Eccedentesiast

By ArunikaRinjani15

5.6K 472 3

Orang yang menyembunyikan tentang banyak hal dengan senyumannya, entah itu rasa sedih, trumatis atau bahkan d... More

ASING
Beku
Tiga Sekawan
Hangat di Sisimu
Illusi
Akad
Attention !!!
Family Time
My Crazy Brother
Irisa Day
Siapa Kamu di Hatiku?
Benci Dengan Perasaan Ini
Seseorang Sepertimu
Matahariku
Broken Home Story
Ragu
Bestie
Pengumuman
Perasaan Yang Rumit
Jera
Terkapar
Penyesalan
Koma
Cinta Pertama
Hampa
Pulang kemana lagi?
Ego
Benci
ATTENTION
Arti Rasa
Persamaan
Menolak Terjatuh
Luka Lama
Intermittent explosive disorder
Keindahan hatimu
Psikoterapi
De Javu
Kobaran api cemburu
Hal Kecil
Peresmian
Kembali lagi
Tugas akhir dan Kejutan
Keresahan
Pesan bunda
Melepaskan
Akankah pupus?
ATTENTION
Tragedi penculikan
Pencarian Hari Pertama
Pencarian Hari Kedua
Pencarian Hari Ketiga
ATTENTION !!!
Pencarian Hari keempat
Pencarian Hari kelima
Ledakan Amarah
Flashback
Rindu akan temu
Perubahan
Post Traumatic Stress Disorders
Tenang Tapi Sepi
Tongkrongan Baru & Konspirasi Dunia
Artis Dadakan
Pernyataan yang menyakitkan
Hampir kelewat Batas
Masih Sama
Penantian
Sunset
Pagi Hari yang Cerah
Akhir dari Perjuangan
Rencana Kedepan
Impian bersama
LDR
Sunset Sanur Beach
H-4
Sosok Ayah
Hari Bahagia
Tak pantaskah untuk bahagia?
Inilah Hidupku yang Berantakan
Pergi
Akhir Rasa Sakit
ATTENTION

Sengaja Menghilang

23 3 0
By ArunikaRinjani15

Minggu pagi yang cerah membuat arsen semangat untuk pergi kerumah devina hari ini. Dengan segenap rindu yang membuat dia hampir frustasi karena terus memikirkan sosok devina.

Kini ia keluar rumah dan segera tancap gas untuk menunu ke rumah devina. Arsen mengira barangkali devina sakit karena sudah seminggu tidak melihat keberadaannya di kampus.

Sesampainya di depan gerbang rumah devina. Nampak berbeda kali ini, ia melihat segerombolan bodyguard berbaju hitam yang nampak gagah - gagah. Kebetulan mayoritas dari mereka masih muda - muda. Mungkin setara dengan rio ataupun angga.

"Mau nyari siapa mas?". Tanya bodyguard dari balik pagar.

"Mau nyari devina om".

"Om katamu?. Panggil saya mas. Usia saya masih 28 tahun".

"Aelahh sama aja. Tolong dong panggilin".

"Maaf mas, tapi mbak devina lagi tidak ada di rumah".

"Dia kemana?".

"Saya tudak tau".

"Tapi gue boleh masuk kan?".

"Ada keperluan apa sebenarnya anda ini".

"Gue pacarnya devina om".

"Kenapa gak di telfon saja devina ada dimana. Sudah saya permisi". Bodyguard itu meninggalkan arsen ke pos satam bersama teman - teman bodyguard yang lain.

Sementara arsen masih merecoki para bodyguard yang ada disana. Agar di izinkan masuk. Namun arsen masih saja diabaikan dan tidak dipedulikan begitu saja.

"Ada apa mbak panggil saya?". Tanya bodyguard tadi yang baru saja masuk ke rumah karena menerima pesan masuk dari devina.

"Sejak kapan dia datang?".

"Sepertinya sudah hampir setengah jam dia masih berdiri disana mbak".

"Usir saja dia. Gue gamau lihat dia lagi. Siapapun nanti yang nyari gue bilang kalo gue gak ada dirumah. Kecuali feby. Lo tau kan feby?".

"Iya mbak".

Setelah itu bodyguard tersebut mengusir paksa arsen, namun arsen tetep kekeh berada disana sampai devina datang.

"Lo gak kasihan sama dia?". Tanya rio yang melihat arsen di usir secara paksa oleh para bodyguardnya.

"Biarin rii, ini demi kebaikan dan ketenangan dia. Sudah cukup rasanya gue jadi beban buat orang sebaik arsen". Ia masih melihat arsen dari balik jendela kamarnya bersama rio.

"Tapi dia tulus dev sama lo".

"Di dunia ini ga ada yang tulus rii. Semua bakal berubah seiring berjalannya waktu".

"Lo lupa gimana perjuangan arsen buat nemuin lo pas dulu diculik?". Devina hanya terdiam dan mencoba tidak mengulang ingatan itu kembali.

"Dia sampai ditampar bunda gara - gara bunda nyalahin dia. Terus dia sampai luka - luka dan baju penuh darah dia tekati buat ke rumah sakit. Sampai dia demam dan masuk rumah sakit kan?". Devina masih saja terdiam menatap ke luar jendela.

"Gue tau dia baik rii, gue yang gak baik buat dia".

"Lo jangan terlalu keras sama diri lo sendiri. Mau sampai kapan lo sembunyi dari arsen?".

"Gatau rii".

"Gue saranin secepetnya lo temuin dia. Ajak dia balikan".

"Tapi gue ngerasa gak pantes buat orang sebaik dia".

"Astaga dev, mau gimanapun lo gak bisa hidup sendirian. Beberapa tahun lagi entah itu kapan lo harus nentuin jalan hidup lo untuk menghabiskan hari tua lo dengan siapa. Jadi jangan salah pilih". Rio melangkahkan kakinya dan berjalan keluar dari kamar devina.

Sementara itu devina masih termenung disana, melihat arsen yang ternyata masih berdiri di gerban rumahnya.

Hari sudah menunjukkan pukul 16:37 WIB. Arsen masih berada disana, mobilnya juga masih terparkir di depan gerbang rumah devina. Entahlah rasanya sudah terlalu lama ia berada disana.

Sampai mobil friska masuk ke halaman rumahnya, arsen yang melihat kesempatan gerbangnya dibuka. Langsung keluar dari mobilnya dan berlari begitu saja. Namun tidak mudah, arsen di cekal beberapa bodyguard yang ada disana. Ia gagal lagi dan harus menunggu di luar.

Friska pura - pura tidak melihat dan mendengar arsen yang berteriak memanggil namanya. Ia segera saja masuk ke dalam rumahnya. Padahl ingin sekali ia membawa arsen untuk masuk ke dalam rumahnya. Namun devina sudah dari jauh hari memerintahkan untuk tidak ingin bertemu siapapun termasuk arsen.

"Dev, di luar ada...".

"Devina tau bun". Ujar devina yang baru saja keluar dari dapur mengambil susu vanilla dan brownis coklat kesukaannya.

"Sejak kapan arsen ada disana?".

"Udah dari tadi pagi jam 9 kalo gak salah". Jawab devina sambil melahap brownis kesukaannya.

"Astagaaa, kamu gak kasihan sama dia?".

"Tadi devina udah suruh bodyguard buat ngusir dia, tapi gak mempan".

"Kamu ga boleh gini dev".

"Demi kebaikan dia juga bun".

"Paling tidak kamu temui dia dan ngobrol baik - baik".

"Devina kalo males ya males bun gak usah maksa".

"Dev, tadi dokter chaterin telfon katanya besok kamu harus kesana lagi buat cek kondisi kamu". Ujar rio yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Gue udah sembuh rii".

"Lo masih sakit".

"Mana ada? Lihat gue gapapa". Ujar devina sambol berdiri dan berputar dihadapan friska dan rio.

"Pokoknya besok lo gue anterin kesana".

"Kenapa lagi sih gue?".

"Ya harusnya gue yang tanya. Lo gak kaya devina yang gue kenal. Devina yang gue kenal gak dingin dan cuek kek gini". Devina hanya terdiam mendengar perkataan rio baru saja.

Sore menjalang malam, arsen masih berdiam diri disana dengan sisa - sisa tenaganya yang masih ada. Sesekali ia masuk ke mobil mungkin untuk istirahat. Sesekai juga ia berdiri, jongkok dan berteriak - teriak.

"Mas, lebih baik anda pulang". Ujar bodyguard yang ada disana.

"Dih, siapa lo ngatur".

"Bocah dibilangin ngeyel aja".

"Gue gamau pulang sebelum gue ketemu cewek gue. Udah gakusah cerewet deh lo pada".

"DEV... DEVINAAAAAAAAAA". Arsen masih berteriak memanggil nama devina.

"Sudah saya bilangin mbak devina lagi ga ada di rumah".

"Bodoamat. Paling enggak bundanya kalo gak abangnya ada kan di dalem rumah".

"TANTEEE FRISKAAAAAAA. BANG RIOOOOOOOO. BANG ANGGAAAAA".

"Ssstttttt,bisa diem gak sih berisik mulu". Ujar bodyguard yang sudah mulai pusing dengan teriakan arsen.

"Tuh kan suara arsen masih ada". Tanya rio yang berada di meja makan bersama friska dan devina.

"Lebih baik kamu temui arsen sekarang dev".

"Enggak bun". Ujar devina yang masih melanjutkan makan malamnya.

"Yaudah deh lebih baik gue aja yang temuin arsen".

"Ehhhh, mau lo bawa masuk?". Tanya devina sambil menarik tangan rio untuk menahannya agar tidak membawa arsen masuk ke rumah.

"Ya iya lah".

"Lo tu dibilangin juga rii, udah gak usah ditemuin".

"Adek gue gak pernah sejahat ini ya sama orang. Kalo lo gak mau ketemu biar gue yang temuin". Rio segera melangkahkan kakinya untuk keluar dari rumah. Kemudian devina menariknya lagi dari belakang.

"Apalagi sih dev".

"Biar gue yang temuin". Setelah devina berubah pikiran dan ingin menemui arsen tiba - tiba diluar hujan deras. Bodyguard - bodyguard yang ada di luarpun sebagian berteduh di pos satpam, sebagian juga berteduh di teras.

Mereka yang disuruh menjaga rumahnya hanya ada 7. Yang lain jika sedang dibutuhkan, rio akan menghubungi semuanya.

"DEVVVV... DEVINAAAAAAA. BANGGG RIOOOO, TANTE FRISKAAAAAA, BANG ANGAAAAAAAA". Suara teriakan arsen diantara hujan masih samar - samar terdengar.

Kemudian devina datang membawa payung untuk menemui arsen. Arsen mematung saat devina ternyata seharian berada di rumah.

"Dev, akhirnya aku bisa ketemu kamu lagi". Ujar arsen dengan ukiran senyum di bibirnya.

"Udah aku bilangin kan, jangan ganggu aku lagi". Ujar devina dibalik pintu gerbannya.

"Aku mau ngajak kamu balikan dev, aku frustasi sama diri aku sendiri. Aku kangen banget sama kamu dev".

"Gakk !!!. Lebih baik sekarang lo pulang".

"Enggak dev, aku gamau pulang. Plisss kasih aku kesempatan buat memperbaiki semuanya".

"Apa yang perlu diperbaikin?. Udah mending sekarang kamu pulang. Aku mau istirahat". Devina kembali lagi masuk ke rumah, meski arsen masih beberapa kali memanggil namanya. Devina dengan berat hati harus mengabaikan perasaan orang yang telah ia cintai selama ini.

"Gimana dev". Tanya friska.

"Udah bun". Jawab singkat devina, kemudian ia berjalan menuju ke kamarnya.

Lagi - lagi arsen masih berdiri disana dan sudah basah kuyup terkena air hujan. Tiba - tiba devina menangis tidak tega melihat arsen yang seperti itu.

"Maafin aku sen, bukan bermasuk buat nyakitin kamu. Tapi aku menjauh agar kamu mencari kebahagiaanmu selama ini. Aku udah gak pantes buat kamu lagi sen". Batin devina berucap.

Hujan yang memelukku dalam rintiknya.
Bersama tangisan yang terhapus bersama airnya.
Lelah kian menjalar sampai ke batin.
Memaksa untuk melupakanmu adalah sebuah luka yang terus menggores setiap inci di hatiku.
Ingin sekali saja ku bersandar di bahumu, untuk mengistirahatkan segala beban di pundakku.
Tanpamu semua terasa berat.
Hari - hari tak lagi indah.
Waktu tak lagi ku tunggu.
Dan terkadang logika berjalan harus pergi atau bertahan.

Continue Reading

You'll Also Like

25K 2K 25
Si cantik dengan bahasa kegemarannya yuk baca aja!!!!
2.1M 9.9K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
3.7M 54.4K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
587K 98.3K 44
Ini menceritakan tentang kisah percintaan seorang gadis yang memiliki tingkat halusinasi tinggi. Dirinya percaya kalau halu yang tercipta akan beruba...