First Kiss

829 89 9
                                    

~ ~

Suasana malam di kediaman Wang Yibo tak pernah lagi sama sejak pemuda itu memutuskan mengikat hidupnya bersama dengan Xiao Zhan—malam-malam yang biasanya sepi jadi lebih hidup, terutama di dapur mungil rumah itu.

Kenapa?

Tentu saja karena aktivitas masak-memasak dan persiapan makan malam mereka hari itu.

Wang Yibo yang kala itu masih sibuk menyelesaikan pekerjaannya ditemani sebuah laptop di ruang tengah tampak begitu menikmati suara-suara yang datangnya dari dapur, tempat dimana pasangannya asyik menyiapkan segala sesuatu. Suara desis ketel, bersahutan dengan suara sebilah pisau yang beradu merdu entah mengiris apa, disisipi senandung lembut dari Xiao Zhan.

Haah....itu adalah salah satu suara paling indah yang pernah didengarnya, dan akan terus ia dengar sepanjang hidupnya.

Akhirnya pemuda bersurai hitam legam itu memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebentar, dan melihat apa yang dilakukan Xiao Zhan dari dekat—mungkin ada yang bisa ia lakukan untuknya. Tanpa suara ia mendekat, bersandar di kitchen counter sambil menyangga dagu dengan kedua tangannya, mengamati setiap gerak yang dilakukan pasangannya itu sambil menajamkan pendengarannya untuk mendengar senandungnya lebih jelas.

Xiao Zhan yang biasanya agak kurang peka entah bagaimana bisa jadi lebih peka beberapa kali lipat jika itu sudah berhubungan dengan Wang Yibo, ia sadar kalau pemuda itu terus mengamatinya tapi berusaha bersikap normal atau jika tidak mereka berdua akan makan malam dengan masakan yang hangus.

"Zhan-zhan...."

Suara panggilan yang tiba-tiba dan sepasang lengan yang melingkar dipinggangnya membuat pemuda manis itu hampir menjatuhkan fry pan yang sedang digenggamnya—tanpa sempat mengantisipasi, Yibo datang memeluknya dari belakang.

"Yi..."

"Ada yang bisa kubantu?" Yibo berbisik tepat ditelinganya, hembusan napasnya membuat Xiao Zhan merinding.

"A...akan sangat membantu...jika kau tak melakukan ini Yibo...." konsentrasinya buyar lantaran pasangannya itu mengusapkan puncak hidungnya di daun telinganya lalu menghirup aroma shampoo-nya.

"Kau harum sekali..." Yibo memang sangat menyukai aroma shampoo yang dipakai oleh Zhan, aroma yang mulai sekarang akan menjadi salah satu favoritnya "Aku suka."

"A...aku tak akan bisa menyelesaikan ini semua jika...jika kau terus menempel seperti ini..."

"Hee~ aku hanya ingin membantu!"

Xiao Zhan masih berusaha mempertahankan posisi tubuhnya agar tetap tegak, sementara Yibo justru semakin lekat padanya—ia bahkan bisa merasakan debar jantungnya yang stabil berbanding terbalik dengan apa yang terjadi dengan jantungnya.

Ya ampun, hari ini terasa panjang sekali baginya, dan berada di dekat pemuda itu bisa membuatnya meledak kapanpun.

"Wang Yibo~~"

Akhirnya pemuda Wang itu menyerah, ia melepaskan lingkaran tangannya di pinggang Xiao Zhan membiarkannya bernapas lega. Ia berusaha menahan tawa setiap kali melihat pasangannya itu salah tingkah setiap kali berada didekatnya.

Xiao Zhan pikir Yibo sudah berhenti menggodanya, namun ternyata satu kecupan mendarat dipipinya disertai satu bisikan manis yang membuat wajahnya merona bak kepiting rebus. Kalian tanya apa yang dibisikan pemuda bersurai legam itu pada Xiao Zhan? Yah, hanya pemuda manis itu yang tahu.

*

"Zhan-zhan...."

Pria yang tengah tertunduk diam menikmati makan malam-nya itu spontan mengangkat kepalanya dan mendapati sepasang sumpit yang tersodor tepat ke arahnya—Yibo bermaksud menyuapinya saat itu.

Newlywed's Life [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang