Di pagi hari yang cerah ini, devina terbangun dengan jantung yang berdebar - debar. Karena sudah membayangkan nanti malam proses lamaran dengan arsen akan berlangsung di hari ulang tahunnya.
Tepat di usia 22 nya ia yang terbilang masih muda ia tidak menyangka bahwa akan secepat ini menemukan sosok laki - laki yang sangat mencintai dia. Dia membuka mata dan sudah banyak sekali di story whatsaap maupun instastorynya penuh ucapan selamat ulang tahun untuk devina.
Devina masih bersyukr masih banyak manusia yang menyayangi dia. Yang masih selalu ada disaat ia sangat terpuruk menghadapi kerasnya dunia. Keadaan yang mungkin beberapa kali membuat kalah, ia selalu berhasil bangkit kembali dengan dukungan dan semangat dari orang - orang yang menyanyanginya.
Selamat ulang tahun yang ke - 22 tahun semestaku. Semoga sehat selalu dan selalu di kelilingi oleh orang - orang yang baik. Kelak yang kamu do'akan akan terwujud satu per satu. Aku tidak tau bagaimana lagi aku harus mendeskripsikan tentang sempurna mu. Tetap menjadi devina yang dikenal banyak orang. Dan tetap menjadi cantikku yang selalu menerangi setiap langkah hidupku. Kamu adalah perempuan hebat yang pernah aku kenal sejauh ini, yang ku kira akan singgah sementara waktu. Tapi nyatanya kamu menjadi pelabuhan terakhir yang harus aku singgahi untuk waktu yang cukup lama. Terima kasih sudah menjadi rumah yang layak, dan aku belajar banyak tentang bagaimana kerasnya aku harus membersihkan serpihan kaca yang masih berserakan di dalamnya. Mungkin ini masih terlalu banyak untuk aku tuliskan disini. Jadi selamat bertambah usia untuk seseorang yang sangat aku cintai❤️
"Ih fotonya kok yang itu".
Arsen❤️
"Itu udah yang paling cantik".
"Tapi makasih yaaaaaa. Aku sayang kamu😋"
Arsen❤️
"Aku juga sayang banget dev sama kamu polllllll".
"Selamat Ulang Tahun kami ucapakan, selamat panjang unur kita kan do'a akan. Selamat sejahtera sehat sentausa. Selamat panjang umur dan bahagia".
Di ruang tamu ternyata sudah banyak teman - temannya angga yang datang memberi kejutan untuk devina. Tidak lupa ada feby juga disana.
"Loh, loh udah rame amat kek pasar". Ujar devina yang baru saja turun ke ruang tamu.
"Tiup dulu lilinnya dong". Ujar angga yang membawa kue ulang tahunnya devina.
"Heh, make a wish dulu lah". Ujar ervan yang ikut menimbrung.
"Semoga aku selau bahagia dan dikelilingi orang - orang baik seperti mereka. Semoga bunda, bang rio, bang angga dan arsen selalu mencintaiku entah bagaimanapun kondisiku". Devina pun meniup lilinnya setelah berdo'a di dalam hatinya.
"Yeeyyyyyy". Serempak mereka berteriak dan tepuk tangan saat devina meniup lilinnya. Tidak lupa suara terompet yang membuat berisik di pagi hari.
Devina tiba - tiba di tarik rio dan feby untuk keluar rumah dan alhasil di tepungi berjamaah. Tidak lupa telur yang mendarat di kepalanya dan baju nya. Sangat ramai dan meriah sekali di tambahi dengan teman - temannya angga yang ikut andil dalam ulang tahunnya devina.
Bahkan belum sempat memotong kue pun ia sudah menjadi ikan yang ditepungi di halaman rumahnya. Friksa nampak bahagia melihat devina bahagia seperti ini bersama teman - temannya. Ia mengabadikan moment tersebut lewat hp nya.
Setelah adegan lempar telur dan tepung. Devina di semprot air dari selang oleh rio untuk membersihkan dirinya. Dia tak lupa sekalian kramas di sana untuk membersihkan rambutnya yang sudah lengket kena tepung dan telur.
Feby memberinya sampo untuk membersihkan rambutnya. Setelah selesai, devina melanjutkan mandinya di kamar mandi bawah khusus kamar mandi pembantu. Karena tidak mungkin jika ia harus naik ke atas dengan kondisi badsn yang sudah bau telur busuk seperti itu.
Tidak lupa setelah itu mereka makan bersama dirumahnya devina. Friska sudah membelikannya makanan untuk mereka sebagai bentuk traktiran di hari ulang tahun devina yang ke - 22 tahun ini.
Sangat meriah dengan azzam temannya angga yang berkaraoke di ruang tamu dan membuat ramai suasana. Devina tidak menyangka jika akan seramai ini di hari ulang tahunnya kali ini.
Angga dan rio ternyata sudah merencakan semua bersama feby sejak 1 minggu sebelum hari H. Devina juga membuka kado satu per satu yang telah ia terima. Ada berbagai jenis barang dan ada juga makanan yang telah ia temui di kado pemberian dari teman - temannya angga.
Angga memberikan laptop baru untuk devina karena devina sering menonton film sampai ia betah di kamar. Rio memberikannya gitar baru dengan ukiran nama devina di gagang gitar tersebut. Friska memberinya uang 10 juta dan sudah masuk ke m-bankinh milik devina sebagai bentuk uang jajan dan terserah uang itu mau diapakan oleh devina. Dan feby memberinya sekotak make up dan alat make up untuk devina agar ia mau belajar berdandan.
Hari sudah beranjak siang. Matahari semakin terik. Devina detak jantungnya semakin berdegup kencang disaat ia mengingat kembali bahwa hari ini adalah hari lamarannya bersama arsen.
Ia mencoba untuk tidur siang tapi tetap saja tidak bisa. Ia menonton film lagi dan membaca beberapa buku namun tidak membuatnya tertidur. Tapi tiba - tiba devina terkejut dengan kedatangan angga yang tiba - tiba masuk kamarnya.
"Astaga bang ngagetin aja". Ujar devina yang masih dengan posisi tengkurap.
"Tadi abang ketuk - ketuk pintu kamunya gak kedengeran".
"Oh iya bang. Devina mau ngomong".
"Apa dev?".
"Papa boleh dateng ke acara nanti".
"Kamu serius?".
"Iya".
"Alhamdulillah kalau kamu udah berubah pikiran dev. Nanti biar rio yang ngabarin papa dev kalau gitu".
"Kata arsen gapapa ngasih kesempatan satu kali buat liat devina bahagia".
"Arsen memang baik dev, dia bisa mengayomi kamu dan bersabar menghadapi naik turunnya mood kamu. Beruntung kamu bisa dapet arsen".
"Iya bang".
Siang sudah berganti sore hari, jantung devina semakin mau copot. Ia mencoba untuk menenangkan diri agar tidak panik. Ia mencoba memejamkan mata untuk tidur sejenak pun tapi tidak bisa.
Sampai ia terus melihat jam agar jam berjalan begitu lama. Namun tetap saja waktu terus berputar dan sangat tidak terasa. Sampai hari malam pun telah tiba.
Kini depan halaman rumah devina sudah dipenuhi oleh mobil - mobil saudaranya. Dan beberapa kerabat dan teman dekat saja yang datang. Karena yang terpenting hanyalah keluarga inti.
"Bang, devina spot jantung nih". Ujar devina yang kini berada di kamarnya bersama angga dan rio".
"Udah santai aja dev, ada abang sama rio".
Tak lama setelah itu keluarga arsen datang dengan 3 mobil yang membuntutinya dari belakang. Kemudian keluarga dari arsen pun dipersilakan untuk masuk ke dalam ruang tamu yang sudah di gelarkan karpet.
"Apa kabar ibu friska, maaf jika kemarin H-3 saya tidak ikut kesini karena sakit". Ujar berlin yang menyalami friska dengan hangat.
"Iya tidak apa - apa bu, kebetulan sudah di wakilkan pak yoga dan adiknya arsen. Keknya kita pernah ketemu tapi dimana ya?".
"Emmm, sepertinya begitu bu. Saya juga lupa - lupa ingat".
"Ayo pak, bu silahkan duduk dulu. Ayo mari pak bu, duduk dulu". Ujar friska sebagai tuan rumah mempersilakan beberapa keluarga dari yoga yang ikut dalam acara tersebut.
Setelah mereka semua sudah berkumpul, dan kemudian angga membuka proses acara lamaran tersebut. Tidak lama devina keluar dari dalam kamarnya dengan gaun berwarna putih ada pita di pinggangnya dan sangat terlihat cantik sekali dengan polesan make up ala feby.
Ditambah rambut yang dicepol dan ada hiasan di rambutnya, nampak begitu sederhana namun terkesan wah. Arsen dan beberapa orang disana terpesona dengan kecantikan devina malam ini.
Kemudian acara tukar cincinpun dilangsungkan. Acara telah berjalan dengan lancar. Dan akhirnya mereka berdua telah resmi terikat.
Lalu dilanjut dengan acara makan malam bersama - sama. Tiba - tiba andre datang dan kemudian masuk ke dalam rumah. Karena terlambat gara - gara ada jalanan macet, dia langsung ingin menemui putrinya.
Ternyata devina sedang berada di belakang rumahnya bersama dengan arsen, angga dan juga rio. Sementara yang lain masih makan disana sambil menikmati luasnya taman belakang rumah friska.
"Devina". Ujar andre yang kini berdiri di depan devina.
Devina membalikkan badan dan melihat orang yang selama ini tidak pernah ia sebut sebagai papa.
"Devina, papa senang kamu bisa bahagia bersama pilihan kamu". Ujar andre terharu melihat anaknya yang telah ia sakiti di masa lalu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik di malam ini.
Devina masih terdiam mematung disana masih tidak menyangka papanya akan berbicara lembut seperti ini di hadapannya. Arsen, angga dan rio yang melihat hanya berdiam diri.
"Kamu sangat cantik nak, ternyata kamu anak papa yang paling cantik di dunia. Papa sayang sama kamu".
Devina masih mematung dan melihat orang yang dihadapannya sekarang meneteskan air mata. Entah air mata bahagia, sedih atau penyesalan. Devina tidak tau artinya.
"Papa minta maaf sama kamu sudah menyakiti kamu terlalu dalam, papa harap kamu mau memaafkan segala kesalahan papa di masa lalu dev. Papa menyesal menyakiti anak sebaik dan sencantik kamu. Mau bagaimanapun kamu masih tetap akan menjadi gadis kecil papa. Papa ingin membayar semua kesalahan papa sama kamu dev. Boleh papa peluk kamu?".
Tanpa aba - aba tubuh andre mendekati devina dan memeluk devina. Air matanya mengalir deras saat ia pertama kali memeluk putrinya yang selama ini tak pernah ia dekap seperti ini. Devina masih mematung, dan tanpa sadar air matanya menetes dalam dekapan papanya.
Arsen, angga dan rio menyaksikan moment yang snagat indah ini. Tak disangka friska juga melihat moment tersebut dari kejauhan. Ia masih tidak menyangka jika devina tidak tersulut emosi saat andre datang dan yang sangat tidak terduga adalah devina tidak memberontak saat andre memeluknya seperti ini.
"Devina maafkan papa nak, papa akan membayar semuanya. Papa sayang sama kamu". Ujar andre yang masih memeluk devina dengan erat.
Devina masih terdiam dan lama - lama ia menangis dalam dekapan andre. Ia kemudian membalas pelukan dari andre dan memeluknya dengan erat. Baru kali ini rasanya devina merasakan pelukan hangat dari seorang ayah.
Pelukan yang sama sekali tak pernah ia rasakan. Dan kali ini di moment bahagianya ia telah merasakan sedikit hadirnya sosok ayah dalam hidupnya. Meski tidak tau devina harus berkata apa, dia meluapkan segala emosinya lewat air matanya yang sudah tidak bisa dibendung lagi.
Feby terharu menyaksikan moment tersebut, angga dan rio tersenyum dan mereka berharap keluarga mereka bisa kembali utuh seperti sedia kala.