GENGSI

De ararisyaa

3.5K 585 199

Jaehyun dan Yeri terpaksa menikah karena rumor palsu yang beredar di kampus mereka. Namun seiring berjalannya... Mais

gengsi 0.0
gengsi 0.1
gengsi 0.3
gengsi 0.4
gengsi 0.5
gengsi 0.6
gengsi 0.7
gengsi 0.8
gengsi 0.9
gengsi 1.0
gengsi 1.1
gengsi 1.2
gengsi 1.3
gengsi 1.4
gengsi 1.5
gengsi 1.6
gengsi 1.7
gengsi 1.8
gengsi 1.9
gengsi 2.0
gengsi 2.1

gengsi 0.2

182 33 7
De ararisyaa

Happy Reading
✿✿✿

Hari dimana status Yeri menjadi istri dari Jung Jaehyun telah tiba. Pernikahan mereka dilakukan secara privat. Hanya keluarga dan teman terdekat saja yang datang.

Kini Yeri berjalan menuju altar dengan gaun putih pilihan Jaehyun yang menampilkan kedua sisi bahu putih Yeri dan bagian dada yang sedikit terbuka. Perpaduan make up tipis yang sempurna membuat kesan wajah yang indah.

Mata Yeri tertuju pada Jaehyun yang sudah berdiri menunggunya di atas altar. Laki-laki dengan jarak usia dua tahun lebih tua dari Yeri itu tersenyum kecil padanya. Perasaan Yeri semakin tidak karuan ketika kakinya semakin dekat dengan altar.

Kini keduanya sudah berada di atas altar dengan seorang pendeta diantara mereka.

"Apakah kau Jung Jaehyun siap menerima Kim Yeri sebagai istri mu dalam keadaan susah ataupun senang. Sakit ataupun sehat, miskin ataupun kaya hingga ajal yang memisahkan kalian?" -tanya pendeta pada Jaehyun.

"Ya saya siap"

"Dan kau Kim Yeri apakah kau siap menerima Jung Jaehyun sebagai suami mu dalam keadaan susah ataupun senang. Sakit ataupun sehat, miskin ataupun kaya hingga ajal yang memisahkan kalian?" -tanya pendeta pada Yeri.

Yeri tampak terdiam sejenak. Bibir nya tidak bisa menjawab pertanyaan pendeta di depannya membuat Jaehyun mengerutkan kedua alisnya. Perasaan bimbang di hati Yeri menyelimuti dirinya. Apakah pernikahan ini benar akan menyelamatkan kehidupannya?

Yeri menghela kecil nafasnya, menatap wajah bingung Jaehyun yang berada di depannya. Dengan suara kecilnya Yeri melanjutkan kalimat yang tertahan di mulutnya "Ya, saya siap" membuat Jaehyun kembali tersenyum pada Yeri.

"Baiklah dengan ini saya katakan sekarang kalian sudah sah menjadi sepasang suami istri. Untuk kedua mempelai silahkan berciuman"

Yeri menoleh kearah pendeta sejenak kemudian menatap kearah Jaehyun. Walau ini bukan ciuman pertama mereka tapi Yeri tetap saja merasa takut.

Jaehyun melangkahkan kakinya mendekati Yeri. Menggenggam kedua tangan Yeri dengan lembut "semua akan baik-baik saja yerima"

Yeri mengangguk dan tersenyum pada jaehyun. Suami nya itu menarik pinggang Yeri untuk mendekat dan mencium bibir Yeri lembut.

"Kau dan istrimu langsung pulang? Kalian tidak mau menginap disini malam ini?"

"Tidak ma. Jaehyun akan langsung membawa Yeri kesana"

Jaehyun bergegas mengangkat semua barang-barang penting miliknya masuk ke mobil. Yeri juga ikut mengemas barang nya yang sudah berada di rumah mertuanya.

Mama Jung menghela nafasnya. Sebenarnya ia ingin sekali putra dan menantunya itu menginap semalam disini. Tapi Jaehyun menolak nya dengan keras.

Mama Jung memeluk Yeri dengan erat sebelum pergi. Ia berpesan pada Yeri jika jaehyun nakal maka adukan saja padanya biar mama yang akan memarahi Jaehyun atau kamu kunci saja diluar. Anggap rumah Jaehyun sebagai rumahmu.

Mama Jung tersenyum lebar, melambaikan tangannya pada Yeri yang sudah masuk ke dalam mobil Jaehyun. Kemudian mereka berdua pergi meninggalkan kediaman mewah milik keluarga Jung.

Kini jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Cuaca yang sedikit dingin dan suasana malam membuat kehidupan di dunia luar terasa begitu sunyi dan tenang.

Terlebih lagi suasana di dalam mobil. Baik Jaehyun maupun Yeri tidak ada yang memulai obrolan. Keduanya saling diam dan hanya fokus pada kegiatan masing-masing.

"Kau mau makan malam atau kita langsung pulang?"

"Pulang saja"

Jaehyun melirik ke arah Yeri seperkian detik sebelum akhirnya menatap kembali jalanan kota seoul "Kau tidak lapar?" -tanya Jaehyun lagi dan Yeri menggeleng kecil.

"Tapi aku lapar jadi kita akan makan malam terlebih dahulu sebelum pulang"

Jaehyun meningkatkan kecepatan mobilnya menuju sebuah restoran mewah dimana ia dan keluarganya sering makan malam di restoran tersebut.

Para pelayan datang membawakan menu pada Jaehyun dan Yeri.

Jaehyun terlihat sudah memesan beberapa makanan untuk dirinya dan Yeri masih menatap bingung tulisan di buku menu. Ia tidak tau harus memesan apa karna ini adalah pertama kalinya Yeri makan di restoran mahal seperti ini juga nama makanan disini sangat asing bagi Yeri.

"Kau tidak memesan?"

"Aku tidak tau harus memesan apa. Pesanan ku sama seperti mu saja Jung"

"Kau yakin? Aku banyak memesan makanan mentah. Kau suka makanan mentah?"

Yeri menggeleng.

"Bagaimana dengan daging? Kau suka?"

"Ya, aku suka"

Jaehyun mengangguk kecil menunjuk buku menu pada salah satu bagian daging "Tolong tambahkan menu ini satu dengan tingkat kematangan well done"

"Baik tuan"

Setelah selesai makan malam kini keduanya lanjut untuk segera pulang. Jaehyun melepaskan jaket nya dan mengenakan nya pada tubuh istrinya.

"Hujan sedang turun, aku tidak mau kau sakit"

Yeri mengangguk kecil dan tersenyum malu. Ini adalah pertama kalinya Yeri mendapatkan perhatian dari lawan jenis. Ia mencoba menyembunyikan rasa bahagianya dari Jaehyun.

Melihat perilaku Jaehyun kepada dirinya dari awal pertemuan mereka di perpustakaan hingga sekarang membuat Yeri bertanya-tanya apakah rumor Jaehyun adalah laki-laki nakal di kalangan mahasiswa benar adanya?

Yeri merasa rumor itu hanya omong kosong karna di pandangan Yeri Jaehyun adalah laki-laki yang sangat baik, perhatian, juga lembut. Walau sempat ada keraguan dihati Yeri mengenai pernikahannya dengan Jaehyun akibat rumor tersebut. Tapi setelah melihat perilaku Jaehyun kepada Yeri membuat Yeri yakin jika menikah dengan Jaehyun tidak seburuk itu.

Hanya butuh waktu lima belas menit menuju rumah Jaehyun kini keduanya sudah sampai. Jaehyun mengangkat barang-barang miliknya juga milik Yeri masuk kedalam rumah mereka.  

"Disini kamar nya ada dua. Lantai satu dan lantai dua. Kau mau tidur di kamar mana?"

"Aku akan mengikuti pilihanmu. Jika kau tidur dilantai dua maka aku akan tidur di lantai satu"

"Terpisah?! Kau mau kita tidur terpisah yerima?"

"Apakah salah?"

Mendengar perkataan Yeri membuat Jaehyun tertawa puas "Tentu saja salah. Kita sudah menjadi pasangan suami istri sekarang. Aku suamimu dan kau istriku jadi kita harus tidur bersama mulai malam ini dan seterusnya.

"Tapi aku...

"Biar aku tebak. Apakah kau takut?"

Yeri terdiam sejenak kemudian menggeleng membuat Jaehyun semakin yakin bahwa Yeri takut.

"Tidak perlu takut. Semua hal yang kau pikirkan di dalam kepalamu itu tidak akan aku lakukan padamu. Aku tidak terlalu terburu-buru akan hal itu. Kau mengerti?"

"...ya"

"Baiklah aku akan mandi sekarang dan"

Jaehyun menghentikan perkataan nya. Ia membalikkan tubuhnya dan menatap mata Yeri yang juga menatap Jaehyun dengan ekspresi bingung.

"Kau mau kita mandi bersama?" -sambung jaehyun.

"Apa?"

"Bercanda. Aku hanya bercanda yerima. Kau terlihat tegang sekali makanya aku mencoba menggoda mu haha"

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk tidur di lantai dua. Selagi Jaehyun mandi Yeri merapikan beberapa pakaiannya dan pakaian jaehyun. Ia menyusunnya dengan teliti dan rapi di dalam lemari. Kini status nya telah berubah menjadi seorang istri. Kehidupan nya akan berubah drastis sekarang.  Hari-hari ia akan selalu melihat wajah Jaehyun saat tertidur dan bangun. Yeri merasa senang akan hal itu, hidupnya tidak akan terasa sepi lagi.

Aroma sabun melintasi penciuman Yeri membuat dirinya segera menoleh pada pintu kamar mandi. Dilihatnya Jaehyun telah selesai dengan kegiatannya. Dengan rambut yang sedikit basah Jaehyun keluar dan berjalan ke arah meja rias. Ia mendudukkan dirinya disana.

Yeri bergegas bangkit dari posisi awalnya. Ia mengambil handuk kecil bewarna putih dan mengalungkannya pada pundak Jaehyun.

"Tetesan air nya membasahi bajumu"

Jaehyun tersenyum pada Yeri. Istrinya itu terlihat malu-malu saat memasang kan handuk pada pundak Jaehyun. Ntah sudah berapa kali Jaehyun tersenyum hari ini. Ia terlalu gemas melihat tingkah Yeri yang seperti anak kecil.

Jaehyun memutar tubuhnya menghadap Yeri. Memeluk tubuh Yeri yang berdiri tepat dihadapannya. Jaehyun menyenderkan kepalanya di area perut Yeri.

"Maafkan aku yerima. Seperti nya malam ini aku tidak bisa menemani mu tidur. Sebenernya aku juga tidak mau pergi. Aku ingin menghabiskan waktu malam ini bersama mu tapi keadaan memaksa ku untuk datang kesana. Aku harus bagaimana yerima?"

Yeri menghela nafasnya. Ia membalas pelukan Jaehyun. "Tidak apa-apa, menurutku urusan mu jauh lebih penting daripada aku. Pergilah, malam ini aku bisa tidur sendiri disini"

Jaehyun mengangkat sedikit kepalanya menatap wajah Yeri "Benarkah?"

"Iya, kau boleh pergi malam ini"

"Terimakasih yerima. Kau tidak perlu menunggu ku pulang. Seperti nya aku akan pulang besok pagi atau siang. Kau tidur saja dan kunci rumah ini"

"Baiklah"

"Aku mencintaimu yerima"

"...aku juga Jung"

Kini jam menunjukkan pukul setengah satu malam. Hujan semakin deras dan udara semakin dingin. Jalanan kota Seoul yang sepi membuat Jaehyun menambahkan kecepatan mobilnya hingga yang paling tinggi. Ia mengendarai mobil mewahnya ke sebuah tempat yang tidak asing lagi baginya. Tempat wajib dimana ia dan teman-temannya berkumpul saat malam hari.

"Kenapa kau lama sekali?"

Seorang laki-laki bertubuh tinggi dan besar menyapa Jaehyun saat mengetahui temannya itu baru sampai.

"Maaf John, aku harus ijin dulu pada dia dirumah"

"Dia? Ah! Istrimu?"

"Ya"

"Sialan aku lupa kalau kau sudah menikah dan memiliki istri sekarang. Lalu apakah istrimu marah kau pergi kesini?"

"Tentu saja tidak"

"Waw! Kenapa bisa?"

"Karna aku tidak berkata jujur padanya"

"Kau berbohong? Kau sungguh gila Jung. Seharusnya malam pertama kau habiskan waktumu bersama dengan istrimu tapi kau malah memilih kesini. Kau benar-benar gila"

"Ya, mungkin karna aku tidak mencintai nya"

"What the fuck! Kalau gitu kenapa kau menikahi nya?"

"Karena aku tidak mau papa menarik semua fasilitasku seperti mobil, rumah, uang dan lain-lain. Lagi pula ini juga menguntungkan papa agar nama universitas kebanggaan nya itu baik-baik saja bukan? Jadi intinya aku menikah dengannya karna menjaga fasilitas ku"

"Kau benar-benar jahat dan gila Jung"

"Sudahlah, itu tidak begitu penting di obrolin sekarang John"

Mata Jaehyun terfokus kan pada seorang gadis berkulit putih pucat yang duduk sendirian di sebrang meja. Dengan warna rambut pirang panjangnya di suasana club yang cukup gelap membuat gadis itu terlihat menonjol diantara manusia lainnya. "Siapa dia?" 

"Gadis pirang itu?"

"Ya. Aku tidak pernah melihat dirinya sebelumnya. Kau mengenal nya john?"

"Dia putri tuan Park pemilik club ini. Selama ini dia tinggal di amerika tapi semalam ia menyusul ke Korea untuk tinggal bersama tuan park disini dan akan menetap di Korea. Kenapa kau bertanya tentang nya?"

"Tidak apa-apa. Hanya saja dia terlihat menarik bagiku. Mungkin minum bersama dengannya tidak buruk juga"

Roséanne Park
22 tahun

✿✿✿

Continue lendo

Você também vai gostar

7.3M 353K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
917K 170K 54
Reputation [ rep·u·ta·tion /ˌrepyəˈtāSH(ə)n/ noun, meaning; the beliefs or opinions that are generally held about someone or something. ] -- Demi me...
368K 28.5K 59
Elviro, sering di sapa dengan sebutan El oleh teman-temannya, merupakan pemuda pecicilan yang sama sekali tak tahu aturan, bahkan kedua orang tuanya...
1.4M 72.1K 69
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...