Aku, Kamu, dan Bandung (zeede...

By rzndxrzl

61.9K 6.1K 291

Ini tentang aku, dirinya, dan rasa cinta kita yang bersemi di Kota Bandung. "Gua sayang sama lu. Kita lewati... More

⚠️⚠️
Para Pelakon
Prolog
Telat
Siapa Dia?
Penasaran
Perkara Dasi
Namanya Razel
Taman Belakang Sekolah
Salah Paham
Nomor Siapa?
Dia
Diajak
Kantin
Christy
Murid Baru
Cemburu?
Pulang Bareng
Rencana Pdkt
Museum
Museum (II)
Khawatir
Rumah Razel
31
Jadian?
Pacar
Ruang Musik
Dijemput
Kamar
Dapur
Kangen
Razel Birthday
Siapa?
Ketahuan
Bukan update
Sunyi
Pundung
Bujuk
Aman
Menunggu
Jealous
D-Day
Muak
Ada Aku
Takayesha Amara
Pisah

Jevara

1.2K 133 2
By rzndxrzl

Saat sudah berada diluar rumah, Jevara pun menaiki dan menghidupkan motornya, sementara aku membukakan gerbang untuknya.

"Yuk" Ucap Jevara padaku.

"Sebentar, aku tutup gerbang dulu" Pungkas ku.

Aku pun menutup gerbang dan setelah itu langsung menaiki motornya Jevara.

"Lessgooo" Ucap Jevara.

Jevara langsung menjalankan motornya dan aku pun memeluk pinggang Jevara.

"Kita mau kemana?" Tanyaku pada Jevara.

"Kita keliling-keliling aja dulu terus nanti jajan, okee?" Balas Jevara.

"Okee" Pungkas ku.

Aku menyenderkan kepalaku pada Jevara dan menjadikan bahunya sebagai tumpuan dagu ku.

Aku menikmati angin malam yang berhembus sambil melihat jalanan yang lumayan terdapat banyak aktivitas orang-orang.

"Jajan sempol mau ga?" Tanya Jevara padaku.

"Mau mau!" Ucapku antusias mendengar itu.

Jevara langsung menambah kecepatan motornya dan mencari pedagang yang menjual sempol ayam. Aku mengeratkan pelukanku pada pinggangnya.

Jevara menepikan motornya dipinggir taman. Aku langsung turun dari motor dan Jevara mematikan motornya.

"Itu ada sempol, ayo beli" Ucap Jevara padaku.

Kami berdua langsung berjalan menuju pedagang yang menjual sempol ayam tersebut.

"Mang sempol nya 10.000" Ucap Jevara pada pedagang tersebut.

"Siap neng" Balas pedagang itu.

Aku dan Jevara berjalan menuju ke kursi yang ada di taman. Kami berdua duduk di kursi itu sambil menunggu sempol yang sudah dipesan.

Kondisi taman ramai, dengan mayoritas pemuda dan pemudi. Banyak juga pedagang yang berjualan.

"Udah lama ya kita ga jalan berdua" Ucapku pada Jevara.

"Iya dek, si Juki aja kangen sama kamu" Balas Jevara padaku.

"Si Juki? Siapa tuh kak" Tanyaku pada Jevara.

"Si Juki motor aku" Ucap Jevara.

Aku tertawa kecil mendengar itu, karena namanya tidak mencerminkan motornya itu yang lumayan keren menurutku, ya cukup keren, Yamaha XSR 155, tapi malah dinamai Juki.

"Hahahaha, kenapa namanya Juki?" Tanyaku pada Jevara.

"Karena pengen namain Juki aja" Jawab Jevara.

Kemudian pedagang sempol tersebut memberikan sempol yang sudah dibeli oleh Jevara.

"Suwun mang" Ucap Jevara pada pedagang tersebut sambil memberikan uang Rp.10.000

"Sama-sama neng" Ucap pedagang tersebut.

Lalu pedagang tersebut pergi meninggalkan kami.

"Kenapa namanya ngga njep aja?" Ucapku pada Jevara.

"Boleh sih, njep apa artinya?" Balas Jevara.

"Njep itu, aku ambil dari nama kamu jepara jadi njep" Jelas ku pada Jevara.

"Jevara plisss kamu mah dek" Ucap Jevara.

"Hahahaha, iya jepara aruna pangestu" Balasku.

Jevara mencubit pipiku. Lalu aku membalas dengan mencubit pinggangnya.

"Udah ah, mending kita makan sempol nya" Ucapku.

Aku langsung mengambil satu tusuk sempol yang ada di plastik itu dan memakannya.

"Kapan pulang ke Jogja?" Tanyaku pada Jevara.

"Aku mau tinggal disini aja rencananya dek. Tapi pasti nanti pulang dulu sih" Balas Jevara.

"Iya kapaaan kesana lagi? Aku penasaran, eh tapi dipikir-pikir aku juga udah lama ga ke Jogja, ke rumah eyang, Mami belum kesana lagi" Ucapku pada Jevara.

"Gas lah nanti kita ke Jogja sekeluarga" Balas Jevara.

"Yaudah boleeeeh" Balasku.

Aku menganggukkan kepalaku dan kembali mengambil satu tusuk sempol. Aku menyuapi sempol itu pada Jevara.

"Nih, aaaa" Ucapku pada Jevara.

Jevara membuka mulutnya dan memakan sempol yang aku suapkan padanya.

"Enak nih sempol nya" Ucapku.

"Heem betul, enak pisan" Balas Jevara.

Aku menyandarkan kepalaku pada bahu Jevara dan dia merangkul bahuku. Kami menatap bintang-bintang kecil yang ada di langit.

"Habis ini mau kemana?" Tanyaku pada Jevara.

Aku menolehkan kepalaku dan menatap wajahnya.

"Kita keliling-keliling lagi terus beli martabak, mau ga?" Ucap Jevara, aku pun hanya menganggukkan kepalaku.

"Aku pengen beli latto-latto deh" Lanjut Jevara.

"Yang bener aja kamu" Balasku.

Aku hendak mencubit pinggang Jevara, ia tertawa sambil menahan tanganku yang hendak mencubit pipiku pinggangnya.

"Ahahahah bercanda-bercanda" Ucap Jevara.

Aku memukul lengannya dengan pelan.

"Nyebelin" Ucapku.

Aku langsung bangun dari dudukku.

"Kemana?" Jevara bertanya padaku sambil menatap wajahku.

"Ke si njep" Balasku.

Kemudian Jevara ikut bangun dari duduknya dan menggandeng tanganku.

"Yuk kita ke si Juki" Ucap Jevara.

"Njep" Balasku.

"Juki" Balas Jevara sambil berjalan menuju motornya yang bernama Juki itu.

"Ya udah Juki deh" Pungkas ku.

Jevara hanya terkekeh kecil. Setelah sampai di samping si Juki, Jevara langsung menaikinya dan menghidupkannya.

"Ayo tuan putri" Ucapnya padaku.

"Heleh heleh, dasar jepara" Balasku.

Aku menaiki motor itu dan Jevara pun langsung menjalankannya.

Angin malam yang menerpaku tubuhku sama sekali tidak mengganggu juga udara yang cukup dingin di malam ini, aku menikmati semua itu.

Jevara menarik tanganku dan melingkarkan tanganku di pinggangnya, kemudian menambahkan kecepatan motornya kami berkeliling sebentar dan langsung mencari penjual martabak terdekat.

Setelah sampai di tempat orang yang menjual martabak, Jevara turun dari motornya.

"Coklat keju sama apa?" Tanya Jevara padaku.

"Apa aja bebas terserah kamu" Balasku.

"Dasar cewek, terserah mulu" Ucap Jevara.

"Ngaca ya" Balasku sambil melirik Jevara dengan sinis.

Jevara mencubit pipiku sekejap dan langsung membeli martabak tersebut.

Setelah 25 menit menunggu akhirnya selesai juga.

"Dah yuk, aku beli martabak manis satu sama martabak telor satu" Ucap Jevara sambil menenteng plastik yang berisi martabak.

Aku mengambil martabak yang ia pegang kemudian ia kembali menaiki motor dan menjalankannya. Kami melanjutkan perjalanan menuju rumah.

Saat hampir sampai ke rumah, motor Jevara tiba-tiba mati.

"Lah kenapa ini?" Tanyaku pada Jevara.

"Yah, bensinnya habis dek, aku lupa isi, maaf maaf" Ucapnya setelah mengecek keadaan bensin motornya.

"Ohh yaudah gapapa-gapapa, ayo kita dorong" Balasku.

Aku dan Jevara mendorong si Juki untung saja motor itu mati saat hampir sampai ke rumah, hanya berjarak 2 rumah sebelum rumahku.

"Bentar aku bukain gerbang dulu" Ucapku.

Aku langsung membukakan gerbang dan Jevara memasukkan motornya.

Setelah itu, aku dan Jevara masuk kedalam rumah.

"Bunda, ini ada martabak, kak Ara yang beli" Ucapku pada Bunda saat sudah berada didalam rumah dan memberi plastik berisi martabak yang aku pegang.

"Makasih kakak sayang" Ucap Bunda pada Jevara.

"Aku sama kak Ara langsung ke kamar ya bun, mau langsung istirahat" Ucapku pada Bunda.

"Loh ini ga mau dimakan dulu martabaknya?" Tanya Bunda padaku.

Aku menggelengkan kepala.

"Ya udah ya udah, gih istirahat kalau emang capek" Balas Bunda.

"Malam bun" Ucap Jevara.

Aku dan Jevara pun menuju ke kamarku. Saat sudah di dalam kamar aku da Jevara langsung bergegas mengganti pakaian masing-masing dan setelah itu menuju ke kasur ku.

"Makasih ya kak" Ucapku pada Jevara.

Aku langsung merebahkan tubuhku di atas kasur.

"Iyaa, udah ayo tidur" Balas Jevara.

Dia pun merebahkan tubuhnya di sampingku. Aku memejamkan mataku karena sudah merasa lelah.

────────────────────

Sesuaii tadi yaa mau update lagi, jangan lupa vote ya readers kesayangan author biar makin semangat ngelanjutinnya, oh ya kesayangan author atau razeendra aja? Besok diusahakan update lagi, salam sayang 🤟🏻.

─Az

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 280K 65
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
2.7M 136K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
658K 25.8K 37
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
342K 15.9K 29
Valerie Grazella Margaretta adalah gadis yang bebas melakukan apapun semau dia. Pakai rok mini? Boleh. Mabuk? boleh. Punya banyak pacar? Kenapa tidak...