Sweet Home

By ayuyustika03

309 74 2

"Aku jahat? Iya aku jahat! Aku bahkan bisa lebih jahat jika kau mau." More

Sweet Home
Sweet Home

Sweet Home

200 36 1
By ayuyustika03

Ini adalah kisah keluargaku sendiri Kata orang keluargaku adalah impian banyak orang. Aku suka menulis jadi aku akan ceritakan tentang keluargaku melalui tulisan ku yang tidak akan menggunakan waktu lama untuk membacanya dan aku memberinya judul Sweet Home.

Aku Mempunyai lima saudara dan semuanya laki-laki yang selalu dilindungi dan disayangi oleh ayah dan ibuku.

Kakak pertamaku namanya Mark dia adalah laki-laki yang menghormati perempuan apalagi ibunya sendiri Kakak juga tidak akan membiarkan kami adik-adiknya sendirian saat di luar rumah apapun keadaannya.

Saat makan, setiap makan selesai dikunyah dan ditelan selalu terjadi percakapan kecil. Seperti yang dilakukan kakak, "Ayah, Ibu dan kedua adikku.

"Tadi saat ayah antar chenle ke tempat Les, cuma chenle loh yang datang. Bakalan sepi nantinya acara perpisahan, jika chenle sendiri yang lulus." Ucap ayahnya.

Di keluarga kami tidak pernah ada yang marah. Bahkan saat aku yang suka mengadu ke Ibu dan Ayah.

"Ibu, Ayah. Masa kak mark anggurin temannya. Padahal temannya udah bela-belain datang ke sini buat main."
Dan kakak membalasnya, "Kan anggur mahal." Dengan lawakan garingnya.

Kadang cuma ibu yang tertawa setiap kakak berusaha ngelawak.

Lalu beberapa hari kemudian kak Mark meminta maaf dan mengaku kesalahannya kepada Ayah.

"Maaf Ayah. Kaca depan rumah pecah kena bola."

Dan Ayah bilang, "Nanti besok kita benerin dan beli kaca baru dengan potongan uang jajanmu." Ucap ayah dengan nada biasa.

Bukan bentakan tapi hukuman. Itu yang membuat kami berani bertanggung jawab ketika melakukan kesalahan tidak sengaja sekaligus membuat kami takut melakukan kesalahan yang disengaja.

Aktifitas keluarga kami juga sangat menyenangkan. Selalu ada kegiatan yang membuat rumah kami tidak sunyi sekaligus menyehatkan kami.

Diantaranya ketika hari minggu tiba, pagi-pagi kakak nyapu halaman rumah bareng kak renjun Jeno dan haechan sedangkan aku dan chenle bersih-bersih rumah sedangkan Ibu nyuci pakaian dan ayah jemur pakaiannya.

Setelah selesai melakukan aktifitas di rumah Ayah selalu ngajak kami ke tempat-tempat berbeda di sekitar tempat kami tinggal. Jika minggu lalu ke wisata hutan, minggu ini ke pantai. Kami juga pernah mencoba setiap rumah makan di sini, satu persatu.

"Anggap saja kita juri masak keliling" ucap ayah.

Kurang kerjaan banget kan, tapi aku suka. Gak membosankan. Kadang juga ke rumah keluarga, gak lupa bawa oleh-oleh.

Orang tuaku memang tidak kaya, tidak memiliki harta yang melimpah dan tidak memiliki mobil mewah. Apapun yang aku minta kadang tidak pernah orang tuaku berikan. Tapi aku sadar, itu semua bukan karena orang tuaku tidak menyayangiku, akan tetapi mereka memang tidak memiliki banyak uang untuk memberikan apa yang aku minta.

Walaupun hidup penuh dengan kesederhanaan, nyatanya aku, ayah, ibu kakak dan adikku masih bisa menciptakan kebahagiaan di keluarga dengan kebersamaan.

Sekarang aku sadar ternyata kebahagiaan memang tidak selalu dengan harta atau mobil mewah, akan tetapi dengan kebersamaan aku masih bisa merasa bahagia. Karena tidak ada yang lebih indah di bandingkan dengan berkumpul bersama keluarga tercinta, baik suka maupun duka.

Aku baru mengerti, hidup dalam kesederhanaan ternyata tidak seburuk yang aku bayangkan ternyata dari keluarga yang sederhana inilah aku mendapatkan kasih sayang yang begitu luar biasa dari orang tuaku.

Ayah, ibu maafkan anakmu yang dulu pernah membayangkan hal-hal yang mungkin akan menyakiti hati kalian. Maafkan anakmu yang khilaf ini ayah, ibu.

Kini aku sudah menyadari semua, ternyata kalian berdua lah orang tua idaman para anak di seluruh dunia. Orang tua yang rela melakukan apa saja demi kebahagiaan anak-anaknya. Orang tua yang mengajari kesabaran dan kesederhanaan dalam menjalani kehidupan. Terima kasih ayah ,ibu atas kasih sayang telah kalian berikan.

Karena inti dari kebahagiaan adalah kebersamaan. Bersama dalam suka maupun duka. Jadi aku akan selalu bersyukur, meski terlahir di keluarga yang sederhana.

Karena, nyatanya aku bahagia bahkan sangat bahagia meski aku terlahir di keluarga yang sederhana. Karena dari sinilah aku bisa mengerti arti dari kebahagiaan yang sesungguhnya.

Itu semua karena kebersamaan yang tercipta antara aku, kakak, ayah ibu dan juga adikku. Terima kasih ku ucapkan kepada kalian ayah,ibu kakak dan juga adikku Aku sayang kalian semua, keluargaku tercinta.

Aku memiliki keluarga yang cukup lengkap. Ada ayah, ibu, kakak dan juga adik.

kami berjumlah enam orang di tambah ayah dan ibu jadinya delapan orang Kami tinggal di sebuah desa yang sangat nyaman. ayah dan ibuku bekerja sebagai pegawai kantor biasa.

Ayah dan ibu pergi bekerja dan pulang malam. aku selalu menangis saat melihat ayah dan ibu pergi bekerja.

Aku selalu menghalangi jalannya. Dan itu selalu membuat matanya berkaca-kaca.

"Ayah pergi demi kalian anak-anaku demi masa depan kita."

Aku selalu tertidur di ruang tamu untuk menanti kehadirannya. Bukan oleh-oleh yang kami buru. Tapi harum tubuh ayah dan ibu yang kami rindukan.

Seperti saat ini pukul 20:30 ada yang mengetuk pintu.

"tok..tok..tok.."

Buru-buru Kami berhamburan ke depan pintu. Setelah terlihat sosok gagah itu kami langsung berhamburan kepelukannya merasakan harum bau tubuhnya dan melepaskan rindu yang kian menggebu tak lupa juga kami semua memeluk ibu yang sangat kami sayangi.

Selama ayah dan ibu bekerja kami semua mempunyai tugas untuk mengurus chenle bocil kematian dia masih sangat kecil jadi Chenle masih sering menangis jika di tinggal pergi oleh ayah maupun ibu.

Namun walau usianya masih di bilang kecil namun sikap jahilnya  tidak bisa di pungkiri dirinya selalu membuat onar di rumah dan membuat kami pusing bukan kepayang entah itu aku atau yang lainnya.

Pagi ini cuaca sangat cerah, jaemin bangun dari ranjangnya dan meraih handuk yang ia letakkan di atas bangku belajar.

Sesekali jaemin melihat ke arah kaca di sana ia bisa melihat mata sembab adiknya menandakan kepedihan, saat sedang di mandikan oleh ibu.

"Emmm harum sekali adikku ini." Ucap jaemin mencium aroma chenle adiknya yang baru saja selesai mandi.

Jaemin mencubit gemas pipi adiknya yang gembul itu.

Setiap orang memiliki presepsi nya sendiri mengenai keluarga bahagia, begitu juga dengan aku.

Aku memiliki konsep sederhana mengenai keluarga bahagia, bagi ku keluarga bahagia adalah sebuah keluarga kecil sedehana yang bertabur kasih sayang.

Presepsi ku tidak salah, namun juga tidak seutuhnya benar.

Aku tinggal bersama sebuah keluarga kecil yang bahagia. Yang terdiri dari Ayah, Ibu, kakak, adik dan tentunya aku.

Ayah bekerja di sebuah perusahaan yang gajinya cukup untuk membesarkan keluarga kecilnya.

Gaji Ayah sudah lebih dari cukup untuk membiayai kami semua ibu juga membantu ayah untuk bekerja tetapi ibu tak lupa dengan tugasnya menjadi ibu rumah tangga yang baik.

sedangkan aku sibuk menikmati usia ku.

Ibu dan ayah selalu mengantar kami ke sekolah dan menunggu kami setiap kali kami pulang sekolah. Selain alasan untuk menghabiskan waktu, ibu sengaja mengantar kami untuk menjaga kami.

Ibu memang sesayang itu dengan kami.

Apapun yang kami inginkan selalu diturutin oleh ibu dan ayah walau pun kadang-kadang ibu sedikit cerewet, tapi hanya dengan sedikit air mata kucing semua keinginan kami pasti akan dikabulkan,

Jangan heran kenapa aku bilangnya air mata kucing bukan air mata buaya, maklum lah kami kan masih kecil-kecil jadi kenalnya cuma kucing.

Itupun kerena aku memeliara kucing, dan Belum waktu nya aku melihara buaya.

Kami memang diajarkan untuk setiap hari untuk belajar jadi  kami sudah bisa membaca dan menulis walau tak sebagus orang dewasa.

Sepulang sekolah aku meihat ibu dan ayah yang duduk di kursi ruang keluarga dengan tersenyum memandang kami yang baru pulang sekolah, jujur kami bingung apa maksud mereka sebenarnya, kami berjalan perlahan menghampiri mereka.

"kenapa Ayah dan Ibu senyum-senyum? ada yang lucu yah?” Mark menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"kamu tidak lama lagi akan punya adik lagi." ayah mengelus-elus perut ibu chenle sih senang, hanya saja dirinya sedikit bingung.

"Adik ku itu memangnya baru sampai mana, kok lama banget nyampai kerumah, tapi…., yah sudah lah, mungkin perjalanan dari tempat asal nya ke rumah sedikit macet." Ucap Chenle bingung.

Semangkin lama perut ibu semangkin membesar, sedikit demi sedikit chenle mulai mengerti bahawa adiknya akan keluar dari perut ibunya.

Aku merasa keluarga kami semangkin lengkap.

Aku juga senang akhirnya aku akan punya adik lagi. Ini adalah keluarga yang bahagia menurut ku, ada kehangatan, kasih sayang didalam nya.

Note

Semua watak, karakter, maupun sifat semua tokoh dalam cerita ini sama sekali tidak ada hubungan dengan kehidupan idol di dunia nyata, bijaklah dalam membaca cerita ini hanyalah fiksi.

Terimakasih.

Continue Reading

You'll Also Like

KANAGARA [END] By isma_rh

Mystery / Thriller

7.6M 550K 93
[Telah Terbit di Penerbit Galaxy Media] "Dia berdarah, lo mati." Cerita tawuran antar geng murid SMA satu tahun lalu sempat beredar hingga gempar, me...
18.1K 2.5K 26
"kenapa menunggu pelangi ? karna menurutku pelangi itu indah jika melihat pelangi itu bisa membuat ku bahagia walaupun hanya sementara" " Tunggu pel...
203K 5.8K 50
[Budayakan VOTE Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. 📌 "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertin...
About Alena By fanyww

Mystery / Thriller

385K 30.8K 75
[15+ / Death riddle; misterius; teka-teki; geng; mafia; kill; kekerasan; badas; sneaky brain; intelligence; action; trust] ^Dimohon Follow Sebelum Ba...