSD. Dan tersangka di sini adalah ketua Golden familly ,yang di gadang gadang sebagai anak emas negara , Eder Ariesta . Tidak ada tanggapan lebih dari Tuan Elvio Ariesta tentang kasus anak nya ,namun sekarang penyelidik tengah memusatkan taring nya pada Eder . Di tambah dengan bukti -."

Leon memindahkan siaran lalu melirik Eder , anak itu terlihat biasa saja ,dan sangat tenang seolah sosok yang di bicarakan di TV bukan lah dua .

" Media selalu saja melebih lebihkan . membosankan ." Ucap eder ,mengecup singkat leher Leon lalu bangkit menuju dapur ,mengambil susu untuk Leon .

" Ternyata berkas itu di ambil seseorang . ah sudahlah yang penting ini mempermudah Eder berhadapan dengan hukum ."

" Tapi Elvio Elvio itu tidak mungkin hanya melihat saja, kan ?." Ucapnya lagi sambil menyenderkan tubuhnya ,menatap bosan pada TV yang kembali menyiarkan keseharian Barbie .

Eder kembali dengan dua gelas susu coklat di tangan nya , memberikan yang satunya pada adiknya .

Leon menerimanya dengan senang hati .Meminum susu favorit nya dengan nikmat.

" jika ada yang mengganggu mu katakan saja pada ku ,aku akan membuat mereka tak berani lagi menatap mu ." Eder tersenyum tapis ,mengusap bibir gembul leon dengan ibu jarinya .

"... Seperti nya bukan cuman aku yang berubah . Kamu juga berubah ,bukan kah kamu membenciku ?." Mengalihkan tatapannya dari Eder .anak itu membuat nya tak enak hati , sungguh dia tak berniat melukai hati nya dikemudian hari .

Eder menggeleng ,lalu mencubit gemas pipi Leon . "Aku tidak pernah membencimu . aku selalu menyukai mu , dari dulu ataupun sekarang."

Leon menatap nya dengan ekspresi tak percaya , cukup lucu dimata Eder. " Orang tidak akan menindas orang yang disukainya . Kau gila ya ?."

" Itulah kenyataannya ,jangan berpikir yang tidak tidak ." Ucap Eder Dengan wajah seriusnya .

Dalam hati Leon mencibir . seseorang seperti Eder,tak pernah dia temui selama pengalaman sebagai Mara .

" Aku ingin keluar ."

"Tidak ." Tolok Eder mentah mentah , sambil membawa Leon pada pelukannya.

Leon mengeram kesal , dengan kepala dan tubuh yang bersandar di tubuh Eder ,Leon memukul dada Eder dengan kekuatan yang tidak main main .

" Ssst sakit ." Ringis Eder .

" Biarkan aku keluar, kamu tidak bisa membuat ku seperti burung dalam sangkar!." Tuntut Leon .

" Leon kenapa kamu semakin tidak patuh ? , biasanya juga kamu tidak mengeluh walaupun di sini selama seminggu . Aku tidak suka adik yang tidak patuh ." Mencengkram tangan Leon yang tadi memukul nya . Leon dapat melihat ketidak sukaan di mata Eder.

Leon menelan ludah nya , anak kecil seperti Eder berhasil membangkitkan rasa ngeri dalam dirinya . Terkadang dia seperti terjebak bersama serigala buas di satu ruangan .

" Aku ,aku rindu keluargaku. Mereka pasti mengkhawatirkan ku sekarang ." Ucap Leon takut takut .dia terpaksa mengikut sertakan para setan itu untuk membebaskan diri dari iblis satu ini .

Eder berdecis saat kata keluarga meluncur di mulut mungil itu ,dia tidak suka .

" Eder kamu menyakiti ku ." Menyentuh tangan Eder yang semakin mencengkram kuat Permukaan kulitnya yang lembut.

" Dia ingin mematahkan tangan ku.SAKIT !." batin Leon .

Menyadari itu ,Eder melepaskan tangan nya . Lalu Menyenderkan tubuhnya di sofa , tanpa melepaskan rangkulan nya di tubuh Leon .

" aku mohon ." Rengek Leon ,berusaha meyakinkan Eder.

" aku tidak suka adik pembohong ."

" A apa maksud mu?."

" Kamu pikir aku tidak tau sikap keluarga mu pada mu , mereka tidak menganggap mu dan lebih memilih orang baru ." Ucapan Eder sukses membuat tubuhnya menegang . Dia bergerak gelisah dalam rangkulan Eder , anak itu bahkan tak ingin mengendurkan rangkulan nya !.

" Kamu juga ingin meninggalkan ku kan ?. Oleh sebab itu kamu berusaha m
Pergi . Tapi kenapa ? , Apa yang ku lakukan pada mu ? . Aku hanya ingin kamu tetap di sini , agar aku tidak perlu merasakan kesunyian ." Nada Eder terdengar biasa saja , Leon tak dapat melihat wajahnya karna takut dengan aura intimidasi yang menekan nya .

Dia hanya bisa mengumpat dalam hati,karna merasa tidak adil . Semudah itukah Eder melupakan masalah yang dia berikan pada Leon .Penindasan parah seperti itu kenapa sangat mudah di lupakan?.

" Ka kamu jahat , itu membuat ku tidak nyaman ." Ucap Leon susah payah.

Leon semakin menegang saat mendengar kekahan samar ,dia melirik Eder .

" Leon mau mendengar sesuatu yang benar benar jahat ?." mengusap lembut tangan Leon yang lebam karna nya .

" Seorang anak empat tahun di ajarkan sudah fasih akan kekerasan ,dia terpaksa melakukan semua hal yang di perintahkan ayahnya agar dia bisa bertemu dengan ibunya ."

"Hingga dia bisa bertemu sang ibu ,hanya sekali . Dia mendapat pelukan hangat yang selama ini dia inginkan, untuk pertama kalinya dia tau kalau dia punya orang tua . Namun keesokan harinya , anak itu tau, kalau dia di buang ibu nya . Ibunya sudah mempunyai keluarga, mempunyai anak bungsu yang sangat ia sayangi dan hidup bahagia ,sangat bahagia bersama dengan suami dan anak anak nya ."

" sedangkan anak itu ? ,Dia kembali pada kenyataan. Menghabiskan hidupnya dengan kekosongan,dan kesunyian yang seakan mencabik cabik jiwanya . Kau mungkin tidak tau rasa sakit yang datang ketika tau bahwa tidak ada yang pernah peduli ,atau menatap mu dengan benar ...... .Mungkin kau tidak akan pernah tau , kesakitan ku . Atau mungkin aku memang seharusnya terlahir seperti ini -." Eder menggigit bibirnya ketika dia kembali mendapatkan pelukan yang seolah memadamkan api kemarahan dalam dirinya.

" Kenapa semua orang ingin meninggalkan ku , Apakah aku pantas di perlakukan seperti itu karna aku jahat ?."

" tidak ada anak yang pantas ditinggalkan , Kamu hanya tidak beruntung . Maafkan aku ,aku akan tetap berada di sisimu." Ucap Leon sambil mengusap lembut rambut belakang Eder.

Seperti es di tengah musim panas ,air mata Eder meleleh dengan cepat memenuhi matanya .

"Hiks.."

" Sudah tidak apa apa . Aku di sini ." Eder memeluk adiknya dengan erat , dia tidak ingin kesepian ,rasa nya sangat menakutkan.

" Sian ! ,Tadi itu sangat menakutkan!." Batin Leon ,ngeri dengan sosok Eder seminit yang lalu sudah seperti raja iblis yang baru keluar dari neraka.

>>>>>>> Tbc

* Typo bersebaran , wajib maklum .

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

3.8M 543K 73
[SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI GRAMEDIA] [GENORAZORS SERIES 2] Aralya Rylie Millano, hidupnya tidak seindah senyumannya yang selalu ia perlihatkan pad...
69.4M 3.9M 88
#1 in Teen Fiction [PROSES PENERBITAN] Alister Reygan, ia adalah cowok yang selalu menjadi idaman para wanita. Bukan hanya sekedar tampan, ia juga me...
10.8M 1M 63
Nikah sama berandalan ganteng? what! Apa jadi nya, kalo cewek yang di kenal sebagai kutu buku sekolah, ternyata menyandang status istri dari seorang...