Newlywed's Life [ END ]

By purple_ichigo93

6.3K 749 102

'Zhan-zhan, kapan kau akan menikah? kau sudah kepala tiga sekarang...' Entah sudah berapa kali dia mendengar... More

First Kiss
It's a Bath Time!!!
Meet His Parents
Let's Practice!
Someone from the Past
Jealousy ( part 1 )
Jealousy ( part 2 )
Surprise!!!
🔞 First Night Workout 🔞

First Morning

1.2K 108 12
By purple_ichigo93

~First Morning~

Terbangun di pagi hari dengan sambutan dari suara cericip burung yang mampir di jendela, atau bias matahari yang menelisip masuk lewat celah jendela mungkin hal biasa, namun bagaimana jika terbangun karena satu gerakan seseorang yang membuatmu tak nyaman?

Iya seseorang...

Seseorang yang memelukmu erat, seperti memeluk teddy bear besar...

Shock?

Sedikit.

Mungkin itu yang dirasakan seorang pria yang diam mematung diposisi tidurnya, agak canggung begitu menyadari ada sepasang lengan milik pria asing yang melingkari pinggangnya.

Yah, entah kapan terakhir kali ada seseorang yang mengisi spasi kosong disampingnya saat tidur...tunggu?! Seingatnya tak pernah ada orang lain yang menemaninya tidur selain anggota keluarganya—itu pun dulu, saat ia masih kecil. Lantas siapa orang yang berani-beraninya masuk ke dalam apartement-nya, dan menyusup masuk ke dalam selimutnya? Dan terlebih orang asing itu adalah seorang pria.

Duh! Sepertinya ia lupa apa yang sudah terjadi kemarin malam...

Pria muda tampan yang masih sedikit shock itu bernama Xiao Zhan, berusia 31 tahun yang bekerja sebagai UX/UI Designer disebuah perusahan start up besar. Sepanjang hidupnya tak penah sekali pun berpacaran.

Kasihan?

Memang. Malang sekali nasib-nya, sebelumnya beberapa kali ia pernah berhubungan dengan wanita namun sayangnya ditinggalkan karena alasan mereka tak suka jika kalah saing dengan wajahnya yang terlalu manis, beberapa kali pula ia berhubungan dengan pria, tapi lagi-lagi ia ditinggalkan dan hanya jadi korban 'php' pria-pria tidak gentle itu. Ditambah lagi pekerjaannya yang sibuk membuatnya tak ingin lagi ambil pusing dengan urusan percintaan.

Terlalu lama sendirian agaknya membuat Xiao Zhan sedikit frustasi, terlebih ia pun lelah dengan pertanyaan ibunya yang menanyakan kapan ia mengenalkan kekasihnya—kalian tahu rasanya mendengar pertanyaan yang sama setiap kali bertemu? Seperti mendengar suara kereta api uap yang melintas berkali-kali tepat didepanmu, ia bisa tuli dan gila jika terus mendengarnya.

Pria muda yang hampir putus harapan itu akhirnya memutuskan untuk mendaftar dalam sebuah situs pencarian jodoh, dan dalam keterangan akun-nya dia menuliskan dengan jelas bahwa ia ingin langsung menikah—pikirnya, agar ibunya berhenti bertanya dan ia bisa sekaligus memuaskan keinginan wanita tua itu.

Entah nasib baik atau buruk yang mendatanginya, tepat seminggu setelah ia mendaftar dalam situs dan menjadi member resmi club pencarian jodoh itu, ada seseorang yang mengajaknya berkenalan dan langsung mengatakan bahwa ia siap menikah dengannya. Namun sayangnya, seseorang itu berjenis kelamin pria.

Pria itulah yang kini masih tidur dengan nyaman sambil memeluknya seolah mendekap guling yang sangat empuk. Pria itu adalah Wang Yibo, seorang pengusaha muda pemilik beberapa brand peralatan olahraga dan fashion yang sedang hype dikalangan anak muda, usianya enam tahun lebih muda dari Xiao Zhan.

Pemuda itu juga sepertinya lupa bahwa kamar yang ditempatinya itu bukan lagi kamar apartement-nya, tapi kamar baru mereka di mansion boss muda itu. Ia langsung diboyong pindah ke rumah Wang Yibo tepat setelah pesta kecil yang berlangsung kemarin malam. Pesta dimana ia bisa membalas ibunya dengan telak.

"Hn...hei...Wang Yibo?"

Pemuda bersurai legam yang dipanggil saat itu hanya menggeliat sedikit dan semakin mengeratkan tangannya yang lingkar ditubuh Xiao Zhan.

"Mm...hei..."

"Hmm...." terdengar gumaman protes dari Wang Yibo yang masih terpejam, atau lebh tepatnya berpura-pura terpejam.

"Wang Yibo, bisa tolong lepaskan? Sedikit sesak rasanya..." kali ini giliran Xiao Zhan yang protes karena kungkungan lengan boss muda itu terlalu erat hingga ia kesulitan bernapas.

Seulas senyum terbit diwajah pemuda yang lebih muda itu saat mendengar protes dari pasangannya, lalu sekejap berikutnya ia mengubah posisinya sembari melongkarkan dekapan lengannya yang lingkar dipinggang pria ramping itu.

"Selamat pagi Zhan-zhan" ia menyapa lembut sambil menghadiahkan sebuah kecupan di kening pasangannya itu.

"Pa...pagi," Xiao Zhan tampak canggung menjawab sapaan itu—tentu saja canggung, seumur hidupnya itu pertama kalinya ia diperlakukan semanis itu.

Senyum menawan yang bisa meluluhkan hati setiap gadis apabila melihatnya itu masih tergantung diwajah Wang Yibo ketika melihat Xiao Zhan yang tampak canggung dengan posisi mereka saat itu—wajahnya bersemu merah sembari berusaha mengalihkan pandangannya.

Ia memang belum mengenal Xiao Zhan sepenuhnya, waktu dua minggu sejak pertemuan pertama mereka terlalu singkat untuk mengetahui semua hal tentang pria yang masih dia kurung didalam lingkaran kedua lengannya itu—tapi baginya tak masalah, ia punya waktu sepanjang hidupnya untuk mengenal setiap sisi kepribadian pasangannya itu bukan?

Satu hal yang ia yakin benar adalah, rasa canggung yang jelas ditampakan Xiao Zhan saat ini pasti karena sebelumnya ia tidak pernah punya hubungan serius dengan seseorang dan ia bersyukur bahwa dialah orang pertama dan satu-satunya bagi pria bermata indah itu.

Sekali lagi ia menghadiahkan kecupan lembut pada Xiao Zhan, kali ini tepat di dahi dan turun ke kedua kelopak matanya—lewat sentuhan itu ia bisa merasakan suhu tubuh Zhan yang meninggi di sekitar wajah, dan pastinya itu karena rasa malu.

'Manis-nya...' batinnya dalam hati.

"Yibo...?"

"Hmm?" ia membalas dengan gumaman tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Xiao Zhan yang makin merah padam.

"Tolong jangan lihat aku seperti itu..."

"Kenapa?"

Xiao Zhan bingung, ia mencoba mendorong tubuh pemuda itu agar memberi sedikit jarak baginya. Terlalu dekat dengannya membuat jantungnya tak bisa berhenti berdetak dengan kecepatan maksimal, dan itu sangat tidak baik baginya—terlebih tatapan lembut dari manik bening itu membuatnya serasa akan meledak kapan pun.

Duh! Tolong jangan menganggap bahwa pemuda manis bergigi kelinci itu berlebihan— ya,  dia memang agak sedikit berlebihan, tapi harap dimaklumi ini adalah kali pertama dalam hidupnya ia menjalin hubungan serius dengan seseorang.

"Ini memalukan..." ia berbisik pelan, sambil meremas bagian depan piyama pasangannya itu.

Ya ampun! kalau boleh rasanya saat itu juga Yibo ingin mengigit gemas kedua pipi pria itu. Kenapa ada mahkluk semanis itu di dunia ini, tapi begitu banyak orang yang tak menyadarinya dan membiarkan ia kesepian selama hidupnya alias 'jomblo'?

alih-alih mencubit gemas kedua pipi itu, ia justru menghadiahkan satu lagi kecupan manis di pipinya sambil berbisik.

"Bagaimana mungkin aku bisa mengalihkan pandangan-ku dari sosok menakjubkan seperti-mu?"

Mendengar bisikan itu mau tak mau Xiao Zhan hanya bisa menghela napas, ia bisa mati bahagia karena komplikasi hiperglikemik jika setiap hari mendengar kata-kata semanis itu. Tapi mau bagaimana lagi, setiap hari ia pasti akan mendengar kata-kata semacam itu dari pemuda yang lebih muda enam tahun darinya itu—pikirnya, Yibo akan menjadi sosok yang manja dan kekanak-kanakan karena usianya yang lebih muda, tapi nyatanya tingkah dan setiap kata yang keluar dari bibirnya jauh dari apa yang pernah dibayangkannya.

"Aku lapar..." Xiao Zhan mencoba mengalihkan pembicaraan kali itu.

"Ok, kita akan pergi ke cafe terdekat untuk sarapan," Yibo melirik jam yang tergantung di dinding, menunjukan waktu yang memang sudah lewat dari jam sarapan "Tapi sebelumnya, biarkan aku melakukan ini..."

Lagi-lagi Xiao Zhan dikejutkan dengan apa yang dilakukan pasangannya itu padanya, kedua lengan Wang Yibo kembali mendekapnya dengan erat—memberi kecupan singkat di daun telinganya, lalu menghirup dalam-dalam aroma shampoo yang tersisa di rambutnya seperti ingin menghapal setiap aroma khas darinya.

"Mulai hari ini dan sampai selamanya, mohon bantuannya..." ia berbisik lembut, saat itu Xiao Zhan bisa merasakan segaris senyum yang terulas diwajahnya

"Tolong jaga aku baik-baik Pak Wang..." Xiao Zhan hanya bisa membalas pelan sambil balas memeluk tubuh pasangannya itu.

Ya, mulai dari pagi itu hidupnya akan berubah. Entah akan seperti apa kedepannya ia tak tahu—mungkin akan penuh cinta, tapi tentu tak akan selamanya berbunga-bunga. Ia tak tahu apakah kata-kata manis yang diucapkan Yibo akan selamanya manis, karena kadang ada pahit yang terselip dalam rasa itu. Tapi yang pasti, keputusannya untuk menikahi pria dalam dekapannya itu bukan kesalahan dan ia tak akan menyesal membagi seluruh hidupnya bersama dengannya.

Ya, entah apa yang akan terjadi nanti...mereka akan berusaha mengahadapinya bersama.



***

Author's note :

Ah!! Obat-mana obat? /saya kelebihan dosis gula!/

Hai, gengs!

Setelah dibombardir angst kemarin, saya kasih kalian yang manis-manis nih. janji fluff dan ga ada air mata di series ini.

Saya tunggu komentar kalian, karena surat cinta kalian itu berarti sekali buat saya. ok! see u on next chapter

***

Continue Reading

You'll Also Like

409K 7.7K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
7.4K 1.2K 36
Wang Yibo, memiliki hati yang sesungguhnya baik, namun terjerumus dalam kejahatan hingga bertemu dengan polisi yang membantunya melakukan hal-hal lua...
5.4K 677 14
Sequel Luka Cinta. Semua berawal dari mimpi-mimpi misterius yang kerap kali datang menghantui malam-malam panjang Xiao Zhan. Tepatnya, sejak dia gena...
2.2K 285 10
Tak ada manusia yang benar-benar baik di dunia ini. Mereka pasti memiliki sisi gelap yang akan muncul jika dipicu oleh sesuatu. Setelah kejadian mala...